Dalam proses analisis yang pertama perlu dilakukan adalah meregister seluruh
data yang diperlukan. Hal ini sagat penting dilakukan untuk dapat menggunakan
data data tersebut pada tahapan selanjutnya. Kompatibilitas data untuk dapat
dianalisis lebih lanjut apabila menggunakan GIS tentu sangat penting. Data
digital akan memudahkan dengan penggunaan work station. Langkah langkah
analisa yang harus dilakukan meliputi:
1. Eksplorasi Data
Pemahaman yang menyeluruh dan dalam pada data yang ada sangat diperlukan
untuk dapat menganalisis. Eksplorasi dari pendistribusian data, melihat batasan
batasan secara global dan lokal, melihat pola pola global, memeriksa korelasi
spasial, dan memahami kovariasi dari berbagai data.
2. Pembuatan Model
Pada mulanya geostatistik merupakan sinonim dari kriging. Tetapi kemudian
dalam perkembangannya juga meliputi metode deterministic. Metode
deterministik tidak memiliki penilaian untuk kesalahan prediksi, tidak ada asumsi
untuk data sedangkan metode kriging memiliki penilaian untuk kesalahan
prediksi dan mengasumsikan data dari proses stokastik. Peta yang dihasilkan
dapat berupa peta prediksi (peta interpolasi), peta standar eror, peta Quantile,
peta probability.
3. Melakukan Diagnostik
Sebelum menghasilkan hasil akhir harus kita ketahui dahulu seberapa bagusnya
prediksi nilai di tempat yang tidak memiliki data real. Dalam pemodelan geologi
khususnya pemodelan reservoir, model yang baik akan memiliki satu kualitas
yang sederhana yaitu: harus menyediakan prediksi yang baik dari perilaku
reservoir untuk merespon keadaan (Tyson and Math, 2009).
Untuk prediksi yang baik harus memiliki prediksi mean eror yang mendekati nol,
RMS (root-mean-square) yang lebih kecil lebih baik. Apabila estimasi rata rata
standar eror dibandingkan dengan prediksi eror RMS sama maka prediksi bagus,
apabila <1 maka overestimate dan apabila >1 maka underestimate.
4. Membandingkan Model
Beberapa model yang dihasilkan dari beberapa perlakuan harus dibandingkan
untuk melihat mana yang lebih baik. Penggunaan cross validation statistic sangat
Geostatistik
Geostatistik merupakan sebuah cabang dari ilmu statistik yang
berfokus pada data spasial. Teknik analisis geostatistik
bergantung pada model statistik yang didasarkan pada fungsi
acak (random function) atau variable acak (random variable)
dengan tujuan untuk mengetahui dan mengestimasi data spasial
tersebut. Suatu peubah yang terdistribusi dalam ruang disebut
sebagai variable terregional (regionalized variable). Variabel ini
umumnya mencirikan suatu fenomena tertentu, semisal kadar
bijih yang merupakan karakteristik untuk suatu mineral. Pada
gejala geologi variable regional yang dapat dimanfaatkan adalah
nilai conto yang mana selalu mempunyai hubungan letak ruang
dengan conto lainnya (Matheron, 1963).
Dua buah nilai data yang terletak berdekatan mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk bernilai seragam dibandingkan
dengan dua nilai data yang terletak berjauhan. Untuk melakukan
penaksiran kadar bijih dengan tujuan mengkuantifikasi korelasi
ruang antar conto maka digunakan suatu perangkat statistik
yang disebut variogram. Variogram adalah suatu fungsi vektor
yang dapat digunakan untuk mengkuantifikasikan tingkat
kemiripan atau variabilitas antara dua conto yang terpisah oleh
jarak tertentu. Sifat-sifat yang merupakan ciri khas dari variable
teregional antara lain:
Penelusuran Data
Penelusuran data dilakukan secara manual atau dengan komputer. Jika data
tersusun dalam grid/ spacing yang teratur dapat dilakukan perhitungan secara
langsung dengan arah horisontal, vertikal ataupun diagonal.
KEGUNAAN GEOSTATISTIK
Kelebihan ilmu geostatistik adalah kemampuannya untuk mengkarakterisasi
penerapan struktur spasial dengan model probabilistik secara konsisten. Struktur
spasial ini dikarakterisasi terstruktur oleh variogram. Secara mendasar, ada dua
macam metode yang didasarkan pada variogram dan covariance yaitu :
Variogram eksperimental
http://infotambang.com/applied-geostatistic-p1313-159.htm
1. Geostatistik
Istilah Geostatistik pertama kali digunakan secara luas oleh Matheron
(1963) dan didefinisikan sebagai aplikasi hubungan atau turunan fungsi random
dalam penelaahan dan memperkirakan gejala alam. Gejala alam itu sendiri
seringkali dapat dikenal variabelnya yang tertentu, misalnya penyebaran dalam
suatu ruang, bidang maupun garis. Penyebaran variabel dalam suatu ruang, bidang
atau garis disebut variabel teregional atau dapat diartikan sebagai variabel yang
diukur tergantung pada nilai sekitar yang terdistribusi dalam ruang berdimensi dua
atau tiga. Variabel tersebut tidak lain adalah merupakan pengujian fungsi f(x) yang
menempati setiap titik (x) pada ruang.
Geostatistik adalah merupakan aplikasi teori variabel terregional dalam
mempelajari fenomena-fenomena gejala alam, terutama untuk menentukan
volume bahan galian. Landasan dari Geostatistik adalah The Theory of
Regionalised Variables, yang mana bahwa data dari titik-titik sampel mempunyai
korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik penyebaran endapan
mineralnya.
Tahapan perhitungan cadangan dalam analisis geostatistik secara umum
meliputi : pengamatan data lapangan, variografi, dan perhitungan variansi
perkiraan dan variansi krigging.
1.
2.
Variografi
Adalah merupakan serangkaian pekerjaan mulai dari penelusuran data,
pembuatan model hingga analisanya.
-
Penelusuran Data
dan variance dari data yang berpasangan. Variance dapat dihitung dengan rumus :
n
(h) = 1/2 N (h) [ Z (Xi + h ) - (Z (Xi) ]2
i=1
keterangan :
Z (Xi)
= jumlah pasangan data yang dihitung sepanjang arah tertentu jarak tertentu dengan
interval jarak h
(h)
3.
= semivariogram
Analisa Krigging
Adalah analisa untuk menaksir tebal blok yang dilakukan berdasarkan
nilai semi variogram, jarak pengaruh dan jarak setiap titik yan g akan ditafsir
nilainya atau tebalnya.
Dalam bentuk matrik persamaan Krigging dapat ditulis dengan :
[ ] [ A] = [ D ]
Keterangan :
11 12 . . . 1n
21 22 . . . 2n
n1 n2 . . . nn
[]=
vx1
vx2
[D]=
:
xn
1
= matrik yang harganya tergantung pada blok V dan titik conto Xi
[ A ] = pembobot
sehingga besarnya pembobot [ A ] = [ ]-1 [ D ]
Langkah-langkah analisa Krigging :
n
(h) = 1/2 N (h)
[ Z (Xi + h) - Z (Xi) ]2
i=1
keterangan :
xixj
= kesalahan krigging
C + Co = nilai sill
Co
= Nugget effect
3.2.1. Variogram
dimana:
: Variogram eksperimental
: Nilai kadar pada lokasi
data dengan jarak antar pasangan (lag) yang sama sebesar h dan
berarah 0.
Gambar 3.4. Searching area untuk variogram dengan angle classes (/2) dan distance classes
(hh) (David, 1977).
a.
Komponen Variogram
Sebuah variogram memiliki beberapa komponen (Gambar 3.4) yaitu antara
lain:
1.
Nugget effect
Nugget effect merupakan petunjuk bahwa data mempunyai
ketidakteraturan yang tinggi. Nugget effect dapat dihindari dengan memperkecil
jarak sampling (Darijanto, 1998). Apabila nugget pada suatu model variogram
tinggi, maka akan dihasilkan nilai bobot conto yang hampir sama untuk semua
conto, akibatnya penaksiran kriging akan mirip dengan nilai rata-rata biasa.
2.
Sill
Sill adalah varians maksimum yang terdapat pada suatu distribusi, dimana
rata-rata varians tidak bergantung lagi pada jarak antar sampel.
3.
Range
Secara umum (h) akan naik dengan bertambahnya harga h, artinya
besarnya perbedaan harga pada dua titik conto akan sangat tergantung dengan
jarak antara kedua titik tersebut. Kenaikan harga (h) tersebut akan berlangsung
selama masih terdapat pengaruh harga antar titik conto tersebut, daerah ini dikenal
dengan nama daerah pengaruh suatu conto, sampai akhirnya konstan di suatu
harga () = C (sill) yang merupakan varians populasi. Daerah pengaruh suatu
conto ini mempunyai suatu jarak dengan notasi a yang dikenal dengan nama
daerah pengaruh (range). Di luar jarak ini maka rata-rata variasi harga Z(x) dan
Z(x+h) tidak lagi tergantung dengan jarak, dengan kata lain Z(x) dan Z(x+h) tidak
berkolerasi satu dengan yang lainnya.
Variogram Eksperimental
Variogram eksperimental dibuat berdasarkan perhitungan dari 2 (dua) data
dengan jarak tertentu sebesar h. Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari
pengukuran di lapangan, dapat berupa data kadar, ketebalan, dll. Pencarian
pasangan data dalam variogram ditunjukkan pada Gambar 3.5.
c.
Variogram yang mempunyai pasangan conto yang sangat sedikit agar diabaikan.
Nugget variance (C0) didapat dari perpotongan garis tangensial dari beberapa
titik pertama variogram dengan sumbu Y.
Sill (C0+C) kira-kira sama dengan atau mendekati varians populasi. Garis
tangensial di atas akan memotong garis sill pada jarak 2/3 range (
), sehingga
d.
1.
Untuk h > a
..........................................(9)
Untuk h = 0
Model Eksponensial
Model Eksponensial yang ditunjukkan pada Gambar 3.8 diberikan oleh
persamaan berikut:
.............................................................................................................................(10)
Model Gaussian
Model Gaussian yang ditunjukkan pada Gambar 3.9. diberikan oleh
persamaan berikut:
.......................................................(11)
Linear
Model linear diberikan oleh persamaan berikut:
..............................................................(12)
Model Parabolik
Model Parabolik diberikan oleh persamaan berikut:
................................................................(14)
1.
2.
Anisotropi Geometri
Bentuk anisotropi geometri dicirikan dengan nilai sill dan nugget effect
yang sama, dengan nilai range yang berbeda. Bila harga-harga jarak pengaruh
diplotkan kedalam suatu diagram cartesius maka akan menghasilkan suatu bentuk
ellips.
3.
Anisotropi Zonal
Dalam beberapa hal kemungkinan dijumpai bahwa variogram pada arah
tertentu sangat berbeda, misalnya pada endapan yang mempunyai struktur
perlapisan, dimana variasi kadar pada arah tegak lurus terhadap bidang perlapisan
sangat besar dibandingkan variasinya pada bidang perlapisan. Pada kasus ini
model variogramnya benar-benar anisotropi sempurna.
Gambar 3.12. Model variogram anisotropi geometri (a) dan zonal (b).
(Journel & Huijbreght, 1978)
Bobot
dengan
Varians kriging
..........................................(16)
menunjukkan
domain v(x) dan ujung lainnya menunjukkan domain v(x) juga
: Nilai rata - rata
menunjukkan
domain V(x) dan ujung lainnya menunjukkan domain v(x)
: Nilai rata - rata
menunjukkan
domain V(x) dan ujung lainnya menunjukkan domain V(x) juga
: Varians kriging
: Nilai bobot
: Pengali Lagrange
Contoh
Kadar x Panjang
Kadar x Lebar
3.
4.
5.
6.
CHANNEL SAMPLING
Suatu cara pengambilan sample dalam jumlah yang sedikit. Apabila kita
membuat suatu channel, dalam hal ini kita menggunakan palu geologi
atau pahat untu membuat ore body di dalam channel tersebut. Ukuran
ukuran channel tersebut adalah sebagai berikut :
Lebar 1
Dalam 1
BULK SAMPLING
Suatu cara pengambilan sample dalam jumlah yang besar. Bila vein
berupa vein let yang tipis atau bila jumlah terdapat dalam bentuk pocet
atau kantong yang tersebar disana sini maka sample yang diambil
sebaiknya diambil dala jumlah yang besar untuk mengetahui Mineral
Evarge Content . Sample dapat diperoleh dengan jalan blasting.
HISTOGRAM SAMPLING
Suatu metode membuat sample dalam diagram setelah assay itu mulai
mengolah secara diagram. Metode ini sangat berguna karena tanpa ke
lapangan kita akan dapat membaca keadaan daripada sample atau
keadaan mineralisasi.
Metode metode sampling yang digunakan dalam prospeksi geokimia
adalah sebagai berikut :
SAMPLING BATUAN
Sampling batuan dapat dilakukan pada singkapan, dalam tambang dan
inti bor. Dalam hal ini permukaan batuan dibersihkan dengan pencucian
dan conto chip diambil dalam area atau interval yang standar. Conto
batuan 500 gram umumnya diambil terhadap batuan berbutir halus,
sedangkan batuan yang berbutir sangat kasar diambil lebih dari 2 Kg.
Pada metode ini data dapat secara langsung berhubungan dengan
aureole primer dalam sampling detail dan terhadap provinsi geokimia
dalam sampling pengamatan awal. Konteks geologi dan conto batuan
SAMPLING TANAH
Sampling tanah akan menguntungkan untuk beberapa area dimana
jarang ditemukan singkapan. Lubang untuksampling tersebut dapat
digali secara manual ataupun mekanis. Setelah conto tanah diambil,
terus diayak sampai 80 mesh dan 20 50 gram fraksi halus
dikumpulkan untuk dianalisis. Survei tanah umumnya dibuat pada suatu
pola lintasan dengan jarak lokasi antar titik
SAMPLING SEDIMEN
Sampling sedimen sungai merupakan komposit alami dari material di
bagian atas ( hulu ) sampai lokasi sampling. Sampling tersebut efektif
pada pekerjaan pengamatan awal dimana lokasi conto tunggal mungkin
menunjukkan area tangkapan ( catchment area 0 yang sangat luas.
Dalam survei yang detail, conto dapat diambil setiap 50 100 m
sepanjang aliran, masing masing sebanyak 50 gram dengan ukuran
butir n80 mesh untuk keperluan analisis.
SAMPLING AIR
Sampling air merupakan salah satu metode geokimia yang paling lama.
Metode tersebut mudah dilakukan, tetapi conto air tidak stabil untuk
waktu yang singkat. Faktor faktor yang mengontrol kandungan logam
dalam air permukaam seperti dilusi, pH, temperatur, kompleks organik
sulit untuk dievaluasi, dan kandungan logam biasanya relatif rendah.
SAMPLING VEGETASI
SAMPLING UAP
Sampling uap air raksa yang digunakan sebagai petunjuk badan bijih
sulfida sejak sekitar tahun 1950-an yang diambil dari tanah, udara
maupun air. Sprektrometer portabel sering digunakan untuk memompa
gas dari lubang bor berdiameter kecil ke dalam tanah. Conto yang
paling efektif diambil dari tanah dimana konsentarasi gas lebih ribuan
kali lebih banyak darpada di udara. Radon (Rd) dan Helium (He)
dikumpulan dari conto air permukaan dan air tanah yang terbukti
efektif sebagai petunjuk mineralisasi Uranium.
GRAB SAMPLING
Suatu cara pengambilan sample berupa hand specement. Metode ini
tidak bagus karena tidak teliti atau unsleting, atau sama denga
memberikan gambaran gambaran yang salah dari keadaan semestinya.
Grab samplig dilakukan karena faktor faktor seperti waktu yang
terbatas atau terdesak.
CHIP SAMPLING
Suatu cara pengambilan sample yang biasanya dipergunakan untuk
dipakai pada bijih bahan galian yang kompak atau massive.
PILE SAMPLING
Adalah suatu cara pengambilan conto pada pili / ore bin, untuk ini harus
tahu cara saat mengadakan Pilling Karena hal ini mempengaruhi letak
butiran ( Bongkah ).
TRENCHING
Adalah suatu cara pengambilan conto dengan membuat parit pada
singkapan bijih sehingga dapat diketahui bentuk endapan kadar dan
kedalaman. Paritan dibuat dengan memotong atau tegak lurus terhadap
singkapan.
*.
*.
variasi vertikal masing masing zona, serta pada deretan sumur uji
dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.
Adalah cara pengambilan conto pada sisi sisi dari drift dan cross out
oleh channel tegak lurus pad formasi / lapisan batuan. Hasilnya
biasanya mempunyai contoh yang dapat digambarkan k.l. 25 ft.
TRANCING FLOAT
Adalah suatu cara pengambilan conto fragmen fragmen atau pecahan
pecahan bijih yang lapuk atau tererosi dengan cara penjejakan atau
penurutan atau kegiatan pengamatan pada sungai sungai.
Kriging adalah metode geostatistik yang digunakan untuk mengestimasi nilai dari
sebuah titik atau blok sebagai kombinasi linier dari nilai conto yang terdapat
disekitar titik yang akan diestimasi. Bobot kriging diperoleh dari hasil variansi
estimasi minimum dengan memperluas penggunaan semi-variogram. Estimator
kriging dapat diartikan sebagai variabel tidak bias dan penjumlahan dari
keseluruhan bobot adalah satu. Bobot inilah yang dipakai untuk mengestimasi
nilai dari ketebalan, ketinggian, kadar atau variabel lain.
Kriging memberikan lebih banyak bobot pada conto dengan jarak terdekat
dibandingkan dengan conto dengan jarak lebih jauh, kemenerusan dan
anisotropi merupakan pertimbangan yang penting dalam kriging, bentuk geometri
dari data dan karakter variabel yang diestimasi serta besar dari blok juga ditaksir.
Sifat-sifat Kriging :
1. Struktur dan korelasi variabel melalui fungsi (h)
2. Hubungan geometri relatif antar data yang mencakup hal penaksiran dan
penaksiran volume melalui (Si,Sj) (hubungan antar data) dan sebagai
(Si,V) (hubungan antara data dan volume)
3. Jika variogram isotrop dan pola data teratur, maka sistem kriging akan
memberikan data yang simetri
4. Dalam banyak hal hanya conto-conto di dalam blok dan di sekitar blok
memberikan estimasi dan mempunyai suatu faktor bobot masing-masing
nol
5. Dalam hal ini jangkauan radius conto yang pertama atau kedua pertama
tidak memengaruhi (tersaring).
6. Efek screen ini akan terjadi, jika tidak ada nugget effect atau kecil sekali
= C0/C
7. Efek nugget ini menurunkan efek screen
8. Untuk efek nugget yang besar, semuai conto mempunyai bobot yang
sama.
9. Conto-conto yang terletak jauh dari blok dapat diikutsertakan dalam
estimasi ini melalui harga rata-ratanya
Variogram Eksperimental
Variogram eksperimental dibuat berdasarkan pengukuran korelasi spasial antara
2 (dua) conto/data yang dipisahkan dengan jarak tertentu sebesar h. Data
tersebut merupakan data yang diperoleh dari pengukuran di lapangan, dapat
berupa data kadar, ketebalan, ketinggian topografi, porositas, dan
permeabilitas. Pada arah atau baris tertentu terdapat n buah data dengan jarak
tertentu sebesar h, dimana dalam tiap baris terdapat (n 1) pasangan data untuk
menghitung variogram (h) dan (n 2) pasangan data untuk menghitung
variogram (2h) dan seterusnya hingga mencapai lag tertentu yang tergantung
dari jumlah n data. Kemudian, hasil perhitungan variogram di plot pada suatu
koordinat kartesian antar jarak antar pasangan data (h) dan variogram (h).
Variogram eksperimental