Siapkan benda uji (kira-kira 30 gram) dan campur dengan air, aduk sampai menjadi pasta dan cetak.
Masukkan benda uji kira-kira 30 gr. kedalam mangkok pengaduk, Aduk hingga kadar airnya merata/menjadi pasta. Kemudian
masukkan dalam cetakan/mangkok metal anti karat yang telah diketahui volumenya dan permukaan benda uji tanah diratakan.
Buat 3 benda uji tanah dalam cetakan/mangkok metal anti karat. Dan Timbang ketiga benda uji tanah tersebut. Biarkan beberapa
saat dalam suhu ruangan,
Kemudian masukkan dalam oven (110±5)0 C beserta cetakannya selama 24 jam.
Timbang berat kering oven benda uji
Isi mangkok gelas yang berdiameter 55 mm dan tinggi 25 mm dengan air raksa sampai penuh.
Tutup dan tekan dengan pelat tembus pandang/plat kaca sampai air raksa tumpah.
Masukkan benda uji kedalam mangkok gelas berdiameter dalam 55 mm yang telah berisi air raksa dalam tabung, kemudian tutup
dan tekan dengan pelat tembus pandang sampai air raksa tumpah.
Ukur volume kering benda uji menggunakan air raksa, dalam mangkok gelas berdiameter 55 mm tinggi 25 mm serta pelat tembus
pandang yang lengkap dengan 3 buah kaki metal anti karat.
Selanjutnya hitung kadar air, penyusutan, dan batas susut benda uji dengan
Load device dengan akurasi ± 0,5% dari tekanan yang diberikan. Beban yang digunakan sebesar 0,316 kg ; 0,632
kg ; 1,264 kg ; 3,16 kg ; 7,9 kg ; 15,8 kg. (beban akan berbeda menyesuaikan pada konversi alat tertenti bisa
menggunakan 0.1 kg; 0.2 kg; 0.4 kg; 1 kg; 2.5 kg; dan 5 kg)
Consolidometer dengan toleransi diameter dalam ring sebesar 0,075 mm, minimum diameter
spesimen sebesar 50 mm, minimum tinggi spesimen sebesar 12 mm, minimum ratio diameter
dan tinggi spesimen sebesar 2,5.
Batu pori
Pengukur deformasi (ketelitian 0,0025 mm)
Alat pengeluar contoh dari dalam tabung (extruder)
Pemotong yang terdiri dari pisau tipis dan tajam serta pisau kawat
Cincin sampel
Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai 110o ± 5oC
Kertas saring
Stopwatch
Sampel Undisturbed
1) Siapkan sampel tanah dari tabung.
2) Dengan menggunakan ring, cetak sampel tanah dan ratakan dengan pisau.
3) Tempatkan batu pori di bagian atas dan bawah dari cincin sehingga benda uji yang sudah dilapisi kertas saring
terapit oleh kedua batu pori, masukkan kedalam consolidometer.
4) Pasanglah pelat penumpu di atas batu pori.
5) Letakkan consolidometer yang sudah berisi benda uji pada alat konsolidasi sehingga bagian yang runcing dari
pelat penumpu menyentuh tepat pada alat pembeban.
6) Penuhi dengan air agar sample tetap jenuh dan diamkan selama 24 jam.
7) Catat penurunan sampel, d, pada interval waktu sebagai berikut, 0 ; 0,15 ; 1; 2,15 ; 4 ; 6,15 ; 9 ; 12,15 ; 16 ; 20,15 ;
25 ; 36 ; 64 ; 100 ; 1440 menit diukur sejak beban dikenakan pada sampel.
8) Lakukanlah pembebanan dengan kenaikan setiap interval waktu tertentu (24jam). Kenaikan beban yang digunakan
kurang lebih dua kali lipat dari beban sebelumnya, yakni 0,1 ; 0,2 ; 0,4 ; 1 ; 2,5 ; 5kg/cm2.
Catatan: Beberapa consolidometer dilengkapi dengan waterpass. Agar beban yang terpasang dapat terus
menggantung tepat tegak lurus, tuas beban disesuaikan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penambahan
beban. Pastikan pada setiap saat sampel terendam air.
9) Catat kembali penurunan sampel, d, akibat beban yang digunakan dengan waktu pencatatan seperti pada poin d.
10) Setelah semua pembebanan sudah dikenakan pada sampel, lakukan juga unloading sebanyak dua kali dan
reloading satu kali.
Catatan: Pembacaan unloading dilaksanakan pada saat t= 0 dan t = 1440 menit.
11) Segera setelah pencatatan terakhir selesai, bongkar dengan cepat dan hati-hati, keluarkan ring beserta sampel dari
alat konsolidometer dan bersihkan air yang masih menggenang diatas sampel.
12) Kemudian keluarkan sampel dari ring dan timbang berat tanah basah.
13) Setelah tanah ditimbang, oven selama 24 jam pada temperatur 110oC dan catat berat kering tanah.
1) Axial Loading Device
Alat triaxial compression yang berupa dongkrak yang digerakkan oleh motor electronik melalui gigi
transmisi, pengatur beban hidrolik ataupun alat kompresi lainya yang memiliki kapasitas dan kontrol yang
cukup untuk memberikan pembebanan. Getaran akibat alat harus cukup kecil sehingga dimensi spesimen
tidak berpengaruh. Alat ini diilengkapi dengan compressor untuk memberikan tegangan hydrolik ke dalam
chamber triaxial
2) Axial Load Measuring Device
Berupa proving ring, strain gage, hydraulic load cell atau berbagai alat ukur lainnya yang mampu mengukur
axial load dengan keakuratan 1% dari axial load failure yang terjadi.
3) Pressure Control Device
Alat pengatur chamber pressure harus dapat mengontrol sampai ketelitian 2 kpa (0.25 psi) untuk tekanan
kurang dari 200 kpa (28 psi) dan sampai dengan ketelitian ± 1,00% untuk tekanan lebih dari 200 kpa. Alat
ini terdiri dari reservoir yang disambungkan pada triaxial chamber yang terisi sebagian dengan cairan
(biasanya air), bagian atas reservoir dihubungkan dengan tekanan udara (gas supply). Tekanan udara
dikontrol dengan pressure regulator dan diukur dengan pressure gage.
9) Sample Extruder
Harus dapat mengeluarkan inti tanah dari tabung sample pada arah yang sama seperti waktu sample tersebut
dimasukkan ke dalam tabung, dan tidak merusak sample. Jika sampel tidak dikeluarkan secara vertikal hati-
hati terhadap bending stresses yang terjadi yang diakibatkan gravitasi.keadaan sampel pada saat
dikeluarkan sangat bergantug terhadap arah pengelauran sampel. Hal yang pelu diperhatikan adalah menjaga
agar diturbansi yang terjadi sangat kecil.
10) Speciment size measuring device
Harus cocok untuk menetapkan ukuran speciment sampai ketelitian 0,1 % dari panjang aktual dan alat yang
digunakan dipastikan tidak membuat sample menjadi terganggu.
11) Timer
Alat pengukur kelangsungan waktu sampai ketelitian 1 second digunakan untuk menetapkan strain seperti
yang diuraikan pada prosedur
Kertas pori , kertas yang digunakan harus bebas debu, contoh Whatman No. 42
1) Filter paper (kertas saring) jenis kertas saring bebas debu tipe II yakni Whatman No. 42.
2) Specimen container yang mempunyai volume 120-240 ml yang terbuat dari besi/gelas bebas karat beserta tutup yang
rapat
3) Filter paper container (kotak kertas saring) sebagai tempat kertas saring setelah mencapai suatu keseimbangan berupa
plastic bag, dengan tutup sebagai cold tare, dapat menampung filter paper berdiameter 55 mm dan dapat membungkus
dengan rapat (hampa udara).
4) Insulated chest (kotak isolasi) berupa kotak yang mampu menampung dan mengisolasi kotak sampel/specimen
container yang terbuat dari bahan polystyrene atau material lain. Kotak isolasi harus mampu mempertahankan
temperatur dalam kotak dengan ketelitian sebesar ±1°C.
5) Timbangan digital dengan kapasitas 20gram dengan ketelitian 0.0001 gram.
6) Desikator yang digunakan untuk mendinginkan filter paper setelah dikeluarkan dari oven
7) Termometer dengan tingkat akurasi ±1°C
8) Oven pengering yang mampu menjaga keseimbangan temperatur sebesar 110 ± 5°C.
1) Persiapan filter paper (kertas saring)
2) Pengukuran matric suction
3) Menempatkan kertas saring, pertama-tama,
4)
sampel tanah atau fragmen tanah seberat
5)
200-400 gram ditempatkan pada kotak
6)
sampel. Sampel tanah diusahakan secepat
7)
mungkin masuk ke dalam kotak sampel
8)
untuk mereduksi waktu keseimbangan dan
9)
meminimalkan perubahan nilai matric
Kemudian, kotak sampel ditempatkan pada kotak isolasi dan diletakan pada
minimal 7 hari.
5) Mengukur berat kotak kertas saring,
M1 (plastik)