Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan kuat geser tanah setelah mengalami konsolidasi

akibat suatu beban dengan drainase 2 arah. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan single
shear atau double shear. Pemeriksaan ini dapat dibuat pada semua jenis tanah pada contoh
tanah asli (undistrub) atau contoh tanah tidak asli (disturb). Dalam perhitungan mekanika tanah,
kuat geser ini biasa dinyatakan dengan kohesi ( C ) dan sudut gesek dalam ().
A. Peralatan
1. Shear Device : peralatan untuk memegang benda uji secara kuat diantara 2 batu berpori
sehingga benda uji tersebut tidak berputar saat diberi beban geser. Alat ini juga
memungkinkan untuk dapat dikerjakannya beban normal terhadap benda uji, dapat
dilaksanakan pengukuran perubahan tebal benda uji, dapat terlaksananya drainase 2 arah
serta memungkinkan pula untuk pelaksanaan perendaman terhadap benda uji. Beban
geser yang sejajar dengan permukaan benda uji juga harus dapat dilaksanakan pada alat
ini. Selain itu memegang benda uji harus cukup kuat sehingga tidak ada pembenturan saat
dilaksanakannya beban geser pada benda uji.
2. Porous Stone : batu berpori terbua dari silicone carbide , aluminium carbide atau logam lain
yang setara. Untuk tanah lunak yang berbutit halus, batu berpori halus harus digunakan.
Pori batu harus demikian hingga tanah yang diuji tidak akan lolos lewat pori tersebut. Pada
umumnya, batu berpori ini mempunyai permeabilitas sekitar 0,5 1 mm/dt.
3. Loading Device : peralatan untuk memberikan beban normal dan beban geser terhadap
benda uji.
4. Trimmer : alat potong berbentuk silinder untuk memotong tanah dengan ukuran sesuai
dengan cincin benda uji.
5. Timbangan digital : ketelitian 0,1 gram.
6. Oven temperaturnya dapat terpelihara pada 105 C.
7. Peralatan untuk memadatkan dan pencetakan kembali (remolding) benda uji.
8. Container : kaleng kecil untuk pemeriksaan kadar air.
9. Displacement indicator : untuk mengukur perubahan tebal banda uji dengan ketelitian 0,002
mm.
10. Moisture room : ruangan sejuk untuk menyimpan benda uji sebelum diadakan pemeriksaan
sehingga kadar airnya tidak hilang lebih besar dari 0,5 %.
11. Lain-lain : stop watch, spatula, pisau dll yang digunakan untuk penyiapan benda uji.
B. Kalibrasi
1. Pasang alat geser langsung tunggal dengan sebuah piringan kalibrasi (calibration disk)
dengan tebal sama dengan tebal benda uji yang diinginkan dan diameternya kira-kira lebih
kecil 5 mm.
2. Kerjakan beban normal sesuai dengan beban yang akan dikerjakan untuk benda uji dan
atur posisidisplacement indicator sehingga dapat digunakan untuk mengukur konsolidasi
atau pengembangan piringan kalibrasi.
3. Catat pembacaan displacement indicator yang besok akan digunakan dalam penentuan
tebal benda uji dan tekanan dalam peralatan itu sendiri.
4. Pindahkan piringan kalibrasi.
C. Penyiapan benda uji
1. Jika digunakan contoh tanah asli (undisturbed), contoh harus cukup banyak sehingga
cukup untuk membuat 3 buah benda uji. Siapkan benda uji sehingga kadar airnya tidak
hilang.
2. Potong alat benda uji sehingga diameternya sesuai dengan diameter alat yang akan
digunakan dan tebalnya sama dengan panjang dari alat potong (trimmer). Dalam
penyiapan benda uji untuk contoh tanah asli yang sensitif harus lebih hati-hati agar tidak
merusak struktur aslinya. Timbang berat benda uji mula-mula untuk mendapatkan kadar air
mula-mula.
3. Jika digunakan benda uji dari tanah remolded, padatkan tanah dengan air sesuai dengan
kondisi lapangan. Contoh tanah dapat langsung atau dipadatkan di cetakan yang
diameternya sama dengan diameter alat geser langsung atau di cetakan yang lebih besar
kemudian dipotong.
4. Diameter minimum benda uji jika berbentuk silinder atau lebar minimum jika berbentuk
empat persegi panjang adalah 50 mm.
5. Perbandingan diameter/lebar benda uji terhadap tebal minimum adalah 2 : 1.
D. Prosedur Pemeriksaan
1. Siapkan sampel benda uji yang sudah dibuat sebanyak 3 sampel.
2. Masukkan sampel ke dalam Shear Device dengan susunan landasan > batu pori > sampel
tanah > batu pori > penutup.
3. Masukkan air ke dalam Shear Device sampai sampel tanah terendam atau sampai batas
penutup alat, kemudian setting proving ring dial indicator dalam keadaan nol set (0).
Pastikan sampel tidak bergeser pasa saat pemasukan ke dalam Shear Device.
4. Siapkan Stopwatch, putar engkol pada alat Diret Shear Test bersamaan dengan pemberian
beban yang pertama dengan tenaga yang kontinyu atau sama rata disetiap bacaannya.
5. Amati hasil pembacaan dial indicator setiap interval waktu 5 menit, lakukan pengujian
sampai hasil pembacaan dari dial indicator sudah mengalami penurunan (2 x penurunan
hasil bacaan).
6. Ulangi percobaan (1-5) diatas dengan beban berikutnya sebanyak 3x percobaan.

Anda mungkin juga menyukai