Anda di halaman 1dari 8

Tugas Beton

Bika Ludzna nrp 2036201020


1. Tugas Kompetensi ke-1
Bagian d
D. Apa itu Workabilitas dan jenis penggunaannya?

Definisi
Yang dimaksud dengan workabilitas adalah bahwa bahan-bahan beton setelah diaduk
bersama menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa sehingga adukan mudah
diangkut, dituang/dicetak, dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaannya tanpa terjadi
perubahan yang menimbulkan kesukaran atau pemurunan mutu. (Wuryati dan Candra,
2001)

Parameter workabilitas :
1. Compactible, yaitu kemudahan beton untuk dipadatkan dengan baik. Pemadatan
bertujuan
untuk mengurangi rongga-rongga udara yang terjebak didalam beton sehingga
diperoleh
susunan yang padat dan memperkuat ikatan antar partikel beton.
2. Mobilitas, yaitu kemudahan beton untuk mengalir atau dituang dalam cetakan dan
dibentuk.
3. Stabilitas, yaitu kemampuan beton untuk tetap stabil, homogen selama
pencampuran, serta tidak terjadi segregasi dan bleeding. (Mindess, Young, dan
Darwin, 2003)

Sari, Arizkie Intan,dkk.2015.Jurnal Sipil Statik. Vol.3 no.1:68-76

2. Tugas Kompetensi ke-2


Bagian 1
1.sebutkan semua uji untuk semen, pasir, dan kerikil beserta standar dan
jelaskan prosedur kerja dan hasilnya

Jawaban. (Sumber dari Wah Sanjaya)


Pasir : Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat
halus harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca,
seperti terik matahari dan hujan.Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
(ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar Lumpur melampaui 5%, maka agregat harus
dicuci

Pasir merupakan bahan pengisi beton sehingga perlu diperiksa dengan menggunakan uji SSD.
Dengan pemeriksaan SSD ini akan diperoleh pasir yang sesuai sebagai bahan campuran
adukan beton, yang berhubungan dengan sedikit atau banyaknya air yang dikandung oleh
pasir tersebut.
SSD atau Saturated Surface Dry adalah keadaan pada agregat dimana tidak terdapat air pada
permukaannya tetapi pada rongganya terisi oleh air sehingga tidak mengakibatkan
penambahan maupun pengurangan kadar air dalam beton.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui pasir uji termasuk dalam jenis SSD
kering, basah atau ideal. Benda uji yang digunakan adalah pasir dengan diameter pasir yang
diuji 0.15 mm – 5 mm. Sedangkan alat yang digunakan untuk pengujian yaitu :

1. Kaliper
2. Corong
3. Tongkat pemadat
Cara pelaksanaan pengujian yaitu

1. Letakkan corong cetakan di tempat yang rata dan kering.


2. Isi corong cetakan dalam 3 lapis, masing-masing sekitar 1/3 volume corong.
3. Masukkan 1/3 lapis pertama ke dalam corong kemudian tusuk-tusuk dengan
menggunakan batang baja diameter 16 mm, panjang 60 cm, ujungnya bulat. Sebanyak
25 kali.
4. Penusukan harus merata selebar permukaan dan tidak boleh sampai masuk ke dalam
lapisan pasir sebelumnya.
5. Setelah lapisan pasir yang terakhir selesai proses penusukannya kemudian diratakan
sehingga rata dengan sisi atas cetakan (corong).
6. Tunggu sekitar 30 detik, kemudian tarik corong cetakan ke atas dengan pelan-pelan
dan hati-hati sehingga benar-benar tegak ke atas.
Untuk mengetahui jenis pasir yang diuji perhatikan gambar dibawah ini :
Kriteria Benda Uji
Keterangan

1. Corong SSD Pasir.


2. Pasir Basah.
3. Pasir Kering.
4. Pasir SSD (Kondisi Ideal).
Pasir yang dapat dipakai untuk bahan bangunan adalah pasir SSD (gambar 4)

Kerikil : Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat
kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir
pipih tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar
harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti
terik matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat
kering) Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063
mm. Apabila kadar Lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.

Pengujian agregat kasar ALWA dilakukan berdasarkan standar ASTM dan dibandingkan
dengan spesifikasi bahan menurut ASTM dan PBI 1971.

Standar pengujian terhadap agregat kasar adalah sebagai berikut :

a. ASTM C-29 : Standar penelitian untuk pengujian berat isi agregat kasar.

b. ASTM C-127 : Standar penelitian untuk pengujian spesific gravity agregat kasar.

c. ASTM C-131 : Standar penelitian untuk pengujian keausan agregat kasar.

d. ASTM C-136 : Standar penelitian untuk pengujian gradasi agregat kasar.

e. ASTM C-566 : Standar penelitian untuk pengujian kadar air agregat kasar.

Pengujian spesific gravity agregat kasar :

1. Benda uji direndam selama 24 jam


2. Benda uji dikering muka-kan (kondisi SSD)
3. Timbang contoh kondisi SSD (A)
4. Contoh benda uji dimasukkan ke keranjang dan direndam kembali di dalam air,
termperatur air dijaga 73.4 +/- 3°F dan kemudian ditimbang setelah keranjang
digoyang-goyangkan di dalam air untuk melepaskan udara yang terperangkap.
Contoh benda uji ditimbang kondisi jenuh (B)
5. Contoh dikeringkan pada temperatur 130°F, kemudian didinginkan dengan cara
dibiarkan beberapa waktu, kemudian ditimbang.
Contoh benda uji ditimbang kondisi kering (C)

Pengujian berat isi agregat kasar


Prosedur percobaan dalam praktikum ini yaitu:
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan;
2. Ukurlah diameter dan tinggi dari talam silinder yang akan digunakan menggunakan mistar;
3. Dalam melakukan praktikum pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat terdapat 3
metode yang akan digunakan yaitu metode berat isi lepas, berat isi tusuk dan berat isi ketuk;
4. Pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat dilakukan sebagai berikut:

a) Metode Dilepas

1. Timbang dan catatlah berat wadah (W1)


2. Masukan agregat kasar dengan hati-hati agar tidak berjatuhan dan tidak terpisah
dengan butir-butir yang lainnya, dengan ketinggian maksimum 5 cm di atas wadah
dengan menggunakan sekop sampai penuh
3. Ratakan permukaan agregat kasar dengan menggunakan mistar perata
4. Timbang dan catatlah berat wadah beserta agregat kasar (W2)
5. Hitunglah berat agregat kasar (W3 = W2 – W1)

b) Metode Ditusuk

1. Timbang dan catatlah berat wadah (W1)


2. Isilah wadah dengan agregat kasar dalam tiga lapis yang sama tebal.
3. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat yang ditusukkan sebanyak 25x secara
merata
4. Pada saat lapis ke tiga, isi agregat kasar melebihi ukuran wadah. Tusuk sebanyak 25x
kemudian ratakan dengan mistar perata
5. Timbang dan catatlah berat benda wadah beserta agregat kasar (W2)
6. Hitunglah berat agregat kasar  (W3 = W2 – W1)

c) Metode Digoyang

1. Timbang dan catatlah berat wadah (W1)


2. Isilah wadah dengan agregat kasar dalam tiga lapis yang sama tebal.
3. Letakkan wadah ditempat yang rata dan kokoh, kemudian setiap lapis dipadatkan
dengan cara menggoyang-goyangkan wadah sebanyak 25x secara merata
4. Pada saat lapis ke tiga, isi agregat kasar melebihi ukuran wadah. Goyangkan sebanyak
25x kemudian ratakan dengan mistar perata
5. Timbang dan catatlah berat wadah beserta agregat kasar (W2)
6. Hitunglah berat agregat kasar (W3 = W2 – W1)
Pengujian keausan agregat kasar

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian


keausan agregat dengan mesin Los Angeles setelah ditimbang sesuai dengan tabel
ukuran fraksi diatas.

2. Mencuci agregat hingga bersih dan oven selama 24 jam, setelah dioven dinginkan
agar suhunya sama dengan suhu ruangan.

3. Memasukkan benda uji ke dalam mesin Los Angeles dengan bola baja yang sesuai
pada tabel ukuran fraksi diatas.

4. Menyalakan mesin, mesin akan berputar dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm untuk
500 putaran.

5. Setelah putaran selesai sampel dikeluarkan kemudian melakukan penyaringan awal


dengan saringan berdiameter lebih dari 1,7 mm (No.12). Saring bagian sampel yang
lebih halus dengan saringan 1,7 mm (No.12). Butiran yang tertahan / lebih besar dari
1,7 mm (No.12) dicuci bersih kemudian dikeringkan dengan oven suhu (110 ± 5)°C
sampai berat tetap lalu ditimbang.

Pengujian gradasi agregat kasar

Pengujian agregat bertujuan untuk mengetahui sifat atau karakteristik agregat yang


diperoleh dari hasil pemecahan stone crusher (mesin pemecah batu). Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat halus
dan agregat kasar dengan mengggunakan saringan.

Pengujian kadar air agregat kasar

Untuk benda uji agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil)

1. Timbang dan catatlah berat talam (W1).


2. Masukkan benda uji ke dalam talam.
3. Timbanglah berat talam + berat benda uji (W2).
4. Hitunglah berat benda uji agregat halus atau agregat kasar, dengan cara
mengurangkan berat talam sesudah dimasukkan benda uji dan berat talam tanpa
benda uji (W3 = W2 – W1).
5. Keringkan contoh benda uji bersama talam dalam oven pada suhu hingga beratnya
tetap atau selama 24 jam.
6. Setelah kering (setelah 24 jam), timbang kembali dan catatlah berat talam beserta
benda uji (W4).
7. Hitunglah berat benda uji kering dengan mengurangkan berat talam beserta benda
uji yang telah dikeringkan dengan berat talam (W5 = W4 – W1).

Semen adalah hidrolik binder (perekat hidrolis) yaitu senyawa yang terkandung di
dalam semen tersebut dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat
sebagai perekat terhadap batuan. Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah semen
Portland atau semen Portland pozzolan. Penggunaan jenis semen disesuaikan dengan kondisi
di lapangan
Uji berat jenis semen.

1.   Mengisi botol Le Chatelier dengan minyak tanah dengan skala antara 0 sampai
1.

2.   Memasukkan botol Le Chatelier yang berisi minyak tanah kedalam wadah yang
terlebih dahulu telah diisi air. Dan memasukkan pula thermometer sebagai
pengukur suhu.

3.   Menambahkan es batu kedalam wadah tersebut sehingga suhu air mencapai


suhu 4oC.

4.   Pada saat suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol Le Chatelier maka
selanjutnya membaca skala pada botol (V1).

5.   Menyaring semen Portland dengan menggunakan saringan no. 40 kemudian


menimbang sebanyak 64 gram.

6.   Mengeluarkan botol dari wadah dan memasukkan Semen Portland sedikit demi
sedikit ke dalam botol yang berisi minyak tanah dengan menggunakan corong
kaca dengan menjaga agar semen tidak menempel pada dinding atas bagian
dalam botol Le Chatelier.

7.   Memasukkan kembali botol Le Chatelier yang berisi minyak tanah dan semen


kedalam wadah dengan tetap menjaga agar suhu air mencapai 4 oC.

8.   Pada saat suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol Le Chatelier, skala
pada botol Chatelier dibaca (V2).

9.   Lakukan percobaan ini sebanyak dua kali.

3. Tugas sikap 1 (merangkum)

Part 1
Bedah Buku The Spontaneous Healing of Belief oleh Gregg Braden.

Perbedaan spontaneous healing of belief menggunakan sistem logika dan tidak ada
peta kesadaran, sedangkan hawking(spontanous recovery) khas karena menggunakan
peta kesadaran. Bahasa sebagai Subjektif Nature, artinya bahasa itu adalah hasil dari
refleksi kehadiran, bukan imitasi dari mulut orang lain. Spontanous of belief tidak
diukur oleh hadirnya di mana, yang terpenting positif.

Buku ini merupakan lanjutan dari define matrix yang membahas tatanan kosmos,
sedangkan buku ini membahas belief system.
Bedah judul
Lawan kata dari spontaneous adalah mekanis. Mekanis dapat dipahami sebagai gerak
yang asasnya perolehan, sedangkan spontaneous berasas tumbuh. Mekanis bekerja
dengan sistem linear, spontaneous di tingkat nonlinear. Selain itu, mekanis bersifat
pasti dan tidak kolutif. Dari sini telah memberi arah bahasan untuk membedah buku
ini.

Healing, penyembuhan dari dalam. Bekerja berdasarkan asas spontaneous ini dan
bukan mekanis. Yang bekerja secara mekanis adalah treatment.

Belief, dalam bahasa indonesia berarti keyakinan. Definisinya adalah program yang
melandasi perilaku. Lalu apa perbedaannya dengan prinsip? Prinsip ini sendiri adalah
asas yang mendasari keyakinan. Maka dari itu semua belief pasti terdapat prinsip.

Shattering the paradigm of false limits. Secara harfiah berarti menghancurkan


paradigma yang terbatas. Atau lebih tepatnya merevolusi paradigma. Lalu apa
paradigma itu sendiri? Paradigma ini adalah pandangan dunia yang di dalamnya teori,
praktek, pengetahuan, tindakan, dikonseptualisasi. Definisi lain dari paradigma adalah
himpunan asumsi, gagasan dan nilai yang menetapkan aturan-aturan yang dianggap
relevan atau tidak relevan, valid/ tidak valid, dan kesahannya. Serta yang paling
penting, paradigma menghukumi praktik yang diterima atau tidak. Penerimaan atas
paradigma biasanya tidak dinyatakan. Kita akan langsung otomatis masuk ke dalam
sistem. Hal inilah yang disebut sebagai kebutaan paradigma. Itulah maksud dari
Gregg Braden, yaitu hancurkan paradigma yang membatasi kebebasan jiwa.

Part 2
Membahas dan membedah lirik lagu “Help Me Make it Through The Night”-
Michael Buble feat. Loren Alfred
Masa lalu telah pergi, masa depan belum jelas. Jiwa terlalu lama menderita dalam
proses. Jika tidak ada hasil, maka akan jatuh ke dalam pernyataan masa lalu saya
kelam dan sia-sia. Saya tidak tahu harus berjalan ke mana, tetapi belum sampai putus
asa. Hanya saja geraknya cenderung ke dalam tatanan yang dangkal dan fokus ke
hasil saja, dalam arti kata seperti meminta-minta. Saya tidak ingin berproses, tetapi
ingin hasil yang sudah terlihat. Jiwa yang dikuasai oleh hasrat akan jatuh ke dalam
grief, kesedihan dan penyesalan yang dalam.
Seluruh pengalaman hidup kita adalah dipengaruhi oleh kesadaran kita sendiri. Semua
orang mengalami kehidupan dalam dirinya, baik penderitaan, rasa sakit, maupun
kebahagiaan termasuk kesadaran dalam diri. Jiwa pada awalnya tidak menginginkan
penderitaan, rasa traumatik dan kurangnya pengetahuan, penderitaan itu dipahami
sebagai tanpa tujuan. Berangkat dari itu, jiwa tersebut membenci kodrat
kesadarannya.
Derita dan rasa sakit tanpa tujuan tersebut menghasilkan pandangan dualistik dan jiwa
tersebut mengalami krisis. Kemudian, hal tersebut mendorong kita untuk melakukan
restorasi ketika menyadari bahwa diri kita harus memiliki tujuan. Perbedaan orang
beriman dan Atheis, orang beriman menganggap rasa sakit dan derita ini adalah
momentum untuk melahirkan jiwa baru saya yang suci, bukan hanya sekedar buru-
buru meminum obat lalu memyembuhkan diri.
Nah,syair lagu tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya harapan untuk menemukan
harapan baru dan hanya butuh teman untuk bersandar. Seandainya kita adalah teman
dari seseorang yang mendengarkan lagu ini dan can relate, kita harus menemani
orang tersebut menemukan jiwanya yang baru.

Anda mungkin juga menyukai