Definisi
Yang dimaksud dengan workabilitas adalah bahwa bahan-bahan beton setelah diaduk
bersama menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa sehingga adukan mudah
diangkut, dituang/dicetak, dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaannya tanpa terjadi
perubahan yang menimbulkan kesukaran atau pemurunan mutu. (Wuryati dan Candra,
2001)
Parameter workabilitas :
1. Compactible, yaitu kemudahan beton untuk dipadatkan dengan baik. Pemadatan
bertujuan
untuk mengurangi rongga-rongga udara yang terjebak didalam beton sehingga
diperoleh
susunan yang padat dan memperkuat ikatan antar partikel beton.
2. Mobilitas, yaitu kemudahan beton untuk mengalir atau dituang dalam cetakan dan
dibentuk.
3. Stabilitas, yaitu kemampuan beton untuk tetap stabil, homogen selama
pencampuran, serta tidak terjadi segregasi dan bleeding. (Mindess, Young, dan
Darwin, 2003)
Pasir merupakan bahan pengisi beton sehingga perlu diperiksa dengan menggunakan uji SSD.
Dengan pemeriksaan SSD ini akan diperoleh pasir yang sesuai sebagai bahan campuran
adukan beton, yang berhubungan dengan sedikit atau banyaknya air yang dikandung oleh
pasir tersebut.
SSD atau Saturated Surface Dry adalah keadaan pada agregat dimana tidak terdapat air pada
permukaannya tetapi pada rongganya terisi oleh air sehingga tidak mengakibatkan
penambahan maupun pengurangan kadar air dalam beton.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui pasir uji termasuk dalam jenis SSD
kering, basah atau ideal. Benda uji yang digunakan adalah pasir dengan diameter pasir yang
diuji 0.15 mm – 5 mm. Sedangkan alat yang digunakan untuk pengujian yaitu :
1. Kaliper
2. Corong
3. Tongkat pemadat
Cara pelaksanaan pengujian yaitu
Kerikil : Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat
kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir
pipih tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar
harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti
terik matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat
kering) Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063
mm. Apabila kadar Lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
Pengujian agregat kasar ALWA dilakukan berdasarkan standar ASTM dan dibandingkan
dengan spesifikasi bahan menurut ASTM dan PBI 1971.
a. ASTM C-29 : Standar penelitian untuk pengujian berat isi agregat kasar.
b. ASTM C-127 : Standar penelitian untuk pengujian spesific gravity agregat kasar.
e. ASTM C-566 : Standar penelitian untuk pengujian kadar air agregat kasar.
a) Metode Dilepas
b) Metode Ditusuk
c) Metode Digoyang
2. Mencuci agregat hingga bersih dan oven selama 24 jam, setelah dioven dinginkan
agar suhunya sama dengan suhu ruangan.
3. Memasukkan benda uji ke dalam mesin Los Angeles dengan bola baja yang sesuai
pada tabel ukuran fraksi diatas.
4. Menyalakan mesin, mesin akan berputar dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm untuk
500 putaran.
Untuk benda uji agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil)
Semen adalah hidrolik binder (perekat hidrolis) yaitu senyawa yang terkandung di
dalam semen tersebut dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat
sebagai perekat terhadap batuan. Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah semen
Portland atau semen Portland pozzolan. Penggunaan jenis semen disesuaikan dengan kondisi
di lapangan
Uji berat jenis semen.
1. Mengisi botol Le Chatelier dengan minyak tanah dengan skala antara 0 sampai
1.
2. Memasukkan botol Le Chatelier yang berisi minyak tanah kedalam wadah yang
terlebih dahulu telah diisi air. Dan memasukkan pula thermometer sebagai
pengukur suhu.
4. Pada saat suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol Le Chatelier maka
selanjutnya membaca skala pada botol (V1).
6. Mengeluarkan botol dari wadah dan memasukkan Semen Portland sedikit demi
sedikit ke dalam botol yang berisi minyak tanah dengan menggunakan corong
kaca dengan menjaga agar semen tidak menempel pada dinding atas bagian
dalam botol Le Chatelier.
8. Pada saat suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol Le Chatelier, skala
pada botol Chatelier dibaca (V2).
Part 1
Bedah Buku The Spontaneous Healing of Belief oleh Gregg Braden.
Perbedaan spontaneous healing of belief menggunakan sistem logika dan tidak ada
peta kesadaran, sedangkan hawking(spontanous recovery) khas karena menggunakan
peta kesadaran. Bahasa sebagai Subjektif Nature, artinya bahasa itu adalah hasil dari
refleksi kehadiran, bukan imitasi dari mulut orang lain. Spontanous of belief tidak
diukur oleh hadirnya di mana, yang terpenting positif.
Buku ini merupakan lanjutan dari define matrix yang membahas tatanan kosmos,
sedangkan buku ini membahas belief system.
Bedah judul
Lawan kata dari spontaneous adalah mekanis. Mekanis dapat dipahami sebagai gerak
yang asasnya perolehan, sedangkan spontaneous berasas tumbuh. Mekanis bekerja
dengan sistem linear, spontaneous di tingkat nonlinear. Selain itu, mekanis bersifat
pasti dan tidak kolutif. Dari sini telah memberi arah bahasan untuk membedah buku
ini.
Healing, penyembuhan dari dalam. Bekerja berdasarkan asas spontaneous ini dan
bukan mekanis. Yang bekerja secara mekanis adalah treatment.
Belief, dalam bahasa indonesia berarti keyakinan. Definisinya adalah program yang
melandasi perilaku. Lalu apa perbedaannya dengan prinsip? Prinsip ini sendiri adalah
asas yang mendasari keyakinan. Maka dari itu semua belief pasti terdapat prinsip.
Part 2
Membahas dan membedah lirik lagu “Help Me Make it Through The Night”-
Michael Buble feat. Loren Alfred
Masa lalu telah pergi, masa depan belum jelas. Jiwa terlalu lama menderita dalam
proses. Jika tidak ada hasil, maka akan jatuh ke dalam pernyataan masa lalu saya
kelam dan sia-sia. Saya tidak tahu harus berjalan ke mana, tetapi belum sampai putus
asa. Hanya saja geraknya cenderung ke dalam tatanan yang dangkal dan fokus ke
hasil saja, dalam arti kata seperti meminta-minta. Saya tidak ingin berproses, tetapi
ingin hasil yang sudah terlihat. Jiwa yang dikuasai oleh hasrat akan jatuh ke dalam
grief, kesedihan dan penyesalan yang dalam.
Seluruh pengalaman hidup kita adalah dipengaruhi oleh kesadaran kita sendiri. Semua
orang mengalami kehidupan dalam dirinya, baik penderitaan, rasa sakit, maupun
kebahagiaan termasuk kesadaran dalam diri. Jiwa pada awalnya tidak menginginkan
penderitaan, rasa traumatik dan kurangnya pengetahuan, penderitaan itu dipahami
sebagai tanpa tujuan. Berangkat dari itu, jiwa tersebut membenci kodrat
kesadarannya.
Derita dan rasa sakit tanpa tujuan tersebut menghasilkan pandangan dualistik dan jiwa
tersebut mengalami krisis. Kemudian, hal tersebut mendorong kita untuk melakukan
restorasi ketika menyadari bahwa diri kita harus memiliki tujuan. Perbedaan orang
beriman dan Atheis, orang beriman menganggap rasa sakit dan derita ini adalah
momentum untuk melahirkan jiwa baru saya yang suci, bukan hanya sekedar buru-
buru meminum obat lalu memyembuhkan diri.
Nah,syair lagu tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya harapan untuk menemukan
harapan baru dan hanya butuh teman untuk bersandar. Seandainya kita adalah teman
dari seseorang yang mendengarkan lagu ini dan can relate, kita harus menemani
orang tersebut menemukan jiwanya yang baru.