Anda di halaman 1dari 5

BERAT ISI AGREGAT

BAB XXII
BERAT ISI AGREGAT
A. Teori Umum
Berat isi berhubungan dengan kepadatan porositas, kondisi berat isi
sangat mempengaruhi infiltrasi, dan konsistensi.

Agregat adalah

sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya
baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat
adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton
semen hidraulik atau adukan.
Kata agregat dapat dijabarkan dari bentuk bahasa latin grex yang
berarti sekumpulan atau sekawanan. Berpijak dari akar kata ini, kita
kemudian mendapatkan beberapa makna dari aggregate.
Mulanya kata ini menyeruak terutama dalam bidang konstruksi di
lingkungan penutur bahasa Inggris mengacu pada bahan-bahan mineral
tidak bergerak, misalnya pasir, debu, batu, kerikil, pecahan batu yang
bercampur semen, kapur, atau bahan aspal untuk mengikat campuran itu
menjadi seperti beton. Ketika kita menghimpun benda atau sesuatu yang
terpisah-pisah menjadi satu kesatuan, kita seakan menyusun sebuah
gundukan atau tumpukan, di mana ujung tumpukan berasosiasi dengan
pencapaian. Proses pengumpulan inilah yang disebut agregat
Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan
perkerasan jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca.
Yang menentukan kualitas agregat sebagai material perkerasan jalan
adalah:
1. Gradasi
2. Kebersihan
3. Kekerasan
4. Ketahanan agregat
5. Bentuk butir
6. Tekstur permukaan
7. Porositas
8. Kemampuan untuk menyerap air
PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2013
KELOMPOK XVII

BERAT ISI AGREGAT


9. Berat jenis
10. Daya kelekatan terhadap aspal
Berat isi agregat merupakan perbandingan antara

berat dan isi

agregat tersebut (halus/kasar). Pengujian berat isi suatu agregat merupakan


suatu pengklasifikasian suatu agregat.
Ada beberapa jenis agregat berdasarkan berat isinya, yaitu : agregat
normal, agregat ringan, dan agregat berat.
Standar ASTM C-330, Spesification for Lightweight Agregates
For Structural Concrete memberikan batasan berat isi untuk agregat
kasar ringan yaitu sebesar 350-880 kg/m3 dan antara 750-1200 kg/m3 dan
jika melebihi batasan tersebut maka agregat tersebut masuk kedalam
kategori agregat berat.
BeratBenda Uji
Berat Isi Agregat = VolumeSili der

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari diadakannya percobaan ini adalah untuk
menentukan berat isi agregat, baik itu agregat halus maupun agregat kasar.
C. Alat-alat yang Digunakan
1. Timbangan / Neraca dengan ketelitian 0,1 gram.
2. Talam berkapasitas cukup untuk mengeringkan contoh agregat.
3. Tongkat pemadat dengan diameter 15 mm, panjangnya 60 cm dengan
ujung yang salah satunya bulat dan sebaiknya terbuat dari baja.
4. Mistar perata.
5. Wadah baja yang cukup kaku dan berbentuk silinder yang mempunyai
alat sepasang pemegat pada bagian samping atas silinder tersebut.
6. Air PDAM secukupnya.
7. Drying Oven.
D. Benda Uji
Benda uji yang digunakan pada percobaan ini merupakan agregat
kasar, yang banyaknya hamper sama dengan kapasitas wadah silinder dari
baja tersebut.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2013


KELOMPOK XVII

BERAT ISI AGREGAT


E. Jalan Percobaan
Hari pertama :
1. Menimbang wadah silinder yang terbuat dari baja dengan menggunakan
neraca yang ketelitiannya 0,1 gram, kemudian mencatat hasil
timbangannya (W1);
2. Mengambil benda uji yang telah ditentukan, yaitu benda uji berupa
agregat kasar, yang banyaknya tidak boleh kurang dari wadah silinder
besi;
3. Setelah itu, menyimpan benda uji tersebut kedalam talam yang telah
disediakan;
4. Meratakan posisi benda uji pada talam;
5. Memasukkan talam yang telah terisi oleh benda uji tersebut ke dalam
drying oven yang telah tersedia, kemudian didiamkan selama 24 jam
pada suhu (1005)C.

Hari kedua :

1. Mengeluarkan benda uji setelah 24 jam berada dalam dalam oven,


didiamkan beberapa saat, kemudian memasukkan benda uji kedalam
wadah baja yang berbentuk silinder.
2. Memasukkan benda dalam 3 tahap, isi terlebih dahulu 1/3 bagian dari
wadah baja.
3. Menusuk-nusuk benda uji dengan menggunakan tongkat pada setiap
lapisnya masing-masing sebanyak 25 kali secara merata, sehingga
wadah baja tersebut penuh.
4. Meratakan wadah baja yang telah terisi benda uji dengan menggunakan
mistar perata, sampai benar-benar penuh dan rata.
5. Menimbang dalam keadaan penuh tersebut, dan mencatat hasilnya
(W2).
6. Membuang benda uji tersebut, kemudian mencuci wadah baja hingga
bersih.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2013


KELOMPOK XVII

BERAT ISI AGREGAT


7. Memasukkan air PDAM kedalam wadah silinder yang terbuat dari baja
tersebut sampai benar-benar penuh, kemudian menimbang dan mencatat
hasilnya.
F. Data Pengamatan dan Perhitungan
1.
Data Pengamatan
Tabel 22.1 Data Pengamatan (terlampir)
2.
Perhitungan
Diketahui:

Berat Silinder (W1)


Berat Silinder Baja + benda uji (W2)
Berat Silinder baja + Air (W3)
Volume Silinder = Volume Air (V)

=
=
=
=

6615 gram
20290 gram
16358 gram
10258,38 cm3

Berat Benda Uji (W4)

= W2 W1

Berat isi agregat

= 20290 - 6615
= 13675 gram
Berat benda uji
Volume air
=
13675
= 10258,38
= 1,33 gr/cm3

G.

Gambar Alat dan Gambar Kerja


1. Gambar Alat
Tabel 22.2 Gambar alat (Terlampir)
2. Gambar Kerja
Tabel 22.3 Gambar kerja (Terlampir)

H. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
a. Hasil percobaan
Berat isi agregat = 1,33 gr/cm3 = 1330 kg/m3.
b. Standar ASTM C-330, Spesification for Lightweight Agregates
For Structural Concrete memberikan batasan berat isi untuk
agregat kasar ringan yaitu sebesar 350-880 kg/m3 dan antara 7501200 kg/m3 dan jika melebihi batasan tersebut maka agregat
tersebut masuk kedalam kategori agregat berat.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2013


KELOMPOK XVII

BERAT ISI AGREGAT


c. Nilai berat isi agregat yang dihasilkan melalui percobaan melebihi
batasan standar ASTM C-330, maka dapat disimpulkan bahwa
agregat tersebut termasuk kedalam kategori agregat berat.
2. Saran
Memeriksa dan menyiapkan alat-alat yang akan digunakan serta
menimbang silinder dengan lebih teliti. Sebaiknya memasukan benda
uji kedalam silinder sesuai dengan prosedur percobaan.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2013


KELOMPOK XVII

Anda mungkin juga menyukai