Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN PASIR


PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengujian Bahan
di Laboratorium Bahan Bangunan

Mata Kuliah:
Praktikum Pengujian Bahan Bangunan

Dosen Pengampu:
Elviana, S.Pd., M.Eng

Disusun oleh:
Ahmad Ilham Arrozi (20540141020)
Agus Bukhori Susilo (20540141025)
Bayu Nova Febriansyah (20540144005)
Abdulloh Rahman (20540144008)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kelompok 3
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR ALAM

2021

2|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan pada mata kuliah Pengujian
Bahan Bangunan dengan judul “Pengujian Kadar Air Pasir SSD”.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen Pengujian Bahan Bangunan, Ibu Elviana, S.Pd., M.Eng dan teknisi
Pengujian Bahan Bangunan, Bapak Kimin Triyono, S.Pd yang telah membimbing
saya dalam menulis laporan ini.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, 24 Februari 2021

Kelompok 3
ii |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Penulis

Kelompok 3
iii |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
A. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Tujuan.............................................................................................................1
B. KAJIAN TEORI................................................................................................2
1. Definisi dan deskripsi umum tentang pengujian.........................................2
2. Jenis-jenis dan spesifikasi bahan yang digunakan......................................3
3. Standar bahan, alat dan pengujian..............................................................4
C. METODE PENGUJIAN...................................................................................6
1. Alat dan Bahan...............................................................................................6
a. Peralatan Pengujian.......................................................................................6
b. Metode Pengambilan Sampel.....................................................................12
c. Persiapan dan Spesifikasi Benda Uji..........................................................12
2. Langkah Kerja..............................................................................................12
a. Menjelaskan kondisi pengujian dan setting peralatan uji...........................12
b. Menjelaskan cara pengujian, dilengkapi flow chart dan gambar................13
D. HASIL PENGUJIAN......................................................................................20
1. Pelaporan hasil pengujian...........................................................................20
2. Analisis data..................................................................................................20
E. PEMBAHASAN...............................................................................................22
F. KESIMPULAN................................................................................................23
G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM.........................................24
H. SARAN-SARAN..............................................................................................25
I. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................26
J. LAMPIRAN......................................................................................................27

Kelompok 3
iv |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ayakan…………………………………………………………………
6
Gambar 2.
Splitter……………………………………………………………….....7
Gambar 3. Timbangan Ketelitian 0,1 gr…………………………………….
……...7
Gambar 4. Panci……………………………………………………………….
…...8
Gambar 5. Oven…………………………………………………………….
……...8
Gambar 6. Kerucut Abrams dan Penumbuknya……………………………….
…...9
Gambar 7. Sarung Tangan…………………………………………………….…...9
Gambar 8. Desiccator…………………………………………………..…….
…..10
Gambar 9. Cetok…………………………………………………………….……
11
Gambar 10. Pasir………..………………………………………………………..11
Gambar 11. Menuangkan pasir ke dalam Splitter…………………….….………29
Gambar 12. Mengayak pasir……………………………………..…..…….
……..29
Gambar 14. Menimbang pasir….…………………………………….…….
……..29
Gambar 13. Merendam pasir dalam ember…..…………………………….….
….29
Gambar 15. Meniriskan pasir……………………………………...….…….
…….30
Gambar 16. Memasukkan pasir ke dalam kerucut Abrams…………….…….
…...30
Gambar 17. Menambahkan pasir ke dalam kerucut Abrams…..……….…….
…...30
Gambar 18. Menambahkan pasir sampai penuh…………..…..……….…….
…...30
Gambar 19. Menambahkan pasir sampai melebihi kerucut Abrams………..……
31

Kelompok 3
v|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 20. Meratakan pasir……………………….………..…………….….


…..31
Gambar 21. Pasir yang masih basah.……………………………………….
…….31
Gambar 22. Mengangin-anginkan pasir...………….………..…………….….
…..31
Gambar 23. Mengangkat kerucut Ambrams……….………..…………….….
…..32
Gambar 24. Pasir yang sudah SSD...……………….………..…………….….
…..32
Gambar 25. Menimbang pasir…….……………….………..…………….….…..32
Gambar 26. Memasukkan pasir ke dalam
oven…………………………………...32
Gambar 27. Mendinginkan pasir dengan desiccator………..…………….….…..33
Gambar 28. Menimbang pasir………….………….………..………….….….
…..33
Gambar 29. Mencatat dalam lab sheet…………….………..…………….….
…...33
Gambar 30. Menghitung kadar air SSD…...……….………..…………….….
…..33

Kelompok 3
vi |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Gradasi Agregat Halus Menurut BS……………………………………..4


Tabel 2. Standar Pengujian Agregat
Halus………………………………………...5
Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Air Pasir SSD……………………………………
20
Tabel 4. Nilai Pengujian Kadar Air
SSD………………………………………….21

Kelompok 3
vii |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di Indonesia penggunaan beton sebagai bahan konstruksi masih
belum banyak digunakan mengingat harganya yang masih relatif mahal.
Akan tetapi jika melihat pemakaian beton polimer yang dapat diaplikasikan
untuk pemakaian anti korosif lantai misalnya perlu dipikirkan tanpa
mempertimbangkan harga yang dikeluarkan. Beton semakin tak tergantikan
dalam dunia konstruksi.
Untuk mendapatkan kualitas beton yang diisyaratkan maka
pelaksanaan pembuatan beton harus dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan prosedur SNI. Kuat tekan beton pada umur ke-28 hari harus sesuai
dengan SNI. Faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah kehalusan
dan kadar air pada material pasir yang digunakan dalam campuran beton.
Pasir merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan untuk
campuran beton dan perekat semen. Pasir alam adalah pasir yang diperoleh
langsung dari alam. Pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut,
bekas rawa dan ada juga dari pasir galian.

Dalam merancang adukan beton pasir harus dalam keadaan jenuh


kering muka atau Saturated Surface and Dry (SSD). Pasir SSD merupakan
pasir yang di dalamnya terdapat jenuh air, tapi mukanya kering. Pada
pelaksanaan di lapangan untuk membuat jumlah adukan yang banyak, pasir
tidak mungkin dibuat dalam keadaan SSD, sehingga harus diketahui kadar
air pasir alam dan kadar air SSD. Bilamana kadar air pasir SSD lebih besar
dari pasir alam, maka dalam adukan beton jumlah air harus ditambah.

2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengujian kadar air pasir SSD yaitu:
1). Untuk mengetahui besarnya kadar air SSD yang ada di pasir alam
sebagai sampel uji.

Kelompok 3
1|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

2). Untuk memperoleh angka presentase dari kadar air SSD yang dikandung
oleh agregat.

B. KAJIAN TEORI
1. Definisi dan deskripsi umum tentang pengujian
Pengujian adalah percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu seperti
ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan sebagainya. Pengujian bahan adalah
pengujian suatu material untuk mengetahui kualitas material itu, sifat
mekanik, cacat, dan lain-lain suatu material. Kadar air agregat adalah
perbandingan antara berat air yang terkandung dalam agregat dengan
agregat dalam keadaan yang kering (SNI 03–1971–1990). Kadar air agregat
dipengaruhi oleh besar jumlah air yang terkandung pada pori-pori agregat,
semakin besar selisih antara agregat semula dengan agregat setelah kering
oven maka semakin besar kadar air agregat maka banyak pula air yang
dikandung oleh pori-pori agregat tersebut dan sebaliknya sehingga dapat
sesuai untuk campuran beton.
Pasir merupakan salah satu material untuk membuat beton, dalam
merancang adukan beton pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka
atau Saturated surface and dry (SSD). Pasir SSD merupakan pasir yang
dalam dalamnya jenuh air, tapi mukanya kering. Pada pelaksanaan di
lapangan untuk membuat jumlah adukan yang banyak, pasir tidak mungkin
dibuat dalam keadaan SSD, sehingga harus diketahui kadar air pasir alam
dan kadar air SSD. Bilamana kadar air pasir SSD lebih besar dari pasir
alam, maka dalam adukan beton jumlah air harus ditambah dan sebaliknya.
Pasir alam adalah pasir yang belum dilakukan pengendalian masih apa
adanya seperti di alam.
Keadaan kandungan air untuk menghitung jumlah air dalam agregat
terbagi atas 4, yaitu:
1. Kering tungku adalah kondisi ageregat benar-benar tidak berair
secara penuh akan menyerap air.

Kelompok 3
2|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

2. Kering udara adalah kondisi agregat yang butir-butir kering


permukaannya tetapi mengandung sedikit air dalam pori-pori
sehinga sedikit menghisap jumlah air.
3. Jenuh kering muka adalah kondisi agregat tidak ada air di
pemukaan, tetapi butir-butirnya berisi sejumlah air yang diserap
sehingga butiran agregat tidak menyerap dan menambah jumlah
air dalam campuran beton.
4. Basah adalah kondisi agregat dengan butirannya banyak
mengandung air baik di permukaan maupun di dalam butirannya,
jika dipakai dalam campuran akan menambah air.

Agregat yang basah akan membuat campuran beton lebih basah.


Kadar air yang dikandung agregat dapat mempengaruhi kuat tekan beton.
Dalam rancangan campuran beton kondisi agregat harus dalam keadaan
kering permukaan atau jenuh (Saturated Surface Dry Condition /SSD).
Oleh karena itu, kadar air agregat harus diperiksa sebelum dipergunakan.
Jika agregatnya tidak jenuh air, maka agregat akan menyerap air campuran
beton lebih banyak sehingga kekurangan dalam pencampuran mortal pada
beton. Begitupula dengan agregat yang terlalu basah menyebabkan
pencampuran mortal pada beton banyak mengeluarkan air.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah Faktor
Air Semen (FAS), semakin besar FAS maka kekuatan beton semakin kecil
dan sebaliknya. Faktor air semen merupakan perbandingan dari jumlah air
dan semen. Jadi jika beton susah diaduk, tidak dijinkan hanya ditambah
air, tetapi harus ditambah dengan semen dengan perbandingan sesuai
dengan FAS nya. Jadi jumlah air dalam pasir harus dikendalikan, yaitu
dengan mencari kadar air pasir alam.

2. Jenis-jenis dan spesifikasi bahan yang digunakan


Dalam perancangan struktur pembuatan beton di lapangan, kondisi
agregat harus dalam keadaan kering permukaan atau jenuh (Saturated
Surface Dry Condition /SSD). Sehingga harus diketahui kadar air pasir

Kelompok 3
3|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

alam dan kadar air SSD terlebih dahulu. Nilai kadar air ini digunakan
untuk koreksi takaran air dalam adukan beton yang sesuai dengan kondisi
lapangan. Kadar air yang dikandung agregat dapat mempengaruhi kuat
tekan beton. Dalam praktikum dianjurkan menggunakan agregat yang
kondisi SSD karena memenuhi standart dan sangat banyak dijumpai di
lapangan daripada menggunakan agregat yang dalam kondisi kering
tungku.

3. Standar bahan, alat dan pengujian


Pada praktikum ini bahan uji yang digunakan adalah agregat halus
pasir SSD. Agregat merupakan material granular, misalnya pasir, kerikil,
batu pecah dan kerak tungku pijar yang dipakai bersama-sama dengan
suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton atau adukan semen
hidrolik. Agregat halus adalah butiran halus yang memiliki kehalusan 2
mm – 5 mm dan dengan besar butir maksimum 4,75 mm.
Di bawah ini adalah tabel Gradasi Agregat Halus Menurut BS.

Tabel 1. Gradasi Agregat Halus Menurut BS

Lubang Ayakan Persen berat butir yang Lewat Ayakan


(mm) Zone I Zone II Zone III Zone IV
10 100 100 100 100
4,8 90 – 100 90 – 100 90 – 100 95 – 100
2,4 60 – 95 75 – 100 85 – 100 95 – 100
1,2 30 – 70 55 – 90 75 – 100 90 – 100
0,6 15 – 34 35 – 59 60 – 79 80 – 100
0,3 5 – 20 8 – 30 12 – 40 15 – 50
0,15 0 - 10 0 - 10 0 - 10 0 - 15

Standar alat yang digunakan untuk praktikum pengujian kadar air


pasir alam menurut SNI 1971:2011 adalah sebagai berikut.
a). Timbangan, memiliki kapasitas yang memadai dan dapat menimbang
dengan ketelitian 0,1% dari berat.

Kelompok 3
4|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

b). Pemanas, oven yang memiliki ventilasi dan dapat mempertahankan


temperatur, contoh 110°C ± 5°C. Apabila pengaturan temperatur tidak
disyaratkan, boleh digunakan pemanas lain yang memadai, seperti pelat
pemanas dengan liatrik atau gas, lampu pemanas listrik, atau oven
microwave berventilasi.
c). Wadah benda uji, wadah benda uji harus tahan panas dengan volume
yang memadai sehingga dapat menampung benda uji agar tidak sampai
jatuh atau tumpah. Wadah benda uji juga harus memiliki bentuk yang
sedemikian rupa sehingga kedalaman benda uji tidak lebih seperlima
dari lebar wadah benda uji.

d). Pengaduk, terbuat dari logam atau spatula dengan ukuran yang
memadai sesuai ukuran benda uji.

Di bawah ini adalah tabel Standar Pengujian Agregat Halus menurut SNI
2847-2013 (2013: 25).

Tabel 2. Standar Pengujian Agregat Halus

No Jenis Pengujian Standar


1 Analisis saringan ASTM C136-06
2 Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat SNI 1970-2008
3 Pengujian kadar air SNI 1971-2011
4 Pengujian kekekalan agregat SNI 3407-2008
5 Pengujian bahan organik dalam agregat halus SNI 2816-2014
Pengujian bobot isi dan rongga udara dalam
6 SNI 03-4804-1998
agregat halus

Kelompok 3
5|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

C. METODE PENGUJIAN
Agar dalam proses pelaksanaan praktikum pengujian kadar air pasir alam
dapat berjalan dengan baik dan dapat mendapatkan hasil yang maksimal, maka
diperlukan peralatan dan bahan pengujian serta langkah kerja yang sesuai
dengan standar pengujian. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan praktikum.
1. Alat dan Bahan
a. Peralatan Pengujian
(1). Ayakan pasir 4,8 mm
Alat yang digunakan untuk memisahkan bagian yang tidak
diinginkan berdasarkan ukurannya seperti pasir dari kerikil yang
memiliki ukuran lebih dari 4,8 mm. Ayakan pasir ditunjukkan
pada Gambar 1.

Gambar 1. Ayakan
(Sumber: https://id.wikipedia.org/, 2020)

(2). Splitter
Alat yang digunakan untuk memisahkan agregat halus menjadi
dua bagian agar ketika akan diayak agregat tersebut tidak terlalu
banyak. Ketika bahan akan digunakan sebagai pengujian, dapat
menggunakan salah satu agregat halus di Splitter tersebut. Splitter
ditunjukkan pada Gambar 2.

Kelompok 3
6|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 2. Splitter
(Sumber: https://www.indiamart.com/, 2021)

(3). Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr


Alat yang digunakan sebagai pengukuran untuk mengukur berat
pasir dengan ketelitian sampai 0,1 gram. Dalam hal ini
penunjukkan timbangan digital lebih mudah dibaca karena
terpampang langsung ditampilkan dalam bentuk digit angka. Cara
penggunaannya cukup mudah, tinggal dinyalakan timbangannya,
tunggu hingga penunjuk digit angka muncul, barulah menimbang
apa yang perlu ditimbang. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Timbangan Ketelitian 0,1 gr


(Sumber: https://www.topscale.co.id/, 2016)

(4). Panci
Bentuk wadah ini berbentuk lingkaran. Dalam praktikum ini
digunakan sebagai tempat untuk menampung butiran agregat.

Kelompok 3
7|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Sama halnya fungsi wadah pada umumnya, untuk menampung


agregat dan mengurangi risiko benda uji yang akan tergabung
dengan benda uji yang tidak sesuai. Panci ditunjukkan pada
Gambar 4.

Gambar 4. Panci
(Sumber: https://distributor, 2020)

(5). Oven
Alat yang digunakan untuk memanaskan atau mengeringkan
agregat agar agregat menjadi kering mutlak atau oven. Alat ini
digunakan untuk mengeringkan agregat selama 24 jam hingga
menjadi konstan dan dengan suhu 105°C. Penggunaan oven
pemanas harus berhati-hati seperti contoh saat memasukan benda
uji kedalam oven haruslah menggunakan sarung tangan untuk
mengurangi risiko kecelakan disaat praktikum kerja. Oven
ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Oven

Kelompok 3
8|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

(Sumber: ttps://www.tokopedia.com/, 2020)

(6). Kerucut Abrams dan penumbuknya


Kerucut Abrams berfungsi sebagai cetakan agregat halus yang
memiliki diameter dalam atas 40 mm, diameter dalam bawah 90
mm, dan tinggi 75 mm. Batang penumbuk dengan berat 340 gram
dan diameter kepala 25 mm. Kerucut Abrams dan penumbuknya
ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Kerucut Ambrams dan Penumbuknya


(Sumber: https://eprints.uny.ac.id/, 2021)

(7). Sarung tangan


Sarung tangan akan membantu mengurangi cidera serius pada
bagian tangan jika terjadi kecelakaan dalam praktikum. Terutama
pada saat akan mengambil wadah yang sudah dari oven selama 24
jam. Sarung tangan ditunjukkan pada Gambar 7.

Kelompok 3
9|
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 7. Sarung Tangan


(Sumber: https://teknikece.com/, 2021)

(8). Desiccator
Alat laboratorium yang digunakan sebagai wadah yang terbuat
dari kaca untuk mendinginkan pasir setelah keluar dari oven.
Desiccator ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Desiccator
(Sumber: https://www.calpaclab.com/, 2021)

(9). Cetok
Cetok adalah alat utama tukang batu berupa sendok adukan yang
terbuat dari lempengan logam dan kayu sebagai pegangan, cetok
sering digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata, cor beton,
plesteran, acian dan sejenisnya. Bentuknya ada yang agak bulat,

Kelompok 3
10 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

dan ada juga yang agak lonjong, yang bulat biasa digunakan
untuk sendok adukan. Alat ini digunakan untuk mengaduk atau
mengambil pasir. Cetok ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Cetok
(Sumber: https://www.lazada.co.id/, 2021)

Bahan
(1). Pasir sebanyak 2000 gram
Bahan yang digunakan untuk pengujian kadar air. Bahan uji yang
digunakan adalah agregat halus. Agregat halus adalah butiran
halus yang memiliki kehalusan sebesar 2 mm sampai 5 mm.
Menurut SNI 02-6820-2002, agregat halus adalah agregat dengan
besar butir maksimum 4,75 mm. Bahan uji yang digunakan
adalah dalam kondisi lapangan bukan dalam kondisi SSD. Pasir
alam ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 10. Pasir


(Sumber: https://youtu.be/Gv550QJsfh8, 2021)

Kelompok 3
11 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

b. Metode Pengambilan Sampel


Metode pengambilan sampel menggunakan pasir yang sudah
disediakan oleh Pihak Kampus. Bahan uji yang digunakan dalam kondisi
SSD. Dari 2000 gram bahan pasir yang disiapkan, diambil 400 gram
pasir untuk dilakukan pengujian kadar air pasir alam. Dilakukan
sebanyak dua kali pengujian, satu kali pengujian menggunakan 200 gram
sampel pasir.

c. Persiapan dan Spesifikasi Benda Uji


Dalam praktikum pengujian kadar air pasir SSD harus menggunakan
bahan sesuai dengan standar praktikum yang ada. Yaitu menggunakan
pasir asli dari alam belum terjadi reaksi kimia dan memiliki kehalusan
sebesar 2 mm sampai 5 mm.

2. Langkah Kerja
a. Menjelaskan kondisi pengujian dan setting peralatan uji
Praktikum pengujian ini dilakukan di laboratorium Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY.
Dilakukan dengan suasana yang kondusif, peralatan dan bahan yang
memadai, memiliki standar K3, ruangan yang cukup dan juga dibimbing
dan dalam pengawasan oleh dosen yang mengampu mata kuliah
Pengujian Bahan Bangunan.
Peralatan pengujian yang digunakan untuk praktikum tentunya juga
harus disetting terlebih dahulu, berikut ini setting peralatan untuk
pengujian.
a). Timbangan dengan ketelitian 0,1%
Cara menyetting timbangan digital yaitu timbangan diletakkan di
tempat yang rata dan kokoh, kemudian timbangan dinyalakan dengan
menekan tombol on, lalu tunggu angka yang tertulis di layar menjadi
nol, timbangan dapat digunakan untuk menimbang bahan uji, setelah
selesai digunakan timbangan dimatikan dengan menekan tombol off.

Kelompok 3
12 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

b). Oven listrik


Cara menggunakannya yaitu colokkan kabel oven ke stop kontak,
panaskan oven dengan suhu yang stabil, letakkan benda uji ke dalam
oven dan disetting dengan suhu 105°C selama 24 jam dan jika
sudah benda uji dikeluarkan jangan lupa menggunakan sarung
tangan untuk pelindung agar terhindar dari cidera.

b. Menjelaskan cara pengujian, dilengkapi flow chart dan gambar


Agar proses praktikum pengujian kadar air pasir alam dapat berjalan
dengan baik, lancar dan runtut maka kita harus mengikuti langkah-
langkah pengujian dengan benar dan urut sesuai dengan standar SNI dan
Lab Sheet. Berikut adalah langkah kerja pengujian kadar air pasir alam:
1). Menuangkan pasir ke dalam Splitter. Lalu ambil pasir pada salah
satu tempat di splitter.
2). Mengayak pasir dengan ayakan berdiameter 4,8 mm. Kerikil
yang tertinggal di ayakan dibuang.
3). Menimbang pasir kurang lebih 2000 gram. Lalu memasukkan
pasir ke dalam ember.
4). Merendam dalam air sampai jenuh air yang ditandai dengan tidak
ada gelembung air, akan lebih baik jika dalam merendamnya selama
24 jam.
5). Meniriskan air dari tempat pasir, kemudian pasir diangin-anginkan
sampai pasir, jika genggam pakai tangan dan dilepaskan, bentuk
pasir bentuknya berubah sedikit.
6). Memasukkan pasir ke dalam kerucut abram hingga mencapai
sepertiga dari volume kerucut, jatuhkan penumbuknya 8 kali.
7). Menambahkan pasir dua pertiga volume kerucut, jatuhkan
penumbuknya 8 kali.
8). Memasukkan pasir ke dalam kerucut abram hingga penuh, jatuhkan
penumbuknya 8 kali.

Kelompok 3
13 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

9). Menambahkan pasir sampai melebihi kerucut Abram, jatuhkan


penumbuk satu kali.
10). Meratakan pasir dengan penumbuk dan kemudian mengangkat
kerucut secara pelan-pelan.
11). Jika bentuk pasir tidak berubah seperti bentuk kerucut, maka pasir
masih basah.
12). Pasir diangin-anginkan lagi dan diuji lagi pakai kerucut Abram
dengan cara seperti di atas.
13). Pasir sudah dalam keadaan SSD, jika tinggi permukaan tetap, tetapi
yang runtuh bagian samping. Tetapi pasir jangan sampai kering (jika
pasir telah kering, maka harus dilakukan perendaman ulang).
14). Setelah pasir sudah dalam keadaan SSD, maka dilanjutkan dengan
menguji kadar air pasir SSD.
15). Menimbang pasir 200 gram sebanyak 2 kali, kemudian beratnya
disebut (A) gram.
16). Pasir pada nampan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam
oven. Dioven selama 24 jam dengan suhu 105 derajat Celcius.
Sebelum dimasukkan ke dalam oven, diberi label bertuliskan kelas
dan kelompok. Setelah selesai di oven pasir dalam nampan tersebut
diambil dengan menggunakan sarung tangan.
17). Mendinginkan pasir dengan cara memasukkannya ke
desiccator kurang lebih 5 menit.
18). Menimbang pasir 1 dan 2 menggunakan timbangan dengan ketelitian
0,1 gram. Kemudian beratnya disebut (B) gram.
19). Hasil penimbangan kemudian dicacat pada Lab Sheet.
20). Kadar air pasir SSD dihitung dengan Rumus yang tertulis pada
Lab Sheet.

Kelompok 3
14 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

BAGAN ALUR PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

1. Menuangkan pasir ke 2. Mengayak pasir dengan


dalam Splitter. ayakan berdiameter 4,8
mm.

4. Merendam dalam air 3. Menimbang pasir


sampai pasir jenuh air yang kurang lebih 2000 gram.
ditandai dengan tidak ada Lali memasukkan pasir ke
gelembung air. dalam ember

Kelompok 3
15 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

5. Meniriskan pasir dari 6. Memasukkan pasir ke


tempat pasir, kemudian dalam kerucut abram
diangin-anginkan. hingga mencapai
sepertiga dari volume
kerucut, jatuhkan
penumbuknya 8 kali.

8. Menambahkan pasir 7. Menambahkan pasir ke


sampai penuh, jatuhkan dalam kerucut abrams
penumbuknya 8 kali. hingga mencapai dua
pertiga dari volume
kerucut, jatuhkan
penumbuknya 8 kali.

Kelompok 3
16 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

9. Menambahkan pasir 10. Meratakan pasir


sampai melebihi kerucut dengan penumbuk dan
Abram, jatuhkan kemudian mengangkat
penumbuk satu kali. kerucut secara pelan-
pelan.

12. Pasir diangin- 11. Jika bentuk pasir tidak


anginkan lagi dan diuji berubah seperti bentuk
lagi pakai kerucut Abram kerucut, maka pasir masih
dengan cara seperti di basah.
atas.

Kelompok 3
17 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

13. Pasir sudah dalam 14. Setelah pasir sudah


keadaan SSD, jika tinggi dalam keadaan SSD,
permukaan tetap, tetapi maka dilanjutkan dengan
yang runtuh bagian menguji kadar air pasir
samping SSD.

16. Pasir pada nampan 15. Menimbang pasir 200


yang telah ditimbang gram sebanyak 2 kali,
dimasukkan ke dalam kemudian beratnya.
oven. Dioven selama 24 .disebut (A) gram.
jam dengan suhu 105
derajat Celcius.

Kelompok 3
18 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

17. Mendinginkan pasir 18. Menimbang pasir 1 dan


dengan cara 2. Kemudian beratnya
memasukkannya ke disebut (B) gram.
desiccator kurang lebih 5
menit.

20. Menghitung Kadar Air Pasir 19. Hasil penimbangan


SSD dengan Rumus yang tertulis kemudian dicacat pada
pada Lab Sheet. Lab Sheet.

Kelompok 3
19 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

D. HASIL PENGUJIAN
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data sebagai berikut.
1. Pelaporan hasil pengujian
Tanggal : 24 Februari 2021
Waktu : 07.30 WIB
Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan JPTSP
Cuaca : Cerah
Hasil Uji :
Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Air Pasir SSD
Pengujian Berat Pasir Sebelum Berat Pasir Kering Oven
Ke : dioven A (gram) B (gram)
1 200 182,1
2 200 178,9

2. Analisis data
( A−B)
Kadar air pasir SSD = x 100 %
B
A = Berat pasir SSD sebelum dioven (gram)
B = Berat pasir SSD setelah dioven (gram)

 Analisis Pengujian ke-1:


A = 200 gr
B = 182,1 gr

( A−B )
Kadar air pasir SSD = x 100 % =
B

( 200 – 182,1 ) 17,9


x 100 % = x 100 %
182,1 182,1
= 9,83 %

Kelompok 3
20 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

 Analisis Pengujian ke-2:


A = 200 gr
B = 178,9 gr

( A−B)
Kadar air pasir SSD = x 100 % =
B

(200−178,9) 21,1
x 100 % = x 100 %
178,9 178,9

= 11,79 %

(P 1+ P2)
Rata-rata kadar air pasir SSD =
2
P1 = Kadar Air Pasir SSD Pengujian ke-1 P2 = Kadar Air Pasir SSD
Pengujian ke-2
(P 1+ P2)
Rata-rata kadar air pasir SSD =
2
(9,83+11,79 )
=
2

21,62
=
2

= 10,81

Tabel 4. Nilai Pengujian Kadar Air Pasir SSD


Pengujian Berat Pasir Berat Kadar Air = Persentase
Ke : Sebelum Pasir ( A−B)
x 100 %
dioven A Kering B
(gram) Oven
B (gram)
1 200 182,1 ( 200 – 182,1 ) 9,83%
x 100 %
182,1
2 200 178,9 (200−178,9) 11,79%
x 100 %
178,9
Rerata 10,81 %

Kelompok 3
21 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

E. PEMBAHASAN
Agregat yang diambil untuk pengujian praktikum adalah agregat yang
berasal dari laboratorium yang dibawa masuk ke dalam karena diletakkan di
luar laboratorium, lalu diuji sebagai sampel penelitian. Dikarenakan agregat
yang di luar merupakan perwakilan dari agregat yang biasa digunakan di
lapangan.
Berdasarkan dari hasil praktikum pengujian kadar air pasir SSD tersebut,
didapat bahwa berat benda uji agregat halus setelah dikeringkan di dalam oven
selama 24 jam lebih ringan dibandingkan dengan berat benda uji sebelum
dikeringkan. Benda uji tersebut masih mengandung kadar air yang menambah
berat benda uji itu sendiri.
Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase kadar air SSD yang terkandung
dalam pengujian pertama adalah 9,83% dan pada pengujian kedua adalah
11,79%. Nilai rata-rata kadar air SSD yang diperoleh adalah 10,81%. Jadi,
pada agregat ini memenuhi standar dan layak untuk dipakai dalam campuran
adukan beton.
Berdasarkan pembahasan di atas dan telah diperoleh hasil dapat
dikatakan bahwa agregat halus yang telah diuji dalam keadaan SSD atau kering
oven, ini berarti pasir yang di dalamnya terdapat jenuh air, tetapi mukanya
kering. Sehingga dalam pelaksanaan di lapangan perlu mengurangi air dari
nilai jumlah air yang dibutuhkan. Ketika sudah dapat mengetahui jumlah air
yang harus digunakan, maka kita dapat menentukan perbandingan FAS yang
akan berpengaruh pada kuat tekan beton. Semakin besar FAS maka kekuatan
beton semakin kecil dan sebaliknya.
Kemudian apabila agregat mengalami pengurangan air yang dibutuhkan
dalam pembuatan campuran beton diharapkan dapat sama dengan beton yang
memiliki kadar air yang normal, sehingga menghasilkan kuat tekan yang sesuai
dengan yang direncanakan. Setelah mengetahui kadar air maka nilai dari kadar
air memiliki hubungan dalam perencanaan mix design beton dan uji slump
yang dilakukan dalam pelaksanaan pengujian slump.

Kelompok 3
22 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

F. KESIMPULAN
Dari pengujian kadar air pasir SSD yang telah dilakukan ditarik
kesimpulan, nilai rata-rata kadar air pasir SSD yang diperoleh adalah 10,81%.
Berdasarkan pembahasan di atas dan telah diperoleh hasil dapat dikatakan
bahwa agregat halus yang telah diuji dalam keadaan SSD atau kering oven, ini
berarti pasir yang di dalamnya terdapat jenuh air, tetapi mukanya kering.
Sehingga dalam pelaksanaan di lapangan perlu mengurangi air dari nilai
jumlah air yang dibutuhkan.
Dari perumusan pencarian kadar air dinyatakan bahwa kadar air
berbanding lurus berat kandungan air suatu agregat dan berbanding terbalik
terhadap berat agregat dalam kondisi semula atau kondisi kering tungku.
Sehingga makin besar nilai dari berat kandungan air agregat maka semakin
besar nilai dari kadar air. Sebaliknya, jika semakin kecil berat kandungan air
dalam agregat maka semakin kecil juga kadar air yang diperolehnya. Nilai
kadar air sangat penting untuk menentukan jumlah air dalam perancangan mix
design beton.

Kelompok 3
23 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Adapun kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan praktikum pengujian
kadar air pasir SSD adalah sebagai berikut. Praktikum pengujian kadar air pasir
SSD ini dilakukan secara daring. Mahasiswa hanya sekedar melihat video
praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa yang melakukan pengujian
sebelumnya, sehingga mahasiswa tidak secara langsung dapat melakukan
praktikum pengujian. Dengan begitu, mahasiswa tidak dapat secara langsung
melihat dan menggunakan peralatan praktikum serta bagaimana cara kerja alat
tersebut. Dengan kata lain mahasiswa belum dapat mengoperasikan alat
praktikum pada pengujian kali ini. Serta mahasiswa tidak mendapatkan
pengalaman praktikum secara langsung di laboratorium.

Kelompok 3
24 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

H. SARAN-SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka dapat dipaparkan saran
sebagai berikut.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar air SSD yang
terkandung pada agregat halus pasir dengan cara pengeringan. Kadar air
agregat adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam agregat
dengan berat agregat dalam keadaan kering. Nilai kadar air ini digunakan untuk
koreksi takaran air dalam adukan beton yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Bagi penguji, laporan pengujian kadar air pasir SSD ini dapat digunakan
untuk pegangan dalam pengujian untuk menentukan kadar air agregat dan
untuk data pengujian selanjutnya. Dan bagi masyarakat, laporan pengujian
kadar air pasir SSD ini dapat digunakan sebagai informasi untuk menambah
pengetahuan tentang pentingnya mengetahui kadar air agregat halus sebagai
salah satu material untuk pembuatan campuran beton yang berstandart.
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki laporan dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca tentang pembahasan laporan di atas.

Kelompok 3
25 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

I. DAFTAR PUSTAKA
Adin, A., dkk. (1990). Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Diakses dari
Badan Standardisasi Nasional, Situs Web http://www.ocw.upj.ac.id/

Badan Standarisasi Nasional (2008). SNI No. 1970: 2008 Cara uji berat jenis
dan penyerapan air agregat halus: Jakarta : BSN

Isneini, M., 2009. Kerusakan dan Perkuatan Struktur Beton Bertulang. Jurnal
Rekayasa, (Online), Vol. 13, No. 3, (https://www.neliti.com/, diakses
pada 3 Maret 2021).

Materialedo. (2016, 12 Oktober). Teori Dasar Uji Bahan.


https://materialedo.wordpress.com/ (diakses pada 28 Februari 2021)

Wikipedia. (2020, 19 Maret). Ayakan. https://id.wikipedia.org/wiki/Ayakan


(diakses pada 28 Februari 2021)

(2013, 28 Januari). Pengertian Agregat Halus.


http://notoprasetio.blogspot.com/ (diakses pada 2 Maret 2021)

Kelompok 3
26 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

J. LAMPIRAN

Gambar 1. Ayakan Gambar 2. Splitter


(Sumber: https://id.wikipedia.org/, 2020) (Sumber:
https://www.indiamart.com/,
2021)

Gambar 3. Timbangan Ketelitian 0,1 gr Gambar 4. Panci


(Sumber: https://www.topscale.co.id/, 2016) (Sumber: https://distributor, 2020)

Gambar 5. Oven Gambar 6. Kerucut Abrams dan


Penumbuknya
(Sumber: ttps://www.tokopedia.com/, (Sumber: https:// eprints.uny.ac.id/,
2020) 2021)

Kelompok 3
27 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 7. Sarung Tangan Gambar 8. Desiccator


(Sumber: https://www.calpaclab.com/, (Sumber: https://www. calpaclab.com,
2021) 2021)

Gambar 9. Cetok Gambar 10. Pasir


(Sumber: https://www.lazada.co.id/, (Sumber: https:// youtu.be/Gv550QJsfh8,
2021) 2021)

Kelompok 3
28 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 11. Menuang pasir ke Gambar 12. Mengayak pasir


dalam Splitter
(Sumber :
(Sumber : https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, 2021)
2021)

Gambar 13. Menimbang pasir Gambar 14.Merendam pasir dalam


ember
(Sumber :
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, (Sumber :
2021) https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
2021)

Kelompok 3
29 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 15. Meniriskan pasir Gambar 16. Memasukkan pasir ke


dalam kerucut Abrams
(Sumber :
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, (Sumber :
2021) https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
2021)

Gambar 17. Menambahkan pasir ke Gambar 18. Menambahkan pasir


dalam kerucut Abrams sampai penuh
(Sumber : (Sumber :
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
2021) 2021)

Kelompok 3
30 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 19. Menambahkan pasir Gambar 20. Meratakan pasir


sampai melebihi kerucut Abrams
(Sumber :
(Sumber : https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, 2021)
2021)

Gambar 21. Pasir yang masih basah Gambar 22. Mengangin-anginkan pasir
(Sumber : (Sumber :
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
2021) 2021)

Kelompok 3
31 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 23. Mengangkat kerucut Gambar 24. Pasir yang sudah SSD
Abrams
(Sumber :
(Sumber : https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, 2021)
2021)

Gambar 25. Menimbang pasir Gambar 26. Memasukkan pasir ke


dalam oven
(Sumber :
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, (Sumber :
2021) https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
2021)

Kelompok 3
32 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

Gambar 27. Mendinginkan pasir Gambar 28. Menimbang pasir


dengan desiccator
(Sumber :
(Sumber : https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, 2021)
2021)

Gambar 29. Mencatat dalam Lab Gambar 30. Menghitung kadar air SSD
Sheet
(Sumber :
(Sumber : https://youtu.be/OtDvL_CEwXE,
https://youtu.be/OtDvL_CEwXE, 2021)
2021)

Kelompok 3
33 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

No Dok. : 1/ JSA
No Rev. : 1
JOB SAFETY ANALYSIS
Tgl Rilis : 03-Mar-21
Hal 1 dari
No. JSA : 001/ JSA/ II/ 2021 Terbit : 03-Mar-21
Nama Pekerjaan : Pengujian Kadar Air Pasir Alam Departemen : Security
Pengawas : Kimin Triyono, S.Pd Pelaksana :
APD : 1. Masker 1. 20540141003 - Pandid Wan
2. Sarung Tangan 2. 20540141010 - Anggi Dwi
3. Kacamata Lab 3. 20540141011 - Afi Afilia
4. Sepatu safety 4. 20540144007 - Hafizh R. S
5. Wearpack 5. 20540144018 - Naufal Rofi
Penanggung
No Urutan Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian
Jawab
1. Menuangkan pasir Debu pasir dapat Menggunakan
dalam splitter, ambil masuk ke mata kacamata Lab dan
pasir pada salah satu dan terhirup saat masker. Naufal
tempat di splitter. menuangkan pasir
ke dalam splitter.
2. Mengayak pasir Debu pasir dapat Menggunakan
dengan ayakan 4,8 masuk ke mata kacamata Lab dan
Naufal
mm. dan terhirup saat masker.
mengayak pasir.
3. Menimbang pasir Debu pasir dapat Menggunakan
lebih kurang 200 gr masuk ke mata kacamata Lab dan
Naufal
sebanyak dua kali dan terhirup saat masker.
(dua kali pengujian). menimbang pasir.
4. Masukkan pasir Apabila tangan Menggunakan Naufal
dalam oven, selama mengenai oven sarung tangan tahan
24 jam dengan suhu dapat panas dan berhati-
105 derajat celcius. menyebabkan luka hati saat
bakar dan ketika mencolokkan kabel
menghubungkan oven ke stop kontak
oven dengan arus dan menggunakan
listrik berpotensi sepatu safety.

Kelompok 3
34 |
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KADAR AIR PASIR SSD

menyebabkan
konsleting.
5. Dinginkan pasir Desiccator terbuat Menggunakan
dalam desiccator dari bahan yang pakaian safety atau
beberapa saat (lebih mudah pecah, wearpack, kacamata
kurang 5 menit). apabila pecah Lab, masker dan Naufal
bahan tersebut sepatu safety.
dapat melukai
kulit.
6. Timbang pasir Debu pasir dapat Menggunakan
(misalnya B gram). masuk ke mata kacamata Lab dan
Naufal
dan terhirup saat masker.
menimbang pasir.
7. Hitung kadar air pasir
- - Naufal
alam.

Kelompok 3
35 |

Anda mungkin juga menyukai