Anda di halaman 1dari 66

LABORATORIUM UJI BAHAN 1

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

LABORATORIUM UJI BAHAN 1

Berdasarkan hasil praktik yang dilaksanakan di kampus Politeknik Negeri Sriwijaya


Palembang pada Jurusan Teknik Sipil yang disusun

Oleh :

Nama : ANDI ARMAN ARIFIN

Nim : 061830100754
Dengan ini meminta persetujuan dalam penyusunan dan penyelesaian laporan ini dan telah
diterima sebagai salah satu syarat mata kuliah laboratorium uji bahan 1.

Palembang, Januari 2019

Dosen Pembimbing,

Sumiati, ST,MT
NIP. 1963 0405 1989 0320 02

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunianya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan laboratorium uji bahan 1.
Terima kasih banyak kepada dosen pengajar Kontruksi Bangunan Kerja Bangunan
Air. Ibu Sumiati, ST,MT. yang telah banyak mengajarkan,membagi ilmu,dan membimbing
sehingga kami dapat menyelesaikan praktek ini dengan baik.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini, saya menyadari banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan
agar laporan ini menjadi sempurna.
Akhir kata saya berharap agar laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita
semua yang membaca.

Palembang, Januari 2019


Penulis

Andi Arman Arifin


061830100754

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................ 1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT .............................................................. 2
1.3 RUMUSAN MASALAH .................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6


2.1 PENGERTIAN BETON ...................................................................... 6
2.2 KEKUATAN BETON ......................................................................... 7
2.3 AGREGAT .......................................................................................... 9
2.4 SEMEN PORTLAND ......................................................................... 10
BAB III PENGENALAN ALAT ........................................................................
BAB IV URAIAN KERJA ................................................................................. 15
4.1 JOB I ...................................................................................................15
4.2 JOB II .................................................................................................. 35
4.3 JOB III .................................................................................................45
4.4 JOB IV...................................................................................................65
BAB V PENUTUP .................................................................................................
5.1 KESIMPULAN .....................................................................................
5.2 SARAN ..................................................................................................

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum kita melihat bahwasannya pertumbuhan dan perkembangan
industry konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hampir 60 % material yang digunakan
dalam pekerjaan konstruksi adalah beton karena penggunaan material beton sebagai
salah satu unsure penting dalam sebuah proyek ternyata berpengaruh signifikan terhadap
total biaya proyek. Lebih dari separuh total biaya proyek diserap oleh material yang
digunakan (Nugrahadkk, 1985). Menurut Ritz (1994), material memiliki konstribusi
sebesar 40-60% dalam biaya proyek. Hal ini menyebabkan efisiensi material sangat
diperlukan untuk menurunkan total biaya konstruksi. Dengan efisiensi biaya material,
maka penghematan terbesar telah dilakukan (Damodara, 1999).Beton juga yang pada
umumnya di padukan dengan baja atau sejenis lainnya.Agar dapat merancang
kekuatannya dengan baik, artinya dapat memenuhi criteria aspek ekonomi yaitu rendah
dalam biaya dan memenuhi aspek teknik yaitu kekuatan struktur, sehingga perancangan
beton harus memenuhi criteria perancangan standar yang berlaku.

Pesat nya pembangunan sering mengalami kekurangan akan bahan-bahan


bangunan seperti semen, kayu, dan agregat. Kekurangan akan bahan-bahan tersebut
diantaranya disebab kan karena belum berkembang ny aindustri-industri bahan bangunan
dan pengolahan bahan bangunan yang kurang sempurna, misalnya masih sering terjadi
campuran agrega tuntuk pemakaian beton yang mengandung tanah (lempung) sehingga
hasilnya akan mempengaruhi ke kuatan beton yang dihasilkan.

Pemakaian beton semakin banyak dijumpai untuk berbagai macam konstruksi


bangunan. Hal ini dikarenakan beton memiliki berbagai macam keuntungan, antara lain
seperti memiliki kekuatan yang tinggi, perawatan yang murah, dan dapat dicor sesuai
dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Beton merupakan elemen pembentuk
struktur yang merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasardan air,
dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan pada pengujian bahan di laboratorium.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari job yang dilakukan di laboratorium uji bahan.
3. Untuk mengetahui kesimpulan dari masing-masing job yang dilakukan.

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan iniadalah :


1. Agar dapat lebih memahami pengetahuan tentang job-job yang dilakukan di
laboratorium uji bahan.
2. Supaya dapat bermanfaat bagi pembaca/masyarakat.

1.3 RumusanMasalah
Dalam menyusun laporan ini memiliki beberapa rumusan masalah diantaranya :
1. Apa saja job yang dilakukan di laboratorum uji bahan?
2. Bagaimana cara kerja dari masing-masing job yang dilakukan di laboratorium uji
bahan?
3. Apa saja yang dapat kita simpulkan dalam melakukan job-job tersebut?

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Beton

Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat
dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang
terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air. Beton merupakan
salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan,
jalan, dan lain – lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan
dengan cara mencampur agregat halus (pasir),agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain
dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan
bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu,
sampai menjadi satu kesasuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti
batuan.Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air. Beton yang
sudah mengeras dapat juga dikatakan sebagai batuan tiruan, dengan rongga – rongga antara
butiran yang besar (agregat kasar atau batu pecah), dan diisi oleh batuan kecil (agregat halus
atau pasir), dan pori– pori antara agregat halus diisi oleh semen dan air (pasta semen). Pasta
semen juga berfungsi sebagai perekat atau pengikat dalam proses pengerasan, sehingga
butiran–butiran agregat saling terekat dengan kuat sehingga terbentuklah suatu kesatuan yang
padat dan tahan lama.

A. Kelebihan Beton

1. Harganya murah karna menggunakan bahan lokal.


2. Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi.
3. Mudah di bentuk sesuai ukuran yang di inginkan.

B. Kekurangan Beton

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah.


2. Beton sulit kedap air secara sempurna.
3. Beton bersifat getas sehingga harus dihitung secara detail dan seksama.

C. Sifat-sifat Beton
Beton harus memenuhi kekuatan yang direncanakan, campuran beton harus
mempunyai suatu mobilitas tertentu. Campuran beton tidak boleh mengalamisegregasi
(pemisahan selama pengecoran) Beton pada dasarnya merupakan campuran antara semen,
kerikil, pasir, dan air dengan perbandingan campuran yang tertentu. Kadang-kadang
beberapa bahan tambahan juga ikut digunakan dalam campuran beton ini untuk membuat
beton yangmemiliki sifat-sifat yang diinginkan, misalnya fly ash (abu terbang)atau material
kimia lainnya. Air dan semen akan bereaksi menjadi pasta semen yang bertugas untuk
mengikat kerikil dan pasir sehingga terbentuk struktur yang kaku dan memiliki kekuatan
tertentu.Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu
pasir,batu,batu pecah atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan
perekat semen, dan air sebagai pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses dan
perawatan beton berlangsung.
Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat tariknya, dan beton merupakan
bahan bersifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% – 15% saja dari kuat
tekannya.Pada penggunaan sebagai komponen struktur bangunan, umumnya beton diperkuat
dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan mampu membantu
kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan tarik. Dengan demikian tersusun
pembagian tugas, dimana tulangan baja bertugas memperkuat dan menahan gaya tarik,
sedangkan beton hanya diperhitungkan menahan gaya tekan.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2.2 Kekuatan Beton


Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan adalah
kemampuan beton untuk dapat menerima gaya per satuan luas (Tri Mulyono, 2004). Nilai
kekuatan beton diketahui dengan melakukan pengujian kuat tekan terhadap benda uji silinder
ataupun kubus pada umur 28 hari yang dibebani dengan gaya tekan sampai mencapai beban
maksimum. Beban maksimum didapat dari pengujian dengan menggunakan alat compression
testing machine.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton, yaitu :
1. Faktor Air Semen
Faktor air semen (FAS) merupakan perbandingan antara jumlah air terhadap
jumlah semen dalam suatu campuran beton. Fungsi FAS, yaitu :
 Untuk memungkinkan reaksi kimia yang menyebabkan pengikatan dan
berlangsungnya pengerasan.
 Memberikan kemudahan dalam pengerjaan beton (workability).
2. Sifat-Sifat Agregat
Adapun sifat-sifat aggregate yang perlu diperhatikan seperti : serapan air, kadar
air agregat, berat jenis, gradasi agregat, modulus halus butir, kekekalan agregat,
kekerasan dan kekasaran agregat.
3. Proporsi semen dan jenis semen yang digunakan Berhubungan dengan
perbandingan jumlah semen yang digunakan saat pembuatan mix design dan jenis
semen yang digunakan berdasarkan peruntukkan beton yang akan dibuat.

4. Bahan Tambah

Menurut standar ASTM C 494/C494M-05a, jenis bahan tambah kimia dibedakan


menjadi 7 tipe, yaitu :

 Water reducing admixtures


 Retarding admixtures
 Accelerating admixtures
 Water reducing and retarding admixtures
 Water reducing and accelerating admixtures

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Water reducing and high range admixtures


 Water reducing, high range and retarding admixtures

2.3 Agregat

Pada beton biasanya terdapat sekitar 70% sampai 80 % volume agregat terhadap
volume keseluruhan beton, karena itu agregat mempunyai peranan yang penting dalam
propertis suatu beton (Mindess et al., 2003). Agregat ini harus bergradasi sedemikian rupa
sehingga seluruh massa beton dapat berfungsi sebagai satu kesatuan yang utuh, homogen,
rapat, dan variasi dalam perilaku (Nawy,1998). Dua jenis aggregate adalah :

A. Agregat halus ( pasir alami dan buatan )


Agregat halus disebut pasir, baik berupa pasir alami yang diperoleh langsung dari
sungai atau tanah galian, atau dari hasil pemecahan batu. Agregat halus adalah
agregat dengan ukuran butir lebih kecil dari 4,75 mm (ASTM C 125 – 06).
Agregat yang butir-butirnya lebih kecil dari 1,2 mm disebut pasir halus,
sedangkan butir-butir yang lebih kecil dari 0,075 mm disebut silt, dan yang lebih
kecil dari 0,002 mm disebut clay (SK SNI T-15-1991-03). Persyaratan mengenai
proporsi agregat dengan gradasi ideal yang direkomendasikan terdapat dalam
standar ASTM C 33/ 03 “Standard Spesification for Concrete Aggregates”

B. Agregat kasar ( kerikil, batu pecah atau pecahan dari blast furnance )
Menurut ASTM C 33 - 03 dan ASTM C 125 - 06, agregat kasar adalah agregat
dengan ukuran butir lebih besar dari 4,75 mm. Ketentuan mengenai agregat kasar
antara lain :

 Harus terdiri dari butir – butir yang keras dan tidak berpori.
 Butir – butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur
oleh pengaruh – pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
 Tidak boleh mengandung zat – zat yang dapat merusak beton, seperti zat – zat
yang relatif alkali.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %. Apabila kadar lumpur


melampaui 1 %, maka agregat kasar harus dicuci. Persyaratan mengenai
proporsi gradasi saringan untuk campuran beton berdasarkan standar yang
direkomendasikan ASTM C 33/ 03 “Standard Spesification for Concrete
Aggregates.

2.4 Semen Portland

Portland cement merupakan bahan pengikat utama untuk adukan beton dan pasangan
batu yang digunakan untuk menyatukan bahan menjadi satu kesatuan yang kuat. Jenis atau
tipe semen yang digunakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kuat tekan
beton. hal ini perlu diketahui tipe semen yang distandardisasi di Indonesia. Menurut ASTM
C150, semen Portland dibagi menjadi 5 tipe, yaitu :

 Tipe I : Ordinary Portland Cement (OPC), semen untuk penggunaan umum, tidak
memerlukan persyaratan khusus (panas hidrasi, ketahanan terhadap sulfat, kekuatan
awal).
 Tipe II : Moderate Sulphate Cement, semen untuk beton yang tahan terhadap sulfat
sedang dan mempunyai hidrasi sedang.
 Tipe III : High Early Strength Cement, semen untuk beton dengan kekuatan awal
tinggi (cepat mengeras).
 Tipe IV : Low Heat of Hydration Cement, semen untuk beton yang memerlukan
panas hidrasi rendah, dengan kekuatan awal rendah.
 Tipe V : High Sulphate Resistance Cement, semen untuk beton yang tahan terhadap
kadar sulfat tinggi.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Pengenalan Alat


Material adalah suatu bahan utama dalam suatu pembangunan, baik itu pembangunan
gedung,jalan,jembatan maupun drainase. Dalam hal ini material sering di sebut dengan
agregat. Agregat yang akan dipelajari pada praktek ini terbagi menjadi dua jenis agregat,yaitu
agregat kasar dan agregat halus. Adapun bentuk agregat kasar seperti batu pecah sedangkan
agregat halus adalah pasir alami.
Kemudian tidak hanya material ada juga bahan lain sebagai bahan utama suatu
banguna nya itu semen, Semen (cement) adalah hasil industry dari bahan baku :batu kapur
(gamping) sebagai bahan utama dan lempung (tanah liat) atau bahan pengganti lainnya
dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk (bulk) tanpa memandang proses
pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.
Selain itu ada air adalah bahan terpenting dalam suatu bangunan karena fungsinya
sendiri pencampur dari semen, agregat kasar atau agregat halus.

Berikut gambar-gambar dari bahan pada lab uji bahan I ini :

Agregat Halus (Pasir)

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Agregat Kasar

Semen

Air

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.1 Pengenalan Alat


Alat –alat yang digunakan dalam praktek ini seperti :
Saringan dengan nomor-nomor saringan yg telah di tentukan, mesin penggoyang
saringan, botol lechatelir, wajan, timbangan, densityspoon,oven,gelas ukur,kerucut
terpancung,penumbuk plastik, hidrolick pump, cetakankubusdansilinder, bejanaagregat,
cincinkonik, kuaspembersih, kaca, kerucut Abrams, alatpikat, mesinpengaduk (tromol).

Berikut gambaralat-alat yang digunakandalamPengujianbahanI :

Saringan

Mesin penggetar saringan

Timbangan

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Botol li chatelir

Density Spoon

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Cawan

Piknometer

Oven

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Bejana agregat Kuas Kerucut A brams

Hidrolic Pump Cetakan kubus 15X15 Kaca dan kerucut


terpancung

Cetakan silinder Mesin Pengaduk Alat Pikat

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Cincin Koni Cetakan kubus 5 bejana agregat

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB IV
JOB I
BERAT JENIS AGREGAT KASAR

I. MaksuddanTujuan
1. Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu
dari agregat kasar, serta angka penyerapan dari agregat kasar.

2. Tujuan
Setelah akhir pengujian mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menentukan berat jenis agregat kasardalam keadaan kering oven.
b. Menentukan berat jenis agregat kasarkering permukaan (SSD).
c. Menentukan berat jenis agregat kasar dalam jenuh air kering permukaan (SSD).
d. Menentukan kadar air agregat kasar dalam keadaan kering permukaan jenuh air
(SSD).
e. Menggunakan peralatan yang dipakai dengan benar.

II. Teori dasar


- Berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu 25°C;
- Berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi
agregat dalam keadan jenuh pada suhu 25°C;
- Berat jenis semuialah perbandingan antara bera tagregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu
5°C;
- Penyerapanialah perbandingan berat air yang dapat di serap quarry terhadap
berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Peralatan &Bahan


3.1 Alat :
Nama alat Keterangan Gambar
 Timbangan  Timbangan kapasitas 20000 gram
dengan ketelitian 0,1 gram

 Oven  Alat pengering suhu dapat


diatur 110±50C

 Ukuran 250 x 250 mm


 Cawan
Ukuran 300 x 300 mm
Ukuran 300 x 400 mm

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.2 Bahan
1. Agregat Kasar 500 gr

2. Air

IV. ProsedurPelaksanaan
PenentuanBeratJenis&PenyerapanAgregatKasar
1. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yangmelekat
pada permukaan agregat

2. Keringkan benda uji pada oven dengan suhu ( 110 ± 50 )C sampai beratnya tetap.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Dinginkan sebentar, kemudian timbang beratnya (Bk)


4. Timbang berat benda uji dalam keadaan jenuh air kering permukaan (Bj)

5. Masukkan benda uji kedalam bejana dan tambahkan air hingga benda uji terendam
dan permukaan air pada tanda batas (pada bejana gelas diberi tanda batas )
6. Timbang berat bejana berisi benda uji + air (w1)
7. Bersihkan bejana dari benda uji dan masukkan lagi air sampai permukaannya ada
pada tanda batas
8. Timbang beratnya (w2)

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

V. Data Hasil Pengujian dan Perhitungan


Berat jenis agregat kasar :

Pemeriksaan I II III

Berat Agregat Kering Oven (BK) 1911,3 1951,3 1933,2

Berat Agregat SSD (BJ) 2006,4 2001,1 2000,1

Berat Agregat dalam air (BA) 1232,6 1231,5 1222,4

Pemeriksaan I II III Rata-rata

Bk
Berat Jenis (Bulk) 2,270018 2,535473 2,485791 2,49709417
Bj−Ba

Berat Jenis Kering Permukaan


Bj 2,592918 2,600182 2,571814 2,49709417
Jenuh (SSD)
Bj−Ba

Bj−Bk
Penyerapan ×
Bk 4,975671 2,552145 3,460583 2,49709417
100%

VI. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar di
Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya didapatkan :
 Berat Jenis Kering = 2,485791
 Berat Jenis SSD = 2,571814
 Penyerapan = 3,460583%

Berat jenis yang di isyaratkan adalah berkisar antara 2,5-2,7 gram dan nilai
penyerapan kecil dari 3% agregat kasar yang diuji termasuk golongan agregat
normal berdasarkan berat jenisnya. Agregat kasar tersebut telah memenuhi standar
yang di tetapkan.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

VII. Referensi
- American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) T
– 85 – 74
- American Society for Testing and Materials (ASTM) C 127 – 68
- LaporanTeknologiBeton (BPPB)
- PB – 0202 – 76
- PusatPengembanganPendidikanPoliteknik, PengujianBahan, Bandung
- PusatPengembanganPendidikanPoliteknik (1987) TeknologiBahan 2 Bandung
- SNI 03-1969-1990

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BERAT JENIS AGREGAT HALUS

1. Maksud dan Tujuan


1.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu
dari agregat halus, serta angka penyerapan dari agregat halus.

1.2 Tujuan
Setelah akhir pengujian, mahasiswa diharapkandapat :
a. Menentukan berat jenis agregat halus dalam keadaan kering oven.
b. Menentukanberatjenisagregathaluskeringpermukaan (SSD).
c. Menentukankadar air agregathaluskeringpermukaanjenuh air (SSD).
d. Menggunakanperalatan yang dipakai dengan benar.

II. Teori dasar


1. Berat jenis curahialahperbandinganantaraberatagregatkeringdanberatair
sulingyangisinyasamadenganisiagregatdalamkeadaanjenuhpadasuhu25°C;
2. Beratjeniskeringpermukaanjenuhyaituperbandinganantaraberatagregatkeringpe
rmukaanjenuhdanberatairsulingyang
isinyasamadenganisiagregatdalamkeadaanjenuhpadasuhu25°C;
3. Beratjenissemuialahperbandinganantaraberat agregatkeringdanberatair
sulingyangisinyasamadenganisiagregatdalamkeadaankeringpadasuhu5°C;
4. Penyerapanialahperbandinganberatairyangdapatdiserapterhadapberatagregatke
ring,dinyatakandalampersen.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Peralatan&Bahan
3.1 Alat :
NAMA PERALATAN KETERANGAN GAMBAR
 Timbang 0,01 gr  Kapasitas maks 20 kg
denganketelitian 0,1
gr

 Piknometer  Kapasitas 1000 ml


 Kapasitas 500 ml

 Kerucutterpancungu  Diameterdiatas
ntukmenentukankea (40±3)
daan SSD. mm,diameterbawah
(90±3) mm dantinggi
(75±3) mm
dibuatdarilogamtebal
minimum 0,8 mm.

 Penumbuk plastik  Denganpenampangrat


a,berat (340±15)
gram diameter
permukaanpenumbuk
(25±3) mm

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Oven pengering  Dapatdiatur


dengansuhu
1100C±50C

 Cawan  Tempat untuk


material

3.2 Bahan
1. Benda ujiadalahagregat halus 508,5 gr dalam kondisi SSD (jenuh kering
muka).

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Air

IV. ProsedurPelaksanaan
A. Penentuan SSD AgregatHalus
1. Masukkan benda uji ke dalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan,yang
masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali,ditambah 1 kali penumbukan
untuk bagian atasnya (seluruhnya 25 kali tumbukan).

2. Angkat cetakan kerucut terpancung perlahan-lahan


a) Sebelum diangkat,cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan dari
butiran agregat yang berada dibagian luar cetakan.
b) Pengangkatan cetakan harus benar-benar vertikal.
3. Periksa bentuk agregat hasil pencetakan setelah kerucut terpancung diangkat.
Bentuk agregat umum nya ada 3,yang masing-masing menyatakan ke adaan
kandungan air dari agregat tersebut,yaitu :

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1 2 3

… ….
…….. …… …

Kering S.S.D Basah
….
.

Perhatikan!
1. Jika keadaan agregat kering,maka agregat perlu ditambah air.
2. Jika keadaan agregat basah,maka agregat perlu dikeringkan di udara.

B. Penentuan Berat Jenis & Penyerapan Agregat Halus


1. Timbang agregat dalam keadaan SSD tersebutseberat 508,5 gram dan masukkan ke
dalam piknometer.

2. Masukkan air bersih mencapai 90% isi piknometer,putar sambil diguncang sampai
tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.
3. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4. Timbangpiknometerberisi air dan bendauji (W1)

5. Keluarkan benda uji dari piknometer, pindahkan ke dalam cawan dan


keringkandalam oven dengansuhu (110 ±5º)c
sampaiberattetapkemudiandinginkanbendaujidalamdesikator,lalutimbangberatnya.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

6. Isi kembalipiknometerdengan air sampaitandabatas,timbangberatnya (W2).

V. Data hasil pengujian dan Perhitungaan


Berat jenis agregat halus :

Pemeriksaan I II III

berat benda uji kering permukaan jenuh


500 500 508,5
SSD

Benda Uji kering oven 481,7 477,2 493,9

Berat Piknometer + Air 1252,2 1251,8 1249,5

Berat Piknimeter + Benda Uji + Air 1546,9 1535,1 1549,5

Pemeriksaan I II III Rata-rata

Bt
Berat Jenis (Bulk) 2,435 2,307 2,439 2,39
(B+Bj−Bt)

Berat Jenis Kering Permukaan


Bj 2,346 2,202 2,369 2,31
Jenuh (SSD) (B+Bj−Bt)

Bj−Bk
Penyerapan ×
Bk 0,038 0,048 0,03 0,04
100%

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

VI. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus di
Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya didapatkan :
 Berat Jenis Kering = 2,439
 Berat Jenis SSD = 2,369
 Penyerapan = 0,03%
Berat jenis yang di isyaratkan adalah berkisar antara 2,5-2,7 gram dan nilai
penyerapan kecil dari 3% agregat kasar yang diuji termasuk golongan agregat
normal berdasarkan berat jenisnya. Agregat kasar tersebut telah memenuhi standar
yang di tetapkan.

VII. Referensi
- American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) T
– 85 – 74
- American Society for Testing and Materials (ASTM) C 127 – 68
- LaporanTeknologiBeton (BPPB)
- PB – 0202 – 76
- PusatPengembanganPendidikanPoliteknik, PengujianBahan, Bandung
- PusatPengembanganPendidikanPoliteknik (1987) TeknologiBahan 2 Bandung
SNI 03-1969-1990

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB II
ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR

I. Maksud dan tujuan


1.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dengan menggunakan
saringan.

1.2 Tujuan
Setelah akhir pengujian mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menentukan gradasi agregat halus dengan menggunakan hasil analisa
saringan/ayakan.
b. Menentukan MHB agregat halus
c. Menggambarkan data hasil pemeriksaan kedalam grafik gradasi dan menentukan
gradasi agregat halus.
d. Menggunakan peralatan yang diperlukan dengan benar.

II Teori dasar
Analisa Saringan Ageregat adalah penentuan presentase berat butiran agregat
yang lolos dari satu set saringan kemudian angka angka presentase digambarkan pada
grafik pembagian butir. Gradasi yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus
besar kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi
dibandingkan dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik
adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan agregat halus tidak boleh
mengandung bagian yang lolos pada satu set ayakan lebih besar dari 45% dan tertahan
pada ayakan berikutnya.
Kebersihan agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang
akan dibuat terutama dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat beton muda
maupun beton yang sudah mengeras.
Umumnya agregat halus mempunyai MHB sekitar 1.50 – 3.8akan

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

menghasilkan beton mutu tinggi dengan FAS yang rendah dan mempunyai kekuatan
tekan dan kebecekan yang optimal.

III. Alat& Bahan


3.1 Alat :
NAMA ALAT KETERANGAN GAMBAR
 Timbangan  Kapasitasmaks 20 kg
denganketelitian 0,1 gr

 AyakanStandar  Ayakan 37.5 mm, 19


mm,9.5mm, 4.75mm,
2.36 mm, 1.18 mm, 0.15
mm, 0.075 mm, sampai
dengan pan.

 MesinPenggetarAy  Alat ini berfungsi untuk


akan menggetarkan agregat
dan akan mempermudah
pengayakan pada
agregat.

 Kuas  Ada yang


terbuatdaribuludankawat
tembaga

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Cawan
 Cawan adalah wadah
atau tempat untuk
meletakkan benda uji

3.2 Bahan
1. Agregat kasar

I. ProsedurPelaksanaan :
1. Bersihkan saringan dengan kuwas,lalu timbang dan catatlah beratnya.
2. Timbang agregat kasar yang akan dilakukan analisa saringan.

3. Susun saringan secara berurutan dari atas kebawah dengan diameter terbesar
berada diatas dan pan berada pada dasar saringan.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4. Masukkan agrega kedalam saringan lalu tutup saringan teratas.


5. Getarkan agregat pada alat penggetar selama 15 menit,pastikan pengunci di kedua
sisinya terpasang dengan baik.

6. Timbang saringan satu persatu beserta isinya.

7. Hitung total berat agregat apakah mendekati berat agregat awal.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

II. Data Hasil Pengujian dan Perhitungan


Analisa saringan agregat kasar :
Diameter Tertahan %
atas bawah % Kumlatif
Sarigan gr LOLOS
100 100 9,5 0 0,00 0 100
100 95 4,8 0,3 0,06 0,06 99,94
100 95 2,4 1,4 0,28 0,34 99,66
100 90 1,2 4,5 0,90 1,24 98,76
100 80 0,6 28,3 5,66 6,90 93,1
50 15 0,3 166 33,20 40,10 59,9
15 0 0,1 244,2 48,84 88,94 11,06
pan 55,3 11,06 100,0 0
500

ZONA AGREGAT KASAR

100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
Series1
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0.00 10.00

III. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian analisa saringan agregat kasar di Laboratorium Jurusan


Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya didapatkan hasil Modulus Halus Butiran

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

(MHB) Agregat Kasar adalah 9,622. Dengan standar MHB Agregat Kasar 5-8,
ternyata agregat kasar kami ukurannya melebihi standar tersebut.

IV. Referensi
- PusatPengembangan PendidikanPoliteknik,Pengujian Bahan, Bandung
- PusatPengembanganPendidikanPoliteknik ( 1987 ),TeknologiBahan 2, Bandung
- SNI 03 – 1969 – 1990, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat kasar.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB II
ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

I. Maksud dan tujuan


1.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dengan menggunakan
saringan.

1.2 Tujuan
Setelah akhir pengujian mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menentukan gradasi agregat halus dengan menggunakan hasil analisa
saringan/ayakan.
b. Menentukan MHB agregat halus
c. Menggambarkan data hasil pemeriksaan kedalam grafik gradasi dan menentukan
gradasi agregat halus.
d. Menggunakan peralatan yang diperlukan dengan benar.

II Teori dasar
Analisa Saringan Ageregat adalah penentuan presentase berat butiran agregat
yang lolos dari satu set saringan kemudian angka angka presentase digambarkan pada
grafik pembagian butir. Gradasi yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus
besar kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi
dibandingkan dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik
adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan agregat halus tidak boleh
mengandung bagian yang lolos pada satu set ayakan lebih besar dari 45% dan tertahan
pada ayakan berikutnya.
Kebersihan agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang
akan dibuat terutama dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat beton muda
maupun beton yang sudah mengeras.
Umumnya agregat halus mempunyai MHB sekitar 1.50 – 3.8akan

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

menghasilkan beton mutu tinggi dengan FAS yang rendah dan mempunyai kekuatan
tekan dan kebecekan yang optimal.

III Alat & Bahan


3.3 Alat :
NAMA ALAT KETERANGAN GAMBAR
 Timbangan  Kapasitasmaks 20 kg
denganketelitian 0,1 gr

 AyakanStandar  Ayakan 37.5 mm, 19


mm,9.5mm, 4.75mm, 2.36
mm, 1.18 mm, 0.15 mm,
0.075 mm, sampai dengan
pan.

 MesinPenggetarA
yakan Alat ini berfungsi untuk
menggetarkan agregat dan
akan mempermudah
pengayakan pada agregat.

 Kuas
 Ada yang
terbuatdaribuludankawattemb
aga

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Cawan

 Cawan adalah wadah atau


tempat untuk meletakkan
benda uji

3.4 Bahan
1. Pasir

IV Prosedur Pelaksanaan :
1. Agregat halus dikeringkan di oven dengan suhu (110±5)°C, sampai berat konstan
( jika agregat tersebut dalam keadaan basah ),

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Timbang agregat halus yang akan dilakukan analisa saringan,

3. Saring benda uji tersebut dengan menggunakan susunan 1 set saringan terdiri dari
38mm; 19 mm; 9,6 mm; 4,8 mm; 2,4 mm; 1,2 mm; 0,6 mm; 0,3 mm; 0,15 mm;
0,075 mm; pan. Susunannya dari yang terbesar ke terkecil.

4. Penyaringan ini dilakukan dengan meletakkan susunan saringan pada alat penggetar,
dan digetarkan
5. Timbang berat agregat yang tertahan diatas masing-masing saringan
6. Bersihkan masing-masing saringan,dimulai dari saringan teratas dengan kuas cat
yang lemas.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Perhatian!
Penyikatan jangan terlalu keras, sekedar menurunkan debu yang mungkin masih
melekat pada saringan.
7. Hitung persentasi berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan
terhadap berat total.

V Data Hasil Pengujian dan Perhitungan


Analisa saringan agregat halus :
ZONA 1

Diameter Tertahan %
atas bawah % Kumlatif
Sarigan gr LOLOS
100 100 9,50 0 0,00 0 100
100 90 4,75 0,3 0,06 0,06 99,94
95 60 2,38 1,4 0,28 0,34 99,66
70 30 1,19 4,5 0,90 1,24 98,76
34 15 0,59 28,3 5,66 6,90 93,1
20 5 0,30 166 33,20 40,10 59,9
10 0 0,15 244,2 48,84 88,94 11,06
pan 55,3 11,06 100,0 0
500

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

ZONA 2

Diameter Tertahan %
atas bawah % Kumlatif
Sarigan gr LOLOS
100 100 9,5 0 0,00 0 100
100 90 4,8 0,3 0,06 0,06 99,94
100 75 2,4 1,4 0,28 0,34 99,66
90 55 1,2 4,5 0,90 1,24 98,76
59 35 0,6 28,3 5,66 6,90 93,1
30 8 0,3 166 33,20 40,10 59,9
10 0 0,1 244,2 48,84 88,94 11,06
pan 55,3 11,06 100,0 0
500

ZONA 3
Diameter Tertahan %
atas bawah % Kumlatif
Sarigan gr LOLOS
100 100 9,5 0 0,00 0 100
100 90 4,8 0,3 0,06 0,06 99,94
100 85 2,4 1,4 0,28 0,34 99,66
100 75 1,2 4,5 0,90 1,24 98,76
79 60 0,6 28,3 5,66 6,90 93,1
40 12 0,3 166 33,20 40,10 59,9
10 0 0,1 244,2 48,84 88,94 11,06
pan 55,3 11,06 100,0 0
500

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

ZONA 4
Diameter Tertahan %
atas bawah % Kumlatif
Sarigan gr LOLOS
100 100 9,5 0 0,00 0 100
100 95 4,8 0,3 0,06 0,06 99,94
100 95 2,4 1,4 0,28 0,34 99,66
100 90 1,2 4,5 0,90 1,24 98,76
100 80 0,6 28,3 5,66 6,90 93,1
50 15 0,3 166 33,20 40,10 59,9
15 0 0,1 244,2 48,84 88,94 11,06
pan 55,3 11,06 100,0 0
500

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Analisa saringan zona 1


100
90
80
70
60
% Lolos

50 Series2
40
Series3
30
20 Series1
10
0
0.10 1.00 10.00
Diameter saringan (mm)

Analisa saringan zona 2


100
90
80
70
% Lolos

60
50 Series1
40
30 Series3
20 Series2
10
0
0.1 1.0 10.0
Diameter saringan (mm)

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Analisa saringan zona 3


100
90
80
70
% Lolos

60
50 Series1
40
30 Series2
20 Series3
10
0
0.1 1.0 10.0
Diameter saringan (mm)

Analisa saringan zona 4


100
90
80
70
% Lolos

60
50
40
30
20
10
0
0.1 1.0 10.0
Diameter saringan (mm)

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

VI. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian analisa saringan agregat kasar di Laboratorium Jurusan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya didapatkan hasil Modulus Halus Butiran
(MHB) Agregat Halus adalah- - - - . Dengan standar MHB Agregat Halus 1,5 – 3,5 ,
ternyata agregat halus kami ukurannya memenuhi standar tersebut.

VII. Referensi
- ASTM C-33-82-Standard Specification For Concrete Aggregates
- BS-812-Pengujian analisa ayak untuk mengetahui gradasi
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik,Pengujian Bahan, Bandung
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik (1987), Teknologi Bahan 2, Bandung
- SII 0052-80-Mutu dan Cara Uji AgregatBeton
- SK SNI T-15-1990-03:1-Pengertian agregat halus dan kasar
- SNI-03-1750-1990-Mutu dan cara uji agregat beton
- SNI-03-1968-1990-analisasaringanagregathalus kasar.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB III

BOBOT ISI AGREGAT KASAR

1. Maksud dan Tujuan


1.1 Maksud
Menentukan berat isi agregat kasar atau campuran dan penetapan rongga udara
(air void).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah akhir pengujian ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan tentang
pengujian bobot isi agregat :
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah akhir pengujian ini mahasiswa diharapkan dapat :
a. menerangkan prosedur pelaksanaan penentuan bobot isi agregat
b. mengetahui seberapa besar perubahan berat terhadap volume agregat pada
kondisi yang berbeda
c. membuktikan kebenaran hasil rancangan perhitungan bobot isi agregat
sesuai dengan kenyataan, sekaligus dapat mengoreksinya jika tidak tepat.
d. menggunakan peralatan yang dipakai sesuai fungsinya

II. TeoriDasar
Berat isi adalah perbandingan antara berat suatu benda dan isinya, yang
biasanya dinyatakan dalam satuan kg/liter atau kg/m3. Hal ini secara angka sama
dengan berat jenis, bila volume benda diukur/ditentukan bagi masing-masing
butirannya. Untuk agregat dengan berat jenis yang sama, dapat memberikan nilai
berat isi yang berbeda-beda tergantung bagaimana padatnya mengisikannya,
bentuk butiran dan susunan besar butirnya.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Peralatan& Bahan


3.1 Peralatan :

 Timbangan

 Bejana Silinder

 Batang Pemadat

 Density Spoon

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.2 Bahan
 Agregat Kasar

IV. Prosedur Pelaksanaan :


A. Gembur
Adapun prosedur pelaksanaan menentukan bobot isi agregat kasar antara lain :
1. Timbang dan catatlah berat bejana silinder (gram)....W1
2. Ukur diameter dan tinggi bejana silinder (cm)
3. Hitung volume ( cm3 ).
4. Masukkan agregat dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir, dari
ketinggian maksimum 5 cm di atas bejana silinder dengan menggunakan density
spoonsampai penuh
5. Ratakan permukaan bejana berisi agregatdengan mengguanakan mistar perata,
6. Timbang dan catatlah beratnya (gram).....W2
7. Keluarkan agregat dari bejana silinder

8. Ulangi hingga 3 kali, dan cari rata-rata berat isi agregat gembur
9. Berat isi agregat = W3/V

V. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian berat isi padat dan gembur agregat kasar di
Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya didapatkan :
 Berat Beton Silindier I = 11841,9 gr
 Berat Beton Silindier II = 12044,2 gr

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Berat Beton Silindier III = 11724,3 gr


 Berat Beton SelinderRata-Rata = 11870,13 gr
 Berat Beton Kubus I = 5639,8 gr
 Berat Beton Kubus II = 5700,5 gr
 Berat Beton Kubus III = 5875,5 gr
 Bera Beton Kubus IV = 5717,8 gr
 Berat Beton Kubus Rata-Rata = 5733,4 gr

VI. Referensi
- American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO)
- American Society for Testing and Materials (ASTM) C 29 – 71
- Collist, L. dan Fox, R.A. (1985), Aggregates : Sand, Gravel and Crushed Rock
Aggregates for Construction Purposes. The Geological Society: London.
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( 1987 ) Teknologi Bahan 2,
Bandung
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian Bahan,

Bandung

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BOBOT ISI AGREGAT HALUS

I. Maksud dan tujuan


1. Maksud
Menentukan berat isi agregat halus, kasar atau campuran dan penetapan
rongga udara (air void). Berat isi adalah perbandingan berat dan isi.

2. Tujuan
Setelah akhir pengujian ini diharapkan mahasiswa dapat :
a. menerangkan prosedur pelaksanaan penemuan bobot isi agregat .
b. membuktikan kebenaran hasil rancangan perhitungan bobot isi agregat sesuai
dengan kenyataan, sekaligus dapat mengoreksinyajika tidak tepat.
c. mengetahui seberapa besar perubahan berat terhadap volume agregat pada
kondisi yang berbeda
d. Menggunakan peralatan yang dipakai dengan benar.

II. Teori Dasar

Berat isi adalah perbandingan antara berat suatu benda dan isinya, yang biasanya
dinyatakan dalam satuan kg/liter atau kg/m3. Hal ini secara angka sama dengan berat
jenis, bila volume benda diukur/ditentukan bagi masing-masing butirannya. Untuk
agregat dengan berat jenis yang sama, dapat memberikan nilai berat isi yang
berbeda-beda tergantung bagaimana padatnya mengisikannya, bentuk butiran dan
susunan besar butirnya.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Perlatan & Bahan :


3.1 Alat
NAMA KETERANGAN GAMBAR
PERALATAN
 Timbangan  Ketelitian 0,01 gr

 Bejana
Silinder

 Batang Pemadat

 Density Spoon

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.2 Bahan
 Agregat Halus

IV. Prosedur Pelaksanaan

Adapun prosedur pelaksanaan menentukan bobot isi agregat kasar antara lain :
A. Gembur
1. Timbang dan catatlah berat bejana silinder (gram)....W1
2. Ukur diameter dan tinggi bejana silinder (cm)
3. Hitung volume ( cm3 ).
4. Masukkan agregat dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir, dari
ketinggian maksimum 5 cm di atas bejana silinder di atas bejana silinderdengan
menggunakan density spoon sampai penuh
5. Ratakan permukaan bejana berisi agregatdengan mengguanakan mistar perata,
6. Timbang dan catatlah beratnya (gram).....W2
7. Keluarkan agregat dari bejana silinder
8. Ulangi hingga 3 kali, dan cari rata-rata berat isi agregat gembur
9. Berat isi agregat = W3/V

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

B. .Padat
1. Timbang dan catatlah berat bejana silinder (gram)....W1
2. Ukur diameter dan tinggi bejana silinder (cm)
3. Masukkan agregat dalam 3 lapis yang sama tebal. Setiap lapis
dipadatkan dengan tongkat pemadat sampai 25 kali tusukan yang
merat. Pada pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan
paling bawah tiap-tiap lapisan. Ratakan permukaan bejana berisi
agregat dengan menggunakan mistar perata
4. Timbang dan catatlah berat bejana berisi agregat....W2
5. Ulangi pekerjaan di atas sampai 3 kali
6. Hitunglah berat agregat padat... W3 = W2-W1

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

Rendam benda uji dalam bak yang berisi air agar proses pemotongan (cuting) beton
berlangsung dengan baik , maka perendaman ini dilakukan sampai batas waktu pengujian
kuat tekan.

Penekanan benda uji


Ambil benda uji dari bak perendam dan lap dengan menggunakan lab lembab .
Tentukan berat dan ukuran benda uji

Perhatian !
Jika benda ujinya berbentuk silinder , sebelum benda uji tersebut ditekan harus diberi lapisan
mortar / semen / belerang dipermukaan atas dan bawah setebal 4 mm , untuk meratakan
permukaan bidang tekan .
Letakan benda uji pada mesin tekan secara sentris

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Jalankan mesin dengan penambahan beban terutama berkisar antara 2 sampai 4 Kg/cm2
perdetik
Pembebanan ini dilakukan sampai batas maksimum dan catat hasilnya .
Hitung kuat tekan dari benda uji tersebut .

I.Data-data Hasil Pengujian dan Perhitungan

HASIL PERHITUNGAN

SILINDER BETON

PENGUJIAN SATUAN NOTASI III II I

Berat Silinder gram S1 5116,8

Berat Silinder + Air gram S2 6818,8

Berat Silinder + Beton Segar gram S3 20470

Volume Silinder 1702

Berat Beton gram S3-S1 15353,2

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Slika 10%

Berat Silinder 1 11841,9

Kuat Tekan 395

Berat Silinder 2 12044,2

Kuat Tekan 320

Berat Silinder 3 11724,3

Kuat Tekan 390

Berat Total Silinder 35610,4


Berat Rata Rata Silinder 11870,13

Berat Tot Kuat Tekan 1105


Berat Rata Rata Kuat Tekan 368,3333

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

PERHITUNGAN BETON KUBUS

PENGUJIAN SATUAN NOTASI III II I

Berat Rata Rata Kubus gram S1 5733,4

Volume Kubus m S2 3375

BJ 1,698785

Luas Penampang 22500

Kuat Tekan Mpa/N 8,444444

Slika 5%

Berat Kubus 1 5639,8


Kuat Tekan 177
Berat Kubus 2 5700,5

Kuat Tekan 178

Berat Kubus 3 5875,5


Kuat Tekan 240
Berat Kubus 4 5717,8
Kuat Tekan 165

Berat Total Kubus 22933,6


Berat Rata Rata Kubus 5733,4

Berat Total Kuat Tekan 760


Berat Rata Rata Kuat Tekan 190

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

V. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian berat isi padat dan gembur agregat halus di
Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya didapatkan :
 Berat Beton Silindier I = 11841,9 gr
 Berat Beton Silindier II = 12044,2 gr
 Berat Beton Silindier III = 11724,3 gr
 Berat Beton SelinderRata-Rata = 11870,13 gr
 Berat Beton Kubus I = 5639,8 gr
 Berat Beton Kubus II = 5700,5 gr
 Berat Beton Kubus III = 5875,5 gr
 Bera Beton Kubus IV = 5717,8 gr
 Berat Beton Kubus Rata-Rata = 5733,4 gr

VI. Referensi
- American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO)
- American Society for Testing and Materials (ASTM) C 29 – 71
- Collist, L. dan Fox, R.A. (1985), Aggregates : Sand, Gravel andSociety: London.
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( 1987 ) TeknologiBahan2,Bandung
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian Bahan,
Bandung

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

JOB IV
SLUMP

I. Maksud dan Tujuan


1.3 Maksud
Metode ini dimaksud kan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan slum pbeton (concreteslump).

1.4 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan pengujian penentuan slump beton, mahasiswa diharapkan dapat
menentukan kekentalan adukan beton berdasarkan percobaan Slump Beton.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan dapat:
- menerangkan prosedur pelaksanaan penentuan slump beton
- membuktikan hasil penentuan slump beton dalam pembuatan rancangan
adukan beton , sehingga jika ada ketidaksesuaian dengan kenyataan yang
sebenarnya , maka kadar air bebas dengan segera dapat diubah sesuai dengan
slump yang diinginkan
- menggunakan peralatan yang diperlukan dengan benar.

II. Teori Dasar


Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium
maupun di lapangan.Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI)
dan digunakan sebagai standar.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Peralatan dan Bahan


3.1 Alat
Tabel 3.2 Alat-Alat :
Nama Peralatan Keterangan Gambar

 Timbangan Kapasitas 15 kg
Ketelitian 0,01 gr

 Kerucut Untuk mengukur


Abram kekentalan adukan
beton

 Plat besi (plat Alas kerucut Abram


slump)

 Batang Untuk memadatkan


Pemadat beton

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Density Spoon Untuk mengambil


material

 Mistar siku Untuk mengukur tinggi


slump

3.2 Bahan
 Semen

 Agregat kasar

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Agregat halus

 Air

IV. Prosedur pelaksanaan


1. Basahi cetakan dan pelat slump dengan lap basah
2. Masukkan cetakan pada pelat slump

3. Masukkan adukan beton ke dalam cetakan dalam 3 lapis yang kira-kira sama
tebalnya. Setiap lapis dipadatkan dengan merusak- rusak dan menggunakan
tongkat pemadat sebanyak 25 kali.

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4. Ratakan permukaan aduk beton dan biarkan 30 detik


Perhatikan :

Selama waktu menunggu ini , cetakan dan pelat slump dibersihkan dari jatuhan
adukan beton
5. Angkat cetakan perlahan – lahan. Dalam pengangkatan,posisi cetakan harus dijaga
tetap dalam keadaan vertical

6. Ukur penurunan dari adukan beton (slump). Pengukuran dilakukan minimal pada
3 titik yaitu titik terendah, titik tengah dan titik tertinggi yang kemudian nilai
penurunan (slump) diambil dari nilai rata-rata

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE
LABORATORIUM UJI BAHAN 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

V. Data Hasil Pengujian


 Pengukuran 1 (paling tinggi) = 2cm
 Pengukuran 2 (Paling tengah) = 2,5 cm
 Pengukuran 3 (Paling rendah) = 3 cm
 Rata-rata = 2,5 cm
 Slump rencana = 3-6cm

VI. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian slump beton di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Sriwijaya didapatkan slump 3,6 cm berarti memenuhi syarat 3-6 cm.

VII. Referensi
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( 1987 ) Teknologi Bahan 2,
Bandung
- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian Bahan Bandung
- SNI 1972:2008 - Cara uji slump beton

SNI 03-1972-1990: Metode Pengujian Slump Beton

ANDI ARMAN ARIFIN


061830100754 / 3SE

Anda mungkin juga menyukai