Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

LAB KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU I

DISUSUN OLEH :

FITRIA SELPIKA
SARI
062130100008
2 SB

DOSEN PEMBIMBING :

DRS. YURPINO
NIP 195911261980031001

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2021
LAPORAN PRAKTIK
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU I

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Lab. Konstruksi Dasar Kerja Kayu 1
Pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya
DISUSUN OLEH :

FITRIA SELPIKA
SARI
062130100008
2 SB

DOSEN PEMBIMBING :

DRS. YURPINO
NIP 195911261980031001

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2021

ii
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktik Konstruksi Beton yang
penulis buat ini. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Yurpino yang
telah memberikan dukungan dan bimbingannya kepada penulis selama masa bimbingan.

Laporan ini dibuat dan disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Praktik Lab. Konsturksi dasar Kerja Kayu I Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri
Sriwijaya. Tentunya penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam menyusun laporan ini.
Namun tentu saja masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan
saran yang bersifat membangun.

Wassalamualaikum wr. Wb

Palembang, 4 April 2022

Fitria selpika sari


062130100008

1
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................4


1.2 Tujuan dan Manfaat ..........................................................................................................4
1.3 Pembahasan Masalah ........................................................................................................5
1.4 Metode Pembahasan .........................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kayu ...................................................................................................................6


2.2 Karakteristik Kayu ............................................................................................................7
2.3 Jenis Kayu .........................................................................................................................8
2.4 Klasifikasi Mutu Kayu ......................................................................................................11
2.5 Cacat Kayu ........................................................................................................................12
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Konstruksi Kayu .......................................................15

BAB III ALAT DAN BAHAN PEKERJAAN KAYU

3.1 Alat...................................................................................................................................17
3.2 Bahan ..............................................................................................................................22

BAB IV URAIAN KERJA

4.1 Latihan Dasar Mengetam Kayu ......................................................................................23


4.2 Latihan Pembuatan Sambungan Bibir Mirinng Berkait....................................................25
4.3 Latihan Membuat Meja ...................................................................................................27

2
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................................29


5.2 Saran .................................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..30

LAMPIRAN.................................................................................................................................31

3
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Konstruksi Kayu I merupakan praktek kerja kayu yang didapat pada masa
perkuliahan di jurusan Teknik Sipil. Pada praktek ini lebih menekankan alat – alat mesin.
Pembuatan benda kerjanya pun bisa digunakan secara permanen. Selama praktikum akan
diperkenalkan berbagai macam alat mesin kayu, cara pemakaian yang benar sesuai dengan fungsi
masing-masing alat. Pada praktikum ini disamping pengenalan alat-alat pertukanfan mesin, juga
diperkenakan cara mengetam dan menggergaji kayu yang baik arah melintang maupun arah
sejajar serat kayu, dengan hasil lurus,rata,datar dan siku.

Sehubungan dengan kelanjutan dari praktikum kayu selanjutnya yaitu mengetam dan
menggergaji kayu. Disini kami yaitu mahasiswa dituntut untuk lebih dari mengembangkan
kemampuan dasar Teknik dari mengetam dan menggergaji kayu tersebut, yaitu kami dituntut
untuk membuat sambungan-sambungan kayu dan lemari dengan ukuran yang sudah ditentukan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Bertujuan untuk memberikan dasar – dasar penggunanaan alat atau perkakas mesin dan
dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada
praktek konstruksi kerja kayu serta terampil dalam hal pengelolaan kayu. Oleh karena itu
mahasiswa dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan ketelitian baik dalam
memotong,mengetam, mengukur kayu agar tidak salah konsepsi , serta kehati-hatian dalam
proses pelaksanaan. Disini perlu diperhatikan agar hal – hal uang tidak diinginkan ini dapat
dihindari. Untuk mendapatkan kekuatan dan konstruksi yang baik dan benar. Dan tujuan dari
pekerjaan tersebut untuk memahami dan mengetahui pekerjaan pada kerja kayu.

4
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

1.3 Pembahasan Masalah

Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana penerapan ilmu kerja kayu dilapangan
dan bagaimana dalam menggunakan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan kerja kayu. Juga
bagaimana cara menggunakan alat – alat mesin maupun manual.

1.4 Metode Pembahasan

Metode pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan suatu metode studi literature, yaitu
dengan mengumpulkan data – data dari bergabgai macam buku yang berhubungan dengan
permasalahan serta dengan menggunakan metode pengambilan data – data dilapangan untuk
melaksanakan pekerjaan kayu.

5
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kayu

Menurut Ryan Ginanjar, kayu merupakan bahan produk alam,hutan. Kayu merupakan
bahan bangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan.
Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun bahan kayu tidak sepadat bahan
baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan – disambung dengan alat relatif sederhana. Bahan
kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan
bahan bangunan ramah lingkungan.
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu. Sering kita
jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan
akibat olah dari produk kayu. Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki
kekurangan terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur dan
kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan kayu lebih mudah terbakar
jika tersulut api.
Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air disekitarnya (hygroscopic), dan
dapat mengembang dan menyusut sesuai kandungan air tersebut. Karenanya, kadar air kayu
merupakan salah satu syarat kualitas produk kayu gergajian. Jika dimaksudkan menerima
beban, kayu memiliki karakter kekuatan yang berbeda dari bahan baja maupun beton terkait
dengan arah beban dan pengaruh kimiawi. Karena struktur serat kayu memiliki nilai kekuatan
yang berbeda saat menerima beban. Kayu memiliki kekuatan lebih besar saat menerima gaya
sejajar dengan serat kayu dan lemah saat menerima beban tegak lurus arah serat kayu

6
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

2.2 Karakteristik Kayu

Memilih karakteristik kayu yang baik dan sesuai dengan system pemilihan kayu untuk
bahan baku meubel merupakan suatu hal yang sangat rumit. sering menjadi perdebatan di
dalan suatu home industri. Alasannya bisa saja sangat beragam, namun alasan kualitas kayu
serta karakteristik kayu menjadi faktor utama dalam pemilihan kayu yang baik.
Untuk mendapatkan kayu yang baik dan berkualitas, berikut kami berikan ciri – ciri
karakteristik kayu yang baik.
Adapun macam-macam kompetensi tersebut ialah:
1. Menahan Tarikan.
Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat,
sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar
serat.
2. Menahan Tekanan (Desak).
Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun
tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak
lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat.

7
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Menahan Lenturan.
Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu, besarnya
peampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu
menaan lenturan maka dapat menahan beban tetap meupun beban kejut/pukulan.
Sebagai bahan struktur kayu biasanya diperdagangkan dengan ukuran tertentu dan
dipakai dalam bentuk balok, papan, atau bentangan bulat, (berdasarkan SK-SNI-
03- 2445-1991)
Kekuatan berbanding lurus terhadap berat jenisnya & arah serat. Kadar air rata-rata
kayu Indonesia:
1. 12-20%.
2. Konduktor panas yg buruk.
3. Mudah terbakar.

Kompetensi atau karakteristik diatas akan direlasikan untuk Membantu mendapatkan


informasi tentang tingkat keberhasilan pemilihan 10 kayu. Dimana informasi ini sangat
diperlukan oleh home industry Niki Way Carpenter untuk mengevaluasi pemilihan kayu yang
berkualitas baik.

2.3 Jenis Kayu

1. Kayu Jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama
sebagai material bahan bangunan. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan

8
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain
yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
2. Kayu Merbau

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai
alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga.
Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning.
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan
hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
Kayu merbau kami berasal dari Irian/Papua.

3. Kayu Bangkirai

Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga disertai
tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain
itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin
hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi
kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk
material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang
tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar

9
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai
banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
4. Kayu Kamper

Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang
harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai,
kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan
membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang
ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar,
sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi.
Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah
daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah
lain di Kalimantan
5. Kayu Kelapa

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari
perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas)
sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon
kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu

10
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat
mahkota pada kayu kelapa.

2.4 Klasifikasi Mutu Kayu

Klasifikasi mutu kayu merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan
kualitas muka kayu, seperti: cacat, pola serat, dan kelurusan batang, serta kadar air kayu.
Menurut Ariestadi (2008), terdapat 3 (tiga) macam mutu kayu dalam perdagangan, yaitu:
mutu A, mutu B dan mutu C. Kayu mutu C adalah kayu yang tidak termasuk dalam
Golongan kayu mutu A dan mutu B. Menurut Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI) 1961, kayu mutu A dan mutu B harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Syarat kayu mutu A:


• Kayu harus kering udara (kadar air ≤ 15%);

• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari 3,5
cm;

• Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar
muka kayu;

• Miring arah serat Tangen maksimum 1/10;

• Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu dan retak arah lingkaran
tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/5 tebal kayu

Syarat kayu mutu B:


• Kayu kering udara dengan kadar air 15% – 30%;
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari 5
cm
• Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar
muka kayu

11
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

• Miring arah serat Tangen maksimum 1/7;


• Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal kayu dan retak arah lingkaran
tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu.
Klasifikasi kayu di Indonesia menurut Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun
1961 digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas kuat, yaitu kelas kuat I, II, III, IV dan V. Besar
tegangan dan berat jenis masing-masing kelas kuat kayu ditunjukkan dalam Tabel berikut:

2.5 Cacat Kayu


1. Cacat Mata Kayu

Mata kayu merupakan bagian cabang yang berada di dalam kayu. Mata kayu dapat
dibedakan sebagai berikut :

• Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh kukuh dan
rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan dengan kayu sekitarnya.
• Mata keyu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya pada proses
pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.

12
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

• Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan bagian
bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya.

Pengaruh mata kayu :


• Mengurangi sifat kekuatan kayu.
• Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu (mata kayu sehat).
• Mengurangi keindahan permukaan kayu.
• Menyebabkan lubangnya lembaran-lembaran finir.

2. Pecah dan Belah

Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang, berdasarkan
ketentuan pengujian kayu, maka :

• Jika lebar terpisahnya serat ≤ 2 mm, dinamakan retak.


• Lebar terpisahnya serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah
• Lebar terpisahnya serat ≥ 6 mm, dinamakan belah
Pengaruh cacat pecah atau belah :

• Mengurangi kekuatan tarik pada kayu.


• Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beban jadi tidak merata.
• Kekuatan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan beban berkurang.

3. Pecah Busur dan Pecah Gelang


Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya kurang dari
setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah kelanjutan dari pecah busur yang

13
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran.
Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang adalah :
• Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering.
• Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat penebangan. Pengaruh
cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah.

4. Hati Rapuh
Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Bagian kayu yang rapuh ummnya
menunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang
dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata. Cacat hati rapuh
mengurangi kekuatan terhadap kayu.

5. Arah Serat
Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga kayu
sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan, namun
mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang
artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi
kekuatan kayu.

6. Cacat akibat Jamur Penyerang Kayu

Serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan kayu yang nyata, cenderung kayu
akan mengalami patah secara mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit
serta patahan halus tidak berserpih. Untuk jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit
sekali pengaruhnya terhadap kekauatan kayu dan biasanya tidak menurunkan kekuatan yang
besar, pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang
kotor (noda-noda).
14
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2 SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

7. Cacat akibat Serangga Perusak Kayu

Jenis serangga perusak kayu, diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk kayu.
Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas bahwa
serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan di dalam kayu yang
mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang.

8. Lubang Gerek dan Lubang Cacing Laut

Lubang gerek ialah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga
penggerek, atau cacing-cacing laut. Lubang cacing laut ialah lubang-lubang pada kayu
yang disebabkan oleh cacing-cacing laut. Umumnya penggerekan tersebut menyerang
kayu yang baru ditebang.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Konstruksi Kayu

Kelebihan:
1.Bahan alami yang dapat diperbaharui
2.Kuat tarik yang tinggi
3.Dapat meredam suara
4.Lebih memiliki tekstur yang baik dan indah
5.Memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat resonansinya
6.Ringan
7.Murah
8.Mudah diperoleh/ didapat

15
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2 SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

9. Pengerjaan mudah

Kekurangan:
1.Tidak tahan lama
2.Susah dibentuk
3.Tidak tahan panas/ api
4.Kadar air tinggi
5.Mutu tidak seragam
6.Kuat tekan rendah
7.Kuat tarik terbatas
8.Serat yang tidak teratur
9.Cacat kayu
10.Lendutan bisa pada saat kayu dalam keadaan kelembaban tinggi.
11.Ukuran panjang kayu terbatas

16
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 / 2 SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

3.1.1 Alat Kerja Kayu Manual

Nama alat Keterangan Gambar

Mistar Siku Terbuat dari bilah baja untuk


mengukur sudut 40̊ dan 90̊
dimana bilahnya terdapat
ukuran dengan satuan cm dan
inchi

Palu kayu Untuk memukul benda kerja


yang terbuat dari kayu, perusut
dan pahat

Perusut Untuk member tanda uuran


garis pada kayu agar mudah
dalam pemotongan dan
pengetaman

17
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

Terbuat dari baja kedua


ujungnya bias digunakan untuk
mencabut paku dab bias untuk
alat pukul

Gergaji potong
Untuk memotong, berlawanan
dengan serat kayu, posisi saat
menggergaji sudut 60̊

Gergaji Belah
Untuk menggergaji kayu
sejajar dengan arah serat kayu,
posisi saat menggergaji sudut
60̊

Pensil
Untuk member tanda atau
gambar pada bahan kerja

18
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

Meteran
Untuk mengukur pnjaang kayu
dan lebar kayu

Klem
Untuk menjempit atau
mengepres kayu agar tidak
bergerak saat di gergaji

Pahat
Untuk memotong kayu atau
seraat yang tidak bias
dijangkau gergaji manual atau
mesin

Ketam manual
Untuk menghilangkan
permukaan kayu yang kasar
bekas potongan

Meja kerja
Untuk menaruh alat alat
manual dan menggambar bahan
kerja kayu ukuran ± 1 m
dengan panjang 2,5 m

19
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.1.2 Alat Kerja Kayu Mengggunakan Mesin

Nama Alat Keterangan Gambar

Mesin gergaji yang daun


Gergaji Bundar gergajinya dapat digerakkan di
Berlengan (Radial atas meja sepanjang lengan,
Armsaw) lengan dipasang pada tiang
(column) yang dapat berputar
180̊ dan naik turun

Mesin pemotong kayu yang


Gergaji diatas meja berbentuk meja, dimana pada
(tablesaw) bagian tengah terdapat pisau
bergerigi yang berbentuk
circular dengan bilah baja
(gigi) tablesaw terdapat
pembatas (fence) untuk
mengatur ketebalan kayu

20
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

Pengetam yang memiliki dua

Mesin ketam perata sisi yang berdekatan sehingga

(surface planer) menjadi lurus, rata, siku.


Pengetam dapat di atur naik
turunnya meja.

Mesin ketam kayu untuk


Mesin ketam penebal mengetam balok atau papan
dengan uukuran sisi yang sama,
rata, siku

Mesin bor yang memiliki


Mesin Bor Tekan dudukan seperti meja sebagai
penahan objekatau kayu yang
di bor

21
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.2 Bahan

Nama Bahan Keterangan Gambar

Kayu Dalam praktikum ini menggunakan


kayu kelas 2 dan kelas 3

Paku Paku sebagai bahan untuk sambungan


gelagar

22
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB IV URAIAN
PEKERJAAN

JOB 1 : LATIHAN DASAR MENGETAM KAYU


JOB II : LATIHAN PEMBUATAN SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT
JOB III : LATIHAN MEMBUAT MEJA

ALOKASI WAKTU : 07.00 - 12.30 WIB


TANGGAL : 21 MARET 2022
LOKASI : BENGKEL TERTUTUP JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA

1.1. JOB I (LATIHAN DASAR MENGETAM)

1.1.1. Tujuan:
Pada akhir pelajaran mahasiswa trampil dalam:
o Menggunakan perkakas tangan
o Mengetam lurus, rata, dan siku serta sesuai dengan ukuran yang diharapkan
o Melukis atau memberi tanda gores pada benda kerja
o Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan

1.1.2. Intruksi:
1. Dalam pekerjaan ini dimaksud untuk latihan mengetam dan menggergaji dengan bahan
sebatang kayu ukuran 5/7 cm yang akan diketam menjadi ukuran 4/6 cm.
2. Periksalah ukuran kayu tersebut dan ketajaman alat-alat terlebih dahulu

1.1.3. Perlengkapan dan bahan-bahan:


 Gergaji tangan pemotong/pembelah
 Ketam pendek kasar/halus
 Mistar siku atau siku Verstek
 Meteran

23
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Pensil/kraspen
 Perusut
 Bahan kayu 5x7x56 cm

1.1.4. Keselamatan kerja:


 Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila belum
diperlukan
 Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur
 Pusatkanlah perhatian/pikiran pada pekerjaan
 Ikuti petunjuk-petunjuk instruktor

1.1.5. Langkah-langkah kerja:


1. Pengamatan:
Kita pilih muka yang lebih lebar yaitu muka I sebagai pedoman awal
o Mengetam muka lebar I
o Mengetam sisi tebal I (siku dengan muka I)
o Menarik garis perusut untuk menentukan lebarnya
o Mengetam sisi tebal II sampai ½ garis perusut
o Menarik garis perusut untuk menentukan tebalnya
o Mengetam muka lebar II sampai ½ garis perusut
2. Melukis bagian-bagian yang akan di gergaji
3. Memotong halus kelebihan kayu menjadi ukuran 54 cm
4. Penggergajian:

 Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji pembelah

Gambar kayu yang sudsh di ketsm

24
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

1.2. JOB II (LATIHAN PEMBUATAN SAMBUNGAN BIBIR MIRING


BERKAIT)

1.2.1. Tujuan
1. Agar mampu menjelaskan jenis dan fungsi sambungan kayu.
2. Mampu menjelaskan syarat-syarat sambungan kayu.
3. Mampu menggunakan peralatan tangan.
4. Mempu membuat salah satu jenis sambungan kayu pada konstruksi kayu0
1.2.2. Bahan yang digunakan :
2. gergaji belah 7. siku-siku
3. gergaji potong 8. perusut
4. ketam perata 9. obeng
5. mistar kayu 10. palu kayu
6. pensil 11. pahat
7. klem F 12. amplas
4.2.3. Bahan yang digunakan
1. Kayu meranti ukuran 5x7x65 cm
2. Sekrup
4.2.4. Langkah kerja :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengetam muka kayu I hingga lurus, rata.
3. Mengecek muka kayu I dengan mistar siku-siku hingga apabila ditempelkan dengan
muka kayu tidak ada bayangan.
4. Mengetam muka kayu II hingga lurus, rata dan siku dengan muka kayu I.
5. Mengecek muka kayu II dengan berpatokan muka kayu I dengan menggunakan mistar
siku-siku.
6. Kemudian memberi tanda dengan perusut dengan ukuran 6 cm untuk muka kayu III.
7. Mengetam muka kayu III hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu II.

25
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

8. Memeriksa muka kayu III dengan siku-siku dengan berpatokan terhadap muka kayu II.
9. Memberi tanda dengan perusut untuk muka kayu IV dengan ukuran 4 cm
10. Mengetam muka kayu IV hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu I dan muka
kayu III.
11. Melukis benda kerja dengan pensil.
12. Menggergaji miring benda kerja mengikuti garis kerja pada benda kerja.
13. Memahat benda kerja dengan menggunakan pahat pukul kemudian dibantu dengan
menggunakan pahat tusuk.
14. Memasangkan benda kerja A dengan benda kerja B yang telah dibentuk.
Memeriksa kembali hasil kerja apabila kurang sempurna

1/5H

1/5H

1/5H

1/5H

1/5H

3H

GAMBAR

26
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

4.3. JOB III (MEMBUAT MEJA)

1.3.1. Tujuan
1. Agar mampu membuat meja dan mengetahui sambungan yang digunakan
2. Mampu menggunakan perkakas manual kayu dan mengoperasikan mesin-mesin kayu
sesuai dengan fungsinya
3. Mampu menerangkan fungsi serta sambungan yang digunakan pada meja

1.3.2. Instruksi Umum


1. Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek.
2. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan.
3. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
4. Kontrol bahan yang akan dipakai dan dipastikan bebas dari benda yang akan
mengganggu dalam proses pengerjaan.

4.3.3. Peralatan Yang Digunakan


1. Mesin gergaji bundar (circular saw)
2. Mesin gergaji bundar berlengan (radial arm saw)
3. Mesin ketam perata
4. Mesin ketam penebal
5. Mesin router
6. Meteran, siku-siku, pensil, palu kayu, paku besi
7. Klem penjepit

4.3.4. Bahan Yang Digunakan


1. Kayu ukuran 3/20 x 400 cm
2. Paku kecil
3. Lem Kayu

4.3.5. Langkah Kerja


1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
2. Buat permukaan papan siku dengan mesin ketam perata

27
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Potong bahan sesuai dengan renana pemotongan (pemotongan kasar adalah ukuran
bersih ditambah 1-2 cm) dengan menggunakan gergaji
4. Potong papan menjadi beberapa ukuran yang telah ditentukan
- Kayu balok ukuran 2/5 -76 = 12 batang
- Kayu balok ukuran 2/5 -50 = 6 batang
- Kayu balok ukuran 2/5 -75 = 6 batang
5. Ketam kedua sisi tebal dan lebar kayu hingga lurus, rata dan siku tipis-tipis saja
dengan menggunakan ketam perata
6. Lukis benda kerja tersebut sesuai dengan bentuk masing-masing dan diberi tanda
supaya tidak tertukar atau salah dalam pemotongan
7. Membentuk benda kerja sesuai dengan bentuk yang diinginkan
8. Satukan sisi panjang meja dengan menggunakan lem, lalu klem agar sisi yang di lem
kuat dan menyatu
9. Membentuk purus/pen dengan gergaji dan pahat dengan ukuran 1x3x3 cm
10. Membentuk lubang persegi dengan pahat dengan ukuran 1x3x3 m
11. Menyetel setiap sambungan dengan teliti dan hati-hati (harus siku, rata, rapat dan rapi)
12. Rakit kaki meja dan ambang meja dengan meggunakan pasak dari kayu
13. Jika tidak tepat dalam pemasangannya maka harus dibetulkan dahulu dengan teliti
menggunakan peralatan manual
14. Rakit semua komponen yang sudah siap dengan benar, teliti dan diperkuat dengan
paku.
15. Amplas hingga halus dan periksalah hasil kerja Anda kepada instruktur.

28
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dipetik dalam praktikum Konstruksi Kayu II ini
antara lain sebagai berikut :
1.Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tanganmaupun
mesin dengan baik dan benar.
2.Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu
Ketelitian, konsentrasi dan keselamatan kerja harus benar-benar
diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal.
3.Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan
lebih efisien.
4.Dalam menjalankan mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitiandan
kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan.

5.2 Saran
1.Hendaknya dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
2.Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.
3.Kerjakanlah sesuai dengan instruksi dari pembimbing
4.Dalam bekerja, kita harus mengerjakannya dengan baik, rapi, teliti,serta
sesuai dengan langkah-langkah kerja yang ditentukan.
5.Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu untuk bertanya
kepada pembimbing.

29
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Sukarman,ST.M.T,2021,KONSTRUKSI KAYU II ,Teknik Sipil,Politeknik Negeri Sriwijaya .


Anonim, PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA, NI-5 PKKI 1961, Departemen
Pekerjaan Umwn.
Morisco, 1991, BATANG STRUKTUR KOMPOSIT KAYU D~ METAL, PAU, Ilmu Teknik
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

30
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB
LAB. KONSTRUKSI DASAR KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp. 0711-353414
Fax 0711-355918 Email: info@mail.polsriwijaya.ac.id

LAMPIRAN

31
FITRIA SELPIKA SARI/ 062130100008 /2SB

Anda mungkin juga menyukai