Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Politeknik Negeri Kupang adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi


vokasional yang ada di Indonesia khususnya kota Kupang.
Dalam menyelenggarakan pendidikannya, Politeknik Negeri Kupang memberikan
komposisi yang lebih besar terhadap praktik dibandingkan dengan teori di ruang
kuliah dengan perbandingan sebesar 60% praktik dan 40% teori.

Salah satu praktik yang telah diberikan kepada jurusan Teknik Sipil adalah praktik
konstruksi kayu 1 yang telah diberikan selama 2 minggu di bengkel konstruksi kayu
Politeknik Negeri Kupang . Didalam praktek bengkel kerja batu yang dilaksanakan
selama dua minggu. Disini dibagi oleh masing-masing kelompok yang ditunjukan
oleh dosen untuk pelaksanaan kerja batu ini. Didalam melaksanakan praktek tersebut
mahasiswa diajarkan tentang beberapa jenis ikatan pemasangan bata , teknik
pelaksanaan pekerjaan pemasangan bata , teknik pemasangan keramik lantai ,
mengenal serta bagaimana menggunakan alat sebagaimana fungsinya. Berbeda
dengan pekerjaan kayu , pekerjaan batu lebih diutamakan dalam pembangunan
gedung-gedung dan ada juga untuk rumah tinggal. Kita tahu dalam pembuatan suatu
bangunan , bahan dasarnya adalah batu , maka dari itu batu ini sangat penting
perannya dalam sebuah konstruksi.

Dengan ini mahasiswa diharapkan dapat lebih mendalami bidang studi


mereka dan nantinya dapat di terapkan ketika mahasiswa berada di lingkungan
masyarakat.

B. TUJUAN UMUM
Memiliki pengetahuan tentang pekerjaan batu.
Mengetahui jenis serta dapat menggunakan peralatan kerja sesuai dengan
keperluan.
Menganalisa kebutuhan bahan yang diperlukan.
Mengetahui teknis pelaksanaan pemasangan dinding bata dengan benar.

C. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami gambar kerja.
Mahasiswa memahami job yang akan dikejrakan pada saat praktek.
Mahasiswa diharapkan bisa menggunakan alat dan mampu menghitung bahan
yang digunakan.

1 |Laporan kerja batu 1


D. INSTRUKSI UMUM DAN KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja

Sebaiknya alat yang tidak dipergunakan lagi ditaruh atau daketepikan


Gunakan alat sebagaimana mestinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diingikan
Jangan berguraw pada saat bermain-main dengan alat yang berat dan tajam dalam
pelaksanaan praktek

TAHAP PEKERJAAN PEMASANGAN BATA

Dalam pekrjaan pemasangan dinding bata terdpat tahapan yang harus diketahui,
yaitu :

Menyiapkan bahan

1. Bata

Siapkan bata dengan ukuran dan mutu seragam


Rendam bata dengan air agar bata kedap air sehingga tidak menyerap air pada
adukan atau mortar
Pada bata beton dan bata trasram tidak perlu direndam hanya permukaan terkena
adukan yang dibasahi

2. Adukan

Siapkan bahan adukan dalam keadaan kering


Sebaiknya bahan campuran di lakukan secara mekanis
Bila dilakukan secara manual campuran bahan adukan (semen dan pasir) dalam
keadaan kering (agregat dahulu bahan perekat), buat gundukan dan diatasnya di buat
kawah untuk mamberi air
Setelah ditambah air, diaduk tidak kurang dari 8 menit
Diaduk sampai merata, sehingga diperoleh adukan lecek, plastis, enak dikerjakan
(workability) dan tidak kelebihan (bleeding)

Memasang bata dengan adukan

Menghampar adukan sehingga dapat diletaki 3 sampai 5 buah bata


Ukuran tebal sial antara 0,8 sampai 1,2 cm, lebih tepat lagi diambil 1 cm
Pada pemasangan siar sambungan fertikal di beri adukan sepadat mungkin

Menentukan kelurusan pasangan dengan bantuan linebobyn


Menentukan kedataran dan ketegakan pasangan dengan waterpass
Manentukan kesikuan pasangan dengan baja siku 90 derajat
2 |Laporan kerja batu 1
Merawat pasangan bata

Pasangan dinding tidak boleh ditekan dan digoyang-goyang bila baru terpasang, hal
ini akan melepaskan ikatan antara bata dan adukannya

Pasangan tidak di biarkan segera kering oleh panas matahari, oleh karna itu di atas
pasangan ditutup dengan plastik terpal, dan sebagainya
Adukan yang baik adalah yang tidak mengering dangan capat, karna air tersebut
dapat memberikan pengersan yang sampurna dari bahan pengikat

BAB II

3 |Laporan kerja batu 1


PEMBAHASAN

A. JOB 1

PASANGAN DINDING TEMBOK BATA

a) Teori
Dinding pasangan bata adalah pasangan dinding dari campuran bata ditambah
bahan adukan sebagai perekat. Sedangakan dinding bata adalah tebal
dinding sama dengan panjang bata. Dinding bata ini hanya sebagai
tembok pemisah ruangan bukan untuk menerima beban. Dalam pelaksanaan
pasangan dinding bata hanya menggunakan ikatan ikatan bata dan sangat
diperhatikan siar pitanya harus garis lurus , sedangkan siar lintang harus
bergeser bata dengan gigi-gigi berhubungan yang berupa tangga dengan
anak tangga bata.

b) Tujuan Khusus
Secara tujuan praktek pemasangan bata adalah agar kita mampu
menerapakan pengetahuan dan keterampilan tentang pelakasanaan pasangan
bata dan dapat mengembangkan diri untuk mengikuti kemajuan ilmu dan
teknologi dalam bidang bangunan gedung. Secara sederhana maksud praktek
pasangan bata adalah kita dapat mengetahui atau dapat membuat pasangan
dinding bata batu dengan melihat cara kerja yang baik dan tepat sehingga
didapatkan suatu bentuk pasangan yang utuh dan kokoh dan dapat mengenal
dan menggunakan peralatan sesuai fungsinya.

c) Peralatan dan bahan


Siku besi
Ayakan pasir
Sekop Benang
Ember Kotak spesi.
Meter pass Bata merah
Sendok spesi lancip Pasir
Sendok spesi bulat Kapur
Meter Air
Line boby Tongkat ukur
Palu pemotong bata

d) Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kita dalam melaksanakan praktek kita adalah :
Memperhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur
Harus mencurahkan perhatian penuh pada pekerjaan
Menggunakan alat sesuai fungsinya

4 |Laporan kerja batu 1


Merawat balat dan menyimpan pada tempatnya kalau usai praktek
Selalu memperhatikan kedataran atau ketegangan sehingga pasangan dapat
memperoleh hasil yang baik
Menggunakan pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu

e) Langkah kerja
Menyiapkan peralatan
Menyiapkan bahan
Penyesuaian gambar
Setelah alat dan bahan disipkan maka melakukan pangadukan yaitu
mencampur bahan pengikat ( kapur ) dan bahan pengisi ( pasir ) serta
air secukupnya yang diaduk sampai konsisten.
Menentukan garis lurus diatas lantai kira-kira sepanjang 2 m .
Menata 9 bata merah memanjang tanpa spesi , kemudian menetukan
tebal siarnya 1 cm dan menandai bata awal dan akhir.
Memasang dan menempatkan bata potongan secara menyudut
sehingga lyne boby dan benang hanya akan menyetu salah satu sudut
bata pertolongan.
Menempatkan tongkat ukur diatas dan tengah-tengah dari kedua bata
pertolongan dengan terlebih dahulu melingatkan 9 bata yang ditata tadi
dengan menandai bata awal dan akhir. Kemudia menempat waterpass
diatas tongkat ukur untuk mencari kedataran.
Setelah didapatkan kedataran dan kedua titik , memindahkan mister
dan memasangakan line boby dengan benang merentang tegang dan ini
merupakan ketinggian dari salah satu bata pertolongan. Dan dimulai
memasang lapisan pertama dengan memperhatikan benang.
Memasang lapisan dua dengan memasang bata pada ujung-ujung ,
kemudian menentukan kedatarandengan tongkat ukur dan waterpass.
Selanjutnya menentukan ketebalan lapis 2 dengan memasang line boby
pada bata tersebut sisinya dibuat tegak lurus dengan waterpass.
Memasang lapisan ketiga memulai dengan pasang batu untuk pada
kedua ujunnya kemudian waterpass kedataran dan ketegakannya dan
memasang benang line boby.

f) Analisa bahan
Ukuran Batu:
P = 24
L = 11
T=5
Panjang Tembok = 1,515 m
Tinggi tembok = 0,63 m
Lebar tembok = 0,11 m
Penyelesaian :
5 |Laporan kerja batu 1
Luas batu bata = 0,24 m x 0,05 m
= 0,012 m2
Vol tembok = 1,515 m x 0,585 m x 0,11 m
= 0,0886275 m3
Luas siar tegak (baris 1) Luas siar tegak (baris 2)
= (0,015 m x 0,05 m) x 4 = (0,015 m x 0,05 m) x 5
= 0,018 m2 = 0,01875 m2
Luas siar datar Luas baris untuk siar tegak (baris
= (0,015 m x 1,515 m) x 9
= 0,204525 m2 1+2)
= 0,01875 + 0,018
= 0,03675 m2
Banyaknya bata yang dipakai pada pasangan dinding setengah bata arah
memanjang adalah
Luas tembok Luas siar

Luas bata
0,8862750,03675+0,204525

0,012

53,75=54 buah

a. Gambar kerja

B. JOB II
LATIHAN MEMBUAT PASANGAN SIKU- SIKU DINDING BATA & 1
BATA

a. Teori
Pasangan siku-siku dinding bata dan 1 bata adalah pasangan bata terdiri
dari 2 buah dinding yang saling ketemu dan membentuk sudut 90 dengan
ketebalan dinding yang satu bata dengan satunya lagi dinding 1 batu.

b. Tujuan Khusus
Mengetahui bentuk benttuk ikatan pasangan bata (mosonri
bounds )

6 |Laporan kerja batu 1


Mengetahui jenis ukuran bata dengan penggunaannya sesuai jenis
ikatan pasangan
Mengetahui langkah kerja pemasangan ikatan tembok dengan
benar
Mengetahuiperbandingan adukan dan cara pencampuran yang
benar
Mengetahui tebal ukuran siar yang tepat
Mengetahui pasangan siku-siku dinding bata dan 1 bata dengan
baik dan benar
Mengetahui , dan mengenal serta dapat mempergunakan alat
sebagaimana fungsinya
Dapat membuat pelaksanaan pekerjaan batu bata dengan lurus dan
rata
c. Peralatan dan Bahan
Peralatan yang dipergunakan
a. Sendok spesi f. Waterpss
b. Palu pemotng batu g. Jidar
c. Ember h. Sikat baja
d. Meteran lipat i. Sekop
e. Line bobin
Bahan yang diperlukan :
a. Semen
b. Pasir
c. Air
d. Benang
e. Batu bata
d. Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kita dalam melaksanakan praktek kita adalah :
Memperhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur
Harus mencurahkan perhatian penuh pada pekerjaan

Menggunakan alat sesuai fungsinya


Merawat balat dan menyimpan pada tempatnya kalau usai praktek
Selalu memperhatikan kedataran atau ketegangan sehingga pasangan dapat
memperoleh hasil yang baik
Menggunakan pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu

e. Analisa bahan

Diketahui:

Panjang p[asangan dinding A= 4 bata


Panjang pasangan dinding B = 3 bata (dinding bertingkat)
7 |Laporan kerja batu 1
Tingi pasangan = 5 bata
Perbandingan bahan = 1PC : 10 ps
Tebal siar = 1 cm
Ukuran bata = 5 cmx 10 cm x 20 cm
Ukuran bata standart = 5 cm x 11 cm x 23 cm

Ditanya :

Kebutuhan bata
Kebutuhan spesi
Perhitungan kebutuhan bata
Luas dinding A
Panjang pasangan : (4 x 0,20 ) + ( 3 x 0,01 )

= 0,80 m = 0,03 m

= 0,83 m

Tinggi pasangan = (94x0,05) + (4 x 0,01)

= 0,20 m x 0,04 m

= 0,24 m

Luas dinding A = panjang x tinggi pasangan

0,83 m x 0,24 m

= 0,1992 m

Luas dinding B
Panjang pasangan atas = (2 x 0,20) + ( 1 x 0,01)

= 0,40 m + 0,01 m

= 0,41 m

Panjang pasangan bawah = (3,5 x 0,20) + (3 x 0,001)

= 0,70 mx 0,03 m)

= 0,41 m

Tinggi pasangan = 0,24 m

8 |Laporan kerja batu 1


Luas dinding B = bata 9panjang pasangan atas + baeah) x (tinggi
pasangan)

= x (0,41 m + 0,73 m) x 0,24 m = 0,1368 m

Luas pasangan =luas dinding A + luas dinding B

= 0,1992 m + 0,1368 m =0,3360 m

Luas segmen = (0,20 + 0,01) x (0,05 + 0,01)

= 0,21 m x 0,06 m = 0,0126 m

Luas pasangan 0,3360 m


=
Jumlah bata yang diperlukan Luas segmen 0,0126 m

= 26,67 bata = 27 bata

Perhitungan kebutuhan spesi


Volume = luas pasangan x tebal bata
= 0,3360 m x 0,10 m
= 0,0336 m

9
Jumlah spesi basah = PC = 0,76 x 1 = 0,76
Ps = 0,675 x 10 = 6,75 +
Jumlah = 7, 5

Jumlah bahan =
Pc = 0,35 x 1 x 0,0336 m = 0,001591 m = 1,59, L
7,51
PS = 0,35 x 10 x 0,0336 m = 0,01591 m = 15,91 L
7,51

Air yang digunakan secukupnya

f. Langkah kerja

Adapun langkah kerja sebagai berikut ;

1. Siapkan alat yang diperlukan dan simpan di tempat yang aman.


2. Siapkan dan bersihkan tempat kerja dari debu-debu yang ada
3. Siapkan bahan srcukupnya dan simpan di dekat lokasa pekerjaan
4. Membuat adukan mortar dengan perbandingan 1 Pc : 10 ps

9 |Laporan kerja batu 1


5. Pasan bata diawali dari sisi kanan dan kiri diluar ukuran panjang dinding
6. Pasangan diawali darusisi atas dan bawah diluar ukura npanjang dinding
7. Cek kesikuan dari masing masing sudut pertemuan benang dgn
mengguakan plat siku
g. Gambar kerja

Dinding A

Dinding B

C.JOB III

PEMASANGAN KOSEN PINTU

TUJUAN

Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui pekerjaan dinding dengan baik
dan benar serta dapat menghitung volume pekerjaan pada suatu bangunan yangt di kerjakan.

ALAT DAN BAHAN

A LAT :

Ember
Sendok spesi
Waterpass
Kotak spesi
Gerobak dorong
Skop
Meter
Pensil
Palu pemotong
Ayakan pasir
Line bobyn

BAHAN
Kosen pintu
10 |Laporan kerja batu 1
Batu bata
Benang
Airttttt
Semen
Kapur
Pasir

KESELAMATAN KERJA

1. Berdoalah sebelum maupun sesudah melakukan kegitan


praktek
2. Mengenakan pakaian prtaktek pada saat kegiatan
praktek berlangsung
3. Fungsikan peralatan kerja sesuai dengan fungsi dan
tujuan masing-masing

C. JOB IV

PLESTERAN DINDING BATA

a. Teori

Sebagaimana yang kita pelajari dahulu , bahwa untuk plester dinding bata ada teknik
dan cara-cara tertentu dalam pelaksanaannya

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah

bidang dinding sebelum plester dipasang harus bersih


adukan yang dipakai harus bersifat homogen
lapis pertama , lapis kedua dan finishing maximum tebalnya 1 cm
atau 2 cm.
Plesteran harus rata permukaan tegak lurus
b. Tujuan Khusus
Mengetahui teknik dan cara pengerjaan dari plester dinding bata

c. Alat dan bahan


Ayakan pasir
Sekop
Ember
Meter pass
Sendok spesi lancip

Sendok spesi bulat


11 |Laporan kerja batu 1
Meter
Line boby
Palu pemotong bata
Tongkat ukur
Siku besi
Benang
Kotak spesi.
ruskam
Pasir
Kapur
Air
Sikat kawat

d. Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kita dalam melaksanakan praktek kita adalah :
Memperhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur
Harus mencurahkan perhatian penuh pada pekerjaan
Menggunakan alat sesuai fungsinya
Merawat balat dan menyimpan pada tempatnya kalau usai praktek

Selalu memperhatikan kedataran atau ketegangan sehingga pasangan dapat


memperoleh hasil yang baik
Menggunakan pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu

e. Langkah kerja
1. Persiapkan bahan-bahan seperti mortar , air juga peralatan yang diperlukan
dalam pekerjaan plesteran.
2. Bersihkan permukaan dinding yang akan diplester dengan sikat kawat , lalu
siram dengan air secukupnya.
3. Untuk lapisan pertama ( dasar ) adukan dibuat sedikit encer dengan campuran
semen : kapur : 3 pasir.
4. Pasang paku pada keempat sudut bidang dinding dengan jarak dari tepi pasangan
kepaku 5 cm
5. Pasang benang dari satu paku ke paku yang lain dengan arah vertical dan
horizontal , guna mengetahui ketebalan plesteraan.
6. Buka benang lalu kita adukan dengan sendok semen lalu kita lontarkan
kepermukaan dinding dimulai dari bawa bidang pasangan terus sampai keatas
samapi semua permukaan bata tertutup, dan dilakukan sampai semua bidang
pasangan penuh.
7. Lalu permukaan kemprotan tadi kita ratakan dengan ruskam dengan cara
menggosoknya dengan arah melingkar.

12 |Laporan kerja batu 1


8. Setelah semua bidang penuh dan rata , maka untuk menghaluskan permukaanya
kita gosokdengan ruskam dengan arah menggosok melingkar., kalau plesteran
terlalu kering percikila dengan air sedikit.
9. Seandainya bidang plesteran terkena sinar matahari langsung maka harus ditutup
dengan terpal , untuk mencegah penguapan yang drastis dan pengeringan
berjalan dengan sempurana.
10. Apabila kita akan meninggal pekerjaan maka semua peralatan harus dibersikan

JOB V PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

a. Teori
Pemasangan keramik lantai adalah pasangan dari beberapa buah keramik yang
disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebidang lantai.

b. Tujuan khusus
Mahasiswa terampil dalam memasang pasangan keramik.

Mahasiswa dapat bekreasi pada pasangan keramik.

Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang ditemui pada pasangan


keramik.
Mengetahui langkah kerja pemasangan keramik yang benar.
Mengetahui , mengenal , serta dapat mempergunakan alat sebagaimana
fungsinya.

c. Peralatan dan bahan


Peralatan yang diperlukan :
a) Sendok spesi
b) Plat siku
c) Ember
d) Meteran lipat
e) Waterpass
f) Sekop

Bahan yang diperlukan ;

a) Semen
b) Pasir
c) Air
d) Keramik
e) Kain lap
f) Paku
d. Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kita dalam melaksanakan praktek kita adalah :
Harus mencurahkan perhatian penuh pada pekerjaan
Menggunakan alat sesuai fungsinya

13 |Laporan kerja batu 1


Merawat alat dan menyimpan pada tempatnya kalau usai praktek
Selalu memperhatikan kedataran atau ketegangan sehingga pasangan dapat
memperoleh hasil yang baik
Menggunakan pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu

e. Langkah kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan dipergunakan , letakan didekat
tempat atau lokasi pemasangan dengan jarak kira-kira 70 80 cm dari bidang
pekerjaan.
2. Persiapkan alat dan bahan sesuai analisa perhitungan.
3. Sebelum diplester lokasi dan keramik dibasahi terlebih dahulu.
4. Tentukan as pasangan pasang paku dan hubungkan dengan benang sehingga
membentuk garis bersilangan dengan sudut 90 0 dan cek kesikuan dengan plat
siku.

5. Plester lantai setebal 2 cm.


6. Sebelum dipasang keramik plesteran di datarkan dengan ruskam dan cek
kedataran dengan waterpass.
7. Mulailah dengan memasang keramik dari as yang telah ditentukan.
8. Pada saat pemasangan keramik , rapikan pertemuaan keramik dan rapatkan
serapat mungkin serta tidak lupa keramik ketok-ketok dengan gagang sendok
spesi untuk mendapatkan kedataran yang diinginkan.
9. Periksalah kedataran dengan menggunakan waterpassdan lanjutkan hingga
pemasangan selesai.

f. Analisa bahan :
Diketahui :
Ukuran keramik = 20 cm x 20 cm x 0,5 cm
Luas permukaan lantai = 80 cm x 80 cm
Tebal lantai = 2 cm

Ditanya :

Kebutuhan keramik
Kebutuhan spesi

Penyelesaian :

Perhitungan kebutuhan keramik


Luas lantai = panjang x lebar pemasangan
= 0,80 x 0.80
= 0,64 m2
luas keramik = sisi x sisi
= 0 ,20 x 0,20
= 0,04 m2
jumlah keramik yang diperlukan :

14 |Laporan kerja batu 1


= luas lantai / luas keramik
= 0,64 m2 / 0,04 m2
= 16 keramik
Perhitungan kebutuhan spesi
volume pemasangan = luas lantai x tebal lantai
= 0 , 64 m2 x 0 ,02 m
= 0,0128 m3
volume gembur = vol . pasangan x 1,2
= 0,0128 m3 x1,2
= 0 ,01536 m3

perbandingan untuk adukan 1 Pc : 10 Ps


Pc = 327-366 kg/m2
Ps = 982 1091 kg/m2

jumlah bahan
Pc = volume pasangan x 327
= 0,01536 m3 x 327 = 5 ,023 kg
Ps = volume pasangan x 982
= 0,01536 m3 x 982
= 15 , 084 kg
Jumlah air yang digunakan secukupnya.

g. Gambar kerja

15 |Laporan kerja batu 1


JOB VI .Pemasangan pondasi

a. Teori
Pemasangan pondasi adalah pasangan dari beberapa batu yang disusun sedemikian
rupa hingga membentuk suatu pondasi
b. Tujuan khusus
Mahasiswa terampil dalam memasang pondasi
Mahasisiwa dapat berkreasi pada pemasangan pondasi
Mahasisiwa dapat memecahkan masalah yang ditemui pada pemasangan
pondasi

Mengetahui langkah langkah pekerjaan pemasangan pondasi yang benar


Mengetahui, mengenal, serta dapat dapat mempergunakan alat sebagaimana
fungsinya
c. Peralatan dan bahan
Peralatan yang di perlukan :
Sendok spesi
Palu
Ember
Waterpas
Skop
Siku
Benang
Kaka tua

Bahan yang diperlukan :

Semen
Pasir
Air
Paku
Batu
d. Keselamatan kerja :
Untuk menjamin kita dapat melaksanakan praktek kita adalah harus mencurahkan
perhatian penuh pada pekerjaan
Menggunakan alat sesuai fungsinya
Merawat alat dan menyimpan pada tempatnya kalau praktek sudah selesai
Selalu memperhatikan kedataran atau keterangan sehingga pasangan dapat
memperoleh hasil yang baik
Menggunakan pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu

e. Langkah-langkah kerja :
16 |Laporan kerja batu 1
Persiapkan semua bahan dan mortar yang diperlukan untuk pemasangan
Siapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam pemasangan
Bersihkan bidang pekerjaan sebelumnya dengan sikat kawat dan siram air
Pasang profil untuk contolan benang dalam pemasangan profil harus tegak
lurus
Bentangkan benang dari satu profil ke profil yang satu lagi dengan renggang

Ambil satu sendok spesi dan letakan diatas bidang pekerjaan


Ambil sebuah batu dan letakan diatas mortar itu, usahakan bidang batu yang
rata disebelah luar

Usahakan dalam meletakan batu agar permukaan diatas batu mirng kedalam
pasangan
Ambil sendok spesi lagi dan letakan pada bidang pekerjaan seperti tadi, dan
juga dipasang sebuah batu diatasnya
Batu dipasang sebelah menyebelah dan saling menghimpit tapi jangan
bersentuhan selalu dibatasi oleh mortar
Sekali lagi setiap peletakan batu harus selalu miring kedalam, agar sewaktu
kita memasang batu yg diatasnya pasangan tidak membengkak atau
bergelombang
Kemudian setelah seluruh bidang pekerjaan telah terisi pasangan setinggi
benang maka benang dipndahkan keatas sejauh 30 cm diatasnya
Kemudian dilakukan pemasangan seperti tadi, dan sampai mecapai
ketenggian 1,20 m,lalu kita pindahkan kebidang pekerjaan yg lainnya

h. Analisa bahan :
Diketahui :
Ukuran pondasi = 4 m x 20cm x1 m
tinggixpanjangxlebar = 20c m x 30 cm
lebar = 20cm

Ditanya

Kebutuhan pondasi
Kebutuhan spesi

Penyelesaian :

Perhitungan kebutuhan pondasi


panjang x lebar pemasangan
= 4m x 20m
= 80m2

17 |Laporan kerja batu 1


jumlah pondasi yang diperlukan :
=panjang x lebar x tinggi
= 4x20 x1=80

Perhitungan kebutuhan spesi


volume pemasangan = panjang x lebar
= 4m x 20m
= 80 m2

volume gembur = vol . pasangan x 4

= 80 m3 x4
= 320m3
perbandingan untuk adukan 1 Pc : 10 Ps
Pc = 327-366 kg/m2
Ps = 982 1091 kg/m2

jumlah bahan
Pc = volume pasangan x 80
= 80 m3 x 320 =25600 kg
Ps = volume pasangan x 80
= 80 m3 x 4x20
= 6400 kg
Jumlah air yang digunakan secukupnya.

i. Gambar kerja pondasi

18 |Laporan kerja batu 1


PENUTUP

KESIMPULAN

Siar tegak antara lapisan 1 dan lapisan 2 tidak boleh bertemu


Ukuran biasany 0,8 , 1,2 dan 1,5 cm
Pada saat memasang. Pasangan harus tegak dan datar
Untuk mengecek kedataran dan ketegakan, kita dapat
menggunakan waterpass
Untuk mengecek kesikuan kita dapat menggunakan plat siku
Adukan semen harus sesuai standar, karna apa bila tidak
sesuai standar percampuran pasangan bata akan tidak kuat
Ada bebertapa potongan bata. Antara lain bata setengah, bata
tiga per empat da bata satu

19 |Laporan kerja batu 1


Ada beberapa pasangan dinding bata. Antara lain pasangtan
dinding setengah bata, pasangan pertemuan dua dinding sudut
setengah bata dan satu bata, pasangan persilangan dua
dinding setengah bata dengtan pertemuan satu bata, serta
membuat rollag dan pilaster
Baha pengikat spesi antara lain pasir, smen dan air
70% komposisi dalam suatu pasangan terdiri dari bata

SARAN

Sebaiknya kualitas dari bata ditingkatkan lagi. Karna bata yang kami
pergunakan memiliki lubang yang banyak sehingga memudahkan udara untuk masuk .

20 |Laporan kerja batu 1

Anda mungkin juga menyukai