Anda di halaman 1dari 8

PTB TS FT_UM Topik : Kode :PBGN6005

Bagian Bangunan Waktu : 6x45 menit


Mr Diklat Batu Judul : Memasang Papan Duga Tgl : 21 Maret 2019
Kelas : PTB-D Nama : Ariesna Jelita Rahmah

A. JOB DESKRIPSI
1) PENGERTIAN PAPAN DUGA (BOUWPLANK)
Papan duga pekerjaan pasangan batu Bouwplank adalah sebuah benda kerja
yang terdiri dari pasangan papan-papan. Pasangan ini dimaksudkan untuk
menempatkan titik-titik hasil pengukuran yang diperlukan dalam mendirikan
suatu bangunan dan membentuk bidang datar.
2) TUJUAN:

(1) Mahasiswa termapil menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya .


(2) Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan papan duga sesuai rencana.
(3) Mahasiswa dapat melakukan perambuan dengan benar.
(4) Mahasiswa disiplin dalam melakukan pekerjaan yang dihadapinya.
(5) Mahasiswa dapat membuat alat bantu pemasangan papan duga

3) INTRUKSI UMUM:

(1) Baca dan pelajari dengan seksama setiap lembaran kerja.


(2) Perhatikan dengan baik gambar kerjanya yang telah direncanakan.
(3) Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur.

4) PERLENGKAPAN ALAT-ALAT BAHAN:

(1) Alat-alat:
 Paku

 Benang
 Meteran

 Martil

(2) Bahan
 4 batang kayu ukuran 5/7 panjang 100 cm

 1 batang kayu ukurang 2/20 panjang 100 cm

 6 buah paku ukuran 2,5” panjang 6 cm


B. JOB AKTIFITAS
1) LANGKAH KERJA:
(1) Buat alat bantu pemasangan rolag yang terbuat dari kayu yang membentuk
lengkungan untuk pasangan rolang lengkung, yang telah disesuaikan
dengan rencana pasangan.
(2) Selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan, buat adonan spesi misal
ukuran 1 pc : 3 pasir.
(3) Pasang alat bantu pada tempat pemasangan,dengan batuan waterpas dan
unting-unting untuk kontrol kelurusan.
(4) Basahi bata yang akan dipasangan, pasang batu bata mulau dari penggir
kanan dan kiri yang kemudian bertemu ditengan dan kemudian dikunci
dengan bata kunci.
(5) Lanjutkan padan lapis selanjutnya, dan lakukan kontrol kelurusan dengan
water pass dan unting unting.
(6) Pelepasan alat bantu menggung adonan spesi nat hingga kering.

C) JOB KONEKTIFITAS
1) INTERAKSI
1. Tentukan dengan mengukur dari garis batas, salah satu patok pojok (jarak d1
dan d2) (patok 1) ditancapkan.
2. Menentukan letak patok yang sejajar dua pita ukur. Perpotongan dua ukuran
(d1 dan d2) pada pita, masing-masing dari garis batas dengan tepat dan akurat.
3. Pada jarak dari patok 1 yang dipasang sama dengan mengukur panjang dinding
bangunan yang akan dibangun dan pada jarak yang sesuai dengan garis as
bangunan, tentukan lokasi patok 2 dan memasukkan atau menancapkan ke
tanah dengan martil. Ini dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti untuk
menentukan patok 1 dan patok 2 bersilangan di titik as bangunan.
4. Perpotogan benang 1 dengan benang 2 sebagai titik as siku bangunan. Untuk
mengukur posisi benang 2 supaya siku terhadap benang 1. Letakkan segitiga
siku (dengan perbandingan 30 cm: 40 cm: 50 cm) sehingga membentuk 90⁰,
selanjutnya dikaitkan pada posisi patok 2 di tanah. Sehingga salah satu sisi
sudut siku sejajar dengan garis yang direntangkan antara patok 1 dan patok 2.
5. Dari patok 2, tarik pita sepanjang dinding yang harus di bangun antara patok 2
dan patok 3 yang sejajar dan dengan benang, dicek sejajar dengan sisi siku
lainnya pada patok 3 dan tancapkan.
6. Rentangkan benang antara patok 2 dan patok 3 dan pasang paku tepat diatas
patok 2 dan patok 3 sebagai titik jangkar untuk menempatkan benang dan
digunakan pita ukur untuk pemeriksaan ukuran batas bangunan.
 Ulangi prosedur pada patok 3 dan tentukan lokasi patok 4
 Pasang paku di atas patok 3
 Rentangkan tali antara patok 3 dan patok 4 dan antara patok 4 dan patok1
7. Dengan segitiga siku pada patok 4, periksa bahwa benang yang direntangkan
antara patok 3, patok 4, dan patok 1 membentuk sudut siku 90⁰ di patok 4.
Selanjutnya benang yang direntangkan sejajar atau paralel dengan dikontrol
sisi siku dari segitiga siku atau perbandingan 30 cm : 40 cm : 50 cm.

Lakukan pemeriksaan diagonal dengan mengangker satu ujung benang pita di patok
4, kemudian antara patok 3 dengan patok 1. Kedua jarak itu harus sama jika sudut
yang dibentuk adalah siku-siku. Jika jaraknya tidak sama, maka baik patok 3 atau
patok 4 harus di pindah sampai diagonalnya sama panjang.

D) JOB SAFETY
2) TINDAKAN PENCEGAHAN (K3):
(1) Fokus terhadap pekerjaan yang dilakukan.
(2) Pakailah selalu pakaian kerja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
(3) Memakai helm agar kepala terlindung dari benda yang jatuh secara tidak
terduga.
(4) Memakai sepatu untuk melindungi kaki saat pembuatan spesi.
(5) Memakai sarung tangan saat proses pembuatan spesi dan proses
pemasangan agar tangan tidak rusak.
(6) Hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.

Alat K3

(1) Helm berfungsi melindungi kepala dari benturan keras


(2) Sepatu berfungsi melidungi kaki dari benda tajam dan benturab
(3) Sarung tangan berfungsi melindungi tangan dari benda tajam
(4) Rompi berfungsi mudah dalam penglihatan
(5) Masker berfungsi menaring debu dalam proyek

PERTANYAAN AWAL

1. Berapa jumlah papan utuh yang akan kamu pergunakan ?


2. Berapa m2 luas lahan yang akan di pasang papan duga ?
3. Alat apa saja yang diapakai dalam pekerjaan ini ?

PERTANYAAN AKHIR
1. Dimana biasanya konstruksi ini digunakan ?
2. Apa yang menjadi kekuatan dari konstruksi ini ?
3. Mengapa pekerjaan harus benar ?
4. Untuk apa gunanya papan duga dalam bangunan ?

PETUNJUK-PETUNJUK AKHIR
1. Perhatikan catatan/diktat mengenai konstruksi batu bata.
2. Pelajari gambar ilmu bahan bangunan Sugiharjo, BAE.
3. Pehatikan petunjuk-petunjuk instruktur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Jawaban Awal
1. Jumlah papan utuh yang digunakan masing-masing kelompok adalah satu
papan utuh dengan ukuran 2/20 dan panjang 100 cm. Jadi jumlah papan utuh
yang digunakan semua berjumlah 4 buah.
2. Lahan yang akan dipasang papan duga seluas 30 m2dengan bentuk bangunan
persegi. Masing-masing panjang sisi bangunan adalah 5 m dan jarak sepadan
sepanjang 1 m dari jalan ke as bangunan, sehingga ukuran lahan yang dipasang
papan duga menjadi 5m x 6m yang di tandai dengan menggunakan benang dari
masing-masing patok.

Lahan sepadan

3. Alat yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu meteran, martil, pensil, paku,
dan unting-unting

Jawaban Akhir
1. Konstruksi papan duga ini biasanya digunakan di lahan yang kosong. Dimana
lahan tersebut akan di bangun sebuah bangunan. Maka sebelum mendirikan
suatu bangunan diharuskan untuk memasang papan duga terlebih dahulu,
sebagai tempat berdirinya bangunan tersebut.
2. Kekuatan dari konstruksi ini adalah ditentukan oleh kedalaman memasukkan
patok kedalam tanah. Selain itu juga jenis tanah akan mempengaruhi dari
kekuatan konstruksi ini. Semakin keras tanah atau lahan yang digunakan maka
semakin kuat pula konstruksi ini berdiri.
3. Pekerjaan pemasangan papan duga haruslah benar, karena akan mempengaruhi
bentuk bangunan. Ketika pemasangan masing-masing patok tidak membentuk
sudut siku, maka as bangunan akan terlihat miring. Hal ini juga akan
mempengaruhi biaya saat pemasangan keramik, karena banyaknya keramik
yang harus di potong miring sesuai dengan bentuk as bangunan. Pemotongan
inipun akan membutuhkan waktu walaupun tidak terlalu lama.
4. Kegunaan papan duga dalam bangunan yaitu:
 Penentuan titik perletakan pondasi
 Penentuan kelurusan pondasi dan galian pondasi
 Penentuan sudut bangunan supaya tidak terjadi kemiringan pada saat
pengerjaan.

SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Pemasangan papan duga adalah pekerjaan tahap pertama didalam
melaksanakan suatu pembangunan (proyek yang menyangkut bangunan
gedung). Pelaksanaan papan duga membutuhkan minimal 4 papan utuh, serta
alat yang digunakan adalah meteran, martil, pensil, paku, dan unting-unting.
Sebelum melaksanakan pekerjaan ini harus memperhatikan jarak sepadan
sekitar 1 m - 2 m dari jalan ke as bangunan. Selain itu pekerjaan ini harus benar
karena akan mempengaruhi bentuk dari bangunan.
2. Saran
Ketika merentangkan benang dari patok 1 ke patok 2, dan dari patok 2 ke
patok 3, perpotongan dari benang tersebut haruslah benar-benar membentuk
sudut siku. Lakukan pengecekan menggunakan segitiga siku dengan
perbandingan 30 cm : 40 cm : 50 cm, jika belum memenuhi syarat ini silahkan
pindah patok 3 kekanan atau kekiri sampai syarat perbandingan tersebut
terpenuhi
LAMPIRAN

(Perpotongan benang antar (Posisi papan duga)


patok membentuk sudut siku)

(Perentangan benang dari patok (Pemasangan paku di atas


satu ke patok yg lain sebagai as papan duga)
bangunan)

Anda mungkin juga menyukai