Atap merupakan bagian bangunan yang terdapat pada bagian atas sebuah konstruksi bangunan rumah yang
berfungsi sebagai tempat berlindung dari sengatan matahari secara langsung dan hujan.
Pekerjaan atap terdiri dari kuda-kuda kayu, balok nok, gording (muur plat), rangka atap kaso dan reng, jurai luar dan
jurai dalam (talang), lis plank kayu, dinding sopi-sopi tiga, nok genteng, atap genteng, asbes gelombang dan
perlengkapan atap lainnya.
Direncanakan kuda-kuda dengan ukuran bentang tidak melebihi 800 cm cukup menggunakan balok kayu 8/12 cm,
sedangkan untuk kuda-kuda yang melebihi bentang 800 cm digunakan balok berukuran 8/15 cm. Untuk ukuran
penampang dipakai ukuran lebar 8 cm, tinggi 12 cm.
V = h x b x p dan ΣV = V₁ + V₂
Keterangan:
Direncanakan menggunakan balok gording ukuran 8/12 cm dan perlu diperhatikan perletakkan gording tidak boleh
melebihi 1,50 m1, hal ini dimaksudkan untuk menghindari lendutan pada rangak atap kaso dan reng.
Perhitungan gording kayu 8/12 cm dengan ukuran penampang dipakai dengan satuan m³.
V=hxbxp
Keterangan:
V = volume gording kayu
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
Lis plank kayu berupa papan kayu berukuran 3/30 cm atau 3/20 cm yang berfungsi sebagai aksen dan penyangga
genteng bagian bawah. Lisplank kayu dipasang pada ujung kaso bagian bawah atau ujung kaso bagian pinggir atap
yang berbentuk pelana atau sopi-sopi.
Volume lis plank kayu dengan cara menjumlahkan seluruh panjang teritisan (overstek) sepanjang m'.
V = ΣPo
Keterangan:
V = volume lis plank
ΣPo = panjang teritisan (overstek)
Jurai luar adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring dan tampak menonjol ke luar dan juga
sebagai pertemuan antara balok gording satu dengan yang satunya dan dudukan kaso (usuk).
Sedangkan jurai dalam adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring menghadap ke dalam
yang berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok gording satu dengan yang satunya dan dudukan
papan talang.
Ukuran jurai luar menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm dengan panjang 12 m', sedangkan jurai dalam
menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm, perhitungan volume dalam satuan m³.
V = h x b x Σp
Keterangan:
V = volume jurai luar atau dalam
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
Σp = jumlah panjang kayu ukuran sama
f. Jurai talang
Jurai talang adalah talang yang menumpu pada balok jurai dalam, yang berfungsi sebagai saluran alirana air hujan,
yang diletakan miring menghadap ke dalam dan pada bagian atasnya di pasang papan dengan ukuran 2/20 cm
sebanyak 2 lembar pada sisi kanan dan sisi kiri jurai dalam. Pada papan di atasnya dilapisi dengan baja lapis seng
(BJLS) 30 lembar 60 cm.
V = ΣJt
Keterangan:
V = volume jurai talang
ΣJt = panjang jaurai talang
g. Penutup atap
Penutup atap merupakan bagian dari konstruksi bangunan rumah yang berfungsi menutupi rangka atap, yang terdiri
dari beberapa jenis yaitu : atap genteng, nok genteng, atap asbes gelombang.
Atap genteng
Atap genteng adalah bahan penutup akhir suatu bangunan rumah yang befungsi sebagai penahan atau pelindung
ruangan dari pengaruh panas dan hujan.
Untuk perhitungan volme atap dihitung dengan satuan m².
V = ΣL atau V = Lra
Keterangan:
Nok genteng
Nok genteng adalah asesoris atap agar rumah terlihat rapi dan estetis. Fungsinya sebagai pengikat pertemuan
antara dua susunan genteng sehingga atap genteng tidak akan terlepas dari dudukannya reng kayu.
Volume nok genteng dihitung dengan cara menjumlahkan semua balok nok dan jurai luar yang akan ditutup genteng
nok.
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai kuda-kuda, maka inilah sekilas tentang ilmu trigonometri. Perhatikan gambar
berikut :
Pada segitiga siku-siku diatas diketahui besar sudut A adalah 30 derajat dan panjang alas 10 cm. Dicari berapa cm tingginya
dan juga berapa cm panjang sisi miringnya.
Untuk menemukan sin, cos dan tan, bisa dengan mudah dilihat pada aplikasi kalkulator di hp smartphone.
Sedangkan untuk mengetahui sisi miring jika sudah diketahui alas dan tingginya maka bisa juga memakai rumus phytagoras.
Sedangkan praktek untuk menentukan tingga dan sisi miring kuda-kuda suatu bangunan tingal mengaplikasikan rumus
tersebut. Contoh gambar bangunan di bawah ini :
Pada gambar di atas dikehaui sudut kemiringan atap adalah 35 derajat. Lebar bangunan 10 m. Dicari berapa tinggi kuda-kuda
dan berapa meter panjang sisi miringnya.
Cara mencarinya demikian. Diketahui lebar bangunan adalah 10 m yang berarti panjang sisi bawah kuda-kuda adalah 10 m.
Berarti panjang alas segitiga adalah setengah dari lebar bangunan yaitu 10m dibagi 2 kita dapatkan angka 5 m. Sehingga kita
mendapatkan tinggi kuda-kuda dengan rumus berikut :
Akan tetapi, tidak jarang pula banyak orang yang belum mengetahui bagaimana menghitung rumus tinggi kuda-kuda atap rumah
ini dengan baik. Pasalnya, jika tinggi atap sudah terukur dengan akurat, akan mudah pula menentukan sudut kemiringannya.
Adapun rumus menentukan tinggi kuda-kuda atap tersebut adalah:
Tinggi Kuda-Kuda Atap = ½ (panjang bentang) x Tangen dari sudut kemiringan atapnya
Untuk memahami lebih jelas rumus tinggi kuda-kuda atap rumah, mari kita lihat aplikasinya secara langsung. Misalkan kita
memiliki atap dengan panjang bentang atap rumah di angka 6 meter. Kemudian, atap rumah tersebut memiliki sudut kemiringan 30
derajat.
Sekarang, kita tinggal masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus tinggi kuda-kuda atap rumah di atas. Hasilnya menjadi:
Untuk mendapatkan hasil tangen dari sudut kemiringan kuda-kuda atap rumah, Anda bisa menggunakan aplikasi kalkulator, baik
online maupun offline. Di sini, diketahui tan dari sudut 30 derajat adalah 0,58 (hasil pembulatan). Maka, kita bisa memasukkan
angka tersebut ke rumus tinggi kuda-kuda atap rumah kita dan hasilnya menjadi: