untuk RAB
Oleh
Moldy Ramadhan
774
BERBAGI
Facebook
Beberapa jenis tumbuhan menghasilkan bahan atap tradisional. Atap sirap, salah satunya
dibuat dari kayu ulin alias kayu besi yang dikeping tipis-tipis. Juga daun-daun dari
beberapa jenis palma dan ilalang kerap dirangkai untuk digunakan sebagai atap. Di
antaranya dari daun rumbia, kelapa, enau dan nipah [wikipedia]. Untuk lebih jelasnya
mengenai jenis jenis atap dapat membaca artikel Macam-Macam Jenis Atap untuk Rumah
Tinggal.
Baca Juga:
Menyejukkan Ruangan dengan Turbin Ventilator
Plat Lantai dan Plat Atap
Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Jenis Atap
Kuda-kuda adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang dirakit dan dibentuk
sehingga membentuk segi tiga sama kaki. Kuda-kuda diletakkan pada beton ringbalk
bersudut tertentu dengan fungsi sebagai pembentuk model atap bangunan, tumpuan
balok gording, rangka atap kaso, reng dan atap genteng.
kuda-kuda atap
Direncanakan kuda-kuda dengan ukuran bentang tidak melebihi 8 meter cukup
menggunakan balok kayu 8/12 cm, sedangkan untuk kuda-kuda yang melebihi bentang
8 meter digunakan balok berukuran 8/15 cm. Untuk ukuran penampang dipakai ukuran
lebar 8 cm dan tinggi 12 cm.
V = h x b x p dan ΣV = V₁ + V₂
Keterangan:
Gording adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang diletakkan pada kaki kuda-kuda
yang berfungsi sebagai dudukan kaso, reng dan atap di atasnya.
gording dan nok
Direncanakan menggunakan balok gording ukuran 8/12 cm dan perlu diperhatikan
perletakkan gording tidak boleh melebihi 1,5 m, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
lendutan pada rangka atap kaso dan reng.
V=hxbxp
Keterangan:
Kaso (usuk) adalah balok kayu dengan ukuran 4/6 cm atau 5/7 cmyang berfungsi sebagai
dudukan reng. Kaso dipasang dengan jarak-jarak 50 cm.
Reng adalah balok kayu berukuran 2/3 cm atau 3/4 cm yang berfungsi sebagai dudukan
atap genteng.
kaso dan reng
V = ΣLa
Keterangan:
Lis plank kayu berupa papan kayu berukuran 3/30 cm atau 3/20 cm yang berfungsi
sebagai aksen dan penyangga genteng bagian bawah. Lisplank kayu dipasang pada ujung
kaso bagian bawah atau ujung kaso bagian pinggir atap yang berbentuk pelana atau
sopi-sopi.
lisplank kayu
Volume lis plank kayu dengan cara menjumlahkan seluruh panjang teritisan
(overstek) sepanjang m’.
V = ΣPo
Keterangan:
Jurai luar adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring dan tampak
menonjol ke luar dan juga sebagai pertemuan antara balok gording satu dengan yang
satunya dan dudukan kaso (usuk).
Sedangkan jurai dalam adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring
menghadap ke dalam yang berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok
gording satu dengan yang satunya dan dudukan papan talang.
jurai luar dan jurai dalam
V = h x b x Σp
Keterangan:
6. Jurai Talang
Jurai talang adalah talang yang menumpu pada balok jurai dalam, yang berfungsi sebagai
saluran alirana air hujan, yang diletakan miring menghadap ke dalam dan pada bagian
atasnya di pasang papan dengan ukuran 2/20 cm sebanyak 2 lembar pada sisi kanan
dan sisi kiri jurai dalam. Pada papan di atasnya dilapisi dengan baja lapis seng (BJLS) 30
lembar 60 cm.
jurai talang
V = ΣJt
Keterangan:
Baca Juga:
RAB Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Download Contoh RAB, Time Schedule, dan Kurva-S Proyek
Cara Membuat Huruf Terbilang Secara Otomatis di Excel
7. Penutup Atap
Penutup atap merupakan bagian dari konstruksi bangunan rumah yang berfungsi
menutupi rangka atap, yang terdiri dari beberapa jenis yaitu: atap genteng, nok genteng,
atap asbes gelombang.
penutup atap
Atap Genteng
Atap genteng adalah bahan penutup akhir suatu bangunan rumah yang befungsi sebagai
penahan atau pelindung ruangan dari pengaruh panas dan hujan.
V = ΣL atau V = Lra
Keterangan:
Nok Genteng
Nok genteng adalah aksesoris atap agar rumah terlihat rapi dan estetis. Fungsinya
sebagai pengikat pertemuan antara dua susunan genteng sehingga atap genteng tidak
akan terlepas dari dudukan reng kayu.
Volume nok genteng dihitung dengan cara menjumlahkan semua balok nok dan jurai luar
yang akan ditutup genteng nok.