Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari
hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar
harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk atap bermacam-
macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang, asbes, maupun
semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama, anti karat dan
tahan gempa.
Perhitungan gording kayu 8/12 cm dengan ukuran penampang dipakai dengan satuan m³.
V=hxbxp
Keterangan:
V = volume gording kayu
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
3. Kaso dan Reng
Kaso (usuk) adalah balok kayu dengan ukuran 4/6 cm atau 5/7 cmyang berfungsi sebagai
dudukan reng. Kaso dipasang dengan jarak-jarak 50 cm.
Reng adalah balok kayu berukuran 2/3 cm atau 3/4 cm yang berfungsi sebagai dudukan
atap genteng.
Keterangan:
V = volume kaso dan reng
ΣLa = jumlah luas bidang atap
4. Lis Plank Kayu/ Lisplang
Lis plank kayu berupa papan kayu berukuran 3/30 cm atau 3/20 cm yang berfungsi
sebagai aksen dan penyangga genteng bagian bawah. Lisplank kayu dipasang pada ujung
kaso bagian bawah atau ujung kaso bagian pinggir atap yang berbentuk pelana atau sopi-
sopi.
lisplank kayu
lisplank kayu
Volume lis plank kayu dengan cara menjumlahkan seluruh panjang teritisan (overstek)
sepanjang m’.
V = ΣPo
Keterangan:
Sedangkan jurai dalam adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring
menghadap ke dalam yang berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok
gording satu dengan yang satunya dan dudukan papan talang.
Keterangan:
jurai talang
jurai talang
V = ΣJt
Keterangan:
Keterangan:
Volume nok genteng dihitung dengan cara menjumlahkan semua balok nok dan jurai luar
yang akan ditutup genteng nok.