Langit - langit (plafon) dari suatu ruangan bangunan ialah bidang atas bagian dalam
dari ruangan bangunan itu.
Konstruksi ini dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar
tidak langsung masuk ke dalam rumah atau ruangan setelah melewati atap.
Namun demikian saat ini plafon tidak hanya sekedar penghambat panas atau dingin
melainkan juga sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik interior suatu
bangunan.
Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu, namun sebagai variasi ada juga
yang dibuat tidak selalu rata.
Variasi tersebut dikenal sebagai plafon drop ceiling.
Plafon dibuat lebih tinggi dari yang lain.
1. Supaya ruangan dibawah atap selalu tampak bersih, dan tidak tampak kayu dari
rangka - rangkanya.
2. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap melalui celah - celah genteng.
3. Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindung.
4. Untuk mengurangi panas dan dingin yang melalui bidang atap.
RANGKA PLAFON :
Dari macam - macam bahan langit - langit yang digunakan tersebut, diperlukan
penggantung langit - langit untuk menempelkan bahan tersebut.
Menurut panjang pendeknya batang penggantung langit - langit, dan juga bahan langit
- langit yang dipakai digunakan ukuran kayu penggantung yang berbeda pula.
Pengertian Langit-Langit:
Langit-langit atau sering disebut plafond merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan
bangunan.
Kegunaan Langit-Langit:
– Agar ruangan dibawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak rangka atapnya,
– Untuk menahan kotoran dari bidang atap melalui celah-celah genteng,
– Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindung,
– Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
Bahan-Bahan Untuk Langit-Langit:
– Papan Kayu
– Lembar Semen-Asbes
– Triplek
– Gypsum
– Bilik (Anyaman Bambu)
– dll
Bagian-Bagian Konstruksi Plafon:
– Balok Induk yang dipasang pada tembok atau digantungkan dengan kuda-kuda
– Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangkan bersilangan dengan balok
induk
– Balok pembagi yang ukurannya bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil sedikit
dan dipasang bersilangan dengan balok anak
– Langit-Langit yang dipasang pada balok tersebut
Pengertian Langit-Langit:
Langit-langit atau sering disebut plafond merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan
bangunan.
Kegunaan Langit-Langit:
– Agar ruangan dibawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak rangka atapnya,
– Untuk menahan kotoran dari bidang atap melalui celah-celah genteng,
– Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindung,
– Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
Bahan-Bahan Untuk Langit-Langit:
– Papan Kayu
– Lembar Semen-Asbes
– Triplek
– Gypsum
– Bilik (Anyaman Bambu)
– dll
Bagian-Bagian Konstruksi Plafon:
– Balok Induk yang dipasang pada tembok atau digantungkan dengan kuda-kuda
– Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangkan bersilangan dengan balok
induk
– Balok pembagi yang ukurannya bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil sedikit
dan dipasang bersilangan dengan balok anak
– Langit-Langit yang dipasang pada balok tersebut
Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan
rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya.
Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian
Fungsi Plafon
Plafon merupakan bagian dari interior yang harus didesain sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak
dipandang (artistik).
Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan tentunya ketinggian dapat diatur dan disesuaikan dengan
fungsinya ruangan yang ada. Umpamanya; untuk ruang tamu pada sebuah rumah tinggal cenderung
tinggi plafon direndahkan, begitu juga ruang keluarga atau ruang makan, agar mempunyai kesan lebih
familier dan bersahabat.
Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai penahan perambatan
panas dari atap (aluminium foil).
Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap, terutama pada penutup atap
dari bahan logam.
Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai tempat untuk menggantungkan bola lampu,
sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel - kabel listriknya (sparing instalasi).
Bahan dan Kontruksi plafon
Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan
kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini
banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Adapun kontruksi palfon terdiri dari :
1. Rangka plafon
2. Penggantung rangka plafon dan stek
3. Bahan penutup plafon
Dan rangka plafon dapat dipasang dng cara menyiapkan :
Penggambaran rencana (gambar kerja) plafon meliputi gambar rencana plafon dan detail
plafon. Dalam pembuatan rencana plafon (terkadang disebut sebagai rencana rangka plafon atau
denah plafon) hal - hal yang perlu diperhatikan adalah;
Untuk bahan penutup dengan tripleks e 4 mm, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30
cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan, misalnya; 1,20 x 1,20 atau 0,60 x 1,20.
Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau
1,00 x 0,50.
Sedangkan penggunaan jenis kabel untuk instalasi listrik sebaiknya menggunakan jenis kabel
Tranca; Kabelindo; Supreme; Eterna atau kabel metal. Pemasangan instalasi listrik di dalam rangka
plafon disebut in bouw sedangkan jika pemasangan kabel diluar plafon disebut out bouw, kesannya
seperti perencanaan ME (Mekanikal dan Elektrikal) tidak matang, atau kemungkinan tahapan
pekerjaan baru terpikirkan kemudian.
Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks e 4 mm, ada dua
cara yaitu;
a). Memberikan naad (jarak) antara dua lembar triplek yang akan dipaku pada rangka plafon dan
list profil pada tepi dinding.
b). Memakai list, artinya pertemuan, umpama pakai eternit asbes, ditutup dengan list untuk kekuatan
pemasangan penutup plafon.
Pada ukuran kayu untuk rangka plafon dapat digunakan beberapa ukuran kayu sebagai berikut:
Perhatian pada perencanaan plafon dan keindahan untuk ruang dan interiornya, hal yang
perlu diperhatikan adalah kekuatan rangka plafon yang dihubungkan dengan penggantungnya.
Elevasi penutup plafon dan sistim penerangan perlu diperhatikan juga khususnya untuk ruang rapat
atau ruang pertemuan termasuk ketinggian plafonnya.
image:
file:///C:/Users/Aan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg
Penggambaran rencana (gambar kerja) plafond meliputi gambar rencana plafond dan detail plafond.
Rencana Plafond
Dalam pembuatan rencana plafond (atau terkadang disebut sebagai rencana rangka plafond
atau denah plafond) hal - hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Untuk bahan penutup dengan tripleks, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30
cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan. Misalnya; 1,20 x 1,20
2. Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00
atau 1,00 x 0,50.
KONSTRUKSI PLAFON
URAIAN MATERI
Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas
bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ).
a. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
c. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.
d. Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.
e. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka
macam bentuk
Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau
bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile,
particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum
dan lain-lain. Karena bahan – bahan tersebut meruapakan lembaran – yang
relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan suatu konstruksi yang khusus
dan dari bahan lain sebagai penggantung dimana bahan tadi ditempelkan.
Bentuk pemasangan plafon dapat dibuat bermacam – macam sesuai selera
pemilik rumah seperti misalnya; langit-langit datar / rata, melengkung, kesan
bertingkat dan langit-langt berventilasi. Bahan yang mudah didapat dan mudah
dikerjakan yaitu dari balok – balok kayu yang dipasang saling bersilangan
sehingga membentuk petak-petak dengan ukuran tertentu sesuai dengan bahan
plafon terse
2. PLAFON GYPSUM
Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah
dalam pengerjaan dan juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih
bervariasi. Material yang digunakan sebagai rangka untuk plafon gypsum bisa
bervariasi, biasanya menggunakan metal furing dan ada juga yang memakai
kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangkanya, akan bisa menjawab
kekhawatiran terhadap saat pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan sulit
karena rangka plafon gypsum tidak bisa dipijak. Namun jika rumah anda
bertingkat, sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal
furing saja. Toh.., apabila ada perbaikan instalasi listrik, instalatornya pun tidak
akan masuk dan merayap di dalam plafon tersebut.
Kelebihan Plafon Gypsum. Selain cepat dalam pengerjaan, hasilnyapun lebih
rapi. Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali
(pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk
plafonpun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah
tersedia bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material
pendukung lainnya. Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada
yang bertingkat (drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan Plafon Gypsum. Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi
kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan
bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa
mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang
digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda.