AIR HUJAN
Hujan turun ke lingkungan binaan manusia
yang di penuhi oleh gedung, jalan, tempat parkir, taman dan mencari jalan ketujuannya secara alami, sebagian lagi mengalir di permukaan mencari daerah yang lebih rendah, ke sungai, danau, ke laut atau menggenangi daerah dataran rendah.
SIKLUS HIDROLOGI
MASALAH UTAMA AIR HUJAN adalah : Mengalirkan air hujan yang tidak di inginkan yaitu air hujan di atap, air permukaan dan air dalam tanah agar menjauh dari bangunan. Mengalirkan air permukaan dan air dalam tanah keluar dair tapak, ke pembuangan umum agar tidak terjadi genangan atau banjir. Mengendalikan aliran air hujan agar tidak terjadi erosi atau perubahan permukaan tanah.
ke beberapa titik pembuangan dengan membuat kemiringan atap paling tidak 1%. Pada titik pembuangan / turun di pasangkan saringan (roof drain) agar kotoran tidak masuk ke talang vertikal (leader) yang dapat di letakaan di luar atau di dalam bangunan. Air hujan yang masuk ke balkon juga di saring (floor drain) terlebih dahulu dan di alirkan ke pipa pembuangan utama atau bak penampung air hujan di bawah lantai, kemudian di buang ke saluran air hujan umum
ROOF DRAIN
FLOOR DRAIN
Bila kapasitas air hujan yang di resapkan kecil, upaya yang di lakukan untuk menjauhkan dan meresapkan air hujan adalah : 1. Dengan membuat rabat di sekeliling bangunan air hujan mengalir menjauh dari bangunan. Namun cara ini harus di dukung dengan pengolahan kemiringan tanah di sekitar bangunan (grading) agar tidak terjadi genangan di sekitar rabat. 2. Membuat sumur resapan langsung di bawaqh talang tegak. Cara ini hanya berhasil bila kemampuan resap tanah (faktor perkolasi) tinggi. 3. Membuang air hujan melaui pipa-pipa ke sumur resapan.
KOMPONEN UNTUK MERESAPKAN DAN MENJAUHKAN ALIRAN AIR HUJAN DARI BANGUNAN
Membuang air hujan dari atap secepat mungkin ke saluran pembuangan kota atau ke tanah (bila daya resap tanah memungkinkan) Pipa talang horisontal maupun vertikal harus cukup besar agar dapat menyalurkan dan sesuai kapasitas air dan luas dari atap dengan cepat. Penggunaan gutter untuk atap miring, di samping harus cukup kapasitasnya, sebab makin besar sudut atapnya maka makin cepat pula alairan airnya. Pipa-pipa pembuangan tidak mudah tersumbat. Untuk itu perlu di pasangakan saringan-saringan (roff drain, floor drain) agar kotoran tidak masuk ke dalam pipa. Pipa air hujan horisontal di dalam bagunan harus mudah di bersihkanm, karena itu di pasangkan clean out Aliran dalam pipa pembuangan tidak boleh terhambat, karena itu di hindari sebanyak mungkin pembelokan pipa, bahkan penggunaan sambungan pipa
PIPA TEGAK
Pipa tegak digunakan untuk menyalurkan air ke arah tanah agar air mengalir dari atas menuju tempat yang diinginkan. Bentuk ini berfungsi untuk mengalirkan air yang masuk dari atap akibat hujan dan menyalurkannya ke corong pembuangan air
TALANG DATAR
PIPA LENGKUNG
Pipa lengkung difungsikan untuk membelokkan aliran air dan mengarahkannya ke pipa lain atau pipa tegak menuju tempat pembuangan akhir Jenis ini digunakan untuk setiap sudut rumah bagian dalam dimana akan menyambungkan antar talang-talang datar yang ada
Jenis ini digunakan untuk setiap sudut rumah dimana akan menyambungkan antar talang-talang datar yang ada
CORONG PENYAMBUN G
Penyambung talang datar dengan pipa tegak yang akan menjadi corong turunnya air hujan
PENUTUP TALANG
Merupakan penutup ujung-ujung talang datar dimana sudah tidak ada lagi sambungan talang ke arah lain Dipergunakan untuk menahan pipa tegak agar menjadi lebih kuat dan tidak goyah ketika menahan aliran air
PENAHAN PIPA
SPACER
Berfungsi untuk menggantungkan talang datar dengan pinggiran atap rumah dengan diintegrasikan menggunakan spacer Menyatukan penggantung talang dengan lisplang dan untuk menyesuaikan letak talang terhadap genting
SEPATU PIPA
Mengalirkan air ke saluran yang diinginkan setelah turun melalui pipa tegak
PENAHAN LIMPAHAN
Mencegah luapan air yang turun dengan deras pada sudut bagian dalam
lakukanlah pengukuran terhadap daerah yg akan diberi talang untuk mengetahui berapa panjang (m') talang yang akan di pasang. Pengukuran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1) Dengan bantuan gambar denah atap, dimana terdapat informasi seperti skala perbandingan, desain atap, dan luas daerah yang akan di pasang talang, akan tetapi disarankan untuk tetap melihat bentuk fisik atap dan bangunan. 2) Mengukur keliling atap secara manual yaitu dengan cara menggunakan meteran.
Talang Datar* = A+B+C+D+E+F Penggantung = A+B+C+D+E+F * Spacer* = A+B+C+D+E+F Penyambung = A+B+C+D+E+F * Talang Sudut Luar Talang Sudut Dalam Penahan Limpahan
1.
2. 3. 4. 5. 1. 2.
Pipa Tegak
Pipa Lengkung
= A+B*5
= 2*5 = 2*5
= 3+1*5
= 20 m
= 10 pc = 10 pc = 5 pc = 5 pc
Penahan Pipa
Corong
Sepatu Talang
Pipa Tegak = A+B*5 = 2*5 = 3+1*5
= 20 m = 10 pc
Pipa Lengkung
dilengkapi degan system drainase untuk pembuangan air hujan yang berasal dari atap maupun jalur terbuka yang mengalirkan air. Air hujan yang dibawa dalam system plambing ini harus disalurkan ke dalam lokasi pembuangan untuk air hujan. Hal ini karena tidak boleh air hujan disalurkan ke dalam system plambing air buangan yang hanya bertujuan untuk menyalurkan air buangan saja atau disalurkan ke suatu tempat sehingga air hujan tersebut akan mengalir ke jalan umum, menyebabkan erosi atau genangan air. System plambing air buangan dan air hujan yang ada dalam satu gedung tidak dianjurkan untuk digabungkan kecuali hanya pada lantai paling bawah saja. Sistem plambing air hujan yang digabung dengan air buangan pada lantai terbawah harus dilengkapi dengan perangkap untuk mencegah keluarnya gas dan bau tidak enak dari system tersebut.
dengan pipa mendatar yang terpasang bersama. Dan harus dilengkapi dengan pembersih di tiap ujungnya yang terletak di dalam gedung. Pada ujung dimana air masuk, harus dilengkapi dengan penahan kotoran agar system plambing air hujan tidak terganggu. Gutter (talang atap) dan leader (talang tegak) air hujan digunakan untuk menangkap air hujan yang jatuh ke atas atap atau bidang tangkap lainnya di atas tanah. Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-titik pengeluaran, umumnya ke permukaan tanah atau system drainase bawah tanah (underground drain). Tidak diperkenankan menghubungkannya dengan system saluran saniter. Talang tegak dapat ditempatkan di dalam ruangan (conductor) maupun di luar bangunan (leader).
Gutter berbentuk setengah lingkaran merupakan bentuk yang paling ekonomis dalam kebutuhan materialnya dan menjamin adanya proporsi yang tepat antara kedalaman dan lebar gutter. Ukuran gutter tidak boleh lebih kecil dari leadernya dan tidak boleh lebih kecil dari 4 inci.
Catatan : Tabel ini berdasarkan curah hujan 100 mm/jam. Bila curah hujan lebih besar, nilai luas pada tabel tersebut di atas harus disesuaikan dengan cara mengalikan nilai tersebut dengan 10 lalu dibagi kelebihan curah hujan dalam mm/jam. Pipa tegak air hujan yang tidak berbentuk pipa (silinder), maka dapat berbentuk lain asalkan pipa tersebut dapat mesuk ke dalam penampang bentuk lain tersebut. Talang atap yang tidak berbentuk setengah lingkaran harus mempunyai penampang luas yang sama. Sumber : Pedoman Plambing Indonesia 1979
2.
3.
yang jatuh di atap, jalan, ruang terbuka kedalam pipa bawah tanah yang berfungsi sebagai drainase utama lingkungan. 2. Melindungi tanah di 'kaki' bangunan dengan pengadaan footing drain , menurunkan permukaan air tanah dan mengurangi tekanan hidrostatik pada dinding-dinding dibawah.tanah (basement- kolam. renang dsb.) 3. Pembuangan aliran air permukaan yang dengan sengaja tidak dialirkan di permukaan ( mis. lapangan golf, sepak bola, tenis dsb) dengan pipa resapan.
DRAINASE BANGUNAN
Setiap
gedung yang direncanakan harus mempunyai perlengkapan drainase untuk menyalurkan air hujan dari atap dan halaman (dengan pengerasan) di dalam persil ke saluran pembuangan campuran kota.
1. SISTEM GRAVITASI
Melalui pipa dari atap dan balkon menuju lantai dasar dan dialirkan langsung ke saluran kota 2. SISTEM BERTEKANAN (STORM WATER) Air hujan yang masuk ke lantai basement melalui ramp dan air buangan lain yang berasal dari cuci mobil dan sebagainya dalam bak penampungan sementara (sump pit) di lantai basement terendah untuk kemudian dipompakan keluar menuju saluran kota.
Pompa drainase berfungsi untuk memompakan air dari bak penampungan sementara menuju saluran utama bangunan. Pompa yang digunakan adalah jenis submersible pump (pompa terendam) dengan system operasi umumnya automatic dengan bantuan level control yang ada di pompa dan system parallel alternate. PIPA AIR HUJAN Pipa air hujan berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari atap menuju riol bangunan. Bahan yang dipakai adalah PVC klas 10 bar. ROOF DRAIN Roof Drain berfungsi sama dengan floor drain, hanya penempatannya di atap bangunan dan air yang dialirkan adalah air hujan. Bahan yang dipakai adalah cast iron dengan diberi saringan berbentuk kubah di atasnya BALCONY DRAIN Berfungsi sama seperti roof drain, hanya penempatannya pada balkon
ROOF DRAIN
RAINWATER PIPE