Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

C. Kekekalan Semen Dengan Metode Kue Rebus

1.1 Tujuan
Untuk menentukan kekal tidaknya semen dengan cara pemeriksaan kue rebus.

1.2 Dasar Teori


Kekekalan pasta semen yang telah mengeras merupakan suatu ukuran yang
menyatakan kemampuan pengembangan bahan-bahan campurannya dan kemampuan
untuk mempertahankan volume setelah pengikatan terjadi. Ketidakkekalan semen
disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah kapur bebas yang pembakarannya tidak
sempurna serta magnesia yang terdapat dalam campuran tersebut.
Kekekalan semen perlu diketahui guna menentukan pemakaian semen
portland di lapangan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan membuat benda uji
berbentuk kue, kemudian benda uji didiamkan selama 24 jam dan selanjutnya direbus
selama 3 jam. Pemeriksaan dilakukan secara visual.

1.3 Peralatan dan Bahan


a. Peralatan
1. Mesin pengaduk (Mixer)
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
3. Stopwatch
4. Spatula
5. Cawan
6. Mistar baja
7. Ring (cincin)
8. Sarung tangan karet
9. Saringan no. 40
10. Plat kaca
11. Hot plate
b. Bahan
1. Semen 700 gram
2. Air suling (Aquades)
3. Vaseline

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015


Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

1.4 Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang diperluakan.
2. Saring semen dengan menggunakan saringan no. 40, lalu simpan dalam
cawan.
3. Timbang semen portland yang telah disaring sebanyak 700 gram.
4. Siapkan air suling (aquades) sebanyak 28 % dari berat semen.
5. Masukkan air yang telah ditakar ke dalam cawan mixer dilanjutkan dengan
memasukkan semen yang telah ditimbang dan diamkan selama 15 detik.
6. Menyalakan mesin pengaduk (mixer) selama 30 detik pada posisi gigi 2.
7. Setelah 30 detik, mesin pengaduk dimatikan lalu didiamkan selama 15 detik,
selama mesin berhenti pasta semen yang menempel pada mangkok mixer
dibersihkan dengan menggunakan spatula.
8. Menyalakan kembali mesin pengaduk (mixer) selama 1 menit pada posisi gigi
4.
9. Setelah 1 menit, matikan mesin dan ambil pasta semen segumpalan tangan,
bentuk bola-bola dan lemparkan ke tangan kiri dan kanan secara bergantian
sebanyak 6 kali dengan jarak ± 15 cm.
10. Mengolesi ring (cincin) dan plat kaca dengan vaseline.
11. Masukkan pasta semen ke dalam ring (cincin) dan bentuk seperti
kubah/melengkung dengan menggunakan spatula dengan tinggi pada bagian
tengah ± 13 mm.
12. Mendiamkan pasta semen tersebut selama ± 24 jam.
13. Keluarkan pasta semen yang telah didiamkan selama ± 24 jam dari ring
(cincin).
14. Merebus pasta semen tersebut dengan hot plate selama ± 3 jam.
15. Setelah direbus pasta semen diangkat lalu mengamati perubahan fisiknya.
Apakah terjadi retak atau perubahan fisik lainnya.

1.5 Pengujian

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015


Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

Pasta semen
Ring (cincin)
Ring
(cincin) Pasta semen

13 mm

120 mm 120 mm

Tampak atas Tampak samping


a) Sebelum direbus

b) Setelah direbus

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015


Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

1.6 Kesimpulan
Dari hasil pengujian kekekalan semen dengan metode kue rebus dengan
jumlah air pada keadaan konsistensi normal, kue semen yang telah direbus selama 3
jam tidak mengalami perubahan (tidak mengalami pecah ataupun retak) sehingga
semen tersebut dapat dikatakan mempunyai sifat kekekalan yang baik.

1.7 Lampiran
 Gambar Alat dan Bahan

Ring (cincin) Plat Kaca

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015


Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

Mixer Timbangan Digital

Spatula Mistar Baja

Saringan Stop Watch

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015


Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

Vaseline Air

Semen Talam

Sarung Tangan Cawan


 Dokumentasi

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015


Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

Kelompok 3 / Kelas 2B Gedung / 2015

Anda mungkin juga menyukai