JOB 1
PENGUJIAN SEMEN
1.1 Tujuan
Untuk mengetahui berat jenis semen yang dimilki dan dapat menentukan kemurnian
semen, dimana semen tersebut dikatakan murni jika berat jenisnya antara 3,0 – 3,2 .
Berdasarkan standard ASTM C – 188, berat jenis semen yang disyaratkan melalui
pengujian dengan metode Le Chatelite. Pemeriksaan ini dimadsudkan untuk menentukan
berat jenis semen Portland. Berat jenis semen Portland adalah perbandingan antara berat isi
kering semen dengan berat isi air yang isinya sama dengan isi semen.
Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan
klingker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai
bahan tambah. Bahan perekat ini dapat mengeras apabila bersenyawa dengan air, berbentuk
padat dan tidak larut dalam minyak, semen dikatakan murni jika berat jenisnya 3,0 – 3,2.
Semen Portland berbentuk oksida oksida utama yaitu Kapur (CaO), Silikat (SiO2), Almunium
(Al2O3), Besi (Fe2O3), Magnesium (Mg), Sulfur (SO3), Soda /potas Na2O + K2O.
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐧
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐣𝐞𝐧𝐢𝐬 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐧 = ×𝐝
(𝐕𝟐 − 𝐕𝟏 )
Dimana :
5. Termometer
6. Sendok
7. Talam
b. Bahan
1. Semen Portland ( 64 gram )
2. Air
3. Es Batu
4. Minyak Tanah
64
Berat jenis semen = × 1 = 3,019
(22 − 0,8)
Percobaan 2
Berat semen = 64 gram
V1 = 0,7 ml
V2 = 21 ml
64
Berat jenis semen = × 1 = 3,153
(21 − 0,7)
1.6 Kesimpulan
Dari hasil pengujian berat jenis semen, diperoleh berat jenis rata-rata sebesar 3,086
dan hasil tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 3,0 – 3,2 artinya
bahan semen tersebut termasuk semen murni.
1.7 Lampiran
Gambar Alat
Minyak Tanah
Dokumentasi