Disusun oleh:
OFFERING C
1 Semen Portland
2 Krozen/Naphta
c. Prosedur Pengujian
• Mengisi tabung Le Chatelier dengan kerosin sampai pada skala 1 untuk pengujian
pertama, dan 18 untuk pengujian kedua.
• Memasukkan botol ke dalam gelas ukur yang berisi air dengan suhu 20oC, bila
kerosin turun maka harus ditambah sampai skala tetap pada keadaan semula.
• Setelah suhu cairan dalam botol sama dengan yang ditetapkan pada botol, baca skala
botol (V1).
• Memasukkan semen sebanyak 64 gram sedikit demi sedikit ke dalam botol,
minimalisir semen menelmpel pada dinding dalam botol di atas cairan, sedangkan
untuk pengujian kedua, menggunakan 15 gram semen.
• Setelah semen dimasukkan, botol diputar dengan posisi miring secara perlahan
sampai gelombang udara tidak timbul lagi pada permukaan cairan. - Membaca skala
pada botol (V2).
• Melakukan pengujian kedua dengan memperhatikan Langkah ke-4 hingga ke-6
d. Hasil Pengujian
Suhu air ̊C
Suhu ruangan ̊C
Pembaca skala II ml
(V2)
𝑚
𝐵𝐽 = (𝑉2 − 𝑉1) × 1 𝑚𝑙/𝑔𝑟
m = Berat/Massa semen
e. Standar Pengujian
• SNI 15-2531-1991 mensyaratkan berat jenis semen Portland berkisar 3,05 – 3,25
• ASTM C-188 mensyaratkan berat jenis semen Portland berkisar 3,15
2) Berat Jenis Agregat Halus
4 Pasir Bahan
c. Hasil Pengujian
1 Kondisi Asli
2 Kondisi SSD
d. Standar Pengujian
Berdasarkan buku Teknologi Beton terbitan 2007 halaman 55, karangan Paul Nugraha
dan Antoni, tentang Berat Jenis dan Berat Volume Agregat,“Berat jenis agregat adalah 2,4 -
2,9. Berat jenis ini agak susah diukur karena agregat mempunyai pori. Namun untungnya juga
jarang diperlukan.”Metode pelaksanaan percobaan ini juga berdasarkan SNI 03-1970-1990
c. Hasil Pengujian
9,52
4,76
2,36
1,18
0,60
0,25
0,15
0,074
0,00
Jumlah
0,25 80%-95%
𝐶
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100%
𝐴
d. Standar Pengujian
PBI 1971 N.I-2 Pasal 3.3, PUBI 1970 N.I-3 pasal 14. Dan ASTM C136
4) Kadar Air & Berat Isi Agregat Halus
4 Pasir Bahan
c. Hasil Pengujian
I. Pengujian Kadar Air
Keterangan:
Kondisi SSD (saturated surface dry) adalah keadaan pasir tidak terdapat air pada permukaannya tetapi
pada rongganya terisi oleh air sehingga tidak mengakibatkan penambahan maupun pengurangan air
dalam beton.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑟
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 = × 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑟
Kondisi Asli
Volume silinder 𝑚3
Kondisi Asli
Volume silinder 𝑚3
Kondisi SSD
Volume silinder 𝑚3
b. Prosedur Pengujian
a. Menyetel timbangan ke posisi nol.
b. Mempersiapkan dan menimbang agregat kasar dalam kondisi asli dan SSD masing-
masing ±500 gram (A).
c. Menimbang sampel uji dalam keranjang di dalam air dan mencatat hasilnya (B).
d. Melakukan percobaan sebanyak masing-masing 2 kali untuk kondisi asli dan SSD
c. Hasil Pengujian
➢ Kondisi Asli
Tabel 3.17 hasil pengujian berat jenis agregat kasar kondisi asli
Kondisi Asli Satuan Uji 1 Uji 2
Berat Jenis
d. Standar Pengujian
Berat jenis agregat adalah 2,4-2,9 (SNI-1969—2008)
b. Prosedur Pengujian
• Mengambil sampel agregat kasar sebanyak ± 5000 gram.
• Mempersiapkan dan menyusun saringan secara urut dari diameter terbesar di bagian atas dan
diameter kecil di bawahnya.
• Memasukkan sampel agregat kasar ke dalam susunan saringan dan menutupnya.
• Menjalankan mesin pengguncang selama 10 menit, dan memberikan kesempatan agar debu
mengendap selama 5 menit setelah pengujian.
• Menimbang agregat yang tertahan pada masing-masing saringan dan mencatat beratnya.
• Pengujian dilakukan dua kali dengan sampel yang sama.
c. Hasil Pengujian
𝐶
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100%
𝐴
Tertahan di atas
Syarat PBI 1971 Hasil ayakan Keterangan
saringan
31,5 mm 0% berat
4,00 mm Antara 90-98%
d. Standar Pengujian
PBI 1971 N.I–2 Pasal 3.4 ayat 6 mensyaratkan bahwa agregat kasar yang diuji harus
seluruhnya lolos saringan 31,5 mm, tertahan di atas saringan 4 mm sebanyak 90 – 98%, dan
selisih maksimum prosentase selisih berat tertahan antara dua saringan sebesar 60% dan
minimum sebesar 10%. Modulus kehalusan agregat kasar berkisar antara 6,0 hingga 7,1
(ASTM C33)
7) Kadar Air dan Berat Isi Agregat Kasar
a. Alat-alat yang diperlukan :
No Nama Bahan Bahan Kegunaan
1 Timbangan Untuk mengukur berat
satuan bahan.
c. Prosedur Pengujian
1. Pengujian Kadar Air
• Mempersiapkan agregat kasar dalam kondisi SSD:
i. Mengambil sampel agregat kasar kondisi asli dan merendamnya dalam air
selama 24 jam.
ii. Mengeluarkan sampel dari dalam air dan mengangin-anginkan di
lingkungan yang kering dan sejuk. Pengeringan dapat dibantu dengan
mengelap satu per satu agregat kasar dengan menggunakan lap kering.
Tidak diperkenankan menggunakan tisu.
• Menimbang cawan kosong (A).
• Menimbang masing-masing 500 gram sampel agregat kasar dalam kondisi asli
dan SSD (B).
• Memindahkan sampel benda uji ke dalam cawan dan menimbang berat totalnya
(C).
• Mengeringkan sampel bersama cawan ke dalam oven dengan suhu 110o C
selama
24 jam.
• Menimbang masing-masing sampel + cawan dalam kondisi kering oven dan
mencatat beratnya (D).
2. Pengujian Berat Isi
• Menimbang silinder berlubang kosong dan mencatat beratnya (D)
• Memasukkan agregat kasar ke dalam silinder berlubang hingga 1/3 bagian.
• Mengetuk-ngetuk silinder + agregat kasar sebanyak 25 kali.
• Memasukkan kembali agregat kasar ke dalam silinder hingga penuh dan
mengetuk-ngetuknya sebanyak 25 kali.
• Meratakan bagian atas silinder dengan menggunakan batang besi.
• Menimbang agregat kasar bersama silinder (E).
• Untuk berat isi agregat kasar kondisi gembur, prosedur pengujian mengikuti
langkah sebelumnya tanpa disertai pemadatanHasil Pengujian
d. Hasil Pengujian
1. Kadar Air
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 ≡ × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
Tabel 3.21 Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Kasar Kondisi Asli.
Kondisi Asli Satuan Uji 1 Uji 2
Berat cawan Gram
Berat cawan + agregat kasar Gram
Berat cawan + agregat kasar kering Gram
Berat Air Gram
Kadar air %
Kadar air rata-rata %
Tabel 3.22 Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Kasar Kondisi SSD.
Kondisi SSD Satuan Uji 1 Uji 2
Berat cawan Gram
Berat cawan + agregat kasar Gram
Berat cawan + agregat kasar kering Gram
Berat Air Gram
Kadar air %
Kadar air rata-rata %
2. Berat Isi
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟. 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 ≡ × 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑔𝑟. 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟
Tabel 3.23 Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Kasar Kondisi Asli-Padat.
Kondisi Asli Padat Satuan Uji 1 Uji 2
Berat silinder kosong Gram
Berat silinder + agregat kasar Gram
Berat agregat kasar Gram
Volume silinder m3
Berat isi gr/cm3
Berat isi rata-rata gr/cm3
Tabel 3.24 Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Kasar Kondisi SSD-Padat.
Kondisi SSD Padat Satuan Uji 1 Uji 2
Berat silinder kosong Gram
Berat silinder + agregat kasar Gram
Berat agregat kasar Gram
Volume silinder m3
Berat isi gr/cm3
Berat isi rata-rata gr/cm3
e. Standar Pengujian
ASTM C33 mensyaratkan kadar air maksimal 2%, sementara SNI 03-1971-1990
memberikan batasan kadar air agregat kasar maksimal 3% dan berat volume kering
1200 – 1750 kg/m3