METODE PENELITIAN
27
28
Tanah diatomite diambil dari Desa Beuneurut, Kec. Seulimum, Kab. Aceh
Besar, Provinsi Aceh. Benda uji yang direncanakan sebanyak 20 buah silinder beton
dengan ukuran 10 cm x 20 cm. Untuk mengetahui karakteristik agregat dilakukan
beberapa variasi penambahan tanah diatomite sebagai agregat kasar buatan yaitu
variasi 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk tiap-tiap variasi penambahan dibuat 4
benda uji.
Air yang digunakan untuk campuran beton dan perawatannya berasal dari air
bersih di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Malikussaleh yang telah memenuhi
syarat sebagai air pencampur beton.
1. Oven
2. Timbangan
3. Satu set saringan ASTM C 136 dan alat penggetar (sieve shaker)
Digunakan satu set saringan umtuk agregat kasar: 25,4 mm (1”) ; 19,1 mm
(3/4”); 12,5 mm (1/2”); 9,5 mm (3/8’’); No. 4 (4,75 mm); No. 8 (2,36 mm); pan dan
30
tutup saringan. Satu set saringan untuk agregat halus yaitu: No. 4 (4,75 mm); No. 8
(2,36 mm); No. 16 (1,18 mm); No. 30 (0,600 mm); No. 50 (0,300 mm); No.
100 (0,150 mm); No. 200 (0,075); pan dan tutup saringan. Serta alat penggetar yang
digunakan untuk menentukan gradasi agregat yang digunakan.
(a) (b)
Gambar 3.3 Satu set saringan (a) dan alat penggetar (b)
4. Furnace
Mesin uji kuat tekan dengan kapasitas 1500 kN akan digunakan untuk
mengetahui nilai kuat tekan.
1000 gr. Pengujian analisa saringan dihitung dengan persamaan 2.10-2.12 halaman
17.
1. Untuk pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari dibuat benda uji silinder
ukuran 10 cm x 20 cm, dengan tanah diatomite sebagai agregat buatan dan
memakai FAS 0,45;
2. Proporsi campuran tanah diatomite dalam campuran beton menggunakan
persentase 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% masing-masing sebanyak 4 buah
benda uji;
37
3. Jumlah keseluruhan benda uji sebanyak 20 benda uji dengan variasi 5 sampel;
4. Pengujian kuat tekan silinder dilakukan dengan memberikan beban arah
vertikal atau sejajar dengan silinder secara perlahan hingga benda uji hancur.
5. Kuat tekan rencana sebesar 17 Mpa untuk spesifikasi beton normal non
struktural.
Jumlah dan jenis benda uji dapat dilihat pada Tabel 3.1:
Keterangan:
BN.01, BN.02, BN.03, BN.04 = Beton normal variasi 1 sampel 1, 2, 3 dan 4
BTD.1.1, BTD.1.2, BTD.1.3, BTD.1.4 = Beton tanah diatomite variasi 2 sampel 1, 2,
3,dan 4.
BTD.2.1, BTD.2.2, BTD.2.3, BTD.2.4 = Beton tanah diatomite variasi 3 sampel 1, 2,
3, dan 4.
BTD.3.1, BTD.3.2, BTD.3.3, BTD.3.4 = Beton tanah diatomite variasi 4 sampel 1, 2,
3, dan 4 .
BTD.4.1, BTD.4.2, BTD.4.3, BTD.4.4 = Beton tanah diatomite variasi 5 sampel 1, 2,
3, dan 4.
38
Jumlah benda uji yang dibuat sebanyak 20 benda uji berbentuk silinder.
Pembuatan benda uji dilakukan secara bertahap untuk setiap variasi campuran tanah
diatomite. Agregat halus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam molen, kemudian
dimasukkan semen. Pan molen diputar selama ± 1,5 menit sambil dimasukkan
agregat kasar dilanjutkan dengan air. Pan molen dimatikan untuk melihat adukan
yang menempel pada alur didalamnya dan dihidupkan kembali sambil memasukkan
sisa air pengaduk sampai campuran merata.
Setelah itu dilakukan pengujian slump test hingga hasilnya dicatat sebagai
hasil penelitian. Adukan beton selanjutnya dimasukkan ke cetakan silinder dalam 3
lapisan, lalu dipadatkan dengan cara menusuk-nusuk tongkat besi pada tiap lapisan
sebanyak 25 kali untuk mencegah terbentuknya pori-pori, kemudian cetakan diberi
ketukan menggunakan martil karet agar cetakan silinder terisi dengan sempurna
(tidak ada keropos) kemudian diratakan permukaan atas silinder tersebut.
Mulai
Studi Literatur
Proses Sintering
Sifat Fisis Semen Sifat Fisis Ag. Halus Sifat Fisis Ag. Kasar Sifat Fisis Ag. Buatan
Tidak
Memenuhi Syarat
Ya
A
41
Analisis Data
Selesai