Disusun Oleh:
Kelompok : 38
LABORATORIUM STRUKTUR
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN
KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
RESUME MODUL 1 ANALISIS SARINGAN AGREGAT
Tujuan praktikum ini untuk menentukan susunan pembagian butir (gradasi) dari
agregat kasar dan halus dan menghitung kehalusannya (fineness modulus).
Tujuan praktikum ini untuk menentukan jumlah bahan dalam agregat halus yang
lolos saringan No. 200 dengan cara pencucian.
Tanah liat dan lumpur biasanya tercampur pada kerikil dan pada agregat. Kedua
komponen tersebut dalam jumlah yang cukup banyak dapat mengurangi kekuatan
beton. Jadi yang benar benar lolos dari saringan ini merupakan filler yang dimana
pastinya lebih halus lagi dibandingkan agregat halus.
Data warna no 1
Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan persentase kadar lumpur dalam agregat
halus. Kandungan lumpur <5% merupakan ketentuan dalam peraturan bagi
penggunaan agregat halus untuk pembuatan beton.
Lumpur pada dasarnya bercampur pada pasir. Dalam jumlah yang cukup banyak,
lumpur dapat mengurangi kekuatan beton karena cenderung menghambat hidrasi
semen. Pasir yang dapat digunakan sebagai agregat untuk pembuatan beton harus
memiliki kandungan lumpur <5% dari berat kering. Apabila pasir yang digunakan
mempunyai kandungan lumpur yang berlebihan maka sebaiknya pasir tersebut dicuci
atau dengan penambahan senyawa belerang pada pasir untuk membantu terjadinya
korosi.
Prosedur percobaan
1. Masukkan Agregat halus ke dalam gelas ukur
2. Tambahkan air 100 mili lebih banyak dari pasir
3. Lalu kocoklah gelas ukur sampai menggelembung Pasir habis dan tidak ada pori
udaranya lagi
4. Lalu Diamkan selama 24 jam pada suhu ruangan.
5. Lalu ukur dan catat ketinggian Agregat halus dan tinggi endapan
POST TEST
JAWAB
1. Agar kita bisa mendapatkan agregatnya pas 2500gram. Karena pada proses
pembakaran di oven pastinya akan mengurangi agregatnya.
2. Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat
harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan
kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per inchi
pesegi dari saringan tersebut.
Contoh nomor saringan pada agregat halus yaitu 1 mm,3/4 mm, 3/8 mm, 4 mm, 8
mm, 10 mm. Dan untuk pada nomor saringan pada agregat kasar yaitu 3/8 mm, 4
mm, 16 mm, 200 mm, 10 mm, 30 mm, 50 mm, 100 mm.
3. Zat organik yang terkandung dalam agregat halus umumnya berasal dari
penghancuran zat-zat tumbuhan, terutama yang berbentuk asam tanin dan lumpur
organik. Oleh karena itu bahan yang paling pas adalah bahan yang mengandung basa
agar terjadi reaksi, makanya kita menggunakan NaOH dan NaOH merupkan zat yang
bersifat basa kuat.
4. Karena lumpur pada dasarnya lebih banyak bercampurnya dengan pasir (agregat
halus), sedangkan pada agregat kasar hanya sedikit. Dan terdapat syarat juga yaitu
pasir yang dapat digunakan sebagai agregat untuk pembuatan beton harus memiliki
kandungan lumpur <5% dari berat kering.
5. Menurut saya praktikum online yang seperti ini sangat bermanfaat bagi yang
sebelumnya sudah menonton video dan membaca materi terlebih dahulu. Karena
dengan adanya review dari kakak asprak itu akan memperkuat pemahaman. Jadi,
saran saya untuk kedepannya tetap seperti tadi dan tidak ada yang perlu dibenahi.