Anda di halaman 1dari 10

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus


Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil dari 4,75 mm
Cara uji ini digunakan untuk menentukan setelah (24+4) jam di dalam air berat jenis
curah kering dan berat jenis semu, berat jenis curah dalam kondisi jenuh kering
permukaan, serta penyerapan air.
Nilai nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan
sebagai standar. Standar ini dapat menyangkut penggunaan bahan, pelaksanaan dan
peralatan yang berbahaya. Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang
berkaitan dengan penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggung jawab untuk
menyediakan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan serta
peraturan dan batasan-batasan dalam menggunakan standar ini.
.

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

SNI 03 4804 1998, Metode pengujian bobot isi dan rongga udara dalam agregat
SNI 03 6414 2002, Spesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahan

SNI 03 6885 2002, Tata cara pelaksanaan program uji untuk penentuan presisi
metode uji bahan konstruksi
SNI 03 6866 2002, Spesifikasi saringan anyaman kawat untuk keperluan
pengujian
SNI 03 6889 2002, Tata cara pengambilan contoh agregat.
SNI 13 6717 2002, Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat
AASHTO M 132, Terms relating to density and specific gravity of solids, liquids
and gases AASHTO R 1, Use of the international system of units
AASHTO T 133; Density of hydraulic cement
AASHTO T 255, Total evaporable moisture content of aggregate by drying
ASTM C 125, Terminology relating to concrete and concrete aggregates

Istilah dan definisi

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

agregat ukuran tunggal (single sized)


agregat yang ukuran butirannya sama
agregat halus
pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4)
agregat kasar
kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang
diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm
(No.4) sampai 40 mm (No. 1 inci)
berat jenis
perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap berat
air dengan volume yang sama pada temperatur yang ditentukan. Nilai-nilainya adalah
tanpa dimensi
berat jenis curah kering
perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga yang
impermeabel dan permeabel di dalam butir partikel, tetapi tidak termasuk rongga
antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara
dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperatur
tertentu
berat jenis curah (jenuh kering permukaan)
perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat air yang
terdapat di dalam rongga akibat perendaman selama (24+4) jam, tetapi tidak
termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu terhadap
berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu
temperatur tertentu

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

berat jenis semu (apparent)


perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian agregat yang
impermiabel pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling
bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperatur tertentu

penyerapan air
penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang meresap ke dalam pori-pori,
tetapi belum termasuk air yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan
sebagai persentase dari berat keringnya. Agregat dikatakan kering ketika telah
dijaga pada suatu seluruh temperatur (1105) oC dalam rentang waktu yang cukup
untuk menghilangkan kandungan air yang ada (sampai beratnya tetap)

Kadar Air
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang dikandung oleh agregat ,
kondisikeadaan lapangan.Kondisi kandungan air keadaan lapangan akan berubah-ubah
sesuaikeadaan cuaca saat dilaksanakan pengecoran. Jadi kadar air saat di uji di lab.
Belum tentudsama dengan saat dilakukan pengecoran oleh karena hingga pada saat
ini agregat ( halusdan Kasar ) ditempatkan di lapangan dalam kondisi terbuka . jadi
kadar air yang diambil saatpengujian di lab.hanya sebagai pedoman untuk membuat
rancangan campuran beton danpenyesuaian air yang akan digunakan karena saat
membuat rancangan campuranbeton,semua bahan dianggap dalam kondisi
kering.Pemberian jumlah untuk campuranbeton yaitu : air untuk pengadukan dan air yang
sudah ada pada agregat. Untukmengontrol ketepatannya biasanya dikontrol dengan
SLUMP TEST yang telah ditentukansaat membuat rancangan campuran beton.Untuk
menghitung kadar air digunakan persamaan sebagai berikut :
Kadar Air = c-d/d*100%
Dimana C = Berat awal benda uji kondisi lapangan (gr)
D= Benda uji kering oven (gr)
A = Berat Talang
B = Berat talang + Benda uji
C = Berat awal benda uji ( C=B-A)
D = Berat kering oven

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

Kadar lumpur
Pengaruh kadar lumpur jika melebihi yang disyaratkan dari spesifikasi
agregatbeton,akan mengganggu pengikatan antara agregat dan semen.Yang dimaksud
denganlumpur adalah butiran yang lolos dari saringan no : 200 (0,075 mm). Jika
kadar lumpur padaagregat melebihi yang diisyaratkan yaitu :untuk agregat kasar 1 % dan agregat halus 5 % maka sebelum digunakan untuk campuran
beton dan mutu beton yang diharapkan tinggi,mka agregatharus dicuci .Untuk menghitung kadar lumpur digunakan persamaan
:Kadar Lumpur =w1-w2/w1x 100%
Dimana
w1= Berat awal benda uji kering oven (gr)
W2= Berat benda uji setelah dicuci dengan saringan no.200 (gr)

Kadar Organik
Kadar organic adalah bahan-bahan yang berasal dari daun-daunan yang
ikutbersama-sama dengan agregat , utamanya agregat halus. Jika kandungan kadar
organic initinggi , maka akan menghambat pengikatan antara agregat dan semen .
Untuk mengetahuiadanaya kadar organic pada agregat halus,kita lakukan tes warna
dengan menggunakanLarutan Hidroksida ( NaOh 0 kadar 5 %, setelah itu kita cocokkan
dengan tabel warnaABRAMS. Sesuai dengan spesifikasi kadar orgnik yang masuk dalam
spesifikasi harus masuk3 ( warna teh bening).

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

Modulus Kehalusan Agregat


M o d u l u s k e h a l u s a n ( fineness modulus) m e r u p a k a n s u a t u i n d e k
y a n g d i p a k a i u n t u k menjadi ukuran kehalusan atau kekasaran butirbutir agregat. Semakin halus agregatmaka modulus kehalusannya semakin kecil
dan sebaliknya.Modulus kehalusan didefinisikan sebagai jumlah persen
kumulatif dari agregat yang tertinggal diatas suatu set ayakan dan kemudian
dibagi seratus. Set ayakan yang dimaksudsebagai berikut: 38,1 mm, 19 mm, 9,5
mm, 4,75 mm, 2,36 mm, 1,18 mm, 0,6 mm, 0,3 mm, dan 0,15 mm. Pada umumnya
pasir mempunyai modulus kehalusan 1,5-3,8.20Sedangkan agregat kasar pada
umumnya mempunyai modulus kehaluasan 6-7,1. Nilai modulus kehalusan juga
mempengaruhi persentase agregat halus terhadap total agregat.

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS


Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi
ukuran agregat halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard
tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk nilai apakah
agregat halus yangakan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton.
Selain itu juga digunakan untuk mendapatkan prosentasi agregat halus dalam
camouran.Adapun modulus kehalusan yang disyaratkan untuk agregat halus yaitu 2.1
3.7.
Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II,mutu K-125 dan mutu
lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisis saringan dengan menggunakan
saringan standard ISO 63-31,5-16.

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri

ALAT DAN BAHAN

G1B012059

Timbangan
Talang
Sendok material
Satu set saringan
Mesin penggetar
Kuas,terbuat dari bulu dan kawat tembaga
Agregat halus (pasir alami)

D.LANGKAH KERJA

Agregat halus dikeringkan di dalam oven dengan suhu 110 C selama 24 jam.

Menimbang agregat halus sebanyak 2500 gram.

Menimbang saringan sebelum digunakan kemudian menyusun saringan sesuai


spesifikasi (dari tebesar ke terkecil).

Memasukkan material ke dalam saringan dengan menggunakan sendok


material.

Mengayak benda uji dengan menggunakan mesin penggetar selama 15 menit.

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

Mendiamkan benda uji sejenak dan menghilangkan debu yang beterbangan.

Menimbang agregat yang tertahan di atas tiap saringan dengan menggunakan


timbangan.

E.DATA HASIL PENGAMATAN

Berat
Nomor

Ukuran

saringan saringan (mm)

4
8
16
30
50
100
PAN

4.8
2.4
1.2
0.6
0,3
0.15
-

saringan
(gram)
466.1
456.6
441.1
359.6
364.4
281.6
345.8

Berat saringan
+
benda uji
(gram)
497.3
560.9
630.3
870
1344.9
807
508.2

Berat
benda
uji (gram)
31.2
104.3
189.2
510.4
980.5
525.4
162.4

F.contoh ANALISA PERHITUNGAN


Berat tanah tertahan = (berat saringan + tanah tertahan) berat saringan.

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

Modulus kehalusan
Persen tertahan
Kumulatif tertahan

=kum. tertahan no.100 ke atas / 100


= (berat total tertahan/berat total tanah) x 100 %
= persen tanah tertahan untuk masing-masing
ukuran saringan secara kumulatif.

Persen lolos

= 100 % - kumulatif tertahan.

Contoh analisa perhitungan untuk saringan nomor 16


Berat tanah tertahan = (berat saringan + tanah tertahan) berat saringan
= 630.3 441.1
= 189.2 gram
Persen tertahan

x 100 %

=
= 7.56 %
Kumulatif tertahan = persen tanah tertahan untuk masing masing ukuran
saringan secara kumulatif
= 1.25 + 4.17 + 7.56
= 12.98 %
Persen lolos = 100 % - kumulatif tertahan
= 100 % - 12.98 %

Tugas bahan bangunan

Sherly Marlia
G1B012055
Rizky Humaira Putri
G1B012059

= 87.02 %

Anda mungkin juga menyukai