Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMERIKSAAN BAHAN LOLOS SARINGAN NO.200

4.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum pemeriksaan bahan lolos saringan No.200 adalah
agar kita dapat mengetahui persentase berat benda uji yang lolos pada saringan
No.200 dan mengetahui tata cara serta alat banhan yang di gunakan dalam
pengujian ini.

3.2 Landasan Teori


Agregat merupakan material yang digunakan sebagai campuran adukan
beton. Berdasarkan dari ukurannya, agregat digolongkan menjadi dua, yaitu
agregat kasar dan agregat halus. Pengujian ini di laksanakan dengan bahan uji
agregat halus, Agregat halus adalah agregat besar butir maksimum 4,76 mm
berasal dari alam atau hasil alam, sedangkan agregat halus olahan adalah aplikasi
halus yang dihasilkan dari pecahan dan pemisahan butiran dengan cara
penyaringan atau cara lainnya dari batuan atau terak tanur tinggi (SNI 03-6820-
2002)
Agregat halus umumnya berupa pasir dengan partikel butir lebih kecil
dari 5 mm atau lolos saringan No. 4 dan tertahan pada saringan No. 200, maka
dilakukan pencucian terhadap agregat halus dengan tujuan untuk menghilangkan
lumpur ataupun bahan organik yang berada di dalam agregat halus sehingga zat
yang terkandung dalam agregat akan hilang setelah dilakukan pencucian,
berdasarkan syarat untuk agregat halus yang baik tidak boleh mengandung lumpur
lebih besar dari 5%. Agregat yang mengandung lebih dari 5% lumpur termasuk
agregat kotor. dan juga karena lumpur dapat melewati ayakan yang berukuran
0,060 mm. Kandungan kadar lumpur pada permukaan butiran akan
mempengaruhi kekuatan ikatan antara pasta semen dan agregat sehingga akan
mempengaruhi kekuatan dan ketahanan beton, kadar lumpur yang memenuhi
syarat yaitu tidak boleh lebih dari 5% untuk agregat halus dan 1% untuk agregat
kasar (Mulyono, 2004).
Agregat halus akan disaring dengan saringan No.200. Agregat yang
tertahan di saringan No.200 kemudian dimasukan kedalam oven. Setelah agregat
1
Praktikum Beton Pemeriksaan berat volume agregat

kering, akan dihitung nilai massa agregat Sifat-sifat yang dimiliki dari tanah
lempung yaitu antara lain ukuran butiran halus lebih kecil dari 0,002 mm,
permeabilitas rendah, kenaikan air kapiler tinggi, bersifat sangat kohesif, kadar
kembang susut yang tinggi dan proses konsolidasi lambat Perhitungan analisis
berat agregat yang lolos saringan No.200 dalam pengujian kandungan lumpur
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
W 1 −W 2
Kandungan lumpur =
W1
Keterangan:
W1 = Berat agregat halus kering oven (gr).
W2 = Berat agregat halus kering oven setelah dicuci (gr).

3.1 Peralatan dan Bahan


Pada praktikum kali ini untuk mengetahui bahan uji yang lolos saringan No. 200
dapat digunakna alat serta bahan yang tertera sebagai perikut
3.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum yaitu:
1. Saringan No.16 dan No.200.

3.1.2 Bahan
3.2 Prossedur
3.3 Perhitungan
3.4 Hasil dan Analisis data
3.5 Kesimpulan
3.6 Saran

Aryo Permadi –F1G221062 2

Anda mungkin juga menyukai