Anda di halaman 1dari 6

BAB 6

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR


6.1
6.1.1

Maksud dan Tujuan


Maksud

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan jumlah kadar lumpur yang lolos dari
saringan nomor 200 (0,075 mm) yang terdapat dalam agregat kasar yang telah dicuci
bersih
6.1.2

Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase kadar lumpur yang terdapat
dalam agregat kasar, dimana telah lolos saringan nomor 200 (0,075 mm) untuk
proses perencanaan.
6.2
Ruang Lingkup
Pengujian ini digunakan untuk mengukur kandungan lumpur pada agregat kasar yang
telah lolos saringan 200 (0,075 mm). Hasil pengujian bahan ini dapat digunakan
dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton.
6.3

Pengertian

Definisi lumpur pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971 adalah,
butiran yang menutupi permukaan butiran agregat kasar, yang lolos ayakan no.200,
atau partikel yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,006 mm. Lumpur
dapat mempengaruhi daya ikat semen terhadap agregat kasar, sehingga
mengakibatkan turunnya mutu beton. Lumpur juga dapat mengakibatkan kebutuhan
air yang meningkat pada saat pengecoran dilakukan, sehingga pengecoran menjadi
boros air.
Untuk itu pengujian kadar lumpur sangat penting untuk dilakukan, sebelum
pengecoran dilakukan, agar mutu beton yang direncanakan dapat tercapai. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar lumpur pada agregat kasar adalah
dengan cara mencuci agregat tersebut sampai bersih. Menurut Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (PBBI) tahun 1971, kadar lumpur maksimal yang dapat
terkandung dalam agregat adalah sebesar 1% dari berat benda uji.
6.4
6.4.1

Peralatan dan Bahan


Peralatan

1) Saringan nomor 16 (1,18 mm) dan saringan nomor 200 (0,075 mm);
39

2)
3)
4)
5)

Wadah pencucian;
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram;
Oven;
Air.

6.4.2 Bahan
Berat uji adalah agregat kasar yang sudah dalam kondisi kering oven selama 244
jam, dengan ketentuan ukuran sebagai berikut:
Tabel 6.1 Ukuran Maksimum Agregat
Ukuran Maksimum Agregat
Ukuran Saringan
Diameter (mm)
No. 8
No. 4
3/8

1,5
Sumber: SNI 03-4142-1996

2,38
4,75
9,6
19
38,1

Berat Kering
Benda Uji (gram)
100
500
1000
2500
5000

6.5
Persiapan Praktikum
Agregat kasar seberat 3 kg dioven pada suhu 1005oC selama 24 jam.

Gambar 6.1 Penimbangan Agregat

6.6 Prosedur Praktikum


1) Sampel agregat kasar yang telah kering oven diambil (melalui pemanasan dengan
suhu 1005o C selama 24 jam). Untuk total berat agregat yang akan dipakai
disesuaikan dengan tabel ukuran maksimum agregat;

40

Gambar 6.2 Bahan Uji (Agregat Kasar)


2) Berat wadah ditimbang (W2);

Gambar 6.3 Penimbangan Cawan


3) Benda Uji dan wadah ditimbang (W1);

Gambar 6.4 Penimbangan Cawan beserta Agregat


4) Air dimasukkan ke dalam wadah yang berisi benda uji, sehingga benda uji dalam
kondisi terendam;
Gambar 6.5 Air Dimasukkan ke Tempat Benda Uji

41

5) Pengadukan dilakukan agar bahan halus yang lolos saringan 200 terpisah secara
sempurna dengan benda uji agregat kasar tersebut. Bahan halus tersebut akan
melayang di atas air cucian tersebut;
6) Setelah itu, saringan nomor 16 (1,18 mm) dan nomor 200 (0,075 mm) disiapkan,
lalu air cucian tersebut dituang dengan perlahan agar agregat kasar tidak ikut
masuk kedalam saringan;

Gambar 6.6 Penyaringan Agregat


7) Apabila ada agregat yang tertahan di saringan nomor 16 dan 200, agregat tersebut
dimasukkan kembali ke dalam wadah dan dikeringkan di dalam oven dengan
suhu 1105o C;
42

8) Setelah kering, berat contoh ditimbang dengan timbangan dengan ketelitian 0,1%
dari berat contoh;
9) Hal yang sama dilakukan untuk kedua benda uji.
6.7 Perhitungan
Persentase kadar lumpur yang terkandung didalam agregat kasar dapat dihitung
sebagai berikut:
Berat benda uji kering awal:
W3 = W1-W2...................................................(6-1)
Berat kering benda uji sesudah pencucian:
W5 = W4-W2...................................................(6-2)
Kadar Lumpur
W3-W5
Persentase Kadar Lumpur = W3
X 100%........................................(6-3)
Keterangan:
W1
= Berat wadah + berat agregat kasar
W2
= Berat wadah
W3
= Berat agregat kasar
W4
= Berat wadah + berat agregat kering
W5
= Berat agregat kering
6.8 Pengolahan Data
Tabel 6.1 Tabel Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kotor
Berat benda uji dan cawan (W1)
Berat cawan (W2)
Berat benda uji (W3)
Berat benda uji kering dan cawan (W4)
Berat benda uji kering (W5)
Kadar lumpur (%)
Rata-rata kadar lumpur (%)

Benda Uji 1
5327,00 gr
327,00 gr
5000,00 gr
5280,00 gr
4953,00 gr
0,94 %
1,22 %

Benda Uji 2
5381,00 gr
381,00 gr
5000,00 gr
5306,00 gr
4925,00 gr
1,50 %

Contoh perhitungan persentase kadar lumpur agregat kotor (benda uji 1):
W3
W5
Persentase Kadar Lumpur

= W1-W2
= W4-W2
=
=

= 5327,00 gr 327,00 gr = 5000,00 gr


= 5280,00 gr 327,00 gr = 4953,00 gr

W3-W5
W3

X 100%

5000,00 - 4953,00
5000,00

= 0,94%

43

100%

Dari hasil pada tabel 6.1, didapatkan nilai rata-rata kadar lumpur agregat kasar
adalah sebesar 1,22%. Hal ini menunjukkan agregat kotor tersebut tidak memenuhi
spesifikasi dari PBI tahun 1971.
Tabel 6.2 Tabel Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Bersih
Berat benda uji dan cawan (W1)
Berat cawan (W2)
Berat benda uji (W3)
Berat benda uji kering dan cawan (W4)
Berat benda uji kering (W5)
Kadar lumpur (%)
Rata-rata kadar lumpur (%)

Benda Uji 1 Benda Uji 2


5327,00 gr
5381,00 gr
327,00 gr
381,00 gr
5000,00 gr
5000,00 gr
5298,00 gr
5365,00 gr
4971,00 gr
4984,00 gr
0,58 %
0,32 %
0,45 %

Contoh perhitungan persentase kadar lumpur agregat bersih (benda uji 1):
W3
= W1-W2
= 5327,00 gr 327,00 gr = 5000,00 gr
W5
= W4-W2
= 5298,00 gr 327,00 gr = 4971,00 gr
W3-W5
Persentase Kadar Lumpur
= W3
X 100%
=

5000,00 - 4971,00
5000,00

100%

= 0,58%
Dari hasil pada tabel 6.2, didapatkan nilai rata-rata kadar lumpur agregat kasar bersih
adalah sebesar 0,45%. Hal ini menunjukkan agregat bersih tersebut memenuhi
spesifikasi dari PBI tahun 1971.
6.9
Kesimpulan
Pada pengujian agregat kasar, didapatkan nilai kadar lumpur agregat kotor sebesar
1,22 % dan nilai kadar lumpur agregat bersih sebesar 0,45%. Hal ini menunjukkan
untuk dapat memenuhi spesifikasi PBBI tahun 1971, agregat kotor yang ada perlu
untuk dibersihkan terlebih dahulu.

44

Anda mungkin juga menyukai