3.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum analisis saringan agregat kasar dan halus adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan pembagian butiran atau gradasi dari agregat yang digunakan
untuk perencanaan adukan beton.
2. Menentukan modulus kehalusan yang nantinya akan diperlukan dalam
perencanaan adukan beton.
Modulus halus butir (fineness modulus) ialah suatu indeks yang dipakai untuk
mengukur kehalusan atau kekasaran butir-butir agregat (Abrams, 1918).
Modulus kehalusan didefinisikan sebagai jumlah persen kumulatif dari
butir agregat yang tertinggal diatas satu ayakan (38, 19, 9.60, 4.80, 2.40, 1.20,
0.60, 0.30, dan 0.15) kemudian nilai tersebut dibagi dengan 100. Kehalusan dan
kekasaran agregat dapat mempengaruhi kecelakaan dari mortar beton. Modulus
kehalusan agregat kasar antara 6,0-7,1 dengan variasi butir sesuai standar gradasi,
sedangkan modulus kehalusan agregat halus antara 1,5-3,8 dengan variasi butir
sesuai standar (Ilsley, 1942).
3.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam analisis saringan agregat kasar
dan halus berupa alat dan bahan sebagai berikut:
3.3.1 Alat
Berikut ini alat yang digunakan dalam praktikum analisis saringan
agregat kasar dan halus:
1. Timbangan dengan ketelitian 0,2 %
2. Seperangkat saringan agregat halus
3. Seperangkat saringan agregat kasar
4. Oven
5. Mesin penggetar saringan (sieve shaker)
6. Talam
7. Sikat
3.3.2 Bahan
Berikut bahan yang digunakan dalam praktikum analisis saringan agregat
kasar dan halus:
1. Agregat kasar 5000 gram
2. Agregat halus 1100 gram.
3. Air.
Air
Gambar 3.1 Peralatan dan bahan analisis saringan agregat kasar dan halus
3.4 Prosedur
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum analisis saringan
agregat kasar dan halus berdasarkan SNI 03-1968-1990 sebagai berikut:
1. Agregat Kasar
Analisis saringan pada agregat kasar pada dasarnya tidak berbeda jauh
dengan analisis saringan agregat halus, hanya saja pada agregat kasar
digunakan teknik pengguncangan atau penggoyangan secara manual, tidak
menggunakan mesin pengguncang (sieve shaker). Berikut ini prosedur kerja
yang dilakukan dalam praktikum analisis saringan agregat kasar:
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada analisis saringan
agregat kasar.
b. Bersihkan agregat kasar yang akan digunakan dengan sikat. Hal ini untuk
memastikan tidak ada unsur lain yang ikut dalam agregat.
c. Keringkan agregat kasar dengan oven pada suhu 110±5o C.
d. Masukkan agregat ke dalam lapis saringan yang sudah disusun sesuai
urutan ukuran.
e. Guncang tumpukan saringan selama 15 menit.
f. Pisahkan agregat berdasarkan jumlah yang tertahan di masing-masing
saringan.
g. Timbang dan catat berat agregat yang tertahan.
2. Agregat Halus
Berikut ini prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum analisis saringan
agregat halus:
a. Bersihkan agregat halus yang akan digunakan dengan sikat.
b. Keringkan agregat halus dengan oven pada suhu 110±5o C.
c. Masukkan agregat ke dalam lapis saringan yang sudah disusun.
d. Nyalakan mesin sieve shaker selama 15 menit, setelah itu keluarkan agregat.
e. Pisahkan agregat berdasarkan jumlah yang tertahan di masing-masing
saringan.
f. Timbang dan catat berat agregat yang tertahan.
1. Masukkan benda uji agregat kasar 2. Isi air kedalam wadah hingga
seberat 5000 gram ke dalam wadah. seluruh agregat kasar terendam.
1. Masukkan benda uji agregat halus 2. Isi air kedalam wadah hingga
seberat 1100 gram ke dalam wadah. seluruh agregat halus terendam.
3.5 Perhitungan
Berikut ini merupakan hasil uji analisis saringan butiran agregat kasar dan
agregat halus:
Tabel 3.1 Hasil Uji Analisis Saringan Agregat Kasar
Agregat Kasar = 5000,40 Gram
Data
Data Asli
Asli+NIM/100
Berat Jumlah Jumlah Persen (%)
Saringan Berat Tertahan
Tertahan Tertahan Tertahan Lewat
1½“ 0,00 0,0 0,00 0,000 100.000
1“ 134,90 135,3 135,3 2,706 97,294
¾“ 913,50 913,9 1049,2 20,982 79,018
Dari perhitungan data di atas dapat kita dapatkan modulus kehalusan untuk
agregat halus dengan persamaan berikut:
M
odulus kehalusan=
∑ jumlah persen kumulatif tertahan saringan No . 4 sampai saringan No .200
100
22 9 ,28
=
100
= 2,292%
berikut.
3.6 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari analisis agregat kasar dan halus adalah
sebagai berikut:
a. Tujuan dilakukannya pengujian ini untuk menentukan pembagian butiran atau
gradasi dari agregat serta menentukan modulus kehalusan sehingga dapat
diketahui distribusi butiran pada tiap jenis agregat yang nantinya akan
diperlukan dalam campuran beton.
b. Berat awal dan berat akhir dari hasil analisis saringan agregat kasar dan
agregat halus mengalami penurunan.
c. Nilai modulus kehalusan pada agregat kasar jauh lebih besar daripada agregat
halus sebesar 7,381% modulus kehalusan agregat kasar dan 2,292% modulus
kehalusan agregat halus.
3.7 Saran
Berikut hal-hal yang harus dilakukan agar uji analisis saringan agregat
mendapat hasil yang sesuai:
a. Agregat kasar dan halus harus dibersihkan (dicuci) sampai benar-benar bersih
yang ditandai dengan jernihnya air bekas pencucian. Hal ini juga untuk
memastikan tidak adanya unsur lain yang bercampur pada agregat.