2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum pemeriksaan berat volume agregat yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan berat volume agregat kasar dan agregar halus atau campuran
keduanya yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat material
kering dengan volume agregat kering itu sendiri.
2. Menentukan berat volume agregat dalam kondisi berat isi lepas dan berat isi
padat.
3. Menentukan proporsi agregat yang akan digunakan dalam campuran (berat
volume agregat halus, kasar, ataupun campuran).
12
Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Berat Volume Agregat
2.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat
volume agregat ini berupa alat dan bahan sebagai berikut:
2.3.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat
volume agregat ini sebagai berikut:
1. Timbangan dengan ketelitian 0,2% berat sampel agregat
2. Wadah baja yang memiliki kapasitas cukup besar.
3. Tongkat pemadat (batang penusuk)
4. Mistar perata
5. Sekop
2.3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat
volume agregat ini sebagai berikut:
1. Agregat halus
2. Agregat kasar
3.
2.4 Prosedur
Pemeriksaan berat volume agregat kasar dan halus menggunakan
ketentuan yang sudah ditetapkan, yakni berdasarkan SNI 1973:2008. Berikut
prosedur kerja dari praktikum pemeriksaan berat volume agregat kasar dan halus.
1. Ambil agregat kasar lalu keringkan 2. Timbang dan catat berat wadah
diatas kompor sampai agregat terlebih dahulu
mencapai berat tetap untuk digunakan
sebagai benda uji.
1. Ambil agregat halus lalu keringkan 2. Timbang dan catat berat wadah
diatas kompor sampai agregat terlebih dahulu
mencapai berat tetap untuk digunakan
sebagai benda uji.
1. Ambil agregat kasar lalu keringkan 2. Timbang dan catat berat wadah
diatas kompor sampai agregat terlebih dahulu
mencapai berat tetap untuk digunakan
sebagai benda uji.
1. Ambil agregat halus lalu keringkan 2. Timbang dan catat berat wadah
diatas kompor sampai agregat terlebih dahulu
mencapai berat tetap untuk digunakan
sebagai benda uji.
2.5 Perhitungan
Berikut merupakan hasil dari pengujian berat volume agregat halus dan
kasar menggunakan metode berat isi lepas dan berat isi tusuk (padat) berdasarkan
rumus yang di atas:
Tabel 2.1 Hasil Pengujian Berat Isi Agregat Kasar Metode Lepas
Agregat kasar Metode Lepas
Satua Data Asli Data Asli + NIM/100
Keterangan
n I II I II
Berat contoh + tempat kg 19.958 20.083 20.358 20.483
Berat tempat kg 5.928 5.928 5.928 5.928
Berat contoh kg 14.030 14.155 14.430 14.555
Volume tempat m3 0.01045 0.01045 0.01045 0.01045
Berat isi contoh kg / m3 1342.584 1354.545 1380.861 1392.823
Berat isi rata rata kg / m 3
1348.565 1386.842
Tabel 2.2 Hasil Pengujian Berat Isi Agregat Kasar Metode padat
Agregat kasar Metode Padat
Satua Data Asli Data Asli + NIM/100
Keterangan
n I II I II
Berat contoh + tempat kg 21.011 20.715 21.411 21.115
Berat tempat kg 5.928 5.928 5.928 5.928
Berat contoh kg 15.083 14.787 15.483 15.187
Volume tempat m3 0.01045 0.01045 0.01045 0.01045
Berat isi contoh kg / m3 1443.349 1415.024 1481.627 1453.301
Berat isi rata rata kg / m 3
1429.187 1467.464
Perhitungan data pada tabel di atas yang didapatkan dari hasil pengujian
berat isi lepas dapat di bawah ini:
1. Metode lepas
1 4,430
Berat isi agregat kasar sampel I ¿
0,01045
= 1380,861 kg/m3
14 , 555
Berat isi agregat kasar sampel II ¿
0,01045
= 1392,823 kg/m3
1380,861+1392,823
Berat isi rata-rata =
2
= 1386,842 kg/m3
2. Metode Padat
15.483
Berat isi agregat kasar sampel I ¿
0,01045
= 1481.627 kg/m3
15.187
Berat isi agregat kasar sampel II ¿
0,01045
= 1453.301 kg/m3
1481.627+1453.301
Berat isi rata-rata =
2
= 1467,464 kg/m3
Data dan hasil hitung pada agregat halus dapat dilihat pada Tabel 2.2
berikut:
Tabel 2.3 Hasil Pengujian Berat Isi Agregat Halus Metode Lepas
Agregat Halus Metode Lepas
Satua Data Asli Data Asli + NIM/100
Keterangan
n I II I II
Berat contoh + tempat kg 6.709 6.682 7.109 7.082
Berat tempat kg 2.811 2.811 2.811 2.811
Berat contoh kg 3.898 3.871 4.298 4.271
Volume tempat m3 0.003092 0.003092 0.003092 0.003092
Berat isi contoh kg / m3 1,260.673 1,251.940 1,390.039 1,381.307
Berat isi rata rata kg / m 3
1,256.307 1,385.673
Tabel 2.4 Hasil Pengujian Berat Isi Agregat Halus Metode Padat
Agregat Halus Metode Padat
Satua Data Asli Data Asli + NIM/100
Keterangan
n I II I II
Berat contoh + tempat kg 7.077 7.089 7.477 7.489
Berat tempat kg 2.811 2.811 2.811 2.811
Berat contoh kg 4.266 4.278 4.666 4.678
Volume tempat m3 0.003092 0.003092 0.003092 0.003092
Berat isi contoh kg / m 3
1,379.690 1,383.571 1,509.056 1,512.937
Berat isi rata rata kg / m3 1,381.630 1,510.996
Perhitungan data pada tabel di atas yang didapatkan dari hasil pengujian
berat isi lepas dapat di bawah ini:
1. Metode lepas
4.298
Berat isi agregat halus sampel I ¿
0,003092
M. Hisyam Ar-Rayyan – M1C120040
Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Berat Volume Agregat
= 1,390.039 kg/m3
4.271
Berat isi agregat halus sampel II ¿
0,003092
= 1,381.307 kg/m3
1,390.039+ 1,381.307
Berat isi rata-rata =
2
= 1,385.673 kg/m3
2. Metode padat
4.666
Berat isi agregat halus sampel I ¿
0,003092
= 1,509.056 kg/m3
4.678
Berat isi agregat halus sampel II ¿
0,003092
= 1,512.937 kg/m3
1,509.056+1,512.937
Berat isi rata-rata =
2
= 1,510.996 kg/m3
banyak dan wadah terisi penuh, sedangkan pada metode lepas terdapat banyak
rongga karena agregat dimasukkan sekaligus yang menyebabkan jumlahnya tidak
akan sebanyak metode padat. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat kita lihat
bahwa besar kecilnya berat butiran agregat dan volume wadah sangat
mempengaruhi berat isi agregat.
2.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum berat volume agregat yang dilakukan
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan berat volume agregat kasar dan halus terbagi dua yaitu metode
lepas dan metode padat (tusuk).
2. Hasil yang didapatkan adalah berat isi agregat kasar dan halus yang paling
besar yaitu berat agregat dengan metode dipadatkan dengan tongkat pemadat.
3. Berat isi rata-rata metode lepas agregat kasar adalah 1386,842 kg/m3
4. Berat isi rata-rata metode padat agregat kasar adalah 1467,464 kg/m3.
5. Berat isi rata-rata metode lepas agregat halus adalah 1509,056 kg/m3
6. Berat isi rata-rata metode padat agregat halus adalah 1510,996 kg/m3
7. Pemeriksaan berat volume agregat mendapatkan hasil yang berbeda-beda
pada kondisi padat dan kondisi lepas. Kondisi padat dapat digunakan dalam
proses pembuatan beton. Sedangkan kondisi lepas tidak dapat digunakan
dalam pembuatan beton dikarenakan agregat tidak mengisi ruang wadah
dengan merata.
2.8 Saran
Setelah melakukan pengujian berat volume agregat kasar dan halus, kita
dapat melihat bahwa banyak hal yang mempengaruhi berat volume agregat, maka
dari itu perlu memperhatikan beberapa hal untuk memastikan pengujian
mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemeriksaan terhadap berat isi agregat khalus dan kasar adalah sebagai
berikut:
1. Mengikuti praktikum dengan sungguh-sungguh.
2. Melaksanakan praktikum dengan mengikuti ketentuan dan aturan yang
berlaku.