Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)

KELOMPOK II

BAB V
BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT
(SNI 03-1970-1990)

5.1 Maksud dan Tujuan


Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat kasar. Berat
isi adalah perbandingan berat dan isi dengan maksud untuk mendapatkan
hubungan berat dengan volume agregat. Percobaan ini bertujuan untuk
menghitung berat isi dalam kondisi padat atau gembur serta rongga udara dalam
agregat kasar.

5.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram kapasitas 2 kg untuk contoh
agregat halus, dan ketelitian 1 gram kapasitas 20 kg untuk contoh
agregat kasar.
2. Batang penusuk terbuat dari baja berbentuk batang lurus, berdiamater 16
mm dan panjang 610 mm dan ujungnya dibuat tumpul setengah bundar.
3. Alat penakar berbentuk silinder terbuat dari logam atau bahan
kedap air dengan ujung dan dasar yang benar-benar rata, kapasitas
penakar sesuai dengan Tabel 5.1.
4. Sekop atau sendok sesuai dengan kebutuhan.
5. Peralatan kalibrasi berupa plat gelas dengan tebal minimum 6 mm dan
paling sedikit 25 mm lebih besar daripada diameter takaran yang
dikalibrasi. Berikut adalah kapasitas penakar untuk berbagai ukuran
agregat dapat dilihat pada Tabel 5.1.

41
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK II

Tabel 5 . 1 Kapasitas Penakar untuk Berbagai Ukuran Agregat


Ukuran Besar Beton Kapasitas Maksimum
Nominal Agregat (mm) Penakar (liter)

12,5 2,8
25,0 9,3
37,5 14
75 28
112 70
150 100

5.3 Benda Uji


Contoh benda uji agregat kasar harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Jumlah mendekati 125%-200% dari jumlah yang akan diuji.
2. Kering oven atau kering permukaan.

5.4 Prosedur Percobaan


5.4.1 Kondisi Padat
Kondisi padat dapat dilakukan dengan cara tusuk dan cara ketuk:
1. Cara Tusuk
1) Isi penakar sepertiga dari volume penuh dan ratakan
dengan batang perata.
2) Tusuk lapisan agregat dengan 25 x tusukan batang penusuk.
3) Isi lagi sampai volume menjadi dua per tiga penuh kemudian ratakan
dan tusuk seperti diatas.
4) Isi penakar sampai berlebih clan tusuk lagi.
5) Ratakan permukaan agregat dengan batang perata.
6) Tentukan berat penakar dan isinya dan berat penakar itu sendiri.
7) Catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
8) Hitung berat isi agregat.
9) Hitung kadar rongga udara.

42
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK II

2. Cara Ketuk
1) Isi agregat dalam penakar dalam tiga tahap sesuai ketentuan.
2) Padatkan untuk setiap lapisan dengan cara mengetuk-ngetukkan alas
penakar secara bergantian di atas lantai yang rata sebanyak 50 kali.
3) Ratakan permukaan agregat dengan batang perata sampai rata.
4) Tentukan berat penakar dan isinya.
5) Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.

5.4.2 Kondisi Gembur


Kondisi gembur dengan cara sekop atau sendok:
1. Isi penakar dengan agregat memakai sekop atau sendok secara
berlebihan dan hindarkan terjadinya pemisahan dari butir agregat.
2. Ratakan permukaan dengan batang perata.
3. Tentukan berat penakar dan isinya, dan berat penakar sendiri.
4. Catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
5. Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.

5.5 Perhitungan dan Pelaporan


1. Agregat dalam keadaan kering oven dihitung menurut rumus berikut:
M = (G - T)/V
atau
M = (G - T) x F
Keterangan:
M = Berat isi agregat dalam kondisi kering oven (kg/m3)
G = Berat agregat dan penakar (kg)
T = Berat penakar (kg)
V = Volume penakar (m3)
F = Faktor penakar (m-3)
2. Agregat dalam keadaan kering permukaan dihitung menurut rumus
sebagai berikut:
MSSD = M [1 + (A/100)]

43
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK II

Keterangan:
MSSD = Berat isi dalam kondisi kering permukaan (kg/m3)
M = Berat isi agregat dalam kondisi kering oven (kg/m3)
A = Absorpsi (%)
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.2
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Berat Isi Agregat Kasar
Uraian Berat (gram)
Berat silinder kosong (W1) 3885
Berat silinder + air penuh (W2) 6855
Berat air (W2 - W1) 2970
Agregat lepas :
Berat silinder + agregat (W2) 7711
Berat agregat (W3 = W2 - W1) 3826
Agregat padat dengan goyangan :
Berat silinder + agregat (W2) 8066
Berat agregat (W3 = W2 - W1) 4181
Agregat padat dengan tusukan :
Berat silinder + agregat (W2) 8255
Berat agregat (W3 = W2 - W1) 4370

Berat isi agregat = W3/V


V = Volume agregat dalam silinder = volume air dalam silinder

5.6 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diperoleh berat isi agregat lepas adalah 1,29
gram/cm3, berat isi agregat padat dengan goyangan adalah 1,41 gram/cm3 dan
berat isi agregat padat dengan tusukan adalah 1,47 gram/cm3. Hasil ini memenuhi
syarat bahwa berat isi agregat lepas < berat isi goyangan < berat isi tusukan.

5.7 Lampiran
Adapun lampiran pada pemeriksaan ini adalah:
1. Form Praktikum Pengujian Berat Isi Agregat Kasar.
2. Foto Pengujian.

44
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK II

BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT


(SNI 03-1970-1990)
No. Contoh : Sumber Contoh :-
Hari/Tanggal : Selasa,23 Februari 2021 Jenis Contoh :-
Pelaksana : Kelompok II Untuk : Praktikum

Uraian Berat (gram)


Berat silinder kosong (W1) 3885
Berat silinder + air penuh (W2) 6855
Berat air (W2 - W1) 2970
Agregat lepas :
Berat silinder + agregat (W2) 7711
Berat agregat (W3 = W2 - W1) 3826
Agregat padat dengan goyangan :
Berat silinder + agregat (W2) 8066
Berat agregat (W3 = W2 - W1) 4181
Agregat padat dengan tusukan :
Berat silinder + agregat (W2) 8255
Berat agregat (W3 = W2 - W1) 4370

Anggota:
1. Ragil Triandika June (1810811110001)
2. M. Syarif Syahputera (1810811110006)
3. Siti Misilia Feriscilla (1810811220017)
4. Muhammad Rizal (1810811310037)

FOTO PENGUJIAN

45
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK II

Gambar 5.1 Pengujian Berat Isi Agregat

Gambar 5.2 Alat Penakar Silinder dan Penumbuk

46

Anda mungkin juga menyukai