1. TujuanPercobaan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan kadar air yang terdapat pada
agregat dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat
air yang dikandung oleh agregat dalam keadaan kering. Nilai kadar ini digunakan
untuk koreksi takaran air untuk adukan beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat
di lapangan.
2. TeoriDasar
a. Kering udara, kering pada permukaannya meskipun sebelah dalamnya basah, tetapi
kurang dari jumlah yang dibutuhkan untuk membuat partikel itu jenuh air.
b. Basah, agregat dalam keadaan jenuh air dan membawa air yang berlebihan
sehingga terbentuk suatu lapisan pada permukaan partikel.
c. Kering oven, agregat dalam keadaan kering sepenuhnya untuk tujuan-tujuan
praktis.
d. Jenuh air dan permukaan kering, merupakan suatu keadaan ideal, agregat tidak
dapat menyerap air lagi tanpa satu lapisan air terbentuk pada permukaannya.
Penyerapan dari partikel dengan berbagai ukuran pada agregat yang sama dapat
berubah-ubah sedemikian sehingga pengujian terhadap contoh benda uji pada satu
ukuran tidak perlu ditafsirkan mewakili agregat pada gradasi selengkapnya.
Penyerapan kadar air dari suatu agregat sering merupakan suatu petunjuk yang
berguna terhadap kekedapan air dan daya tahan terhadap pembekuan.
KELOMPOK III
UBK- D.03 - 2020
A.7 - 1
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT
Dari beberapa istilah di depan, dapat disimpulkan bahwa kadar air agregat
adalah perbandingan antara berat air yang dikandung oleh agregat tersebut dengan
beratnya sendiri dalam keadaan kering oven.
3. Peralatan
c. Talam logam yang tahan karat berkapasitas cukup besar bagi tempat pengeringan
contoh benda uji.
4. Benda Uji
KELOMPOK III
UBK- D.03 - 2020
A.7 - 2
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT
5. Cara Melakukan
6. Perhitungan
KELOMPOK III
UBK- D.03 - 2020
A.7 - 3
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT
1132,30−1114,50
¿ x 100 %
1132,30
= 1,597 %
b. Agregat Kasar (Sampel I)
Diketahui : Data yang diperoleh dari laboratorium :
a. Berat cawan (W1) = 212,60 gr
b. Berat cawan + Benda uji (W2) = 3482 gr
c. Berat benda uji (W3 = W2 – W1) = 3269,40 gr
d. Berat cawan + Benda uji kering oven (W4) = 3369,60 gr
e. Berat benda uji kering oven (W5 = W4 – W1) = 3157 gr
W 3 w5
x100% ¿
3269,40−3157
x 100 %
f. Kadar Air (w) W5 3269,40 = 3,650 %
7. Kesimpulan
Kadar air agregat merupakan perbandingan antara berat air yang terkandung di
dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering. Dari hasil perhitungan di
atas diperoleh kadar air untuk agregat halus sebesar 1,597% sedangkan untuk
agregat kasar sebesar 3,650%.
8. Lampiran
KELOMPOK III
UBK- D.03 - 2020
A.7 - 4
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT
No. Sampel
Uraian Pemeriksaan Ket.
I II
Berat Cawan W1 (gr) 225,1 218,4
Berat Cawan + Benda Uji W2 (gr) 1357,4 1475,3
Berat Benda uji W3 = W2 – W1 (gr) 1132,3 1256,9
Barat Cawan + Benda Uji Kering Oven W4 (gr) 1339,6 1455,5
Berat Benda Uji Kering Oven W5 = W4 – W1 (gr) 1114,5 1237,1
((W3 – W5) / W5) x 100 1,597 1,601
Kadar Air Agregat Halus
Rata – rata % 1,599
No. Sampel
Uraian Pemeriksaan Ket.
I II
Berat Cawan W1 (gr) 212,6 218,6
Berat Cawan + Benda Uji W2 (gr) 3482 3393
Berat Benda uji W3 = W2 – W1 (gr) 3269,4 3174,4
Barat Cawan + Benda Uji Kering Oven W4 (gr) 3369,6 3369,6
Berat Benda Uji Kering Oven W5 = W4 – W1 (gr) 3157 3151
((W3 – W5) / W5) x 100 3,560 0,743
Kadar Air Agregat Halus
Rata – rata % 2,151
KELOMPOK III
UBK- D.03 - 2020
A.7 - 5