1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini , dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik,
mekanik dan teknologi agregat serta pengaruhnya terhadap beton dan bahan
perkerasan jalan dengan benar.
2. Dasar Teori
Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat
dengan berat agregat dalam keadaan kering. Jumlah air yang terkandung didalam
agregat perlu diketahui, karena akan mempengaruhi jumlah air yang diperlukan di
dalam campuran beton. Agregat yang basah (banyak mengandung air), akan membuat
campuran juga lebih basah dan sebaliknya.
3. Peralatan
a. Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi benda uji
sampai (110±5) ℃.
b. Cawan terbuat dari porselin atau logam tahan karat.
c. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
4. Bahan
Tabel Berat Agregat Untuk Pengujian Kadar Air
Ukuran Butir Berat Agregat Ukuran Butir Berat Agregat
(mm) (kg) (mm) (kg)
6.3 0.5 50.8 8.0
9.6 1.5 63.5 10.0
12.7 2.0 76.2 13.0
19.1 3.0 88.9 16.0
25.4 4.0 101.6 25.0
38.1 6.0 152.4 50.0
5. Proses pengujian
1) Menyiapkan benda uji yang akan digunakan untuk pengujian kadar air.
Keterangan :
W3 = Berat benda uji semula (gram)
W5 = Berat benda uji kering oven (gram)
7. Hasil Pengujian
Tabel Data Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus
8. Kesimpulan
Dari pengujian ini diperoleh nilai kadar air rata-rata agregat halus 2.88 % dan nilai
kadar air agregat kasar 1.33%