Pemeriksaan kadar air agregat halus berdasarkan SNI 1971 : 1990 2.2 Maksud dan Tujuan a. Dapat melaksanakan praktikum sesuai prosedur b. Dapat menentukan kadar air agregat halus 2.3 Alat dan Bahan a. Timbangan, dengan ketelitian 0,01 gram b. Oven c. Talam d. Agregat, berat benda uji untuk pemeriksaan agragat minimum tergantung pada ukuran butir maksimum sesuai Tabel 1.
2.4 Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Kadar Air
a. Menimbang dan mencatat berat talam (W1) b. Memasukkan benda uji ke dalam talam kemudian menimbang dan mencatat beratnya (W2) c. Menghitung berat benda uji (W3 = W2 – W1) d. Mengeringkan benda uji beserta dalam oven dengan suhu (110 ± 5) °C sampai beratnya tetap. e. Setelah kering lalu menimbang dan mencatat berat benda uji beserta alam (W4). f. Menghitung berat benda uji kering (W5 = W4 – W1) g. Menghitung kadar air agregat (W 3−W 5) Kadar air agregat= 100 % W5
2.5 Ketentuan Umum
a. Perhatikan bahwa seluruh penentuan berat harus sampai ketelitian 0,01 gram.
2.6 Hasil Percobaan
W1 = 20 gram W2 = 120 gram (Basah) W3 = W2 – W1 = 120 – 20 = 100 gram W4 = 115 gram (Kering) W5 = W4 – W1 = 115 – 20 = 95 gram 2.7 Hitungan Kadar air agregat (W 3−W 5) Kadar air agregat= 100 % W5 ( 100−95 ) Kadar air agregat= × 100 % 95 ¿ 0,05263 gram 2.8 Kesimpulan Dari percobaan tersebut, didapat bahwa berat benda uji (agregat halus) setelah dikeringkan di dalam oven lebih ringan dibandingkan sebelum dikeringkan. Hal tersebut disebabkan karena sebelum benda uji dikeringkan, benda uji masi mengandung air yang menambah berat benda uji tersebut. 2.9 Lampiran