DISUSUN OLEH :
= 0,1487 %
F.Hasil Pengamatan
Bobot Krus Bobot Sampel Bobot sampel
Kadar Air
Kosong + + krus + + krus + tutup
tutup tutupsebelum setelah
pemanasan pemanasan
W2 (P1) =
W0 = 40,869gr W1 = 45,869 gr 0,1487%
45,435 g
W2 (P2) =
44,821g
G.PEMBAHASAN
Penetapan kadar air pada bahan makanan dengan sampel mie instant sangat
penting dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak kadar air yang terdapat pada
mie instant apakah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 3551-
2012 tentang syarat mutu Mi Instan dengan kriteria uji kadar air yaitu dengan
Proses penggorengan maksimal 8% (b/b) dan Proses pengeringan maksimal
14,5% (b/b) .Adapun manfaat uji penetapan kadar air sampel baha makanan pada mie
instant yaitu kita dapat mengetahui kadungan kadar air yang terdapat pada mie instant
, dapat mengtahui prinsip dari metode yang digunakan untuk mengukur kadar air,dan
kita dapat mengetahui kualitas mie tersebut,karena kadar air berkaitan dengan mutu.
Penetapan kadar air bahan makanan dengan sampel mie instan menggunakan
metode gravimetri karena metode gravimetri merupakan metode yang digunakan
untuk menentukan kuantitas suatu analit dengan pengendapan dan metode ini juga
relative sederhana.
proses penentuan kadar air pada sampel makanan pada mie instan yaitu
pertama-tama,mie instan dihaluskan dengan lumpang alu dengan tujuan dari
penumbukan mie instan adalah agar saat penegringan bias secara optimal dan semua
kadar air teruapkan.Sementara itu,panaskan krus porselin besrta tutupnya dalam oven
pada suhu 130±3 °C, selama kurang lebih satu jam (krus terbuka dan penutup
disampingnya), kemudian didinginkan dalam desikator selama 20-30 menit,
kemudian ditimbang dengan neraca analitik krus dan tutupnya,dinyatakan
dalam Wo.hal ini dilakukan agar kadar air yang ada pada cawan porselen
teruapkan dan nantinya tidak mempengaruhi hasil kadar air mie instan yang
diujikan.
Ditimbang sebanyak 2 - 5 gram sampel ke dalam cawan porselin
kemudian ditutup, dinyatakan dalam W1 dilakukan cara dublo agar nantinya
hasil akan lebih teliti, kemudian Dipanaskan cawan porselin yang berisi sampel
tersebut dalam keadaan terbuka dengan meletakkan tutupnya disamping cawan
di dalam oven pada suhu 130±3°C selama 1 jam.jika suhu oven yang
digunakan lebih kecil yang seharusnya dapat mengakibatkan tidak semua air
dalam contoh teruapkan hingga dapat menyebabkan kadar air yang diperoleh
kecil dari yang seharusnya .dan jika suhu oven lebih besar dari seharusnya
dapat menyebabkan kadar air lebih tinggi .
Setelah 1 jam, ditutup cawan ketika masih di dalam oven, dipindahkan
segera ke dalam desikator dan didinginkan selama 20-30 menit sehingga
suhunya sama dengan suhu ruang kemudian di timbang, dinyatakan sebagai
W2 hal ini bertujuan agar saat penimbangan tidak terjadi kesalahan karena
suatu bahan yang telah mengalami pengerigan ternyata lebih bersifat
higroskopis daripada bahan asalnya.
Lakukan sampai bobot konstan. Berat sampel yang dihitung setelah
dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang
tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel
setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah
menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat
dalam sampel, setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui
persen kadar air dalam bahan. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan
dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan
berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah
konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap
dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam
sampel, setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar
air dalam bahan.
Diperoleh hasil analisa kadar air pertama adalah 0,0878% sedangkan hasil yang
kedua 0,2096% dan rata-rata kadar air adalah 0,1487%.Berdasarkan standar nasional
Indonesia (SNI) nomor 3551 – 2012 tentang syarat mutu mie instan dengan kriteria
kadar yaitu proses pengeringan maksimal 14,5% .maka sesuai dengan hasil yang kita
dapatkan dapat dikatakan memenuhi standard SNI.
I.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang telah dilakukan dapat dismpulkan
bahwa pada penetapan kadar air pada bahan makanan metode gravimetri diperoleh hasil
analisa kadar air pertama adalah 0,0878% sedangkan hasil yang kedua 0,2096% dan
rata-rata kadar air adalah 0,1487%.Berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI) nomor
3551 – 2012 tentang syarat mutu mie instan dengan kriteria kadar yaitu proses
pengeringan maksimal 14,5% .maka sesuai dengan hasil yang kita dapatkan dapat
dikatakan memenuhi standard SNI.
DAFTAR PUSTAKA
Daud ,ahmad. 2018 .Kajian Penerapan Faktor Yang Mempengaruhi Akurasi Penentuan
Kadar Air Metode Thermogravimetri. https://ppnp.e-journal.id/lutjanus_PPNP
H, Hartini .2020.Penetapan Kadar Pemanis Buatan (Na-Siklamat) Pada Selai Dengan
Metode Gravimetri . Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains.Volume 8.No 1.
Normilawati,Dkk. 2019. Penetapan Kadar Air Dan Kadar Protein Pada Biskuit Yang
Beredar Di Pasar Banjarbaru.Jurnal Ilmu Farmasi Vol.10.No.2
Sulfiani.2020. Penuntun Penetapan Kadar Air Pada Bahan Makanan Metode
Gravimetric. Makassar : Universitas Mega Rezky
Zulidar,Juliana.2011. Penentuan Kadar Air Pada Mie Instan Di Pt Indofood Cbp Sukses
Mamur Tbk Medan. Medan : universitas Sumatra utara.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Alat dan bahan yang digunakan :
( Sendok tanduk) ( Cawan porselin ) ( Oven )