Oleh
Kelas A
A. Dasar Teori
Kadar air merupakan jumlah air yang terkandung dalam bahan pangan. Kadar air
merupakan karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan karena erat hubungannya
dengan penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan. Kandungan air dalam bahan
pangan dapat mempengaruhi kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Semakin tinggi
kadar air, maka bakteri, kapang dan khamir semakin mudah untuk tumbuh dan berkembang
biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan yang akan mempercepat
pembusukan. Oleh sebab itu penting sekali kita mengetahui kadar air dalam bahan pangan.
Kadar air dalam bahan pangan dapat diketahui dengan menggunakan 2 metode,
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung meliputi Metode
Gravimetri, Metode Destilasi, Metode Karl Fischer, Metode Termogravimetri. Analisa kadar
air metode tidak langsung yaitu dilakukan tanpa mengeluarkan air dari bahan dan tidak
merusak bahan pangan tersebut. Metode yang banyak diterapkan yaitu metode listik-
elektronika, penyerapan gelombang mikro, penyerapan sonik dan ultrasonik, dan metode
spektroskopi. Dalam praktikum analisa kadar air dilakukan dengan menggunakan metode
gravimetri (pengeringan dengan Oven)
B. Tujuan Praktikum
Mengetahui cara penentuan kadar air pada bahan pangan dan hasil pertanian dengan
metode pengeringan (oven)
Mengetahui cara pengambilan sampel yang akan dianalis.
Mengetahui metode analisa kadar air sesuai dengan bahan pangan dan hasil pertanian
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Kaca Arloji
Cawa Penguap / Cawan Kosong
Sepatula
Penjepit
Desikator
Oven
Neraca Analitik
B. Bahan
Mie telor / mie atom
Susu bubuk
Biskuit
Tepung terigu
supermi
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3. Kadar air mie instan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)? Jelaskan definisi
mie instan berdasarkan SNI
Menurut SNI 01-2974-1996, mie instan didefinisikan sebagai produk makanan
kering yang dibuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain dan
bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas mie. Batas maksimum kadar
air pada mie instan berdasarkan SNI 3551-2012 adalah 8%.
4. Kadar air susu bubuk berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)? Jelaskan definisi
susu bubuk berdasarkan SNI
Syarat mutu untuk susu bubuk yang telah ditetapkan berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) adalah kadar protein minimal 25%, lemak 3%, karbohidrat
35%, abu maksimum 6% dan kandungan air maksimum 4%
BAB IV
REVIEW VIDEO
a) Eksikator
b) Tang crush
c) Tebel
d) Crusible Porslen
e) Neraca analitis
a. Cuci crusible porselen, lalu keringkan dalam oven selama satu jam pada suhu 105o
Celcius.
b. Ambil crusible porselen dengan tang crus dan dinginkan dalam eksikator selama
15 menit.
e. Keringkan sample dalam oven selama enam jam pada suhu 105o Celcius.
h. Proses pengeringan sample ini dilakukan berulang sampai didapat berat sample
yang konstan.
Video I
Penentuan kada air
a. arah teknis yang sesua dengan SNI nomor 0637 30 tahun 1995
a. Sampel
a. Pertama cawan porselinl dipanaskan di dalam oven dengan suhu 180 derajat Celsius
selama satu jam
b. Setelah satu jam keluarkan contoh Celine dari oven dan didinginkan dalam
desikator selama 30 menit.
d. Setelah ketiga calon penguasa ditimbang maka diulangi lagi proses dari awal yaitu
calon pengorder masukkan ke dalam oven selama satu jam dengan suhu 100%
minus 5° Celcius lalu dimasukkan kembali ke dalam desikator selama 30 menit dan
ditimbang lagi menggunakan neraca analitik nah proses ini dilakukan secara
berulang-ulang sampai didapat berat konstan dari calon penguap berat konsen.
e. itu merupakan berat yang diperoleh dari penimbangan berulang sehingga secara
didapatkan selisih berat 0,0002 G telah diperoleh berat konstan dari dari calon
penguasa tersebut
g. Telah diperoleh berat sampel sebanyak satu gram maka selanjutnya sampel
dimasukkan kembali ke dalam oven dengan suhu 180 derajat Celsius selama satu
jam.
h. Setelah satu jam cawan penguap yang bersih sampel dikeluarkan dari oven dan
didinginkan di dalamnya keluarkan cawan penguap yang berisi sampel dalam
desikator lalu ditimbang menggunakan neraca analitik yang telah diperoleh berat
dari calon pengawak dan sampel maka dilakukan pengulangan kembali dimulai dari
tahapan awal yaitu calon pengawak dan sampel dimasukkan ke dalam oven dengan
suhu 175 derajat Celcius selama satu jam Setelah satu jam maka jangan pungut dan
sampel ini didinginkan ke dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang lagi
menggunakan neraca analitik sampai dapat berat dari cawan dan sampel pengerjaan
ini dilakukan secara berulang-ulang sampai diperoleh berat konstan dari cawan dan
sampel sesuai dengan SNI
2. Cantumkan hasil perhitungan yang telah ditugaskan saat responsi (berikan cara
perhitungan, tulis tangan, dan sisipkan pada lembar praktikum ini). Apakah nilai kadar
air dari hasil lembar kerja praktikum sesuai dengan kadar air mie telor dan susu bubuk
menurut SNI? Jelaskan
Bobot cawan dan Kadar Air (g/100g)
Ulanga Bobot Cawan Bobot Sampel
Sampel sampel setelah dioven g/100g Rata-rata (x̄) + Sd
n (gram) (gram)
(gram) BB BK BB BK
Mie atom / Mie telor 1 2,1963 1,5388 3,5884 9,54 10,54 Rata-rata Rata-rata