ACARA 1
UJI KADAR AIR
Disusun Oleh :
Dhafina Avriani 432022728004
Kadar air merupakan metode uji laboratorium kimia yang sangat penting
untuk diketahui. Kadar air sendiri diteliti agar kita mengetahui kualitas ketahanan
dan keawetan pangan..
Tujuan Praktikum.
Kadar air adalah kandungan air suatu bahan, ditentukan dengan metode
tertentu dibawah kondisi terteentu, dan dinyatakan sebagai presentase terhadap
bobot basah atau bobot kering. (Selvia dewi, 2014)
Menganalisis kadar air pada bahan pangan segar maupun bahan kering
sangatlah penting. Pada bahan pangan kering, kadar air berhubungan dengan
indeks kestabilang, khususnya penyimpanan. Bahan kering menjadi awet karena
kadar airnya dikurangi namun tidak melebihi bata atau hanya sampai batas
tertentu. Pada bahan segar, kadar air berhubungan dengan mutu organoleptiknya.
Jika kadar air yang terkandung dalam bahan pangan terlalu banyak, maka akan
mudah rusak karena masuknya mikroba perusak. (Rita Purwasih, 2021)
BAB III
METODOLOGI
Alat :
1. Mortar
2. Cawan porselin
3. Desikator
4. Oven memmert
5. Timbangan analitik
6. Pinset
Bahan :
1. Biskuit 2 keping
2. Apel 1 buah
3. Salak 1 buah
4. Beras merah
5. Roti tawar 1 lembar
6. Jghf
C. Metode Praktikum.
A. Tabel Hasil.
B. Pembahasan.
Praktikum kali ini adalah analisis kadar air pada biskuit, salak, apel, beras,
tempe, dan roti. Metode yang digunakan adalah metode thermogravimetri yang
menganut prinsip menguapkan air dari dari sampel bahan dengan pemanasan
sampai bobot konstan. Berat yang konstan menunjukkan bahwa keadaan air pada
bahan telah menguap seluruhnya dan hanya tersisa berat kering bahan itu sendiri.
Bahan pertama yang digunakan adalah biskuit yang akan dilanjutkan oleh
bahan lainnya. Karena metode yang digunakan adalah thermogravimtri, penelitian
ini tidak melibatkan cairan kimia melainkan hanya menggunakan oven memmert,
cawan poselin, desikator, mortar, dan juga timbangan analitik.
Metode yang kedua adalah metode oven vakum. Prinsip dari metode ini
adalah sample dikeringkan dalam oven vakum dengan tekanan 25-100 mmHg
sehingga air dapat menguap pada suhu lebih rendah dari 100oC.
( a−b )
kadar air ( % b ) = ×100 %
a
( a−b )
kadar air ( % k ) = ×100 %
b
( a−b ) ( 3.1245−3.3242 )
kadar air ( % b ) = ×100 %= × 100 %=−0.0639 %
a 3.1245
( a−b ) ( 3.1245−3.3242 )
kadar air ( % b ) = ×100 %= × 100 %=−0.060 %
b 3.3242
BAB V
KESIMPULAN