Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Kimia Analisa Makanan dan Minuman-II

“Analisa Kadar Air Thermogravimetri”

Disusun oleh :

Kelompok III

1. Debora Aruan P07534020050


2. Dian Puan Arianti Br Tarigan P07534020051
3. Elfrida Silalahi P07534020052
4. Fara Adinda Nasution P07543020053
5. Nia Denita Tumanggor P07534020065
6. Nur Afnia Shafiah P07534020066
7. Putri Maharani Pane P07534020069
8. Rachel Yusnaria Zega P07534020070
9. Retra Maharani P07534020071
10. Rahmadilla Alanda p07534020052

JurusanTeknologi Laboratorium Medis

Politeknik Kesehatan Medan

2022
Lembar Pengesahan:

Laporan Praktikum Kimia Analisa Makanan dan Minuman-II dengan judul “Analisa
Kadar Air Thermogravimetri” yang disusun oleh:

1. Debora Aruan P07534020050


2. Dian Puan Arianti Br Tarigan P07534020051
3. Elfrida Silalahi P07534020052
4. Fara Adinda Nasution P07543020053
5. Nia Denita Tumanggor P07534020065
6. Nur Afnia Shafiah P07534020066
7. Putri Maharani Pane P07534020069
8. Rachel Yusnaria Zega P07534020070
9. Retra Maharani P07534020071
10. Rahmadilla Alanda p07534020052

Kelompok : III
Kelas : TLM 2B

Medan, senin 11 April 2022

Dosen Pembimbing Praktikum:

1. Musthari, S.Si, M.Biomed ( )


2. Halimah Fitriani Pane, SKM, M.Kes ( )
3. Dian Pratiwi, S.Pd, M.Si ( )
4. Digna Renny Panduwati, S.Si, M.Sc ( )
‘Praktikum I
“Analisa Kadar Air Thermogravimetri”

I. Tujuan Praktikum
1. Untuk menentukan kadar air dari suatu bahan atau sampel.
2. Mengetahui cara pengambilan sampel yang akan dianalisis
3. Mengetahui metode analisa kadar air sesuai dengan bahan pangan dan
hasil pertanian

II. Dasar Teori


Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk
makanan,semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda
baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Sebagai media reaksi yang
menstabilkan pembentukan berrpolimer dan sebagainya. Sedangkan kadar air
merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan
dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam
bahan pangan,karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa
pada bahan pangan. Kadar air dalaam bahan pangan ikut menentukan kesegaran
dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan
mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak,sehingga akan
terjadi perubahan pada bahan pangan.(Dwijosepputro.1994)
Kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan
pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian
mendapat penanganan yang tepat. Kandungan air bahan pangan bervariasi. Ada
yang sangat rendah contohnya serealia, kacang-kacangan kering.
Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet bahan pangan dapat ditinjau dari
kadar air, konsentrasi larutan, tekanan osmotik, kelembaban relatif berimbang dan
aktivitas air. Keberadaan air dalam bahan pangan selalu dihubungkan dengan mutu
bahan pangan dan sebagai pengukur bagian bahan kering atau padatan. Air dalam
bahan dapat digunakan sebagai indeks kestabilan selama penyimpanan serta
penentu mutu organoleptik terutama rasa dan keempukan. Kandungan air dalam
bahan pangan akan berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya, dan hal ini sangat
erat hubungannya dengan daya awet bahan pangan tersebut. Hal ini merupakan
pertimbangan utama dalam pengolahan dan pengelolaan pasca olah bahan pangan
(Purnomo,1995).
Analisa kadar air dalam bahan pangan penting untuk bahan pangan segar dan
olahan. Analisa sering menjadi tidak sederhana karena air dalam bahan pangan
berada dalam bentuk terikat secara fisik atau kimia dengan komponen bahan
pangan lainnya sehingga sulit memecahkan ikatan-ikatan air tersebut. Pentuan
kadar air dalam makanan dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode
pengeringan (dengan oven biasa), metode destilasi, metode kimia, dan metode
khusus. Namun, pada praktikum hanya dilakukan metode pengeringan dengan
oven.

III Metode Percobaan

III 1. Alat

❖ Cawan penguap
❖ Neraca
❖ Oven
❖ Desikator

III 2.Bahan

❖ sampel

III 3. Langkah Kerja


❖ Panaskan cawan kosong pada suhu 100-110°c dalam oven listrik selama 1
jam.
❖ Keluarkan cawan kosong dari oven, lalu biarkan 5 menit di udara terbuka.
❖ Masukan cawan ke dalam desikator, biarkan sampai dinginnya stabil sekitar
10 menit.
❖ keluarkan cawan, lalu timbang sebagai masa cawan kosong.
❖ Ulangi langkah pengovenan hingga penimbangan di peroleh berat konstan.
❖ Jika masa cawan sudah konstan, timbang sejumlah sampel yang akan
ditentukan kadar air nya.
❖ Panaskan dalam oven selama 1-2 jam dengan suhu 100-105 °C.
❖ Keluar kan cawan yang berisi sampel dari oven, lalu biarkan selama 5 menit
di udara terbuka.
❖ Masukan cawan berisi sampel kedalam desikator, biarkan sampai dinginnya
stabil sekitar 10 menit.
❖ Keluarkan cawan ,lalu timbang sebagai massa cawan+ sampel setelah di oven.
❖ Ulangi langkah pengovenan (sekitar 15 menit) hingga penimbangan sampai di
peroleh berat konstan.

IV Hasil Praktikum
A = Massa sampel + cawan sebelum dioven = 66,2771 gr

B = Massa sampel + cawan setelah dioven = 66,0623 gr

C = Massa cawan kosong = 64,1314 gr

Massa Air = A-B

= 66,2771 – 66,0623

= 0,2148 gr

Massa sampel = A-C

= 66,2771 – 64,1314

= 2,1457 gr

Kadar Air = massa air


massa sampel X 100%

= 0,2148
2,1457 X 100%

= 0,1001%
V Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan
dari bahan pangan. Kadar air suatu bahan dipengaruhi oleh jenis bahan itu
sendiri. Ada dua faktor pada saat proses pengeringan yaitu faktor yang
berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang berhubungan dengan sifat
bahan. Apabila berat mencapai konstan berarti itu menunjukan bahwa bahwa air
yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan
air yang benar-benar terikat kuat, sedangkan apabila berat tidak mencapai
konstan tidak terjadi penguapan pada sampel tersebut.Pada penetapan kadar air
metode thermogravimetri dilakukan penimbangan massa sampel dan cawan
sebelum dioven, massa sampel dan cawan setelah dioven, serta massa cawan
kosong. Setelah itu, dihitung massa air dan massa sampel dengan menggunakan
hasil penimbangan yang telah dilakukan.Kemudian didapati kadar air dari
perhitungan massa air dibagi massa sampel dikali 100%. Adapun hasil analisis
kadar air pada sampel bahan pakan adalan 0,1001%.

VI Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, didapati bahwa kadar air dalam
sampel bahan pakan adalah 0,1001%

VII Daftar Pustaka


• https://drive.google.com/file/d/1C_B57b26Ok32K9__L51TjkZboFM
OdeoR/view?usp=drivesdk
• http://winadiana.blogspot.com/2015/07/laporan-praktikum-
analisis-kadar-air.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai