NIM : 2207026010
Kelas : GZK 4A
2. Nikmatul Luailiya
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menganalisi kadar air pada suatu bahan pangan dengan
metode destilasi dan oven.
2. Mahasiswa mampu mengetahui kadar air dalam suatu bahan pangan.
3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis bahan makanan yang dapat diukur kadar
airnya menggunakan metode analisis destilasi dan oven.
B. DASAR TEORI
Analisis kadar air pada bahan pangan, baik kering maupun segar, sangat
penting karena kadar air mempengaruhi penampilan, tekstur, dan cita rasa bahan
pangan, serta menentukan kesegaran dan daya awetnya. Dalam industri makanan,
kadar air adalah metode uji laboratorium kimia yang sangat penting untuk
menentukan kualitas dan ketahanan makanan terhadap kerusakan.Semakin tinggi
kadar air suatu bahan pangan, semakin besar kemungkinan kerusakan yang
disebabkan oleh aktivitas biologis internal (metabolisme) dan masuknya mikroba
perusak. Jika kadar air bahan pangan turun, akan ada lebih sedikit air yang tersedia
untuk menjaga kehidupan mikroba dan berlangsungnya reaksi. Jika kadar air bahan
pangan turun, ketersediaan air untuk reaksi fisikokimiawi dan pertumbuhan
mikroorganisme akan berkurang. Akibatnya, pertumbuhan mikroorganisme dan
reaksi fisikokimiawi akan terhambat, sehingga bahan pangan dapat bertahan lebih
lama dari kerusakan. Kadar air yang tepat sangat penting untuk teknologi pangan
(Widyasanti,2012).
Metode destilasi uap menggunakan aliran uap air untuk mengisolasi zat organik
yang tidak larut dalam air. Teknik ini menggunakan prinsip penurunan titik didih
campuran. Distilasi uap biasanya digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-
senyawa dengan titik didih lebih dari 200°C. Prinsip dasar distilasi uap adalah
mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih masing-masing senyawa
campuran, yang memungkinkan penguapan senyawa-senyawa ini pada suhu hampir
100°C dalam tekanan atmosfer (B ahti, 2018). Prinsip utama distilasi uap adalah
mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih masing-masing senyawa
campuran.Untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, distilasi
uap juga dapat dilakukan dengan mengalirkan uap ke dalam campuran, yang
membuat bagian yang dapat menguap menjadi uap pada suhu yang lebih rendah
daripada pemanasan langsung (Asfiyah,2020).
Salah satu cara untuk mengukur kadar air dalam makanan adalah dengan
menggunakan alat ukur atau metode oven. Metode oven, juga dikenal sebagai
pengukuran pengeringan, bergantung pada prinsip bahwa ketika suatu bahan
dipanaskan pada suhu 105 ° C selama waktu tertentu, air yang terkandung dalam
bahan tersebut akan menguap, dan perbedaan antara berat bahan sebelum dan
sesudah pemanasan adalah kadar air bahan tersebut. Alat ukur kadar air saat ini
menggunakan teknologi digital, yang lebih cepat dan lebih mudah digunakan
dibandingkan dengan perangkat analog. Meskipun demikian, metode oven menjadi
acuan Standar Nasional Indonesia karena ketepatan dan ketepatan dalam
menentukan nilai kadar air, dan metode ini membutuhkan waktu yang lama
(Saputra,2023)
Karena semua bahan pangan mengandung air, konsumen atau pelaku industri
harus mengetahui kadar air bahan pangan yang akan digunakan sehingga mereka
dapat memutuskan proses selanjutnya tanpa khawatir kualitas bahan pangan akan
menurun atau bahkan membusuk. Air adalah komponen penting dari bahan pangan,
meskipun bukan sumber nutrisi. Kadar air adalah jumlah air dalam suatu benda,
seperti tanah (juga disebut kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan
sebagainya. Dalam bidang ilmiah dan teknik, kadar air biasanya ditunjukkan dalam
rasio yang bermula dari nol (kering total) hingga nilai jenuh air di mana semua pori
terisi air. Nilai dapat berasal dari basis basah atau kering, atau volumetrik atau
gravimetrik (massa) (Normilawati,2019).
D. PROSEDUR KERJA
1. Metode Destilasi
3. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil
a. Kelompok 3
b. Kelompok 4
a. Kelompok 2
Oven 19 17 5 14,5%
Berat Awal Berat Awal %Kadar Air (1) %Kadar Air (2)
Biskuit (1) Biskuit (2)
b. Kelompok 1
Berat Awal Berat Awal %Kadar Air (1) %Kadar Air (2)
Biskuit (1) Biskuit (2)
2. Pembahasan
Metode Destilasi Kelompok 3 dan 4
a. Kelompok 3
Analisis kadar air dilakukan menggunakan metode destilasi, yang berarti
pengukuran volumetri, sehingga prosedur pengkonstanan tidak dilakukan.
Metode destilasi ini membutuhkan pelarut imicible dengan massa jenis lebih
ringan daripada air dan titik didih lebih tinggi daripada air. Beberapa pelarut
yang memenuhi persyaratan ini adalah xylen, benzene, xylol, dil, dan toluene
yang digunakan dalam percobaan ini. Prosesnya adalah sebagai berikut:
sampel susu Frisian flag sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam labu yang
didih, kemudian ditambahkan 100 ml pelarut (toluene), dan kemudian
dipanaskan hingga terjadi penguapan. Akibatnya, uap yang terbentuk akan
naik dan masuk ke dalam kondensor, di mana kadar airnya diukur. Pelarut
membantu membawa uap air dalam bahan ke dalam kondensor. Selama
praktikum, tabung penampung yang digunakan memiliki skala untuk
mengetahui banyaknya air yang tertampung, yang merupakan kadar air dari
bahan tersebut, karena berat jenis air lebih besar daripada pelarut.
b. Kelompok 4
Analisis kadar air dilakukan menggunakan metode destilasi, yang
berarti pengukuran volumetri, sehingga prosedur pengkonstanan tidak
dilakukan. Metode destilasi ini membutuhkan pelarut imicible dengan massa
jenis lebih ringan daripada air dan titik didih lebih tinggi daripada air.
Beberapa pelarut yang memenuhi persyaratan ini adalah xylen, benzene, xylol,
dil, dan toluene yang digunakan dalam percobaan ini. Prosesnya adalah
sebagai berikut: sampel susu Ultramilk sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam
labu yang didih, kemudian ditambahkan 100 ml pelarut (toluene), dan
kemudian dipanaskan hingga terjadi penguapan. Akibatnya, uap yang
terbentuk akan naik dan masuk ke dalam kondensor, di mana kadar airnya
diukur. Pelarut membantu membawa uap air dalam bahan ke dalam
kondensor. Selama praktikum, tabung penampung yang digunakan memiliki
skala untuk mengetahui banyaknya air yang tertampung, yang merupakan
kadar air dari bahan tersebut, karena berat jenis air lebih besar daripada
pelarut.
d. Kelompok 1
Asfiyah, S. (2020). Modifikasi Deanstark Upaya Efisiensi Proses Distilasi Uap Minyak Biji
Pala. INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY, 10-15.
Normilawati. (Desember 2019). Penetapan Kadar Air Dan Kadar Protein Pada Biskuit Yang.
Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.2.
Saputra, R. P. (FEBRUARI 2023). Perbandingan Pengujian Kadar Air dengan Metode Oven.
JURNAL TEKNIK SIPIL, VOL.8 NO.1.