Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEACHING FACTORY

PENGUJIAN KADAR AIR PRODUK MARGARIN


DENGAN METODE TERMOGRAVIMETRI

DISUSUN OLEH:

NAMA: ALIDZAR GHIFARI

NIM: 2021244010040

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNOLOGI KIMIA

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Pengujian Margarin

Hari / Tanggalpraktikum : Rabu/ 18 Mei 2022

Nama : ALIDZAR GHIFARI

Nim : 2021244010040

Kelompok : 1 (Satu)

- Ade Kamal Ibrahim


- Asma zuhra
- Cut Intan Sahara
- Cut Amalia Sabrina
- ‘Azimi
- Miftahillah

Kasie Lab.Teaching Factory: Dosen pembimbing:

Dr. T. Rihayat, S.T., M.T. Zuhra Amalia, S.T., M.Env.Mngt.Sust.

NIP. 196907101997021001 NIP.198009162005042002


PENENTUAN KADAR AIR PADA PRODUK
MARGARIN DENGAN METODE
TERMOGRAVIMETRI

I. Tujuan Percobaan
1. Mampu melakukan pengujian kadar air secara termogravimetri terhadap
produk margarin.
2. Mampu menganalisa pengaruh kadar air terhadap mutu produk margarin.

II. Teori
2.1 Margarin
Margarin ialah produk makanan berupa zat aditif pengemulsi pengganti mentega
buatan yang dibuat dari minyak nabati dan tambahan unsur hidrogen. Bisa juga
mengandung susu saringan, garam dan pengemulsi seperti lesitin. Margarin mengandung
lebih sedikit lemak daripada mentega, sehingga margarin banyak digunakan sebagai
pengganti mentega Jika mentega terbuat dari olahan produk hewani, margarin terbuat dari
olahan produk botani yaitu minyak. Mentega kaya lemak, sehingga memiliki citarasa yang
lebih gurih dengan aroma susu yang sangat kentara. Sedangkan margarin sangat rendah
lemak, dengan aroma gurih yang juga tipis. Margarin mengandung 80% lemak, 16% air
dan beberapa zat lain (Wahyuni, 1996).
Margarin yang terbuat dari lemak nabati yang dicampur dengan garam dan bahan-
bahan lainnya memiliki tekstur yang lebih kaku atau padat, berwarna kuning terang dan
tidak mudah meleleh jika dibandingkan dengan mentega. Adapun standar mutu margarin
seperti terlihat pada gambar 2.1.
2.2 Kadar Air
Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan senyawa yang terdapat
dalam bahan makanan. Pada beberapa bahan, air berfungsi sebagai pelarut. Air dapat
melarutkan berbagai bahan seperti garam, vitamin yang larut, mineral dan senyawa
citarasa. Banyaknya kandungan air dalam bahan pangan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kecepatan dan aktifitas enzim, mikroba dan aktifitas kimia seperti
terjadinya ketengikan yang dapat mempengaruhi sifat-sifat organoleptik, penampakan,
tekstur, citarasa dan kandungan gizi makanan.
Gambar 2.1. Standar Mutu Margarin

Kadar air adalah salah satu parameter sangat penting dalam industri pangan sebagai
penentukan kualitas dan ketahanan produk pangan terhadap kerusakan yang mungkin
terjadi. Setiap bahan makanan memiliki kandungan air yang berbeda-beda sesuai dengan
sifat dan sumbernya baik hewani maupun nabati. Jika kadar air suatu produk pangan tidak
sesuai dengan syarat yang telah ditentukan maka produk pangan tersebut akan mengalami
perubahan fisik dan kimia yang ditandai dengan tumbuhnya mikroorganisme sehingga
produk tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
2.3 Metode Penentuan Kadar Air Produk Pangan
Parameter kadar air merupakan pengukuran kandunga air yang berada di dalam
bahan yang bertujuan untuk memberikan batasan minimal atau rentang besarnya
kandungan air dalam bahan. Pengukuran kadar air dalam bahan pangan dapat ditentukan
melalui beberapa metode yaitu metode penguapan/pengeringan (thermogravimeri), metode
destilasi (thermovolumetri) serta metode fisis dan metode kimiawi (Karl Fischer Method).
Pada umumnya penentuan kadar air bahan pangan dilakukan secara thermogravimeri
dimana prinsip analisisnya adalah menguapkan air dalam bahan dengan menggunakan
energi panas kemudian ditimbang. Bahan yang akan ditetapkan kadar airnya, dipanaskan
dengan oven pengering pada suhu 105-1100C selama 5 jam atau sampai diperoleh berat
konstan.
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
- Cawan Petri atau pinggan aluminium beserta tutupnya
- Spatula
- Oven
- Timbangan / neraca analitik
- Desikator
3.2 Bahan
- Margarin
IV. Prosedur Praktikum

1. Panaskan cawan petri beserta tutupnya dalam oven pada suhu 103-1100C selama 1
jam, kemudian dingankan dalam desikator selama 20-30 menit, kemudian
timbang dengan neraca analitik (Wo).
2. Masukkan 1,5 – 2,5 gram sampel uji ke dalam cawan petri, tutup, timbang (W1).
3. Panaskan cawan petri yang berisi sampel uji tersebut dalam keadaan terbuka
dengan meletakkantutup cawan disamping cawan di dalam oven pada suhu 103-
1100C selama 30 menit setelah suhu oven mencapai 103-1100C.
4. Tutup cawan ketika masih di dalam oven, pindahkan segera ke dalam desikator
dan dinginkan selama 20-30 menit sehingga suhunya sama dengan suhu ruang,
kemudian timbang (W2).
5. Ulangi lagi pemanasan dengan oven selama 1 jam, dinginkan dan timbang lagi.
6. Ulangi proses ini sehingga perbedaan antara dua penimbangan kurang dari 1
mg (konstan).
7. Catat hasil penimbangan yang terendah.
8. Hitung kadar air dalam sampel uji dengan persamaan 1
W 1−W 2
kadar air ( % ) = ×100 % .....(pers.1)
W 1−W 0

Keterangan :
W0 = masa pinggan kosong dan tutupnya (gr).
W1 = masa pinggan kosong, tutupnya dan sampel uji sebelum pemanasan (gr).
W2 = masa pinggan kosong, tutupnya dan sampel uji setelah pemanasan (gr).
V. Data Percobaan

No. Parameter Cawan Petri

1. Masa cawan petri kosong sebagai W0 (gr) 93,3

2. Masa cawan petri + sampel uji sebagai W1 141


sebelum pemanasan (gr)

3. Masa cawan petri + sampel uji sebagai W2 138


setelah pemanasan (gr)

4. Kadar air (%) 5,88

VI. Perhitungan
W 1−W 2
kadar air ( % ) = ×100 %
W 1−W 0
141−138
¿ × 100 %
141−93,3

¿ 6,28 %

VII. Pembahasan
Praktikum dilaksanakan pengujian kadar air pada margarin menggunakan metode
thermogravimetri. Dengan cara menguapkan air dalam bahan dengan menggunakan energi
panas lalu ditimbang. Percobaan dilakukan dengan menggunakan margarin merk blue band.
Dilakukan pengujian ini agar diketahui apakah produk tersebut telah lulus persyaratan SNI
atau tidak. Bahan yang akan ditetapkan kadar airnya, di panas kan dengan oven pengering
pada suhu 105-110℃ selama 30 menit atau sampai diperoleh berat konstan.

Sampel uji digunakan sebanyak 51 gram dengan cawan petri sebagai wadah yang
kemudian dipanaskan dengan oven. Kemudian sampel didinginkan dan ditimbang.
Percobaan ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Selama proses pemanasan bobot
yang hilang dari margarin yaitu 3 gram maka sampel yang tersisa 48 gram sehingga kadar
air yang terkandung dalam produk tersebut menghasilkan 6,28 %.

Pada tabel Standar Mutu Margarin (SNI 01-2970-1999) diatas dapat dilihat bahwa
kandungan air maksimal dalam produk margarin sebesar 16%. Maka dari itu dapat
dikatakan produk tersebut layak dijual dan dikonsumsi.

VIII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengujian kadar air dalam suatu produk dapat dilakukan dengan metode
thermogravimetri. Metode ini dilakukan dengan pengupan dengan menggunakan
air panas dan kemudian ditimbang.
2. Kadar air merupakan karakteristik yang sangat pentig dalam bahan pangan karena
erat hubungannya dengan penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan.
3. Semakin banyak kadar air yang terkandung dalam suatu sampel maka bakteri atau
mikroorganisme lain semakin mudah untuk berkembang biak.

4. Produk margarin yang telah diuji sesuai dengan persyaratan SNI yang artinya produk
tersebut layak untuk dikonsumsi dan diperjual belikan.

IX. Daftar Pustaka

Anonim. Jobsheet Praktikum Kimia Analitik 1 “Pengujian Kadar Air Pada Produk Margarin”
Poloteknik Negeri Lhokseumawe.

Anda mungkin juga menyukai