Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM ANALISIS BAHAN

DAN PRODUK AGROINDUSTRI

“ANALISIS PROKSIMAT”

OLEH :

RIKOH SAPUTRA ASIR (2211131013)

DOSEN PENGAMPU :

RISA MEUTIA FIANA. S.TP, MP

LISA RAHAYU. S.TP, MP

ASISTEN PRAKTIKUM :

OLVI MAI SAHARA (1911132016)

RAKHA ABYAN FADHAL (1911131019)

ZIKRA VANI MARYADI (1911132007)

LABORATORIUM REKAYASA

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis proksimat pertama kali dikembangkan di Weende Experiment


Station Jerman oleh Hennerberg dan Stokmann. Analisis ini sering juga dikenal
dengan analisis WEENDE. Analisis proksimat menggolongkan komponen yang
ada pada bahan pakan berdasarkan komposisi kimia dan fungsinya yaitu : air
(moisture), abu (ash), protein kasar (crude protein), lemak kasar (ether extract),
dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (nitrogen free extract). Menurut Winarno (1993)
menyebutkan bahwa analisis makronutrien dapat dilakukan dengan analisis
proksimat. Metode analisis proksimat meliputi, kadar abu dengan metode
pengabuan kering (dryashing) menurut AOAC, kadar air dengan metode oven
menurut AOAC 2005, kadar lemak dengan metode Soxhlet menurut AOAC 2005,
kadar protein dengan metode kjeldahl menurut AOAC 2005 dan karbohidrat
dengan metode by different.

Pada praktikum kali ini akan dibahas kadar air. Air merupakan zat atau
unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Air diperlukan untuk
kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup. Selain digunakan untuk
keperluan proses biokimiawi, air terdapat pada setiap bahan, atau yang disebut
dengan kadar atau kandungan air. Pengukuran kadar air dalam suatu bahan sangat
diperlukan dalam berbagai bidang.

Proses pencarian kadar air suatu bahan yang diunakan sebagai sampel atau
data untuk penelitian didaerah tertentu dilakukan oleh Teknik sipil, penentuan
kadar air dapat dilakukan dengan metode pengovenan atau dengan metode
pengeringan secara alami. Bahan yang sering dipakai dalam pencarian kadar air
adalah sepeti tanah, pasir, dan koral. Pencarian kadar air tersebut terkadang
digunakan dalam berbagai penelitian seperti mekanika tanah, kadar air tanah
maupun penelitian lainnya. Penggunaan oven sebagai alat pemanas untuk
menurunkan kadar air pada obyek tanah, pasir, dan koral sampai penurunan kadar
air yang diinginkan serta fan yang berfungsi sebagai pendingin untuk penurunan
suhu pada ruang oven dan pngeluaran uap air sehingga proses pengeringan cepat
selesai.

Dari keseluruhan metode-metode yang dapat digunakan untuk penentuan


kadar air bahan cara langsung maka yang akan diterapkan dalam praktik analisis
pangan adalah terbatas pada penentuan kadar air dengan menggunakan metode
oven udara yang mengacu pada metode oven yang dikembangkan oleh AOAC
(1984). Pada metode ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian
penentuan kadar air bahan, yaitu : yang berhubungan dengan penanganan bahan,
kondisi oven dan perlakuan bahan setelah pengeringan.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan penanganan bahan yang


mempengaruhi analisis kadar air meliputi :

1. Jenis bahan
2. Ukuran bahan
3. Partikel bahan

Faktor-faktor yang berhubugan dengan kondisi oven yang dapat


mempengaruhi analisis kadar air meliputi :

1. Suhu oven
2. Gradien suhu oven
3. Kecepatan aliran dan kelembaban udara oven

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perlakuan bahan setelah


pengeringan yang dapat mempengaruhi analisis kadar air meliputi :

1. Sifat higroskopis bahan


2. Kelembaban udara ruang analisis
3. Kelembaban udara ruang penimbangan

Rumus untuk menghitung kadar air dengan metode oven adalah sebagai
berikut :

W 1−( W 2−W 0 ) (g)


%kadar air= ×100 %
W 1( g)

Keterangan : W1 = Berat awal sampel


W2 = Berat sampel dalam cawan setelah konstan

W0 = Berat cawan

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mampu mengetahui kandungan kimia yang ada pada sampel
uji
2. Mahasiswa mampu melakukan analisis kadar air
3. Mahasiswa mampu menghitung kadar air pada suatu bahan agroindustri
4. Mahasiswa mampu menentukan perhitungan kandungan mineral dalam
bahan agroindustri
5. Mampu melakukan ekstraksi menggunakan alat sokhlet
6. Mampu melakukan analisis dan menghitung kandungan lemak suatu bahan
agroindustri
7. Mampu melakukan tahapan-tahapan analisis protein dalam suatu bahan
agroindustri
8. Mampu menghitung kadar protein kadar pada bahan agroindustri
9. Mampu menghitung kadar karbohidrat pada bahan makanan
BAB II

METODOLOGI

2.1 ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Cawan aluminium
2. Gegep kayu
3. Timbangan analitik
4. Oven
5. Desikator

B. Bahan

Kedelai rebus
2.2 DIAGRAM ALIR

Mulai

Cawan alumunium dikeringkian dan ditimbang

Sampel ditimbang sebanyak 2gr dalam cawan aluminium

Cawan dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110ºC


Selama 3 jam

Cawan dikeluarkan dan dikeringkan dalam desikator,


kemudian ditimbang

Pengeringan dilanjutkan setiap setengah jamdidinginkan dan


ditimbang hingga didapatkan berat konstan

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Nadia, Lula. Analisis Kadar Air Bahan Pangan. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp- c


ontent/uploads/pdfmk/PANG4423-M1.pdf. Diakses pada 20 Februari 2023

Analisis Proksimat. https://eprints.umm.ac.id/35368/3/jiptummpp-gdl-


wiwikpurwa- 48893-3-babii.pdf. Diakses pada 20 Februari 2023

Kadar Air. http://repository.unmuhjember.ac.id/397/9/BAB%20I.pdf. Diakses


pada 20 Februari 2023
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 HASIL

Hasil Akhir
Kelompok W0 W1 W2
(%)

Tempe 3,3913 2,0388 4,1060 64,94

Rumus perhitungan persentase kadar air yaitu :

W 1−( W 2−W 0 ) (g)


%kadar air= ×100 %
W 1( g)

Keterangan : W1 = Berat awal sampel

W2 = Berat sampel dalam cawan setelah konstan

W0 = Berat cawan

Dari data yang didaptkam didalam table tersebut maka dapat kita hitung
persentase kadar air nya sebagai berikut :

2,0388− ( 4,1060−3,3913 )
%kadar air tempe= ×100 %
2,0388

2,0388−( 0,7147 )
¿ ×100 %
2,0388

1,3241
¿ ×100 %
2,0388

¿ 0,6494 × 100 %

¿ 64,94 %

3.2 PEMBAHASAN
Pada kesempatan kali ini, dilakukan analisis kadar air pada tempe. Setelah
dilakukan praktikum didapatkan %kadar air pada tempe sebesar 64,94%. Dan
menurut SNI kadar air pada olahan tempe yang berbahan dasar baku kedelai
adalaj 65% dan dari hasil yang didapatkan sudah memenuhi standar SNI. Pada
pratikum kali ini dilakukan pertama kali yaitu pengeringan cawan aluminium
menggunakan oven selama 15 menit untuk menetralisasikan cawan aluminium
tersebut. Lalu bahan tempe dihaluskan sebagai sampel dan dimasukkan ke dalam
cawan aluminium yang sudah dikeringkan sebelumnya. Masukkan sampel
tersebut ke dalam oven yang bersuhu 100-105ºC menggunakan jepitan, selama 3
jam sampai diperoleh berat konstan. Setelah dioven selama 3 jam cawan yng
berisi sampel dimasukkan ke dalam desikator untuk pendinginan selama 10 menit.

Uji kadar air merupakan salah satu metode uji yang sangat penting pada
industry pangan, selain untuk menentukan kualitas kadar air juga menentukan
ketahanan bahan pangan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi. Semakin
tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar pula kemungkinan kerusakan
yang dapat terjadi karena aktivitas biologis internal maupun karena mikroba
perusak. Tinggi rendahnya kadar air dalam suatu bahan dapat ditentukan melalaui
tekstur bahan sampel. Semakin lunak tekstur suatu sampel maka nilai kadar airnya
akan semakin tinggi. Pada pratikum kali ini menggunakan metode pengeringan
atau thermogravimetri. Metode ini berprinsip menguapkan air pada bahan dengan
cara memberikan energi panas pada suhu tertentu, pada praktikum menggunakan
oven sebagai sumber panas. Sebelum memasukkan sampel ke dalam oven,
terlebih dahulu dilakukan pengeringan pada cawan yang digunakan.

Pada penentuan kadar air secara termogravimetri ini terdapat beberapa


faktor yang mempengaruhi akurasi penentuan kadar air bahan, yaitu :

 Suhu dan kelembapan ruang kerja


 Suhu dan tekanan udara pada ruang oven
 Ukuran dan struktur partikel sampel
 Bentuk wadah/botol timbangan
BAB IV

PENUTUPAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum kali ini dapat disimpulkan :

1. Analisis kadar air bahan pangan cara langsung dapat dilakukan dengan
pengeringan, desikasi, termogravimetri, destilasi dan metode karl fischer
2. Analisis kadar airv bahan dengan pengeringan, penentuan kadar airnya
didasarkan pada penimbangan berat. Analisis kadar air ini dapat dilakukan
dengan menggunakan metode oven udara dan metode oven vakum
3. Tinggi rendahnya kadar air dalam suatu bahan dapat ditentukan melalaui
tekstur bahan sampel. Semakin lunak tekstur suatu sampel maka nilai
kadar airnya akan semakin tinggi
4. Kadar air pada bahan pangan dapat dipengaruhi beberapa faktor

4.2 SARAN

faktor lain yang mempengaruhi kadar air pada sampel mungkin juga perlu
diuji untuk memperdalam pemahaman tentang kadar air. Selain itu, Lebih teliti
saat melakukan praktikum terutama saat mengambil sampel. Selalu mengikuti
aturan selama praktikum seperti menggunakan jas lab dan masker. Hati hati dalam
menggunakan alat-alat labor
LAMPIRAN

Gambar 1. Sampel Gambar 2. Cawan Gambar 3. Cawan


produk yaitu kedelai dari alauminium ditimbang aluminium ditimbang
olahan tempe. tanpa sampel (W0) dengan 2 gr sampel (W1)

Gambar 4. Sampel Gambar 5. Pendinginan Gambar 6. Sampel


dikeringkan didalam sampel menggunakan ditimbang kembali untuk
oven selama 3 jam desikator mendapatkan (W2)
dengan suhu 105 – 110
°C
DAFTAR PUSTAKA

Pargiyanti. 2019. INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY : OPTIMASI


WAKTU EKSTRAKSI LEMAK DENGAN METODE SOXHLET
MENGGUNAKAN PERANGKAT ALAT MIKRO SOXHLET.
https://journal.ugm.ac.id/ijl/article/download/44745/24206. Diakses pada
tanggal 27 Februari 2023

M, Yusuf Thoha, Arfan Nizhri S, N,. & Jurusan, 2004, PENGARUH SUHU,
WAKTU, DAN KONSENTRASI PELARUT PADA EKSTRAKSI
MINYAK KACANG KEDELAI SEBAGAI PENYEDIA VITAMIN E.

Herlina, dkk. 2002. Lemak dan Minyak. Teknik Kimia, Universitas Sumatera
Utara : Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Devina. 2021. LAPORAN AKHIR : ANALISIS KADAR AIR DAN


ABU, SERTA KOMPONEN KIMIA PADA SAMPEL BATANG
PISANG DENGAN VARIASI WAKTU HIDROLISIS. Program Studi
Diploma III Analisis Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam : Universitas Islam Yogyakarta.

Amelia, dkk. 2014. Penetapan kadar abu (aoac 2005). Departemen Gizi
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, 16680 Bogor, Indonesia,
Aoac 2005.

Aditya, Yasmin Sofy. ARTIKEL ILMIAH : ANALISIS KADAR AIR DAN


KADAR ABU PADA TEPUNG BUAH SIRSAK GUNUNG (annona
montana Macf.).
http://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/706/5/AKA18032_Artikel%2
0ilmiah%20-%20yasmin%20aditya19.pdf, Diakses pada 27 Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai