LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Utama
1. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pengukuran kadar air, kadar pati,
dan kadar serat dasar dari suatu produk atau bahan.
2. Mengetahui perhitungan kadar air basis basah suatu bahan.
3. Mengetahui perhitungan kadar air basis kering suatu bahan.
.
1.2.2 Tujuan Intruksional
1. Mahasiswa mampu menetukan kadar air produk atau bahan pangan
menggunakan metode thermografimetri
2.1 Air
Air berfungsi sebagai pelarut, air dapat melarutkan bahan seperti
garam, vitamin yang larut dala air, mineral dan senyawa citarasa. Banyaknya
kandungan air dalam suatu produk atau bahan merupakan salah satu factor
yang mempengaruhi kecepatan dan aktifitas enzim, mikroba,dan aktifitas
kimiawi. Air bebas adakah ait yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks
bahan ,membrane kapiler, serat dan lain lain. Air yang terkandung dalam
suatu bahan bisa menjadi indikator kualitas dari suatu produk atau bahan
(Amanu, 2014).
2.2 Kadar Air
Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat
bahan basah, contohnya dalam gram air pada setiap 100 gr bahan disebut
kadar air berat basah. Baerat bahan kering merupakan berat bahan setelah
mengalami pemanasan beberapa waktu tertentu sehingga beratnya konstan.
Proses pengeringan air yang terkandung dalam bahan tidak bisa diuapkan
seluruhnya (Kusumah, dan Andarwulan, 1989).
Kadar air adalah banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam bentuk persen. Kadar air juga salah satu dari karakteristik
yang sangat penting dari bahan pangan, karena dapat mempengaruhi teksture,
penampakan dan cita rasa dalam bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan
menentukan kesegaran dan daya tahan awet bahan pangan tersebut, kadar air
yang tinggi dapat mengakibatkan bakteri , kapang, dan khamir berkembang
biak dan akan terjadi perubahan pada bahan pangan (Winarmo, 1997).
3.2 Prosedur
3.2.1 Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri
1. Cawan dalam oven dipanaskan pada suhu 1050C selama 10 menit untuk
cawan aluminium dan 20 menit untuk cawan porselen.
2. Cawan didinginkan di dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang
samapi diperoleh berat konstan.
3. Sampel halus ditimbang sebanyak 1-2 gram dan dimasukkan ke dalam
cawan yang telah konstan.
4. Cawan dipanaskan ke dalam oven 1050C selama 3-5 jam (tergantung bahan)
dan didinginkan ke dalam desikator dan ditimbang setelah dingin kira-kira
15 menit.
5. Bahan beserta wadah dipanaskan kembali ke dalam oven selama 30 menit,
didinginkan ke dalam desikator dan setelah dingin ditimbang. Perlakuan ini
diulangi sampai memperoleh berat yang tetap (selisih penimbangan berturut-
turut konstan atau kurang dari 2 mg).
6. Kadar sampel dihitung dengan perhitungan:
Berat sampel (gram) = w1
Berat sampel setelah dikeringkan (gram) = w2
3.2.2 Perhitungan Kadar Air Sampel
Kehilangan berat (gram) = w3
w3
Persen kadar air (dry basis) = 100%
w2
w3
Persen kadar air (wet basis) = 100%
w1
w2
Total solid = 100%
w1
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
5.1 Air
Air merupakan ikanan kovalen dari 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen.
Air juga merupakan pelarut universal. Kandungan air dari suatu bahan atau produk
menjadi tolak ukur kualitas suati bahan, karena dapat diketahui masa simpan
berdasarkan kadar airnya, kandungan air dari suatu bahan menjadi salah satu factor
yang mendukung dan mempercepat reaksi dan bertumbuhan mikroba sehingga
dapat diketahui pengolahan dan cara pelakuanya agar bisa dioptimalkan.
Penentuan kadar air dari suatu bahan berfungsi untuk menentukan lama
waktu simpan, cara pengolahan, dan perlakuan yang bisa mengoptimalkan suatu
produk atau bahan, untuk dapat menentukan kadar air perlu dilakukan proseder
penentuan kadar air secara ilmiah dengan metode oven atau metode
termogravimetri. Termogravimetri adalah prosedur mengujian berat susut dengan
perubahan tempratur, suatu bahan atau produk akan di timbang berat awalnya
kemudian di masukan kedalam oven dengan tempratur tinggi untuk menguapkan
kadar airnya dan ditimbang kembali untuk melihat beratnya setelah di uapkan kadar
airnya. Pada praktikum kali ini menggunakan sample tepung terigu dan biji
ketumbar untuk mengukur kadar airnya.
Tepung terigu adalah tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses
penggilingan dan juga merupakan bahan utama dalam pembuatan roti. Pada
praktikum kali ini tepung terigu di timbang dengan mengunakan timbangan analitik
seberat 1 gram untuk mentukan kadar air dari setiap gramnya, setelah ditimbang
kemudian dimasukan kedalam oven dengan temperature 105 derajat selama 10
menit, setelah itu tepung di timbang kembali untuk dilihat penyusutannya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pada setiap bahan atau produk terkandung kadar air
2. Kandungan kadar air dapat di ukur menggunakan metode
Thermogravimetri
3. Pengukuran kadar air berfungsi untuk menentukan cara pengolahan, lama
penyimpanan dan perlakuan
6.2 Saran
1. Praktikum lebih dilakukan komperhensif
2. Pembangian tugas yang dan tanggung jawab masing masing praktikan
ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA