Anda di halaman 1dari 4

KADAR AIR

Humairah1, Nurul Wakiah2


1)
Mahasiswa Program Studi Imu dan Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin,
2)
Asisten Mata Kuliah Aplikasi Teknik Laboratorium, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan
dalam persen . Air dalam bahan pangan dapat menggolongkan suatu bahan pangan ke dalam
golongan basahh, semi basahh dan golongan kering. Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana menentukan kadar air dalam bahan pangan. Metode yang digunakan
ialah metode oven. Metode oven didasarkan pada prinsip penguapan air dikarenakan suhu
yang tinggi dari oven. Air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan
tersebut dipanaskan pada suhu 105oC selama waktu tertentu. Penguapan ini terjadi karena
adanya perbedaan suhu dan kelembaban lingkungan yang renda sehingga air dari dalam
bahan berpindah kelingkungannya. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh
hasil yaitu pada nugget ialah sebesar 97%, krimer 4,71%, tepung 12,3%, nugget 12%, kurma
29,8% dan bumbu penyedap 0,94%. Nilai yang diperoleh dari hasil praktikum realtif tidak
melewati batas maksimum yang ditetapkan oleh SNI. Adapun untuk kadar air krimer berlebih
sebesar 0,5% namun angka ini terbilang sangat kecil.
Kata Kunci : Kadar Air, Oven, Pengeringan.

semi basah dan golongan kering. Masing-


I. PENDAHULUAN masing golongan ini memiliki rentang
kadar air tertentu. Kandungan air dalam
a. Latar Belakang bahan pangan sangat penting dalam bahan
Suatu bahan pangan memiliki dua pangan karena dapat melarutkan
komponen yang terbagi atas komponen komponen–komponen yang ada dalam
makro dan komponen mikro. komponen pangan tersebut. Tidak hanya
mkaro meliputi karbohidrta, lemak dan menguntungkan sebagai pelarut namun
protein sedangkan komponen mikro antara kandungan air juga dapat merugikan
lain mineral dan vitamin. Terdapat satu karena kadar air yang tinggi dalam suatu
komponen yang tidak tergolong komponen bahan memudahkan mikroorganisme
makro maupun komponen mikro yaitu air. perusak untuk tumbuh.
Kesemua komponen ini dapat menentukan Berdasarkan uraian diatas maka perlu
karakteristik suatu bahan pangan ditinjau diadakan praktikum tentang kadar air dan
dari kualitas dan kuantitasnya. kara abu dalam bahan pangan untuk
Salah satu komponen yang sangat mengetahui cara menentukan persentasi
penting dalam bahan pangan ialah air. Air kadar air dan kadar abu dalam bahan
ditinjau dari segi fisik merupakan cairan pangan.
berwarna putih bening dan memiliki rumus b. Rumusan Masalah
H2O. Air menjadi salah satu pelarut paling
Penentuan kadar air dan kadar abu
baik bagi senyawa organik tidak terkecuali
dalam bahan pangan. Kuantitas air dalam penting dilakukan untuk mengetahui
karakteristik suatu bahan pangan melalui
bahan pangan dapat menggolongkan suatu
kuliats dan kuantitas kadar air dan kadar
bahan pangan ke dalam golongan basah,
mineral sutau bahan pangan sehingga
dalam proses pengukurannya diperlukan selama satu jam. Sampel yang telah
pemahaman bagaimana mengetahui berat dikeringkan selama satu jam dikeluarkan
awal sampel yang dihubungkan dengan lagi dan dimasukkan ke dalam desikator
berat akhir setelah dikeringkan, memahami selama lima menit kemudian timbang
bagaimana cara melakukan penimbangan beratnya setelah pengeringan kedua
yang baik serta memahami perhitungan dilakukan. Catat hasilnya.
agar menghasilkan data yang benar dan
teliti.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Tujuan Praktikum
a. Hasil
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui cara menentukan kadar air Hasil praktikum kadar air dan kadar
dalam bahan pangan. abu disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 06. Data Hasil Pengukuran Kadar


II. METODOLOGI PRAKTIKUM Air
N Berat Berat Berat K.
o Sampel cawan Awal Akhir Air
a. Alat dan Bahan (gr) (gr) (gr) (%)
Alat yang digunakan pada praktikum 1 Nugget 21,17 2,23 1,13 50,8
kadar air dan kadar abu adalah oven 2 Krimer 22,43 2 1,91 4,5
(Memmert), tanur (Barnstead Thermolyne), 3
Tepung
20,96 2,01 1,79 10,9
timbangan analitik, gegep, talam,dan Bumbu
cawan. 4 Kurma 22,64 2 1,54 23
Bahan yang digunakan untuk mengukur Bumbu
kadar air dan kadar abu adalah nugget, 5 Penye- 23,31 2,14 2,12 0,9
dap
creamer, tepung bumbu, kurma, dan
Sumber : Data Primer Praktikum Aplikasi
bumbu penyedap.
Teknik Laboratorium, 2017.
b. Prosedur Kerja b. Pembahasan
Cawan yang akan digunakan Kadar air didefinisikan sebagai
dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven persentasi air bebas yang terkandung
selama beberapa menit. Cawan dalam bahan. Perhitungan kadar air
dikeluarkan dari oven lalu dipindahkan ke didasarkan pada basis basah ataupun basis
dalam desikator beberapa menit untuk kering. Kadar air basis basah jarang
memastikan cawan benar-benar kering. digunakan pada kalangan ilmiah karena
Mula-mula timbang berat cawan pembaginya merupakan berat awal yang
kemudiaan masukkan sampel ke dalam kauntitasnya berubah tergantung keadaan
cawan hingga beratnya naik sebantak 2 lingkungannya, namun pada kalangan
gram dari berat cawan. Catat berat cawan ilmiah yang sering digunakan ialah basis
sebelum dan sesudah ditambahkan sampel. kering karena pembaginya adalah padatan
Dimasukkan cawan berisi sampel ke dalam dimana kuantitasnya tidak berubah-ubah.
oven dengan suhu 105oC selama 4 jam. Hal ini sesuai dengan Suryanagara (2013)
Cawan dikeluarkan dari oven setelah yang menyatakan bahwa kadar air adalah
dikeringkan selama 4 jam lalu pindahkan kandungan air bebas dalam bahan yang
ke dalam desikator untuk beberapa saat dinyatakan dalam persen dan
kemudian timbang berat cawan setelah perhitungannya didasarkan pada basis
dikeringkan dan catat hasinya. basah atau basis kering.
Pengeringan kedua kembali dilakukan
menggunakan oven dengan suhu 105oC
Prinsip penentuan kadar air metode SNI dan tidak boleh melewati dari batas
oven didasarkan pada penguapan air akibat yang ditentukan.
suhu yang tinggi dari oven. Air yang Bahan pangan dibedakan atas tiga jenis
terkandung dalam suatu bahan akan berdasarkan kadar airnya yaitu bahan
menguap bila bahan tersebut dipanaskan basahh, bahan semi basahh dan bahan
pada suhu 105oC selama waktu tertentu. kering. Bahan yang tergolong bahan
Penguapan ini terjadi karena adanya basahh ialah nugget dengan kadar air 97%
perbedaan suhu dan kelembaban dan kurma dengan kadar air 29,8%.
lingkungan yang renda sehingga air dari tergolong bahan kering ialah tepung
dalam bahan berpindah kelingkungannya. bumbu dan bumbu penyedap dimana
Perbedaan antara berat sebelum dan keduanya berbentuk serbuk/bubuk/tepung
sesudah dipanaskan adalah kadar air. namun hasilnya pengukuran rentan nilai
Kehilangan berat selama pengeringan yang sangat berbeda. Kadar air tepung
merupakan jumlah air bebas yang terdapat bumbu jauh lebih tinggi. Hal ini dapat
dalam bahan pangan yang dianalisis. Hal dilihat dari jumlah air yang menguap ialah
ini sesuai dengan Ahmad (2014) yang 0,22 sedangkan pada bumbu penyedap
menyatakan bahwa prinsip pengeringan kehilangan airnya hanya 0,02. Hal ini
menggunakan oven berdasarkan pada sesuai dengan Supriyadi (2013) yang
prinsip penguapan dimana air dalam bahan menyatakan bahwa bahan basahh ialah
akan berpindah keluar akibat suhu yang bahan yang mengandung kadar air diatas
tinggi dan kelembababan yang rendah 15%, semi basahh 10-15% dan bahan
Berdasarkan praktikum yang telah kering dibawah 10%.
dilakukan, diperoleh hasil yaitu pada
nugget ialah sebesar 50,8% sedangkan
berdasarkan SNI 01-6683-2002 maksimum IV. KESIMPULAN DAN SARAN
kadar air dalam nugget ialah sebesar 60%. Kesimpulan dari praktikum kadar air air
Kadar air untuk krimer sebesar 4,5% dan kadar abu adalah sebagai berikut:
sedangkan berdasarkan SNI 4444:2009 1. Cara yang dapat digunakan untuk
kadar air maksimum untuk krimer nabati mengukur kadar air pada bahan pangan
ialah 4,0%. Kadar air untuk tepung bumbu salah satunya adalah metode oven,
diperoleh sebesar 10,3% dimana dimana metode ini berdasarkan prinsip
berdasarkan SNI 01-4476-1998 kadar air penguapan air karena energi panas.
maksimum nugget ialah 12%. Kadar air Bahan yang telah dikeringkan dalam
untuk kurma ialah 23% sedangkan oven ditimbang dan selisih berat awal
berdasarkan Al-Shahib dan Marshall dan berat akhir itulah yang disebut
(2013) kadar air dalam kurma kering sebagai kadar air.
maksimal 9,52%. Kadar air untuk bumbu 2. Cara yang dapat digunakan untuk
penyedap yang diperoleh yaitu sebesar mengukur kadar abu salah satunya
0,9% sedangkan berdasarkan SNI 01- adalah metode tanur, yaitu pengabuan
4273-1996 kadar air maksimum bumbu kering dengan mengandalkan panas
penyedap ialah 4%. Berdasarkan uraian hingga 600oC sehingga pada akhir
diatas dapat diketahui bahwa nilai yang prosesnya hanya menyisakan abu. Abu
diperoleh dari hasil praktikum realtif tidak kemudian ditimbang dan diperolehlah
melewati batas maksimum yang ditetapkan kadar abunya
oleh SNI. Adapun untuk kadar air krimer
berlebih sebesar 0,5% namun angka ini Saran untuk praktikum selanjutnya ialah
terbilang sangat kecil. Hal ini sesuai sebaiknya dilakukan pengukuran kadar abu
dengan Suryanagara (2013) yang melalui pengabuan basahh agar praktikan
menyatakan bahwa tiap bahan makanan bisa menerapkan proses pengabuan tanpa
memiliki maksimum kadar air berdasarkan harus menggunakan alat yang cukup
mahal seperti tanur.
.

Anda mungkin juga menyukai