“ KADAR AIR “
DOSEN PENGAMPU :
PEMDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kadar Air
Kadar air adalah persentase kandungan suatu bahan yang dapat dinyatakan
berdasarkan berat basah ( wet basis ) atau berdasarkan berat kering (dry basis ).
Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100%,
sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100%. Kadar air
pemegang peranan penting, kecuali temperature maka aktivitas air mempunyai
tempat tersendiri dalam proses pembusukan dan ketengikan. Kadar air suatu
bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan yang basah. Berat
bahan kering adalah berat yang sudah terjadi pemanasan beberapa waktu tertentu
sehingga beratnya tetap ( konstan ).
Air dalam bahan ataupun produk pangan memiliki peranan yang sangat
penting diantaranya, mempengaruhi tekstur, kesegaran dan keawetan, pelarut
universal (garam, vitamin, gula, pigmen), dapat berionisasi (𝐻3 𝑂+ , 𝑂𝐻 − ). Air
juga berperan dalam reaksi kimia ( contoh :hidrolisis protein = n asam amino),
mempengarhui aktivitas enzim, penting bagi pertumbuhan mikroorganisme
karena menentukan keamanan dan stabilitas pangan, dan sebagai medium untuk
pindah panas.
Disamping terdapat dalam bahan pangan secara alamiah, air juga terdapat di
alam dalam berbagai bentuk, antara lain : air bebas, air yang terikat secara lemah
dan air dalam keadaan terikat kuat. Berdasarkan hal tersebut, air dalam bahan
pangan dapat dikelompokan menjadi :
1. Tipe 1 : air yang terikat sebenarnya, molekul air yang terikat pada
molekul lain melalui ikatan hydrogen, molekul air membentuk hidrat
dengan molekul-molekul lain yang mengandung atom O dan N,
seperti karbohidrat, protein dan garam, tidak dapat membeku,
sebagian dapat dihilangkan dengan pengeringan.
2. Tipe II : molekul-molekul air membentuk ikatan hydrogen dengan
molekul air lain, terdapat pada mikrokapiler, sifatnya berbeda dari
air murni, lebih sukar dihilangkan dibandingkan air bebas, apabila di
hilangkan, kadar air bahan akan mencapai 3-7%.
3. Tipe III : air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks bahan,
seperti membran, kapiler, serat, dll, bersifat sebagai air bebas, mudah
di uapkan dan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroba dan
media bagi reaksi-reaksi kimiawi, apabila dihilangkan, kadar air
bahan mencapai 12-25% dengan Aw ~ 0,8.
4. Tipe IV : air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan, bersifat
air murni ( air biasa ) dengan keaktifan penuh.
Gravimetri dapat di gunakan dalam analisis kadar air. Kadar air bahan bisa
ditentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung ataupun tidak langsung. Bila
yang diukur ialah fase padatan dan kemudian fase gas dihitung berdasarkan
padatan tersebut maka disebut gravimetri evolusi tidak langsung. Untuk
penentuan kadar air suatu Kristal dalam senyawa hidrat, dapat dilakukan dengan
memanaskan senyawa yang dimaksud pada suhu 110-130 °𝐶. Berkurangnya
berat sebelum pemanasan menjadi berat sesudah pemanasan merupakan berat air
kristalnya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Cawan
Dimasukkan Sampel
Oven
Sampel dimasukkan
Oven
Atur suhu oven 105 °𝑐 selama 3 jam
Timbang
Timbangan
Timbangan
Cawan
Oven
Desikator
Timbang
Timbanga
n Sampel ditimbang
Matahari
Sampel dijemur sampai terjadi perubahan
Timbangan
Sampel ditimbang kembali
4.1. HASIL
4.2. Pembahasan
Dalam pengeringan metode oven bahan pangan yang telah diuapkan
airnya dan masih dalam kondisi panas, bersifat higroskofis artinya bahan
pangan tersebut bersifat mudah menyerap uap air dari lingkungannya. Untuk
menghindari penyerapan uap air dari lingkungannya. Untuk menghindari
penyerapan uap air oleh bahan tersebut, maka setelah proses penguapan,
bahan tersebut segera didinginkan didalam desikator yang dilengkapi dengan
silica gel. Fungsi dari silica gel adalah untuk menyerap uap air dari
lingkuangan desikator.
Analisis pengukuran kadar air dari ke tiga sampel memberikan hasil
yang jauh berbeda. Perbedaan ini dapat dilihat pada tabel. Kadar air basis
basah Daun kunyit lebih tinggi yaitu 70%, dari pada Daun manga 48% dan
kentang 33%. Serta kadar air basis kering Daun kunyit lebih tinggi yaitu
233% dari pada Daun manga 96%, dan kentang 49%. Perbedaan ini
menunjukkan bahwa kadar air Daun kunyit lebih tinggi disbanding Daun
manga dan Kentang.
Hasil analisis pengukuran kadar air dari ketiga sampel, terdapat nilai
kadar air sampel yang tidak akurat. Ketidakakuratan nilai kadar air terjadi
pada sampel kentang yang memperlihatkan kadar air basis basah 33% dan
kadar air basis kering 49% serta berat bahan akhir lebih besar dari pada berat
bahan awal. Ketidakakuratan ini dapat disebabkan karena kesalahan
mengukur kadar air meliputi : perhitungan awal, timbangan yang tidak akurat
dan perhitungan.
Bahan pangan yang memiliki kadar air tinggi, dapat menjadi petunjuk
bahwa aktifitas airnya tinggi. Namun tinggi atau rendahnya aktifitas air, tidak
secara mutlak ditentukan oleh kadar air bahan pangan. Hubungan kadar air
dan aktivitas air dapat dijelaskan melalui kurva isotherm sorpsi air atau
moisture isotherm sorption. Menghindari ketidakakuratan alangkah baiknya
memperhatikan perhitungan awal, menggunakan timbangan digital yang
akurat dan perhitungan yang lebih teliti serta uji pengukuran kadar air
minimal dilakukan 3 kali.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Prinsip menguur kadar air pada bahan pangan dengan metode langsung (
pengeringan metode oven ) adalah mengeluarkan dan menghilangkan seluruh atau
sebagian besar air pada bahan pangan dengan cara menguapkannya menggunakan
energi panas sampai dica[ai bobot yang konstan.
Dari sampel bahan pangan yang di uji yaitu Daun kunyit, Kentang, dan
Daun manga memperlihatkan bahwa kadar air Daun kunyit lebih tinggi
dibandingkan kentang dan Daun manga.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Kimia dan Biokimia. Kadar air . Dr. fitry Tafzi, S.TP.,
M.Si., Silvi Leila Rahmi, S.TP., M.Sc., Ulyarti, S.TP., M.Si., Mursyid, S.Gz.,
M.Si., Irma Rahmayani, S.Pd., M.Si., Rahayu Suseno, S.TP., M.Si,. 2021.
Universitas Jambi