Anda di halaman 1dari 4

Percobaan (8)

Pengeringan Bahan Hasil Pertanian

1. Tujuan Instruksional Khusus


 Mahasiswa Mampu Memahami Perhitungan Kadar Air Basis Basah (BB) Dan Basis
Kering (BK), Bobot Susut Dari Bahan Pertanian (Rosella)
 Mahasiswa Dapat Menerapkan Prinsip Proses Pengeringan

2. Landasan Teori
Berbagai bentuk bahan dari hasil pertanian (biji-bijian, sayuran, buah-buahan, umbi-
umbian, bunga potong, serat , dll yg banyak mengandung air, dan kondisinya setelah dipanen
masih memperlihatkan tanda kehidupan berupa aktivitas respirasi, transpirasi dan juga proses
kematangan. Salah satu usaha agar ketiga aktivitas tersebut tidak berlangsung maka dilakukan
proses pengeringan. pengeringan adalah suatu proses pemindahan uap air karena adanya transfer
panas dan massa yang terjadi secara simultan. BHP yg telah dikeringkan dpt disimpan utk jangka
waktu lama, krn mikroornganisme, reaksi kimia dan reaksi enzimatis penyebab kerusakan tdk dpt
berlangsung dan berkembangbiak dengan tidak tersedianya air di dalam bahan pangan.
Ada dua faktor penting pengendali proses yg terlibat dalam unit operasi pengeringan, yaitu
1. Transfer kalor utk memenuhi kalor laten penguapan air bahan
2. Pergerakan air atau uap air di dlm bahan kebagian permukaan bahan, dan selanjutnya
uap air akan dilepas melalui permukaan bahan pangan ke udara sekeliling bahan
untuk melihat faktor tersebut perlu dilakukannya percobaan pengeringan BHP salah satu
contohnya adalah bunga rosella. perhitungan kadar air dilakukan untuk melihat perubahan proses
transfer massa dan untuk penggunaan variasi oven adalah prubahan transfer panas.
Perhitungan penentuan kadar air antara laian
Kadar air basis basash (BB) dengan persamaan sebagai berikut:

Bobot air dalam bahan adalah bobot bahan baku sawal sebelum direringkan dikurangi
bobot bahan baku setelah dikeringkan hingga konstan
Kadar air Basis kering (BK) dengan persamaan sebagai berikut:

3. Alat dan Bahan


Alat : loyang pengering, pisau, baskom, timbangan, cawan perselin, penjepit, sarung
tangan,
Bahan : Bunga rosella

4. Prosedur Percobaan
1. lakukan sortasi dalam mimilih rosella yang baik (tidak berjamur)
2. Pisahkan biji rosella yang melekat pada kelopak bunganya
3. lakukan pencucian untuk menghilangkan debu atau jamur yang melekat
4. Lakukan perhitungan kadar air bunga rosella segar baik basis basah atau basis kering
5. Lakukan prosedur perhitungan kadar air dengan cara cara sebagai berikut
a. Panaskan oven hingga suhu 1050C
b. Timbang cawan porselen
c. Masukkan cawan porselen kedalam oven selama 10 menit hingga 15 menit
d. Selanjutnya cawan porselen dimasukkan kedalam desikator selama 5 menit
kemudian timbangkah sampel sebanyak 3-5 gram ke dalam cawan tersebut.
e. Masukkan sampel dengan menggunakan cawan porselen kedalam oven yang telah
mencapai 105 0C selama 3 jam
f. Setelah 3 jam masukkan sampel kedalam desikator tungggu lebih kurang 5 menit dan
selanjutnya timbang sampel dan catat berapa beratnya
g. kemudian masukkan kembali sampel kedalam oven selama satu jam dan masukkan
kembali kedesikator selama 5 menit. Timbang p kembali sampel.
h. prosedur pengerimgan dapat dihentikan jika berat bahan menjadi konstan

6. Timbang bunga rosella segar sebagai sampel masing- masing sebanyak 250 gram untuk
proses pengeringan dengan ovem (dilab.pasca panen) dan oven blower (lab.Pedka) dan
microwave, untuk microvawe dilakukan setelah menggunakan oven blower dan oven
biasa. proses pengeringan dengan microwave dihentikan dengan mencoba beberapa
penggunaan waktu dan daya dilihat dari kesamaan karakteristik warna dan aroma hasil
pengeringan menggunakan oven blower. Artinya jika karekteristik warna dan aroma sama
hentikan penggunaan microwabe dan catat daya dan waktu yang digunakan.
7. Atur suhu oven antara 55-65 0C masukkan sampel pada prosedur 6 selama 8 jam
8. setelah prosedur 8 hitunglah berat sampel

5. Hasil Pengamatan

1. lakukan Perhitungan kadar air basis kering dan basis basah untuk sampel yang
dikeringkan dengan prosedur yang sama seperti prosedur sampel segar. Lakukan
perhitungan Ka (BB) dan Ka (BK) seperti persamaan diatas (bagian landasan teori
2. Rendemen
Massa sampel segar = …….. gram
Massa sampel kering = …….. gram
massa sampel kering
Rendemen proses = massa sampel segar × 100%

3. Proses produksi

Tabel 1. Hasil Pengamatan sampel segar Sebelum dan Sesudah dikeringkan


Jenis Perlakuan Suhu Waktu Berat Warna Aroma
pengering
Oven lab Sebelum
pasca Sesudah
Oven Sebelum
blower sesudah
Microwave sesudah

a. Pertanyaan
1. Rendemen proses :
a. Faktor apa saja yang mempengaruhi rendemen?
b. Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan rendemen?
2. Bagaimana pengaruh sampel terhadap berat?
3. Bagaimana pengaruh sampel terhadap warna?
4. Bagaimana pengaruh sampel terhadap aroma?
5. Faktor apa yang paling mempengaruhi proses pengeringan, mengapa?

Anda mungkin juga menyukai