SATUAN OPERASI
“Pengeringan Bahan”
Disusun Oleh :
Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai berikut:
a) Penjemuran
b) Aplikasi udara panas (pengeringan secara konveksi). Udara yang dipanaskan
meningkatkan kelembaban relatif udara, sehingga mampu mengangkat uap air dari
bahan yang terpanaskan oleh udara.
c) Pengeringan kontak (melalui dinding yang terpanaskan) pada pengeringan drum dan
pengeringan vakum. Pengeringan dielektrik, di mana frekuensi radio atau gelombang
mikro diserap oleh bahan.
d) Pengeringan beku di mana cairan dibekukan sebelum dikeringkan secara sublimasi (es
langsung menjadi uap).
e) Pengeringan superkritis
(brainly, 2020) terdapat beberapa factor yang mempengaruhi laju pengeringan suatu produk
pertanian antara lain :
Faktor insternal :
Faktor eksternal :
a) Suhu
b) Tekanan
c) Kelembaban udara
d) Kecepatan volumetrik aliran udara pengering
BAB III
METODOLOGI
HASIL PENGAMATAN
A. Hari ke-0
26,86−25,34
Kadar air rak 1 = ×100 % = 5,658 %
26,86
23,12−22,75
Kadar air rak 2 = × 100 % = 1,600 %
23,13
18,96−18,63
Kadar air rak 3 = ×100 % = 1,740%
18,96
Grafik Laju Pengeringan Bahan
HARI KE-0
80
18.96 18.63
70
60 23.13 22.75
50
40
30 26.86 25.34
20
10
0
0 (14.00) 2 (16.00)
B. Hari ke-1
17,79−15,54
Kadar air rak 1 = ×100 % = 12,647 %
17,79
16,50−14,18
Kadar air rak 2 = × 100 % = 14,060%
16,50
12,09−11,86
Kadar air rak 3 = ×100 % = 1,902%
12,09
Grafik Laju Pengeringan Bahan
Hari Ke-1
50 12.09
45 11.86
40 16.5
35 14.18
30
25
20 17.79
15.54
15
10
5
0
0 (14.00) 2 (16.00)
C. Hari ke-2
13,65−11,39
Kadar air rak 1 = × 100 % = 16,800 %
13,69
11,12−10,88
Kadar air rak 2 = × 100 % = 2,458%
11,12
8,54−8,02
Kadar air rak 3 = ×100 % = 10,290%
8,54
Grafik Laju Pengeringan
Hari ke-2
40
35 8.94
8.02
30
11.12
25 10.88
20
15 13.69
11.39
10
5
0
0 (14.00) 2 (16.00)
A.Hari ke-0
56,52−48,64
Kadar air rak 1 = ×100 % = 13,94 %
56,52
58,98−49,98
Kadar air rak 2 = ×100 % = 15,25 %
58,98
58,67−49,8
Kadar air rak 3 = ×100 % = 15,11 %
58,67
Grafik Laju Pengeringan Bahan.
Hari ke-0
200
58.67 rk 3
150 49.8
rak 2
58.98
100 49.98 rak 1
50 56.52 48.64
0
0 (12.00) 2 (14.00)
B.Hari ke-1
46,33−30,61
Kadar air rak 1 = ×100 % = 33,93 %
46,33
48,37−28,67
Kadar air rak 2 = × 100 % = 40,72 %
48,37
48,3−31,45
Kadar air rak 3 = ×100 % = 34,88 %
48,3
Grafik Laju Pengeringan Bahan.
Hari ke-1
160
140 48.3 46.44 44.29 42.93
120 rak 3
100 48.37 rak 2
46.05 45.14 43.88 31.45
80 rak 1
60 28.76
40 46.33 45.92 44.03 42.1
30.61
20
0
0 ( 08.00 ) 1 ( 10.00 ) 2 ( 12.00 ) 3 ( 14.00 ) 4 ( 16.00 )
C.Hari ke-2
48,57−34,48
Kadar air rak 1 = ×100 % = 29,00 %
48,57
51,68−36,33
Kadar air rak 2 = × 100 % = 29,70 %
51,68
49,79−35,79
Kadar air rak 3 = ×100 % = 28,11 %
49,79
Grafik Laju Pengeringan Bahan.
100
90 31.5
80
70 25.39
60 27.76
19.1 rak 3
50 rak 2
19.81 15.56
40 rak 2
16.52
30 30.65 14.37
23.97 13.03
20 18.67
15.18
10 12.22
0
0
0 ( 08.00 ) 1 ( 10.00 ) 2 ( 12.00 ) 3 ( 14.00 ) 4 ( 16.00 )
A. Hari ke-
59,96−49,5
Kadar air rak 1 = ×100 % = 17,52 %
59,96
61,4−51,63
Kadar air rak 2 = ×100 % = 15,91 %
61,4
52,12−41,38
Kadar air rak 3 = ×100 % = 20,60 %
52,12
Hari Ke- 0
250
200 57.47
rak 2
150 rak 2
66.56 37.62 rak 1
100
54.02 19.23
66.83 43.7
50
33
23.04
0
0 (10.00) 2 (12.00) 3 ( 14.00)
B. Hari ke-1
30,41−17,34
Kadar air rak 1 = ×100 % = 42,97 %
30,41
38,05−19,95
Kadar air rak 2 = × 100 % = 47,56 %
38,05
28,14−15,03
Kadar air rak 3 = ×100 % = 29,10 %
28,14
Hari Ke-1
100
90 21.49
80
70
40.68 rak 3
60 13.59 11.9 rak 2
13.94
50 35.82 rak 1
32.8 13.27
40 26.17
18.15
30
25.03
20
15.06 16.53 15.67
13.24
10
0
0 ( 08.00 ) 1 ( 10.00 ) 2 ( 12.00 ) 3 ( 14.00 ) 4 ( 16.00 )
C. Hari ke-2
19,4−17,86
Kadar air rak 1 = ×100 % = 7,93 %
19,4
20,49−18,61
Kadar air rak 2 = × 100 % = 9,17 %
20,49
16,55−15,19
Kadar air rak 3 = × 100 % = 8,21 %
16,55
Hari Ke- 0
60
50
14.52
13.59 13.27 12.95 12.91
40 rak 3
16.69 rak 2
30 14.77 13.91 rak 1
13.44 13.47
20
17.06 16.01 15.66 15.35 15.33
10
0
0 ( 08.00 ) 1 ( 10.00 ) 2 ( 12.00 ) 3 ( 14.00 ) 4 ( 16.00 )
A. Hari ke-0
66,83−23,043
Kadar air rak 1 = × 100 % = 65,52 %
66,83
66,56−43,7
Kadar air rak 2 = × 100 % = 34,34 %
66,56
57,47−19,23
Kadar air rak 3 = ×100 % = 66,53 %
57,47
Hari Ke- 0
250
200
57.47
rak 3
150 rak 2
66.56 rak 1
37.62
100
54.02 19.23
66.83 43.7
50
33
23.04
0
0 (10.00) 2 (12.00) 3 ( 14.00)
B. Hari ke-1
25,03−15,67
Kadar air rak 1 = ×100 % = 38,19 %
25,03
40,68−18,15
Kadar air rak 2 = ×100 % = 55,38 %
40,68
21,49−13,27
Kadar air rak 3 = ×100 % = 38,25 %
21,49
Hari Ke- 1
100
90 21.49
80
70
40.68 rak 3
60 13.59 11.9 rak 2
13.94
50 35.82 rak 1
32.8 13.27
40 26.17
18.15
30
25.03
20
15.06 16.53 15.67
13.24
10
0
0 ( 08.00 ) 1 ( 10.00 ) 2 ( 12.00 ) 3 ( 14.00 ) 4 ( 16.00 )
C. Hari ke-2
17,06−15,33
Kadar air rak 1 = ×100 % = 10,14 %
17,06
16,69−13,47
Kadar air rak 2 = ×100 % = 19,29 %
16,69
14,52−12,91
Kadar air rak 3 = ×100 % = 11,08 %
14,52
Hari Ke- 2
60
50
14.52
13.59 13.27 12.95 12.91
40 rak 3
16.69 rak 2
30 14.77 13.91 rak 1
13.44 13.47
20
17.06 16.01 15.66 15.35 15.33
10
0
0 ( 08.00 ) 1 ( 10.00 ) 2 ( 12.00 ) 3 ( 14.00 ) 4 ( 16.00 )
BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Dr. Sri Rahayoe, S.TP., M.P, 2017 pengeringan adalah suatu cara untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air dari bahan dengan menggunakan energi
panas. Pengeluaran air dari bahan dilakukan sampai kadar air keseimbangan dengan
lingkungan tertentu dimana jamur, enzim, mikroorganisme, dan serangga yang dapat merusak
menjadi tidak aktif.
Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas
tertentu sehingga aman disimpan sampai pemanfaatan yang lebih lanjut. Dengan pengeringan,
bahan menjadi lebih tahan lama disimpan, volume bahan lebih kecil, mempermudah dan
menghemat ruang pengagukutan, mempermudah transportasi, dan biaya produksi menjadi
murah.
Prinsip pengeringan adalah proses penghantaran panas dan massa yang terjadi secara
serempak. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara
udara pengering dengan bahan yang dikeringkan.
Terdapat 3 periode dalam proses pengeringan, yaitu periode awal (initial period),
dimana panas sensibel digunakan untuk menaikkan temperatur bijian, laju penguapan air
meningkat seiring dengan waktu, periode laju konstan (constant rate period), dimana terjadi
proses penguapan air bebas dari permukaan bijian, laju penurunan kadar air bijian konstan,
dan periode laju menurun (falling rate period), dimana pada tahap ini laju pengeringan
menurun. Pergerakan air dari bagian dalam bijian menuju ke permukaan menjadi faktor
penentu kecepatan penurunan kadar air.
Menurut www.backsekolah.com, 2018 Selain mengawetkan , pengeringan pada
makanan juga mempunyai manfaat lain yang bisa kalian lihat di bawah ini :
1. Mengurangi kerusakan makanan Karena Mikroba
Mikroba membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang, maka dari itu, jika air dalam
makanan tersebut berkurang ataupun kering, maka aktivitas tumbuh kembang mikroba
dapat dihentikan.
2. Menghemat biaya pengangkutan
Karena air dalam makanan tersebut telah dikeringkan, otomatis berat atau volumenya
berkurang, maka biaya pengangkutan atau distribusinya bisa lebih murah.
3. Pengawetan dengan cara dikeringkan lebih mudah
Pengeringan makanan sudah dikenal sejak 1200 SM yang dilakukan penduduk Timur
tengah dan asia, jadi cara ini memang lebih diminati karena mudah dan murah karena
hanya membutuhkan panas matahari.
4. Menghemat tempat penyimpanan
Tempat penyimpanan makanan karena yang diawetkan pengeringan cenderung lebih hemat
daripada makanan yang diawetkan dengan cara lain seperti pendinginan,pemanisan, dan
lain lain. Karena volume air sudah hilang dan membuat makanan menyusut hingga mudah
untuk dikemas.
Dalam menghitung persentasi proses pengeringa dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Berat Awal−Berat akhir
Kadar air = ×100 %
Bahan Baku
BAB IV
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat di simpulkan laju pengeringan suatu
produk pertanian dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Berat Awal−Berat akhir
Kadar air = ×100 %
Bahan Baku
6.2. Saran
Dalam melakukan praktikum ada baiknya laporan laporan sementara tiap-tiap acara
lebih baik tidak dikumpulkan di waktu yang sama, supaya praktikan tidak kebingugan dalam
membuat laporan praktium. Dan hasil pengamatan tiap shift juga lebih baik di pisah tidak di
gabung karena ada saja kelompok shift yang belum menyelesaikan hasil penngamatan
sehingga penyelesaian laporan praktikum menjadi terhambat dan rumit.
DAFTAR PUSTAKA