Disusun oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
METODELOGI
3.1.1 Alat
1. tabung reaksi
2. rak tabung reaksi
3. pipet ukur
4. pipet tetes
3.1.2 Bahan
D. Denaturasi
1. tuangkan 3 ml albumin telur kedalam tabung reaksi
2. panaskan sampai mendidih selama beberapa menit dengan api kecil
3. amati apa yang terjadi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
pada saat melakukan uji pelarutan protein pada masing masing tabung
sudah di beri 2 ml albumin telur, dimana pada semua bahan telah di campurkan
dan pada aquades dan NaOH 40% tidak terjadi adanya pelarutan atau pun endapan
yang ada pada reaksi tersebut, namun untuk HCL 10% dan alkohol 96% terjadi
pelarutan atau terdapat adanya endapan pada reaksi tersebut, sehingga uji
kelarutan ini dapat dikatakan kurang sempurna, karena seluruh bahan tidak dapat
larut semua.
pada uji pengendapan protein dengan garam pada masing masing tabung
sudah di beri 2 ml albumin telur dimana pada beberapa bahan tidak terjadi
pengendapan yaitu, NaCL 5%,CaCL 5%, MgSO4 5% dan (NH4)SO4 ini merupak
bahan yang tidak dapat adanya endapan, dan untuk BaCL 5% terjadi dalam
larutan albumin menyebabkan terjadinya reaksi sehingga larutan yang sebelumnya
jernih berubah menjadi keruh dan terdapat endapan.
pada uji pengendapan protein dengan logam dan asam organik pada
masing masing tabung telah di beri albumin telur dan di berikan campuran CuSO4
5%, HgCL 5%, Pb-asetat 5% dan terjadi endapan yang terikat dalam reaksi ini
ditandai dengan adanya endapan putih. Adanya endapan disebabkan karena
adanya kemampuan protein atau asam amino untuk berikatan dengan ion logam
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. berdasarkan beberapa reaksi yang telah di lakukan daya larut pada protein
dengan masing masing bahan yang berbeda di dapat karena suatu protein
yang mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan zat zat asam.Daya
kelarutan proteinjuga berbeda di dalam air, asam, dan basa. Sifat ini
dipengaruhi oleh gugus yang mengikat protein tersebut yaitu gugus
aldehid (-COOH) yang bersifat asam dan gugus amina (-NH3) yang
bersifat basa
2. untuk mengetahui pengaruh tersebut diketahui bahwa pengaruh
penambahan garam terhadap kelarutan protein tergantung pada konsentrasi
dan jumlah muatan ionnya. Semakin tinggi konsentrasinya dan jumlah
muatan ionnya maka semakin efektif garam dalam mengendapkan protein.
4.2 Saran