PROTEIN
DISUSUN OLEH :
NAMA : NIKE SUCIATI ANGGRAENI
NIM : L1C020014
KELAS : ILMU KELAUTAN B
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………….………………………………….……..ii
I. TUJUAN…………..…….……………………………...………………………..1
II. TINJAUAN PUSTAKA…….…………………………………...……………....1
III. METODOLOGI PERCOBAAN……………..…………………...…………....4
3.1. Alat……….………………….………...……….……...……………….....4
3.2. Bahan…………………………………………………….………….…....4
3.3 Prosedur Percobaan…………………………..…………...………….….4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………….………………………….….......6
4.1. Hasil Pengamatan…………………………………………..……..……..6
4.2. Data Perhitungan………….………………………….…..……….…….8
4.3. Pembahasan ………………………………………………..………..…..8
V. KESIMPULAN…………………………………………………………...……15
VI. SARAN………………………………………………………………...………..15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….………16
LAMPIRAN…………………………………………………………………………17
ii
PROTEIN
I. TUJUAN
1. Memisahkan protein dengan mengendapkannya dengan penambahan etanol
absolut.
2. Mengendapkan protein secara denaturasi ireversibel dengan penambahan
logam berat.
3. Menentukan kadar protein dengan metode Lowry.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.
Protein merupakan komponen utama sel hewan dan manusia yang tersusun atas
unit-unit molekul kecil yaitu asam amino yang disatukan dengan ikatan peptida.
Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O,
dan N serta mengandung fosfor dan belerang (Tsania, 2017). Protein merupakan
senyawa polimer organik yang berasal dari monomer asam amino yang
mempunyai ikatan peptida. Protein memiliki peran yang sangat penting pada
fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul
protein memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hidrogen, dan sulfur.
Sebagian protein juga mengandung fosfor (Rozi, 2011).
Protein mempunyai fungsi utama yang kompleks dalam semua proses biologi.
Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangku dan penyimpan molekul
lain seperti oksigen, mendukung secara mekani sistem kekebalan tubuh,
menghasilkan pergerakan tubuh, sebagai transmittor gerakan syaraf dan
mengendalikan pertumuhan dan perkembangan (Katili, 2009). Di dalam tubuh,
protein mempunyai fungsi yang penting. Fungsi utamanya sebagai zat
pembangun atau pembentuk struktur sel, misalnya untuk pembentukan kulit, otot,
rambut, membran sel, jantung, hati, ginjal, dan beberapa organ penting lainnya.
Kemudian terdapat pula protein yang mempunyai fungsi khusus, yaitu protein
yang aktif. Beberapa diantaranya adalah enzim yang berperan sebagai
biokatalisator, hemoglobin sebagai pengangkut oksigen, hormon sebagai
pengatur metabolisme tubuh dan antibodi untuk mmpertahankan tubuh dari
serangan penyakit. Kekurangan protein dalam waktu lama akan mengganggu
berbagai proses metabolism di dalam tubuh serta mengurangi daya tahan terhadap
serangan penyakit (Nursanti dan Yazid, 2006).
1
2
Protein memiliki berbagai macam sifat. Protein yang larut dalam air akan
membentuk ion yang mempunyai muatan positif dan negatif. Protein mempunyai
titik isoelektrik. Titik isoelektrik mempunyai arti penting karena berhubungan
erat dengan sifat fisik dan sifat kimia. Pada pH di atas isoelektrik protein
bermuatan negatif, sedangkan di bawah titik isoelektrik protein bermuatan positif.
Protein juga dapat terdenaturasi. Denaturasi merupakan perubahan konformasi
alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu. Proses denaturasi ini
dapat berlangsung secara reversibel maupun ireversibel. Pada umumnya
penggumpalan protein didahului oleh proses denaturasi yang berlangsung baik
pada titik isoelektrik protein tersebut. Denaturasi dapat terjadi karena pengaruh
pH, gerakan mekanik, adanya alkohol, aseton, eter, dan detergen. Sifat lainnya
yaitu larutan protein dalam air memiliki viskositas atau kekentalan yang relatif
lebih besar daripada viskositas air sebagai pelarutnya. Viskositas larutan protein
tergantung pada jenis protein, bentuk molekul, kemolaran dan suhu larutan
(Marzuki et al. 2010).
Etanol absolut bersifat sangat kuat menarik air (higrokospis). Penambahan
etanol absolut pada suatu larutan protein, akan menyebabkan molekul air yang
berinteraksi dengan molekul protein melalui ikatan hidrogen ditarik oleh etanol.
Akibatnya molekul-molekul protein beragregasi satu sama lain sehingga
mengendap, dan bila agregat partikel protein tersebut dibiarkan bersentuhan
dengan etanol untuk waktu yang lama endapan yang terbentuk tidak dapat
dilarutkan lagi sehingga denaturasi yang terjadi ireversibel. Logam berat akan
mendenaturasi dan mengendapkan protein. Peristiwa ini terjadi apabila berbagai
gugus di permukaan molekul protein bermuatan negatif, sehingga membentuk
garam dengan kation logam berat. Jumlah protein yang diendapkan sebanding
dengan jumlah logam berat yang ditambahkan. Makin banyak logam berat yang
ditambahakan makin banyak protein yang mengendap, selama dalam larutan
masih terdapat protein. Protein tertentu memerlukan penambahan beberapa tetes
alkali supaya protein tersebut bermuatan negatif. Selain itu, kelebihan logam
berat dapat pula melarutkan kembali kompleks logam berat – protein, walaupun
protein tersebut tetap dalam keadaan terdenaturasi (Mardiyah, dkk., 2019).
Metode Lowry merupakan uji protein secara kuantitatif secara modern, yaitu
dengan spektrofotometer visible. Metode ini digunakan untuk menguji kadar
protein terlarut atau protein yang dapat diserap oleh tubuh. Dalam metode Lowry
3
dikenal dua reagen yaitu reagen Lowry A dan reagen Lowry B. Prinsip kerja dari
metode Lowry adalah reaksi antara protein dengan asam fosfotungstat-
fosfomolibdat pada suasana alkalis akan memberikan warna biru yang
intensitasnya tergantung pada konsentrasi protein yang ditera. Sebelum dilakukan
peneraan, terlebih dahulu dilakukan pengenceran terhadap sampel supaya masuk
dalam range standar protein yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini sampel
diencerkan sampai 100 kali faktor pengenceran (1 ml ditambah aquadest sampai
volumenya 100 ml) (Nisa et al., 2007).
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan pemisahan protein dengan etanol
absolut adalah tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur 5 mL, kertas saring,
corong. Alat yang digunakan pada percobaan pengendapan protein dengan
logam berat adalah tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur 5 mL. Sedangkan
pada percobaan penentuan kadar protein dengan Metode Lowry, alat-alat yang
digunakan adalah tabung reaksi, pipet ukur 1 mL, pipet ukur 5 mL atau 10
mL, spektrofotometer visibel.
3.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan pada percobaan pemisahan protein dengan
etanol absolut adalah serum, larutan albumin telur, etanol absolut, larutan
NaOH, larutan CuSO4. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan
pengendapan protein dengan logam berat adalah putih telur, susu, larutan
HgCl2 1%, larutan Pb-asetat. Sedangkan pada percobaan penentuan kadar
protein dengan Metode Lowry, bahan-bahan yang digunakan adalah larutan
protein sampel, larutan standar protein 50-200 µgr, pereaksi A= 2% Na2CO3
dalam 0,1 M NaOH, pereaksi B= 0,5% CuSO4.5 H2O dalam 1% Na-K tartat,
pereaksi C= campuran 50 mL pereaksi A dengan 1 mL pereaksi B, pereaksi
E= larutan 1 N pereaksi Follin Ciocalteu.
3.3 Prosedur Percobaan
A. Pemisahan Protein dengan Etanol Absolut
1. Sebanyak 3 buah tabung reaksi yang sudah kering disiapkan.
2. Sebanyak 2 mL susu dimasukkan ke tabung reaksi 1, 2 mL larutan
albumin telur dimasukkan ke tabung reaksi 2, dan 2 mL larutan
akuades dimasukan ke dalam tabung reaksi 3.
3. Sebanyak 2 mL etanol absolut ditambahkan ke dalam msing-masing
tabung reaksi.
4. Hasil menunjukkan terdapat endapan pada tabung reaksi 1 dan 2, dan
tidak ada endapan di tabung reaksi 3.
5. Endapan dan filtrat dipisah dengan kertas saring.
6. Dilakukan uji biuret terhadap filtrate dan endapan. Uji biuret terhadap
filtrat dilakukan dengan menambahkan 1 mL NaOH dan 2 tetes CuSO4
lalu diaduk sampai menimbulkan warna violet. Uji biuret terhadap
4
5
6
7
4.3 Pembahasan
Protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan komponen utama sel hewan dan manusia yang
tersusun atas unit-unit molekul kecil yaitu asam amino yang disatukan dengan
ikatan peptida. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung
9
dengan jumlah logam berat yang ditambahkan. Makin banyak logam berat
yang ditambahkan, makin banyak protein yang mengndap, selama dalam
larutan masih terdapat protein. Menurut teori, logam berat dapat
mengendapkan protein dengan cara menaikkan pH diatas titik isoelektrik.
Pada penambahan larutan protein dengan HgCl 2 dan Pb-asetat, anion – anion
dari kedua larutan tersebut akan menyebabkan suasana larutan menjadi sedikit
asam, sehingga protein akan mengondisikan diri sebagai basa dan sebagian
terdapat sebagai anion. Anion dari protein ini bereaksi dengan logam berat
membentuk garam proteinat yang tidak larut dalam air (Bintang, 2010).
Kurva Standar
0.7
0.6
0.5
absorbansi
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 100 200 300 400 500 600 700
konsentrasi
VI. SARAN
Saran yang dapat praktikkan berikan untuk praktikum selanjutnya diharapkan
selama praktikum berlangsung agar selalu menjaga kebersihan di lingkungan
laboratorium. Serta asisten diharapkan dapat membimbing praktikan agar dapat
meminimalisir kesalahan pada saat praktikum.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
Pertanyaan:
A. Pengendapan protein dengan logam berat
1. Apakah tiap kali penambahan logam berat diikuti oleh penambahan
endapan protein? Mengapa?
Jawab:
Iya, protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi.
Hal ini terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan HgCl2
maupun timbal asetat. Senyawa-senyawa tersebut akan membentuk
endapan logam proteinat. Protein dapat mengendap dengan konsentrasi
yang tinggi dalam larutan protein. Hal tersebut dapat dilihat pada endapan
yang terdapat pada albumin setelah ditambahkan HgCl2 dan Pb asetat.
17
18
4. Apakah yang perlu dilakukan, bila terjadi keracunan logam berat yang
akut ? Sebutkan pula apakah yang perlu dilakukan bila terjadi pemaparan
kronis. Berilah contoh nyata pemaparan.
Jawab:
Apabila terjadi keracunan logam berat yang akut segera segera
menghentikan paparan terhadap merkuri dan memberikan penanganan
sedini mungkin dan hubungi dokter. Contoh nyata pemaparanya yaitu
senyawa arsen terhadap manusia seperti kanker terutama kanker paru -
paru dan hati. Terpapar arsen di udara juga dapat menyebablan
pembentukkan kanker kulit pada manusia. Gejala keracunannya yaitu sakit
dikerongkongan, sukar menelan, menyusul rasa nyeri lambung dan muntah
- muntah. Apabila terjadi pemaparan kronis kita harus menghindari sumber
bahan pangan yang mengandung logam berat, mencuci, dan mengolah
bahan pangan yang akan dikonsumsi dengan baik dan benar. Selain itu
perlu memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran
19
Kurva Standar
0.7
0.6
0.5
absorbansi
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 100 200 300 400 500 600 700
konsentrasi