PROTEIN
DISUSUN OLEH :
NAMA : Atha Nugraha
NIM : L1C020059
KELAS : IKL A
2020
DAFTAR ISI
PROTEIN ....................................................................................................................... 1
I. TUJUAN ................................................................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 1
III. METODOLODI PERCOBAAN ............................................................................ 2
III.1 Alat ..................................................................................................................... 2
III.2 Bahan .................................................................................................................. 2
III.3 Prosedur Percobaan ............................................................................................ 3
IV. HASIL DAN PEMBAHAN ................................................................................... 4
1V.1 Data Pengamatan ............................................................................................... 4
IV.2 Data Perhitungan ................................................................................................ 6
IV.3 Pembahasan ........................................................................................................ 7
V. KESIMPULAN ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10
i
PROTEIN
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memisahkan protein dengan mengendapkannya dengan
penambahan etanol absolut
2. Mahasisawa dapat mengendapkan protein secara denaturasi ireversibel dengan
penambahan logam berat
3. Mahasiswa dapat menentukan kadar protein dengan metode Lowry
1
Susu mengandung protein yang molekulnya heterogen. Protein susu terdiri
atas lima kategori, yaitu protein whey, protein globul lemak susu, enzim, dan
kasein. Akan tetapi, protein yang utamanya adalah protein whey dan kasein. Protein
susu tidak hanya berperan sebagai kecukupan gizi, tetapi juga sebagai antimikroba.
Zat antimikroba yang terkandung dalam protein susu adalh laktoferin,
immunoglobulin, lisozim, dan laktoperoksidase (Susanti dan Hidayat,2016).
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang mengandung asam
esensial lengkap. Telur yang digunakan biasanya berasal dari telur ungags, seperti
ayam dan bebek. Isi telur terdiri atas kuning telur sebanyak 35% dan putih telur
sebanyak 65%. Kandungan protein lebih banyak pada putih telur dibandingkan
kuning telur. Protein pada telur lebih lengkap dibandingkan protein hewani lainnya
(Bakhtra et al., 2016).
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk memisahkan protein dengan etanol
absolut, yaitu susu, larutan albumin telur, etanol absolut, larutan NaOH
encer, dan larutan CuSO4.
Bahan yang digunakan untuk mengendapkan protein secara denaturasi
ireversibel, yaitu putih telur, susu, larutan HgCl2 1% san larutan Pb asetat
Bahan yang digunakan untuk menentukan kadar protein dengan metode
Lowry, yaitu larutan protein sampel, larutan standar protein 100 – 500,
pereaksi A, pereaksi B, pereaksi, C, pereaksi D, dan aquades
2
3
4
5
150 0,213
300 0,308
450 0,449
600 0,606
Sampel 0,431
Aquades 0,056
Ditanya : kadar protein (x)?
Jawab : y = bx + a
✓ 0,213 = 0,00089x + 0,0592
x = 172,81
Jadi, kadar protein dalam larutan standar protein 150 ppm adalah 172,81
ppm/ml.
✓ 0,308 = 0,00089x
x = 279,55
Jadi, kadar protein dalam larutan protein 300 ppm adalah 279,55 ppm/ml
✓ 0,449 = 0,00089x + 0,0592
x = 437,98
Jadi, kadar protein dalam larutan standar protein 450 ppm adalah 437,9
ppm/ml
✓ 0,606 = 0,00089x + 0,0592
x = 614,38
Jadi kadar protein dalam larutan standar protein 600 ppm adalah 614,38
ppm/ml
✓ 0,431 = 0,00089x + 0,0592
x = 417,75
Jadi, kadar protein dalam larutan sampel adalah 417,75 ppm/ml
7
IV.3 Pembahasan
Metode uji pada protein dibedakan menjad dua, yaitu uji kualitatif
dan uji kuantitatif. Uji kuantitatif yang biasanya dilakukan adalah uji Lowry
sedangkan uji kualitatifnya uji Biuret. Uji Biuret digunakan untuk
mendeteksi keberadaan ikatan peptide yang menunjukkan adanya kandungan
protein dalam sampel tersebut. Hasil positif dari uji ini akan menunjukkan
warna ungu pada sampel. Semakin pekat warna ungu yang ditimbulkan
menandakan makin banyak kadar proteinnya. (Jamaluddin et al., 2020).
Uji Lowry adalah salah satu uji kuantitatif protein. Prinsip dari uji
Lowry, yaitu terjadi reaksi kompleks protein dengan pereaksi folin. Terdapat
dua tahapan yang perlu dilalui oleh uji ini. Tahapan pertamanya adalah
terjadi reaksi antara sampel dengan ion Cu selama 10 menit yang
menghasilkan kompleks Cu – tetradentat. Kedua, terjadi reaksi reduksi
larutan asam fosfomolibdat – fosfotungstat dan menghasilkan warna biru.
Hasil perubahan warna tersebut akan diukur absorbsinya dengan alat
spektrofotometer pada panjang gelombang tertentu (Botutihe, 2016).
V. KESIMPULAN
1. Larutan sampel mengandung protein karena menunjukkan hasil positif uji
Biuret
2. Susu dan putih telur mengandung protein sedangkan aquades tidak.
3. Kadar protein yang tercatat, yaitu larutan standar 150 ppm adalah 172,81
ppm/ml, larutan standar protein 300 ppm adalah 279,55 ppm/ml, larutan
standar protein 450 ppm adalah 437,98 ppm/ml, larutan standar protein 600
ppm adalah 614,38 ppm/ml, larutan sampel adalah 417,75 ppm/ml, dan
aquades adalah -3,59 ppm/ml
9
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtra, D.D.A., Rusdi, Mardiah, A. 2016. Penetapan Kadar Protein Dalam Telur
Unggas Melalui Analisis Nitrogen Menggunakan Metoda Kjeldhal. Jurnal
Farmasi Higea, 8(2), 143 – 150.
Botutihe, Deasy. 2016. Kandungan Protein Pada Daging Ikan Roa Asap Yang
Diperoleh Dari Pasar Tradisional Gorontalo. Jurnal Entropi, 11(2), 232 – 234.
Jamaluddin., Gunawan, G., Nurhafsah, S., Jerni, P.A., Okvhyanitha, D., Mantika, A.F.,
Jessica., Samaliwu, A.I., Syamsidi, A., Yusriadi., dan Widodo, A. 2020. Kadar
Albumin Pada Ikan Sidat Anguilla marmorata Gaimard dan Anguilla bicolor
Asal Sungai Palu dan Danau Poso. Ghidza : Jurnal Gizi dan Kesehatan, 4(1),
60 – 68.
Ningsih, Ari. 2019. Perbedaan Asupan Energi dan Protein Pada Balita Stunting dan
Tidak Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sentolo 1 Kulon Progo. Skiripsi.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan. Yogyakarta.
Novia, D., Melia, S., dan Ayuza, N.Z. 2011. Kajian Suhu Pengovenan Terhadap Kadar
Protein dan Nilai Organoleptik Telur Asin. Jurnal Peternakan, 8(2), 70 – 76.
Sianipar, Gracia. 2018. Analisi Kadar Protein Total dan Protein Murni Pada Kulut
Pisang (Musa acuminate) dengan Metode Kjeldhal. Skripsi. Fakultas Farmasi.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Susanti, R., dan Hidayat, E. 2016. Profil Protein Susu dan Produk Olahannya. Jurnal
MIPA, 39(2), 98 – 106.
Syamsiatun, N. H., & Siswati, T. (2015). Pemberian Ekstra Jus Putih Telur Terhadap
Kadar Albumin dan Hb pada Penderita hipoalbuminemia. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 12(2), 54-61
10