OLEH:
NAMA : HASRIFA
NIM : L1A120048
KELAS :A
KELOMPOK: 3
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh,
dan mengandung asam amino esensial yang lengkap. Telur banyak dikonsumsi
oleh masyarakat karena mudah diolah, harganya murah, dan memiliki kandungan
zat yang sempurna (Suryani, 2015).
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging,
ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas,
seperti ayam dan bebek. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai
banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap
dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan
lain lain. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak
orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan.
Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan
mudah ditemukan. Kualitas telur dapat dilihat dari karakteristik telur seperti
kebersihan, kesegaran, berat telur, kualitas cangkang telur, indeks kuning telur,
indeks albumin, dan komposisi kimia telur (Dudusola, 2010).
Peranan utama telur atau protein telur dalam pengolahan pada umumnya
adalah untuk memberikan fasilitas terjadinya koagulasi, pembentukan gel, emulsi,
dan pembentukan struktur. Telur banyak digunakan untuk mengentalkan berbagai
saus dan custard karena protein telur terkoagulasi pada suhu antara 62 - 70 ºC
(Winarno, 1993). Nilai gizi telur sangat lengkap, isi telur terdiri dari 35 % kuning
telur dan 65 % putih telur. Putih telur dengan kata lain disebut albumin, dimana
albumin mengandung lebih dari 50 % protein telur. Putih telur mengandung
protein yang lebih tinggi, sedangkan kuning telur kaya akan vitamin dibandingkan
putih telur, terutama vitamin A. Vitamin di dalam kuning telur umumnya bersifat
larut dalam lemak. Salah satu keunggulan protein telur dibandingkan dengan
protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat tinggi. Artinya, setiap
gram protein yang masuk akan dicerna di dalam tubuh secara sempurna
I.2 tujuan
tujuan dari praktikum ini adalah supaya dapat memahami tentang teori-teori
yang disampaikan dosen mata kuliah dengan melakukan percobaan unruk
meningkatakan kreatifitas dan pemahaman dalam menggunakan alat-alat
laboratorium serta mengetahui kelarutan protein albumin ayam kampung.
I.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini agar dapat memahami tentang teori-teori yang
disampaikan oleh dosen mata kuliah dengan melakukan eksperimen
dilaboratorium untuk meningkatkan kreatifitas dan memahaman dan menggunakan
alat-alat laboratorium serta mengetahui kelarutan protein
Pada albumin ayam kampung.
No Bahan Kegunaan
1. Larutan albumin Sebagai objek pengamatan
(putih telur)
2. Air suling Sebagai objek pengamatan
(aquades)
3. HCl 10% Sebagai objek pengamatan
dokumentasi
No sampel Putih telur
Kelaru
1. HCl warna bau tan endapan klorofom
Benin
2. alkohol g putih bening bening berubah
Berba
Berbau Bau
3. u Tidak Tidak
alkoho klorofor
NaOH putih berbau berbau
l m
telur
Tidak
4. akuades larut larut larut larut
larut
Ada
5. klorofom Tidak tidak tidak tidak
endapan
3.2. pembahasan
Telur Ayam kampung merupakan salah satu bahan makanan yang praktis
digunakan dan tidak memerlukan pengolahan yang sulit. Menurut Hardianto
(2012), telur ayam kampung mempunyai kandungan vitamin E lebih banyak 2 kali
lipat dibandingkan dengan telur ayam ras dan memiliki kandungan lemak omega-3
2,5 kali lebih unggul. Telur ayam kampung memiliki ukuran yang kecil
dibandingkan dengan telur ayam ras dengan berat sekitar 25-35 gram per butir.
Sebagai bahan pangan telur ayam kampung merupakan bahan yang mudah
mengalami kerusakan. Kerusakan pada telur ayam kampung dapat terjadi secara
fisik, kimia maupun biologis sehingga terjadi perubahan selama masa
penyimpanan. Oleh karena itu dalam pemilihan telur ayam kampung perlu
memperhatikan kualitasnya. Sifat telur yang mudah rusak dan busuk dapat
disebabkan oleh mikroba, penguapan air, penguapan karbondioksida kondisi
tempat dan kotoran pada kulit telur.
Gambar 1
Pada uji kelarutan protein dengan menggunakan albumin (putih telur) ayam
kampung di peroleh hasil bahwa pada tabung yang berisi HCl 10%, setelah
diteteskan larutan albumin kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok maka
didapatkan hasil yaitu berwarna bening,memiliki bau,terlarut dan tidak ada
endapan.hal ini sesui dengan literature bahwa protein Protein dalam makanan yang
berada di rongga mulut belum mengalami proses pencernaan. Di lambung terdapat
enzim pepsin dan asam klorida (HCL) yang memecah protein makanan menjadi
metabolite intermediate tingkat polipeptida (Enny Probosari 2019).
Gambar 2
Pada uji kelarutan protein dengan menggunakan albumin (putih telur) ayam
kampung di peroleh dari hasil bahwa pada tabung yang berisi alcohol 98%,setelah
diteteskan larutan albumin kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok maka
didapatkan hasil yaitu berwarna putih,memiliki bau,terlarut dan tidak ada
endapan.hal ini sesuai dengan literatur Protein adalah makromolekul polipeptida
yang tersusun dari sejumlah L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
Suatu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu
dan bersifat turunan. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein sebanyak 16%
dari berat protein (Enny Probosari 2019).
Gambar 3
Pada uji kelarutan protein dengan menggunakan albumin (putih telur) ayam
kampung diperoleh dari hasil bahwa pada tabung yag berisi NaOH 40%,setelah di
tetesakan albumin kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok maka didapatkan
hasil yaitu berwarna bening,tidak berbau, terlarut,dan tidak memiliki endapan.hal
ini tidak sesui dengan literatur dimana protein bereaksi dengan NaOH dan CuSO4
yang ditadai dengan terbentuknya warna biru lemba yag sampai ungu.uji ini
memberikan hasil positif dengan terbentuknya larutan berwarna biru lemba yang
sampai ungu.hal ini tidak sesuai karena penambahan CuSO4 pada tabung reaksi
sehingga larutan berwarna biru lemba yang sampai ungu (Dinni, D,ddk 2016).
Gambar 4
Hasil uji kelarutan protein albumin ayam kampung dangan aquades
Gambar 5
4.1. Kesimpulan
Dari uji kelarutan masing-masing tabung reaksi yang berisi HCl 10%, aquades ,
NaOH 40%, alkohol 96% kemudian diteteskan albumin( putih telur) ayam
kampung sebanyak 2 ml didapatkan hasil terlarut sedangkan pada kloroform tidak
terlarut dan memiliki endapan.
4.2. Saran
2. Kepada asisten
DAFTAR PUSTAKA
Fredrick, W. S., Kumar, V. S., & Ravichandran, S. (2013). Protein analysis of the
crab haemolymph collected from the trash. International journal of
pharmacy and pharmaceutical sciences, 5, (4), 304-308.
2.
3.