OLEH:
Telur itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki
rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya
berukuran besar dan memiliki warna kerabang putih sampai hijau kebiruan.
Rata-rata bobot telur itik adalah 60-75 gram. Kulit telur itik lebih tebal bila
dibandingkan dengan telur ayam, membran dalam yang lebih tebal, dan pori-
pori pada kulit telur juga lebih banyak pula. karakteristik dari kulit telur adalah
adanya pori-pori pada permukaan kulit. Pori-pori telur itik berbeda dengan
telur ayam, pada telur itik tiap cm2 memiliki ukuran lebih besar dibandingkan
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Suatu molekul protein
disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan bersifat
turunan. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein sebanyak 16% dari berat
protein. Molekul protein juga mengandung fosfor, belerang, dan ada jenis
protein yang mengandung unsur logam seperti tembaga dan besi. Salah satu
glukosa darah. Hal ini dapat terjadi karena sekresi insulin yang dipicu oleh
adanya protein relatif lebih lemah jika dibandingkan dengan karbohidrat. Selain
1
itu proses pencernaan protein juga dapat memicu pelepasan hormon
(kolesistokinin) yang dapat meningkatkan rasa kenyang. Oleh karena itu protein
merupakan makronutrien yang memiliki efek rasa kenyang yang lebih lama
maupun basa. Daya larut protein berbeda didalam air, asam, dan basa. Sebagian
ada yang mudah larut dan ada pula yang sukar larut. Namun, semua protein
tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform. Apabila protein
(terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol menarik mantel air yang melingkupi
yang dipilih untuk digunakan dalam produk minuman dan makanan cair.
Protein yang kelarutannya tinggi maka molekul protein dapat menyebar dengan
baik. Penyebaran protein yang baik maka dapat menghasilkan suatu produk
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
2. Bahan
3
5. Kloroform sebagai bahan pelarut albumin yang
akan dihomogenkan
6. Albumin (putih telur) sebagai bahan yang akan dicampurkan
cairan
Adapun prosedur kerja pada praktikum uji kelarutan protein ini adalah:
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan air suling, HCl
sifat kelarutannya.
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel. 4
Larutan Gambar
Air suling (aquades)
NaOH 40%
5
Alkohol 96%
HCl 10%
Kloroform
3.2. Pembahasan
endapan serta larut dalam air suling. Berdasarkan literatur, Hal tersebut
dikarenakan sifat albumin pada putih telur dapat larut di dalam air (Anditasari,
lalu menghasilkan warna kuning dan tidak ada endapan. Menurut literatur,
6
Fungsi penambahan NaOH adalah untuk memberikan suasana basa karena
reaksi tidak dapat berlangsung dalam keadaan asam (Purnama, 2019). Pada
berserat dan tidak ada endapan. Berdasarkan literatur, menurut Asfaret al.
(HCl) diketahui dapat menghasilkan kadar protein dan albumin yang lebih
kuning dan tidak ada endapan serta albumin yang di homogenkan tidak larut
7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
amfoter yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun basa. Daya larut
protein berbeda didalam air, asam, dan basa. Sebagian ada yang mudah larut
dan ada pula yang sukar larut. Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut
Larutan protein albumin dapat larut pada air suling (aquades), NaOH
40%, Alkohol 96%, dan HCl 10%. Namun tidak dapat terlarut dalam kloroform
4.2. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah diharapkan kepada setiap
8
DAFTAR PUSTAKA
Anditasari D., Sri K., & Arie F. 2014. Potensi Daun Suji (Pleomele Angustifolia)
Sebagai Serbuk Pewarna Alami (Kajian Konsentrasi Dekstrin Dan Putih Telur
Terhadap Karakteristik Serbuk). Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Barat.
1195-1202.
Nugroho K., dkk. 2017. Metode Ekstraksi DNA Cabai (capsicum annuum L.)
Menggunakan Modifikasi Buffer CTAB (Cethyl Trimethyl Ammonium
Bromide) Tanpa Nitrogen Cair. Jurnal Scripta Biologica. Vol. 4, no. 2, hh. 91-
94.
Purnama S.C., Agustina R., & Indah A. Perbandingan Kadar Protein Susu Cair Uht
Full Cream Pada Penyimpanan Suhu Kamar Dan Suhu Lemari Pendingin
Dengan Variasi Lama Penyimpanan Dengan Metode Kjeldhal. 2019. Jurnal
Analis Farmasi. Vol. 4, no. 1, hh. 50-58.
9
Lampiran
10
11
12
13
14