BIOMOLEKUL
UJI KUALITATIF PROTEIN
Kelompok 7
1. Umar Hadi Winata (171810301024)
2. Tajriatul Jannah (171810301036)
3. Medina Rachmawati (171810301052)
4. Amanda Pramilu (171810301065)
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya pecobaan mengenai uji karbohidrat ini adalah:
1.3.1 Mengidentifikasi karbohidrat dengan serangkaian uji kimiawi karbohidrat
sebagai dasar analisis kualitatif.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan uji karbohidrat adalah:
1.4.1 Mengetahui cara mengidentifikasi sampel karbohidrat dengan serangkaian
uji kimiawi karbohidrat sebagai dasar analisis kualitatif.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan susunan dari atom karbon dan air. Secara umum
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polimer gula yang memiliki rumus
molekul Cn(H2O)n. Berdasarkan rumus molekul tersebut karbohidrat terdiri dari
atom C, H dan O. Karbohidrat merupakan suatu turunan dari aldehid atau keton
dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa
kompleks. Polihidroksi didefinisikan sebagai suatu karbohidrat yang mengandung
banyak gugus hidroksil (OH). Polihidroksi-aldehid berarti jenis karbohidrat yang
mengandung banyak gugus hidroksil (OH) dan gugus aldehid, sedangkan
polihidroksi-keton berarti jenis karbohidrat yang mengandung banyak gugus
hidroksil (OH) dan gugus keton (Monruw, 2010).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi setiap makhluk hidup.
Tubuh manusia terdapat 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram yang
digunakan untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat dalam
tubuh manusia dan hewan terbentuk dari beberapa asam amino diantaranya
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuhan. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-lain.
Karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat
kompleks (Sirajuddin et al, 2011).
2.2 Penggolongan Karbohidrat
2.2.1 Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjado karbohidrat lain. Kelompok
monosakarida mudah larut dalam air dan etanol. Monosakarida memiliki bentuk
kristal amorf. Monosakarida memiliki rasa yang manis, sehingga disebut juga
sebagai gula. Monosakarida dalam penamaannya selalu berakhiran –osa.
Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus
C4H8O4 (Mc Gilvery dan Goldstein, 2006).
a) Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena
mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Glukosa
terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. D-glukosa memiliki sifat mereduksi
reagen Benedict, Haynes, Barfoed, gula pereduksi, memberi osazon dengan
fenilhidrazina, difermentasikan oleh ragi dan dengan HNO3 membentuk asan
sakarat yang larut (Murray et al., 2009).
β-D-glukopyranosa α-D-glukopyranosa
D-glukosa
Gambar 2.1 Struktur Senyawa Glukosa
(Sumber: Lehninger, 2008)
b) Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Monosakarida dan
disakarida pada umumnya mempunyai rasa manis. Fruktosa mempunyai rasa lebih
manis daripada glukosa, juga lebih manis daripada gula tebu atau sukrosa.
Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan
resorsinol (1,3 dihidroksi benzene) dalam asam HCl. Fruktosa berikatan dengan
glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-hari sebagai
pemanis, dan berasal dari tebu atau bit (Mc Gilvery dan Goldstein, 2006).
D-fruktosa β-D-fruktofuranosa α-D-fruktofuranosa
Gambar 2.2 Struktur Senyawa Fruktosa
(Sumber: Lehninger, 2008)
c) Galaktosa
Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada glukosa dan kurang larut
dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke
kanan. D-galaktosa mempunyai sifat mereduksi reagen Benedict, Haynes dan
Barfoed, membentuk osazon. Kondisi ini berbeda dengan dua monosakarida
sebelumnya (glukosa dan fruktosa), dengan reagen floroglusinol memberi warna
merah, dan dengan HNO3 membentuk asam musat (Beran, 2000).
β-D-galaktosa α-D-galaktosa
D-galaktosa
Gambar 2.3 Struktur Senyawa Galaktosa
(Sumber: Lehninger, 2008)
d) Pentosa
Pentosa yang penting diantaranya adalah arabinosa, xilosa, ribosa dan 2-
deoksiribosa. Keempat pentosa ini adalah aldopentosa dan tidak terdapat dalam
keadaan bebas di alam. Arabinosa diperoleh dari gum arab dengan jalan hidrolisis,
sedangkan xilosa diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu.
Xilosa terdapat pada urine seseorang yang disebabkan oleh suatu kelainan pada
metabolisme karbohidrat. Ribosa dan deoksiribosa merupakan komponen dari
asam nukleat dan dapat diperoleh dengan cara hidrolisis (Sukatiningsih, 2010).
Larutan Karbohidrat
Terbentuk endapan
hijau, kuning/merah
3. Identifikasi Monosakarida Dan Disakarida-Uji Barfoed
Larutan Sampel
Karbohidrat 1,5 mL
+ 1 mL reagen Barfoed
dipanaskan dalam water bath
mendidih selama 3 menit
didinginkan 2 menit
Monosakarida
Disakarida
4. UjiSeliwanoffKetosa
ReagenSeliwanoff
- dimasukkan 5 ml dalamtabungreaksi
- ditambah 1 ml bahan yang akandiuji
- dipanaskandalam air mendidihselama 4 menit
- diamatiperubahan yang terjadi
Analisis
data