“PROTEIN”
Oleh :
Kelompok 6
Kelas F
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, hingga penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir praktikum Biokimia “Uji Protein” ini. Shalawat serta
salam tak lupa selalu tercurah kepada junjungan kita, Baginda Rasulullah SAW,
juga kepada para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir jaman, aamiin.
Adapun isi dari laporan akhir ini adalah hasil dari praktikum “Uji Protein”
kami pada tanggal 10 May 2019. Laporan akhir ini dibuat untuk memenuhi salah
kekurangan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen serta staf pengajar mata kuliah
melaksanakan praktikum.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan akhir
ini. Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan laporan akhir ini,
i
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN
ii
2.1.6 Garam dari Logam Berat.................................................. 6
Bab Halaman
iii
3.6 Garam dari Logam Berat.............................................................. 19
IV. PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan................................................................................... 41
5.2 Saran........................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 43
LAMPIRAN........................................................................................ 44
iv
I
PENDAHULUAN
Istilah protein berasal dari kata Yunani, yaitu ‘Proteos’ yang berarti utama atau
Protein adalah senyawa organik yang molekulnya sangat besar dan susunannya
sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Protein
merupakan polimer yang sangat panjang dari asam-asam amino yang bergabung
melalui ikatan peptida. Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein
adalah karbon 55%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, dan kurang dari 1%
fosfor (Winarno, 1991; Taringan, 1983). Protein mempunyai fungsi khas yang tidak
dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan
jaringan tubuh. Fungsi dari protein secara garis besar dapat dibagi kedalam dua
kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada
tingkat molekular.
1. Apakah pada albumin, gelatin, dan susu terdapat unsur protein, nitrogen dan
sulfur.
1
2. Apakah pada albumin 10%, albumin 20%, susu 20%, gelatin 5%, dan urea
3. Apakah pada albumin 10%, albumin 20%, susu 20%, gelatin 5%, dan urea
4. Apakah pada albumin 10%, albumin 20%, susu 10%, dan susu 20% terdapat
5. Apakah pada percobaan asam dan alkali terdapat endapan pada asam kuat, asam
6. Apakah pada percobaan garam dari logam berat, asam amino dapat berikatan
dengan logam.
protein.
1. Untuk mengetahui bahwa pada albumin, gelatin, dan susu terdapat kandungan
2. Untuk mengetahui bahwa pada albumin 10%, albumin 20%, susu 20%, dan
3. Untuk mengetahui bahwa pada albumin 10%, albumin 20%, susu 20%, dan
4. Untuk mengatahui bahwa pada albumin 10%, albumin 20%, susu 10%, dan
2
5. Untuk mengetahui apakah protein dapat mengendap dalam suasana asam kuat,
3
II
di laboratorium.
8. Kertas lakmus berfungsi untuk menguji suatu zat apakah zat tersebut
di laboratorium.
4
3. Albumin 20% sebagai larutan sampel dalam percobaan.
di laboratorium.
laboratorium.
5
2. Susu 20% sebagai sampel dalam percobaan.
laboratrium.
laboratorium.
6
2.1.7 Asam-asam Kompleks
laboratorium.
laboratorium.
2. Ketiga tabung reaksi diisi dengan sedikit contoh padat dan diberi tepung
albumin.
7
3. Tabung pertama, dipanaskan secara berangsur-angsur dan perhatikan baunya
4. Pada tabung kedua, gantungkan kertas lakmus merah di bibir tabung, lalu
panaskan hati-hati dan lihat perubahan warna pada kertas lakmus. Pada tabung
5. Pada tabung ketiga, tambahkan secara hati-hati 1 ml HCl pekat dan perhatikan
baunya.
3. Tambahkan pada setiap tabung 1 ml NaOH 10% dan 3 tetes CuSO₄ 0,2%
dengan 1 ml 0,1 M buffer asam asetat (pH -5) dan 20 tetes 0,1% larutan
ninhidrin.
2. Panaskan diatas penangas air mendidih selama 10 menit dan perhatikan warna
8
2. Masukkan 2 ml alrutan contoh + 0,5 ml HNO₃ pekat, perhatikan endapat
4. Dinginkan dibawah air keran, lalu tambahkan hati-hati larutan NaOH 10%
atau NH₄OH hingga basa, yang ditandai dengan perubahan warna kuning
1. Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Masing masing tabung diisi
2. Tabung pertama teteskan dengan satu tetes HCl pekat, lalu catat
hati.
yang terbentuk dan apakah endapan ini permanen atau lebih melarut kembali
9
1. Sediakan 4 tabung reaksi, diisi dengan 2 ml larutan contoh.
terdapat endapan.
10
III
HASIL PENGAMATAN
Gambar Keterangan
Gelatin murni = tercium bau
terbakar (positif).
11
Tabel 3.1.2 Komposisi Dasar II
Gambar Keterangan
Gelatin murni = tercium bau
amonia (positif).
Gambar Keterangan
12
Gelatin murni = larutan
berwarna kuning (negatif).
Gambar Keterangan
Albumin 10% = larutan
berwarna ungu (positif).
13
Albumin 20% = larutan
berwarna ungu (positif).
Gelatin 5% = larutan
berwarna ungu (positif).
14
3.3 Uji Ninhidrin
Tabel 3.3.1 Uji Ninhidrin
Gambar Keterangan
Albumin 2% = larutan
berwarna ungu tua (positif).
15
Susu 10% = larutan
berwarna ungu muda
(positif).
Gambar Keterangan
Albumin 10% = larutan
berubah menjadi warna
jingga dan terbentuk cincin
(positif).
16
Albumin 20% = larutan
berubah menjadi warna
jingga dan terbentuk cincin
(positif).
Gambar Keterangan
Albumin 5% + asam asetat
glasial = tidak ada endapan
(negatif).
17
Albumin 5% + HCl =
terdapat endapan (positif).
18
3.6 Uji Garam dari Logam Berat
Tabel 3.6.1 Uji Garam dari Logam Berat
Gambar Keterangan
Susu 5% + pb asetat 2% =
terdapat endapan putih
(positif).
Susu 5% + CuSO₄ 2% =
terdapat endapan putih
(positif).
Susu 5% + FeCl 2% =
terdapat endapan putih
(positif).
Susu 5% + HgCl 2% =
terdapat endapan putih
(positif).
19
Albumin 5% + HgCl 2% =
terdapat endapan putih
(positif).
Albumin 2% + pb asetat 2%
= terdapat endapan putih
(positif).
Albumin 5% + FeCl 2% =
terdapat endapan putih
(positif).
Albumin 5% + CuSO₄ 2% =
terdapat endapan putih
20
(positif).
Gambar Keterangan
Albumin 2% = terdapat
endapan (++).
Albumin 5% = terdapat
endapan (++).
Susu 5% = terdapat endapan
(++).
Gambar Keterangan
Susu 5% = terdapat endapan
(+++).
21
Albumin 5% = terdapat
endapan (+++).
Albumin 2% = terdapat
endapan (+++).
Gambar Keterangan
Albumin 2% = terdapat
endapan (+).
22
Albumin 5% = terdapat
endapan (+).
Gambar Keterangan
Susu 5% = terdapat endapan
(+).
Albumin 5% = terdapat
endapan (+).
Albumin 2% = terdapat
endapan (+).
23
Tabel 3.11.1 Uji Alkohol
Gambar Keterangan
Susu 5% = terdapat endapan
(+).
Albumin 2% = terdapat
endapan (+).
Albumin 5% = terdapat
endapan (+).
24
IV
PEMBAHASAN
penyusun protein. Menurut teori, protein tersusun dari karbon (C), hidrogen
(H), oksigen (O), dan nitrogen (N), serta mengandung sedikit belerang (S) dan
fosfor (P). Uji komposisi dasar dilakukan dengan cara pembakaran atau
conto padat dan albumin padat (tepung albumin), kemudian dipanaskan diatas
kondensasi air pada dinding tabung menunjukan adanya hidrogen (H) dan
oksigen (O).
25
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Susu murni (+) tercium bau Terdapat unsur penyusun protein yaitu C, O,
terbakar. H, dan N.
pada tepung albumin dan ditambah dengan kristal NaOH yang jumlahnya 2
berubah menjadi
warna biru.
berubah menadi
warna biru.
26
Susus murni (+) tercium bau Larutan mengandung unsur nitrogen (N)dan
berubah menjadi
warna biru.
Uji komposisi dasar III dilakukan dengan menambahkan tepung conto pada
menjadi gelap dan tambahkan 1ml HCL pekat lalu cium bau yang dihasilkan.
Larutan yang berubah menjadi warna hitam dan mengeluarkan bau menyengat
menyengat.
kuning.
menyengat.
27
4.1.2 Uji Biuret
dari protein. Uji biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang
membuat larutan albumin kasein ditambah gelatin sebanyak 2 ml, lalu 1ml
NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 1,2 %. Larutan yang berubah menjadi warna
ungu.
ungu.
ungu.
ungu.
biru. peptida.
ungu.
Percobaan ini pada dasarnya menggunakan prinsip bahwa ion Cu²+ dari
pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida, dan ikatan-
28
ikatan peptida penyusun protein membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu
(voilet). Reaksi biuret positif terhadap dua buah peptida atau lebih, tetapi negatif
untuk asam amino bebas atau peptida. Reaksi juga akan positif terhadap senyawa-
Uji ninhidrin dilakukan pada percobaan ini untuk membuktikan adanya asam
akan menghasilkan senyawa berwarna ungu. Uji ini dilakukan dengn cara
menambahkan 1ml larutan conto dengan 1 ml 0,1M buffer asam asetat (pH-5)
mendidih.
muda. bebas.
% tua. bebas.
Albumin 20% (+) larutan berwarna ungu Larutan mengandung asam amino
tua. bebas.
Susu 10% (+) larutan berwarna ungu Larutan mengandung asam amino
muda. bebas.
29
Susu 20% (+) larutan berwarna ungu Larutan mengandung asam amino
muda. bebas.
muda. bebas.
teori yaitu bahwa semua asam amino atau peptida yang mengandung asam α-amino
bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru
kuning.
atom C lebih rendah dan melepaskan molekul NH₃ dan CO₂. Ninhidrin yang telah
Susu 20% (+) larutan berwarna jingga. Terdapat asam tirosin, triptofan,
30
atau fenilalanin dalam protein.
Susu 10% (+) larutan berwarna jingga. Terdapat asam tirosin, triptofan,
Albumin 10% (+) larutan berwarna jingga Terdapat asam tirosin, triptofan,
Reaksi pada uji Ksanprotein didasarkan pada nitrasi inti benzene yang
terdapat pada molekul protein. Jika protein yang mengandung cincin benzene (tirosin,
triptofan, dan fenilalanin) ditambahkan dengan asam nitrat pekat, maka terbentuk
endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa
nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan warnanya berubah
menjadi jingga.
Uji Ksanprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk
menunjukkan adanya gugus benzena. Asam amino yang menunjukkan reaksi positif
adalah tirosin, fenilalanin, dan triptofan. Reaksi positif uji Ksanprotein adalah
munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini digunakan larutan HNO₃
yang berfungsi memecah protein menjadi gugus benzene. Uji Ksanprotein akan
menghasilkan warna orange pada reaksi yang menghasilkan turunan benzena dengan
31
Dari hasil percobaan, semua sampel yakni albumin dan susu bereaksi positif
karena terjadi endapan putih dan menjadi endapan kuning saat dipanaskan. Maka
dapat disimpulkan seluruh sampel yaitu albumin dan susu mengandung cincin fenil
benzene.
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa hasil dari uji asam dan alkali
lemah.
endapan.
lemah.
32
Albumin 5% + (-) tidak terdapat NaOH adalah asam kuat,
endapan.
protein terjadi ketika berubahnya susunan rantai polipeptida suatu protein, yang
prosesnya disebut denaturasi. Adanya gugus amino bebas dan karboksil bebas pada
ujung-ujung molekul rantai protein menyebabkan protein bersifat amfoter, atau dapat
Dari hasil percobaan, albumin dan susu bereaksi positif (penggumpalan) saat
ditetesi asam (HCl) , tapi bereaksi negatif saat ditetesi oleh basa (NaOH dan asetat).
Seharusnya, protein mengalami penggumpalan pada penetesan alkali, tapi pada uji
praktikum kali ini tidak terjadi, karena konsentrasi alkali yang diberikan kurang
cukup.
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa hasil dari percobaan uji garam
33
Susu 5% + CuSO4 2% (+) terdapat endapan Asam amino berikatan
Dari percobaan ini, dapat diketahui bahwa protein dapat terkoagulasi sebagai
akibat dari denaturasi protein. Denaturasi protein dapat terjadi karena adanya
pengaruh dari logam-logam berat. Jika terjadi denaturasi protein, akan terjadi pula
34
penurunan kelarutan protein dalam air, sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan
putih.
adalah pada titik isoelektriknya, protein akan berikatan antara muatannya sendiri
sedangkan saat telah lewat titik isoelektriknya, protein akan kembali ke kondisi
dapat diendapkan oleh ion-ion logam berat. Pengendapan ini terjadi karena ion-ion
logam berat membentuk garam protein yang tidak larut dalam air. Pengendapan ini
terjadi karena adanya reaksi penetralan muatan antara ion logam berat dengan anion
dari protein. Pengendapan dapat terjadi apabila protein berada dalam bentuk
isoelektrik yang bermuatan negatif. Dengan adanya muatan positif dari logam
beratakan terjadi netralisasidari protein dan dihasilkan garam netral proteinat yang
mengendap. Endapan protein ini akan larut kembali dalam penambahan alkali (NH₃,
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa albumin dan susu bereaksi
HgCl₂, FeCl₃).
35
a) Uji Asam Pekat Jenuh
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa hasil dari uji asam pekat jenuh
endapan.
endapan.
endapan.
Uji protein pada asam pekat jenuh akan dikatakan positif apabila pada
meneteskan larutan asam pekat jenuh sebanyak 4-6 tetes pada setiap sampel.
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa hasil dari uji larutan T.C.A
endapan.
36
Albumin 5% (+++) terdapat Asam mengendapkan protein.
endapan.
endapan.
Uji protein pada larutan T.C.A akan dikatakan positif apabila pada
larutan terdapat endapan berwarna putih. Hal ini menandakan bahwa asam
dapat mengendapkan protein. Pengendapan larutan dilakukan dengan
meneteskan larutan T.C.A sebanyak >6 tetes pada setiap sampel.
endapan.
37
sebanyak lebih dari 6 tetes, pada albumin 5% sebanyak 3 tetes, pada susu
5% sebanyak 3 tetes. Sebelumnya larutan diasamkan dengan 2% asam
asetat sebelum penambahan larutan phospotungstat.
e) Uji Alkohol
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa hasil dari uji alkohol adalah
sebagai berikut :
38
Albumin 2% (+) terdapat endapan. Alkohol mendehidrasi
protein.
protein.
protein.
39
V
5.1. Kesimpulan
1. Pada albumin, gelatin, dan susu terdapat kandungan unsur penyusun protein,
yaitu C, H, O, dan N.
2. Pada albumin murni, gelatin murni, dan susu murni, terdapat kandungan
nitrogen (N).
3. Albumin murni dan susu murni mengandung sulfur (S). Sedangkan, gelatin
murni tidak mengandung sulfur (S).
4. Albumin 10%, albumin 20%, albumin 2%, susu 10%, susu 20%, dan gelatin
5% mengandung asam amino bebas. Sedangkan, pada urea tidak terkandung
asam amino bebas.
40
5. Pada susu 10%, susu 20%, albumin 10%, dan albumin 20%, terdapat
kandungan asam tirosin, triptofan, dan fenilalanin.
6. Terbentuk endapan protein dalam suasana asam kuat.
7. Tidak terbentuk endapan protein dalam suasana asam lemah.
8. NaOH adalah basa kuat yang dapat mengendapkan protein. Namun, karena
pada praktikum ini konsentrasi yang diberikan rendah, tidak terbentuk
endapan protein.
9. Asam amino dapat berikatan dengan logam, sehingga terdapat endapan
protein.
10. Asam dapat mengendapkan protein.
11. Alkohol dapat mendehidrasi protein.
5.2. Saran
Saran untuk praktikum ini, seharusnya lebih di tekankan untuk memakai sarung
tangan dan masker, dan dilarang untuk berlalu-lalang jika tidak memiliki keperluan,
serta tidak berkumpul untuk menghalangi jalan, dan lebih ditegaskan lagi untuk
mengocok terlebih dahulu larutan sampel yang akan digunakan.
41
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38246/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=39941949DCDCF2BE91F132F9B0B3D5F0?
Alauddin Makasar.
Himawan, Hendy. Mutia, Luthfi. Sifat dan Peranan Protein Bagi Makhluk Hidup.
42
LAMPIRAN
Pembagian Tugas
NPM Nama Tugas
200110180275 Sholihah Amrina Rosyada Hasil Pengamatan,
Pembahasan Uji Protein
III.
200110180141 Virya Trifiana Sahar Bab 1, 2, 3.
200110180078 Siti Zahra Nurmalasari Pembahasan Uji Protein
II.
200110180073 Tri Yulianti Pembahasan Uji Protein
I.
43