Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIMOLOGI

UJI AKTIVITAS ENZIM UREASE

Oleh

Annisa Haryanti Nurhasanah


163112620150012

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2018
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat membuktikan
adanya enzim urease di dalam kedelai dan mengukur aktivitasnya secara
kualitatif.
B. Teori Singkat
Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Sangat
berbeda dengan katalis lain yang bukan enzim karena dapat bekerja terhadap
berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai
substratnya. Tanpa enzim suatu reaksi selular akan berlangsung sangat lambat,
bahkan mungkin tidak terjadi reaksi. Karena enzim enzim sangat spesifik dalam
mengkatalis reaksi, sehingga meskipun jumlah enzim ribuan di dalam sel dan
substrat pun sangat banyak, tidak akan terjadi kekeliruan (Anggrani, 2012)
Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan
beberapa tanaman tingkat tinggi. Urease ditemukan dalam jumlah besar pada
jackbean, kacang kedelai, dan beberapa biji tanaman lainnya. Urease juga terdapat
pada beberapa jaringan binatang dan pencernaan mikroorganisme. Urease penting
dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama yang diurnikan dan dikristalkan
(Zubaidi, 2014).
Selain pada sel hewani, enzim juga terdapat pada sel nabati seperti papain
dari getah pepaya, bromelin dari buah nenas, urease dari kacang kedelai, dan
sebagainya. Papain dan bromelin keduanya tergolong enzim proteolitik,
sedangkan enzim urease tergolong enzim hidrolase yang dapat menghidrolisis
urea menjadi amonia dan karbondioksida.
Prinsip dari percobaan ini adalah urease akan menghidrolisis urea menjadi
amonia dan karbondioksida dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NH2
C=O + H2O 2NH3 + CO2
NH2 Amonia
Urea
Amonia yang terbentuk dengan pereaksi Nessler akan membentuk suatu
senyawa kompleks berwarna kekuning-kuningan sampai sawo matang.
NH3 + 2(KI)2HgI2 + KOH Hg2NH2I + 5KI + H2O
Amonia Pereaksi Nessler kompleks berwarna
Aktivitas enzim urease dapat dihambat oleh inhibitor logam berat seperti
Hg2+ atau Pb2+ dan rusak pada pemanasan 100°C (Jalip, 2018).
Adanya enzim urease mempercepat 1014 kali reaksi hidrolisis urea
dibandingkan reaksi yang tidak dikatalis. Peran utama urease adalah menyediakan
energi internal dan eksternal bagi organisme untuk menggunakan urea atau
hidroksiurea sebagai sumber nitrogen. Faktor yang mempengaruhi aktivitas
urease adalah konsentrasi, suhu, dan pH. Aktivitas urease meningkat sebanding
dengan peningkatan suhu (Wandasari, 2006).
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Alat
a. Gelas piala 100 mL
b. Tabung sentrifus + tutup
c. Sentrifus
d. Corong
e. Tabung reaksi
f. Rak tabung reaksi
g. Pipet tetes
h. Alat pemanas
i. Gelas beker
j. Lempeng tetes
2. Bahan
a. Tepung kedelai
b. Larutan aseton 32%
c. Larutan urea 1%
d. Larutan Na2CO3 0,5%
e. Pereaksi Nessler
f. Larutan HgCl2 1%
g. Aquadestilata
3. Prosedur
A. Pembuatan Ekstrak Urease
a. Ditimbang 3 gram tepung kedelai dan dimasukkan ke dalam gelas
beker kemudian dilarutkan dengan 15 mL aseton 32%.
b. Disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 5-10 menit lalu
dibuang fraksi asetonnya dan diambil endapannya.
c. Endapan dicuci dengan akuadestilata sampai bersih dari aseton
menggunakan teknik penyaringan atau teknik sentrifugasi.
d. Endapan dilarutkan dengan 3mL akuadestilata kemudian dicampur
sampai homogen. Ekstrak urease ini dipakai untuk percobaan berikut.
B. Uji Aktivitas Urease
a. Ke dalam 2 tabung reaksi, masing-masing diisi 2 mL larutan urea 1%.
b. Pada tabung 1 ditambahkan 1 mL ekstrak urease dan tabung 2
ditambahkan aquadestilata sebagai kontrol.
c. Dimasukkan 0,5 mL Na2CO3 0,5% kedalam masing-masing tabung
supaya larutan bersifat netral atau alkalis. Diinkubasikan di penanggas
pada suhu 37-40°C selama 5 menit.
d. Disediakan lempeng tetes dan dari masing-masing tabung diambil 2
tetes lalu dipindahkan ke cekungan lempeng tetes tersebut.
e. Ditambahkan masing-masing 1-2 tetes pereaksi Nessler lalu diamati
timbulnya warna atau endapan yang berwarna kuning-sawo matang
yang menunjukkan adanya NH3.
C. Pengaruh Inhibitor terhadap Aktivitas Enzim Urease
a. Ke dalam tabung reaksi 3, diisi 2 mL larutan urea 1% kemudian
ditambahkan 1 mL ekstrak urease dan 10 tetes larutan HgCl2 1%.
b. Diinkubasikan di penangas pada suhu 37-40°C selama 5 menit. Diuji
dengan pereaksi Nessler seperti pada bercobaan B.
4. Hasil Praktikum

Tabung ke Hasil Pengamatan

1 Terjadi perubahan warna menjadi kuning

2 Terjadi perubahan warna menjadi bening

3 Terjadi perubahan warna menjadi kuning

Dalam percobaan ini menggunakan ekstrak urease dari kacang kedelai.


Kacang kedelai memiliki rasa langu, disebabkan karena adanya kandungan
enzim lipoksigenase pada kacang kedelai. Enzim ini umumnya terdapat pada
bagian lembaga di kacang-kacangan. Enzim lipoksigenase mengkatalis
oksidasi asam lemak tak jenuh sehingga menjadi tengik dan tidak stabil
selama penyimpanan. Kacang kedelai memiliki kandungan asam lemak tak
jenuh sebesar 85% (Anggrani, 2012).
Pada tabung 1 dan 3 terjadinya perubahan warna menjadi kuning
sedangkan pada tabung 2 perubahan warna menjadi bening. Hal ini
menunjukkan bahwa semua sampel positif terhadap uji aktivitas urease
dengan pereaksi Nessler. Namun pada uji pengaruh inhibitor tabung 3,
seharusnya menghasilkan reaksi negatif, karena HgCl2 bertugas sebagai
inhibitor logam berat. Hal ini terjadi kemungkinan karena kurangnya
konsentrasi merkuri yang tidak terlalu tinggi sehingga menimbulkan reaksi
yang positif.
Harus diinkubasi pada suhu 37-40°C karena enzim bekerja pada suhu
tersebut. Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim
secara reversible, dan apabila suhunya dinaikkan sedikit demi sedikit aktivitas
enzim akan meningkat. Suhu yang lebih tinggi dari suhu optimum akan
menyebabkan enzim terdenaturasi karena aktivitas enzim menurun.
Larutan Na2CO3 0,5% pada percobaan ini berfungsi untuk mengatur pH
sehingga menciptakan suasana netral atau alkalis pada larutan. Apabila pH
lebih rendah atau tinggi dari pH optimum, maka enzim akan mengalami
denaturasi (Rahmadetiassani, 2010).
Aseton yang digunakan dalam pembuatan ekstrak urease berfungsi
melarutkan lemak pada kedelai. Timbulnya amonia (NH3) pada percobaan ini
berarti bahwa enzim urease bekerja karena enzim urease akan mengidrolisis
urea menjadi amonia.
5. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
semua sampel pada uji aktivitas urease positif setelah diberi pereaksi Nessler.
Sedangkan pada uji pengaruh inhibitor, tidak mempengaruhi aktivitas enzim.

Daftar Pustaka
Anggrani, H. (2012). Aktivitas Enzim. Fakultas Peternakan IPB, 1-10.
Jalip, I. S. (2018). Penuntun Praktikum Enzimologi . Laboratorium Kimia Universitas
Nasional Jakarta, 1-2.
Rahmadetiassani, A. (2010). Enzim. Laboratorium Kimia Fakultas Biologi Universitas
Nasional Jakarta, 1-10.
Wandasari, NR. (2006). Aktivitas Urease Pada Beberapa Tanah di Indonesia. Fakultas
Pertanian IPB, 1-53.
Zubaidi, S. (2014). Enzim Urease. https://www.scribd.com. Diakses pada 01 April 2018,
pukul 20:59.
Lampiran

Penimbangan tepung
Bahan praktikum Sentrifugasi ekstrak urease
kedelai

Penyucian endapan dengan Inkubasi pada suhu 37-


Ekstrak urease
teknik sentrifius 40°C

Setelah dilakukan inkubasi Uji aktivitas dan pengaruh


pada sampel uji inhibitor

Anda mungkin juga menyukai