Oleh :
Kelompok 5
Fadilla Siti Syafira
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
PRAKTIKUM 5. EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
A. Tujuan
Untuk mengetahui pelindung asam askorbin terhadap oksidasi pada buah pisang.
B. Dasar Teori
Senyawa fenol dalam pisang akan teroksidasi oleh oksigen dari udara menjadi
senyawa kinon yang berwarna coklat dan H:O₂, sehingga pisang akan berwarna
coklat bila didiamkan pada udara terbuka. Tetapi pisang yang telah dicelupkan dalam
larutan vitamin C tidak berwarna coklat, karena vitamin C dioksidasi (sebagai
antioksidan) oleh udara menjadi vitamin C yang teroksidasi, sehingga pisang tetap
segar/tidak teroksidasi.
C. Alat
- Pisau ;
- Cawan petri ;
- Gelas beker.
D. Bahan
- Pisang ambon ;
- Larutan vitamin C.
E. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
3. memotong pisang menjadi beberapa bagian dengan ketebalan kira- kira 1 cm.
5. Membagi pisang kedalam 2 wadah cawan petri. Cawan petri ke-1 diberi 2 ml
larutan vitamin dan cawan petri ke-2 dibiarkan tidak diberi apapun. Pisang di
F. Hasil Pengamatan
Tabel :
Foto :
Foto awal pisang tanpa larutan vitamin C Foto awal pisang dengan larutan vitamin C
Foto pisang setelah 5 menit tanpa larutan Foto pisang setelah 5 menit dengan
Vitamin C larutan vitamin C
Foto pisang setelah 10 menit tanpa larutan Foto pisang setelah 10 menit dengan
Vitamin C larutan vitamin C
Foto pisang setelah 15 menit tanpa larutan Foto pisang setelah 15 menit dengan
Vitamin C larutan vitamin C
Foto pisang setelah 20 menit tanpa larutan Foto pisang setelah 20 menit dengan
Vitamin C vitamin C
Perbandingan pisang
G. Pembahasan
Pada uji efek anti oksidan bertujuan untuk memperlihatkan efek antioksidan dari
vitamin C atau asam askorbat. Bahan yang digunakan yaitu asam askorbat (1mg/ml)
dan potongan pisang setelah 20 menit amati perubahan yang terjadi.
Pada cawan petri ke-1 diberikan potongan pisang saja dan dibiarkan di udara
terbuka. Setelah 20 menit amati perubahan yang terjadi. Pisang mengalami perubahan
dengan timbul warna kecoklatan.
Pada cawan petri ke-2 di berikan pula potongan pisang Setelah 20 menit amati
perubahan yang terjadi. secara teori adanya asam askorbat akan mengalihkan kerja
PPO dengan mengoksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat dan H2O2.
Akibatnya fenol yang ada dalam buah pisang terlindungi dari oksidasi sehingga warna
cokelat tidak terbentuk.Senyawa kimia dan reaksi yang dapat menghasilkan spesies
oksigen yang potensial bersifat toksik dapat dinamakan pro-oksidan. Sebaliknya,
senyawa dan reaksi yang mengeluarkan spesies oksigen tersebut, menekan
pembentukannya atau melawan kerjanya disebut antioksidan. Dalam sebuah sel
normal terdapat keseimbangan oksidan dan antioksidan yang tepat. Meskipun
demikian, keseimbangan ini dapat bergeser ke arah pro-oksidan ketika produksi
spesies oksigen tersebut sangat meningkat atau ketika kadar antioksidan menurun.
Pertahanan sel terhadap toksisitas oksigen masuk dalam kategori enzim antioksidan
untuk mengeluarkan spesies oksigen reaktif, vitamin dan scavenger (penyapu,
pencari) radikal bebas antioksidan, kompartementasi sel dan perbaikan. Enzim
penyapu yang bersifat antioksidan mengeluarkan atau menyingkirkan superoksidan
dan hidrogen peroksida. Vitamin E, vitamin C, dan mungkin karoteinoid, biasanya
disebut sebagai vitamin antioksidan, dapat menghentikan reaksi rantai radikal bebas.
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan adalah sebuah pisang. Pisang yang
dibagi menjadi 4 potongan, 2 bagian dikupas dan 2 bagian dibiarkan tetap bersama
vitamin C warnanya menjadi kuning terang atau terlihat berwarna jingga terang
sehingga pada buah pisang tersebut mengalami perubahan warna dari yang dikupas
maupun tidak dikupas. Hal ini sesuai dengan pendapat (Rahmat, 2010)
karena telah mengalami proses oksidasi dengan udara, sedangkan pisang yang
dicampur dengan vitamin C tetap berwarna kuning, hal ini karena pisang yang
dicampur vitamin C tidak mengalami proses oksidasi dengan udara dan vitamin C
yang dicampur dengan pisang tersebut berfungsi sebagai anti oksidant yang dapat
H. Kesimpulan
Bahwa Pisang yang dicampur dengan aquadest akan berwarna coklat karena telah
mengalami proses oksidasi dengan udara, sedangkan pisang yang dicampur dengan
vitamin C tetap berwarna kuning, hal ini karena pisang yang dicampur vitamin C
tidak mengalami proses oksidasi dengan udara dan vitamin C yang dicampur dengan
pisang tersebut berfungsi sebagai anti oksidant yang dapat mencegah atau
I. Daftar Pustaka